Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
الٓمٓ
ذٰلك الكتٰبُ لا ريبَ فيهِ هدًى لّلمتّقِينَ
الّذينَ يؤمنُونَ بالغيبِ ويقيمُونَ الصّلوٰةَ وممَّا رزقنٰهُم ينفقُونَ
Alhamdulillah, insyaa' Allah hari ini kita lanjutkan pembahasan kata ke-7 dari ayat ke-3 surat Al-Baqarah, yaitu kata razaqnaahum (رَزَقْنٰهُمْ) = Kami telah beri rezki mereka.
Kemaren kita telah bahas huruf waw (وَ = dan) isti'naafiyah atau ibtida-iyah yaitu huruf waw yang terletak diawal kata atau kalimat dan tidak berfungsi atau tidak menghubungkan dengan kata lain seperti huruf waw (وَ = dan) athaf.
Kemudian kita juga membahas huruf maushul maa (ما) = yang (apa). Huruf maushul adalah huruf penyambung kepada kata lain (shilah) tapi tidak butuh atau tidak disambungkan dengan dhamir ('aid). Berbeda dengan isim maushul seperti alladziina (الّذين) menyambungkan shilah dengan 'aid-nya yaitu hum (هُمْ) = mereka laki-laki. Huruf maushul dan shilahnya diartikan sebagai masdar sehingga huruf maushul disebut juga huruf masdariyah.
Huruf maushul adalah huruf mabni, ada beberapa dan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Maa (ما) = yang (apa), menghubungkan kepada isim shilah tidak berakal.
2. An (أن) = yang (bahwa), menghubungkan kepada shilah jumlah fi'liyah.
3. Anna (أنّ) = yang (bahwa), menghubungkan kepada shilah jumlah ismiyah.
4. Lau (لو) = yang (kalau), menghubungkan kepada shilah jumlah mufiidah terutama fi'il madhi dan mudhari'.
5. Kay (كي) = yang (supaya), menghubungkan kepada shilah jumlah fi'liyah terutama fi'il mudhari'.
Hari ini kata kita adalah razaqnaahum (رزقنٰهُم) = Kami telah beri rezki mereka, terdiri dari kata kerja atau fi'il madhi razaqa (رَزَقَ) = dia laki-laki telah memberi rezki, isim fa'il (pelaku) berupa dhamir nahnu mattashil yaitu naa (نَا) = kami, dan isim nashab (objek) atau mafhul bih berupa dhamir huwa muttashil yaitu hum (هُمْ) = mereka.
Telah kita bahas sebelumnya bahwa kata kerja bentuk lampau atau fi'il madhi kalau isim fa'ilnya adalah dhamir muttashi nahnu maka wazan/rumus tashrif lughowi nya adalah fa'alnaa (فعلْنَا), dengan demikian fi'il madhinya menjadi razqnaa (رزقْنَا).
Kata isim mafhul bih atau nashab (objek) dari kata razaqnaa (ورقنَا) adalah isim dhamir huwa jamak muttashal hum (هُمْ). Dengan demikian kata ke-7 ayat ke-3 surat Al-Baqarah ini ditulis menjadi razaqnaahum (رزقنَاهُم) atau razaqnaahum (وزقنٰهُم) berdasarkan mushah Al-Qur'an Rasmul Utsmani (tatacara penulisan yang dipelopori oleh Khalifah Ustman bin Affan RA). Keduanya وزقنَاهُم atau رزقنٰهُم mempunyai makna dan lafazh yang sama.
Kata razaqnaahum (رزقنٰهُم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 13 kali dan akar kata razaqa (رزق) terdapat sebanyak 123 kali.
1.0. indek = Q002003007
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 3
1.3. no kalimat = 7
2.0. Qur'anic = رَزَقْنٰهُمْ
2.1. Tarjamah = Kami beri rezki mereka
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = نَا
5.1. Tarjamah = Kami
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 = هُمْ
5.4. Tarjamah = mereka
5.5. Jenis kalimat = إسم
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = رَزَقَ
6.1. Tarjamah = dia laki2 telah memberi rezki
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = رَزَقَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 telah memberi rezki
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bishshawaabi.
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar