Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
الرّحمٰنِ الرّحيمِ
مالكِ يومِ الدّينِ
إيّاكَ نعبدُ وإيّاكَ نستعينُ
اهدِنَا الصّرٰطَ المستقيمَ
صرٰطَ الّزينَ أنعمتَ عليهم غير المغضوبِ عليهم ولا الضّآلّينَ
Insyaa' Allah hari ini kita akan membahas kata ke-8 ayat ke-7 dari surat Al-Fatihah, yaitu kata walaa (وَلَا) = dan tidak.
Kemaren kita telah mengulang kata 'alaihim (عليهم) = atas mereka, yang berasal dari kata 'alaa (على) = atas, yang merupakan salah satu huruf jarr. Beberapa hari sebelumnya kita juga sudah membahas kata alladziina (الّدين) = yang (orang-orang), yang merupakan isim maushuul (مَوْصُوْلُ) = kata sambung atau penghubung. Hari ini kita akan membahas dua macam jenis kata huruf, yaitu huruf athaf (عَطْف) atau huruf sambung atau penyambung wa (وَ) dan huruf nafii (نَفْي) atau huruf mengingkari, menidakkan atau menafikan laa (لَا).
Meskipun sama-sama sebagai kata sambung, huruf athaf berbeda dengan isim maushuul karena huruf athaf sekedar menggabungkan dua kata atau lebih yang mempunyai 'irab atau perubahan harakat huruf akhir yang sama (tabi'). Sedangkan isim maushuul berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Kata isim maushuul kata sambung alladzii/allatii baik untuk laki, sendiri, dual maupun jamak, artinya "yang" atau yang satu orang, yang 2 orang atau yang orang-orang, sesuai dengan jumlahnya di dalam kalimat. Sementara huruf athaf ada lima dan artinnya sebagai berikut:
1. Wa (وَ) = dan
2. Fa (فَ) = kemudian - tanpa jeda
3. Summa (ثُمَّ) = kemudian - disertai adanya jeda
4. Au (أَوْ) = atau - menunjukkan ketidak jelasan
5. Am (أَمْ) = ataukah - menuntut kejelasan.
Sementara huruf laa (لَا) ada dua jenis atau macam, yaitu laa nahiyah dan laa nafiyah. Laa nahiyah adalah huruf لاَ yang berfungsi untuk melarang (diartikan jangan). Sedangkan laa nafiyah adalah huruf لاَ yang berfungsi untuk menafikan (diartikan tidak atau bukan).
Kata kita hari ini adalah walaa (ولا) = dan tidak/bukan, adalah gabungan huruf athaf wa dan huruf laa nafiyah. Keduanya merupakan huruf mabni yaitu huruf atau kata yang tidak berubah harakatnya diluar atau didalam kalimat.
Kata wa (وَ), laa (لَا) maupun walaa (وَلَا) merupakan huruf bermakna, yang mempunyai makna sendiri, jadi tidak mempunyai akar kata. Kata walaa (ولا) terdapat sebanyak 706 kali di dalam Al Qur'an.
1.0. indek = Q001007008
1.1. no surat = 1
1.2. no ayat = 7
1.3. no kalimat = 8
2.0. Qur'anic = وَلَا
2.1. Tarjamah = dan tidak
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = وَ
3.1. Tarjamah = dan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = لَا
6.1. Tarjamah = tidak, bukan
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat =
7.1. Tarjamah =
7.2. Jenis kalimat =
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bishshawab.
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar