Sabtu, 31 Maret 2018

Q002055006 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-55, Kata “laka”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ


وإذْ قالَ موسَىٰ لقومهِ يٰقومِ إنّكمْ ظلمْتمْ أنفسكُم بٱتّخاذِكمُ ٱلعجلَ فتوبوٓا۟ إلىٰ بارئِكمْ فٱقتلوٓا۟ أنفسكمْ ذٰلكمْ خيرٌ لّكمْ عندَ بارئِكمْ فتابَ عليكمْ ۚ إنّهُۥ هو ٱلتّوّابُ ٱلرّحيمُ (QS 2:54)

وإذْ قلتمْ يٰموسَىٰ لن نّؤمنَ لكَ حتَّىٰ نرَى ٱللّهَ جهرةً فأخذتْكمُ ٱلصّٰعقةُ وأنتمْ تنظرونَ (QS 2:55)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-55 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: = وإذْ قلتمْ 
  • "Hai Musa, = يٰموسَىٰ
  • kami tidak akan beriman = لن نّؤمنَ
  • kepadamu sebelum = لكَ حتَّىٰ 
  • kami melihat Allah = نرَى ٱللّهَ 
  • dengan terang, = جهرةً
  • karena itu kamu disambar halilintar, = فأخذتْكمُ ٱلصّٰعقةُ 
  • sedang kamu menyaksikannya". = وأنتمْ تنظرونَ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-6 pada ayat ke-55 surat Al-Baqarah, yaitu kata laka (لَكَ) = (kepada) kamu (mufrad mudzakkar).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu:
  1. Satuan bunyi yang disebut huruf atau abjad.
  2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut kata (dalam bahasa Arab disebut kalimat = الْكَلِمَة)
  3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut kalimat (dalam bahasa Arab disebut kalam = الْكَلَامْ atau jumlah = الْجُمْلَة).

Dalam tata bahasa Arab, kalimat atau kata dibagi ke dalam tiga golongan besar:
  1. ISIM ( اِسْم ) atau atau kata benda, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut  tidak terikat dengan waktu.
  2. FI'IL ( فِعْل ) atau kata kerja, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.
  3. HARF ( حَرْف ) atau kata tugas, yaitu kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain. Huruf yang dikategorikan sebagai al-kalimah adalah huruf-huruf ma'any (tergantung kebiasaan orang Arab).

Sebelumnya sudah kita bahas tentang huruf jarr bahwa huruf jar dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan kata depan; (di, ke, dari, atas dll). Disebut huruf jar karena fungsinya adalah menjadikan kata setelahnya menjadi majrur. Ulama Lughah atau ahli bahasa Arab di kota Basroh (Syam)  menamakannya dengan "Huruf jar", sedangkan Ulama Lughah di kota Kufah (Irak) menamakannya dengan "Huruf Khafdh", sebagian mereka menamakannya dengan "Huruf Idhafah".

Kita ketahui bersama,  diantara keistimewaan bahasa arab dibanding dengan bahasa selainnya adalah bahwasannya bahasa arab memilki makna yang luas, dimana satu kata dalam bahasa arab bisa memilki banyak makna. Contohnya adalah pada huruf jar yang akan kita pelajari kali ini. Para ulama mengumpulkan huruf jar sebanyak 20 huruf dengan pembagiannya menjadi 3 macam :
  1. Huruf yang tidak khusus berfungsi sebagai huruf jar, maksudnya terkadang sebagai fi'il, yaitu terdapat 3 huruf : (عدا، خَلا، حاشَ) dan terkadang sebagai isim, yaitu terdapat 4 huruf: (الكَاف، عَلى، عَن، مُذ / مُنذُ)
  2. Huruf jar yang "syadz" masksudnya maknanya yang menyimpang dari makna aslinya. Yaitu terdapat 4 huruf: (كَي، مَتى، لَعَلّ، لَولَا)
  3. Sisanya adalah huruf jar asli yang khusus digunakan sebagai huruf jar. Yaitu 9 huruf adalah: (مِن، إلى، فِى، الباء، اللام، حَتّى، الواو، التاء، ربّّ)

Arti dari masing-masing huruf jarr asli ini adalah sebagai berikut:
  1. Min (مِنْ)  = dari
  2. Ilaa (إِلىَ ) = ke
  3. 'An (عَنْ) = dari, kadang sebagai isim
  4. 'Alaa (عَلىَ) = di atas, kadang sebagai isim
  5. Fii (فِى) = di dalam
  6. Rubba (رُبَّ) = banyak/sedikit
  7. Al-baa (ب) = dengan
  8. Al-kaf (ك)  = seperti, kadang sebagai isim
  9. Al-laa (ل) = milik/kepunyaan. 

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:
1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashil ada dua:
  • Dhamir rafa' munfashil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
  • Dhamir nashab munfashil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.

Dhamir Munfashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau disebut Ghaib, yaitu:
  • Dia seorang (tunggal) laki-laki هُوَ - huwa
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هِيَ - hiya
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih). هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) اَنْتَ – anta
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) اَنْتُمَاَ – antuma
  • Kalian (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) اَنْتُمْ - antum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) اَنْتِ - hiya
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan) اَنْتُمَاَ – antuma
  • Kalian (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) اَنْتُنَّ - antunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal atau seorang laki-laki atau perempuan اَنَا - ana
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَحْنُ – nahnu

2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
  • Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
  • Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
  • Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
  • Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - haa
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam: 
  • Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).

Berikut beberapa contoh dhamir jarr muttashil, yaitu antara huruf jarr dengan dhamir muttashil: 
  • Bii (بِيْ) = dengan atau bersama saya
  • Bihi (بِهِ) = dengan atau bersama dia (laki2 tunggal)
  • Fiyya (فِيَّ) = di atau pada saya
  • Fiihi (فِيْهِ) = di, pada atau dalamnya atau dia (laki2 tunggal)
  • Minnii (مِنِّيْ) = dari saya
  • Minhu (مِنْهُ) = dari dia (laki2 tunggal)
  • Minnaa (مِنَّا) = dari kita atau kami
  • 'Annii (عَنِّيْ) = dari atau tentang saya
  • 'Anhu (عَنْهُ) = dari atau tentang dia (laki2 tunggal)
  • 'Annaa (عَنَّا) = dari atau tentang kita atau kami
  • Ilayya (إِلَيَّ) = kepada saya
  • Ilaihi (إِلَيْهِ) = kepada nya atau dia (laki2 tunggal)
  • 'Alayya (عَلَيَّ) = atas saya
  • 'Alaihi (عَلَيْهِ) = atas nya atau dia (laki2 tunggal)
  • Lii (لِيْ) = untuk atau milik saya
  • Laka (لَكَ) = untuk atau milik kamu (laki2 tunggal)
  • Lahu (لَهُ) = untuk atau milik dia (laki2 tunggal)
  • Untuk dhamir muttashil yang lain tidak ada perubahan.

Kata laka (لَكَ) = (kepada) Kamu atau Engkau (mufrad mudzakkar), terdiri dari dua kata dan/atau huruf  berikut:
  • Huruf la (لَ) = kepada (milik atau kepunyaan, yaitu huruf jar yang menjadi amil (menyebabkan) jar atau majrur atau mengkasrahkan sehingga berakibat pada isim (kata benda), dhamir (kata ganti), masdar yang jatuh setelahnya. 
  • Isim dhamir ka (كَ) = Kamu atau Engkau (mufrad mudzakkar), yaitu Isim dhamir untuk Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab.

Jadi kata ka (كَ) pada kata laka (لَكَ) ayat ke-55 surat Al-Baqarah ini merupakan isim mabni dengan ciri fathah yang menempati posisi jar karena huruf jarr la (لَ) sebelumnya. Kata laka (لَكَ) adalah isim jar wal majrur yang dikaitkan (متعلق) dengan kata kerja fi’il mudhari’ nu’mina (نُؤْمِنَ) sebelumnya. Kata laka (لَكَ) juga merupakan bagian kata khabar dari kata mubtada nahnu (نَحْنُ) pada kata wanahnu (ونحنُ) sebelumnya. Kata laka (لَكَ) merupakan bagian maf’ul bih atau objek dari kata kerja qul (قُلْ) pada kata qultum (قُلتُم) sebelumnya. Kata laka (لَكَ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 69 kali.


1.0. Indek = Q002055006
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 55
1.3. No kalimat = 6
2.0. Qur'anic = لَكَ
2.1. Tarjamah = (kepada) Kamu atau Engkau (mufrad mudzakkar)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = لَ
3.1. Tarjamah = kepada
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = كَ
6.1. Tarjamah = kamu (mufrad mudzakkar)
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

References:

  1. http://www.almaany.com/quran/2/55/6/
  2. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=55&token=1
  3. http://tanzil.net/#search/quran/لكَ

Jumat, 30 Maret 2018

Q002055005 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-55, Kata “nu’mina”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ


وإذْ قالَ موسَىٰ لقومهِ يٰقومِ إنّكمْ ظلمْتمْ أنفسكُم بٱتّخاذِكمُ ٱلعجلَ فتوبوٓا۟ إلىٰ بارئِكمْ فٱقتلوٓا۟ أنفسكمْ ذٰلكمْ خيرٌ لّكمْ عندَ بارئِكمْ فتابَ عليكمْ ۚ إنّهُۥ هو ٱلتّوّابُ ٱلرّحيمُ (QS 2:54)

وإذْ قلتمْ يٰموسَىٰ لن نّؤمنَ لكَ حتَّىٰ نرَى ٱللّهَ جهرةً فأخذتْكمُ ٱلصّٰعقةُ وأنتمْ تنظرونَ (QS 2:55)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-55 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: = وإذْ قلتمْ 
  • "Hai Musa, = يٰموسَىٰ
  • kami tidak akan beriman = لن نّؤمنَ
  • kepadamu sebelum = لكَ حتَّىٰ 
  • kami melihat Allah = نرَى ٱللّهَ 
  • dengan terang, = جهرةً
  • karena itu kamu disambar halilintar, = فأخذتْكمُ ٱلصّٰعقةُ 
  • sedang kamu menyaksikannya". = وأنتمْ تنظرونَ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-5 pada ayat ke-55 surat Al-Baqarah, yaitu kata nu’mina (نُّؤْمِنَ) = kami (jama’ mudzakkar dan/atau muannats sedang, akan dan/atau senantiasa) beriman.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu:
  1. Satuan bunyi yang disebut huruf atau abjad.
  2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut kata (dalam bahasa Arab disebut kalimat = الْكَلِمَة)
  3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut kalimat (dalam bahasa Arab disebut kalam = الْكَلَامْ atau jumlah = الْجُمْلَة).

Dalam tata bahasa Arab, kalimat atau kata dibagi ke dalam tiga golongan besar:
  1. ISIM ( اِسْم ) atau atau kata benda, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut  tidak terikat dengan waktu.
  2. FI'IL ( فِعْل ) atau kata kerja, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.
  3. HARF ( حَرْف ) atau kata tugas, yaitu kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain. Huruf yang dikategorikan sebagai al-kalimah adalah huruf-huruf ma'any (tergantung kebiasaan orang Arab).

Sebelumnya sudah kita bahas wazan kata kerja mujarrad fi'il tsulatsi (3 huruf) bentuk ke-1 dari 14 yaitu yang kemasukan huruf hamzah atau mahmuuz baik di awal, tengah maupun akhir sebagai berikut:
  1. AH1 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) - 'ul (عُلْ)
  2. AH2 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) - uu'ul (اُؤْعُلْ)
  3. AH3 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ilu (يَأْعِلُ) - ii'il (اِئْعِلْ)
  4. AH4 = a'ila (أَعِلَ) - ya'alu (يَأْعَلُ) - ii'al (اِئْعَلْ)
  5. AH5 = fa ala (فَأَلَ) - yaf alu (يَفْأَلُ) - if al (اِفْأَلْ)
  6. AH6 = fa ala (فَأَلَ) - yaf alu (يَفْأَلُ) - if al (اِفْأَلْ) atau fal (فَلْ)
  7. AH7 = faula (فَؤُلَ) - yaf ulu (يَفْؤُلُ) - uf ul (اُفْؤُلْ)
  8. AH8 = faila (فَئِلَ) - yafalu (يَفْأَلُ) - ifal (اِفْأَلْ)
  9. AH9 = fa'a a (فَعَأَ) - yaf'a u (يَفْعَأُ) - if'a (اِفْعَأْ)
  10. AHA = fa'u a (فَعُؤَ) - yaf'u u (يَفْعُؤُ) - uf'u (اُفْعُؤْ)
  11. AHB = fa'ia (فَعِئَ) - yaf'au (يَفْعَأُ) - if'a (اِفْعَأْ)

Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas kalau wazan ke-4 (dari 14) yaitu wazan dasar dengan indek D = a'f'ala (َأَفْعَل) - yuf'ilu (يُفْعِلُ) - af'il (أَفْعِلْ), kemasukan atau tidak kemasukan huruf 'illat dan/atau hamzah, tashrif istilihiyahnya menjadi sebagai berikut:
  1. DM1 = au'ala (أَوْعَلَ) - yuu'ilu (يُوْعِلُ) - au'il (أَوْعِلْ)
  2. DM2 = ai'ala (أَيْعَلَ) - yuu'ilu (يُوْعِلُ) - ai'il (أَيْعِلْ)
  3. DN1 = af'ai (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) - af'i (أَفْعِ) - waw naqish
  4. DN2 = af'ai (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) - af'i (أَفْعِ) - yaa naqish
  5. DD1 = afa'-'a (أَفَعَّ) - yufi'-'u (يُفِعُّ) - afi'-'a (أَفِعَّ) atau af'i' (أَفْعِعْ)
  6. DA1 = afaala (أَفَالَ) - yufiilu (يُفِيْلُ) - afil (أَفِلْ) - waw ajwaf
  7. DA2 = afaala (أَفَالَ) - yufiilu (يُفِيْلُ) - afil (أَفِلْ) - yaa ajwaf
  8. DS1 = af'ala (أَفْعَلَ) - yuf'ilu (يُفْعِلُ) - af'il (أَفْعِلْ)
  9. DL1 = au'ai (أَوْعَى) - yuu'ii (يُوْعِيْ) - au'i (أَوْعِ)
  10. DL2 = afaa-a (أَفَاءَ) - yuufii-u (يُفِيْءُ) - afi' (أَفِئْ)
  11. DL3 = afai (أَفَى) - yufii (يُفِيْ) - afi (أَفِ)
  12. DL4 = aa'ai (آعَى) - yu'-'ii (يُؤْعِيْ) - aa'i (آعِ)
  13. DL5 = afyaa (أَفْيَا) - yufyii (يُفْيِيْ) - afyi (أَفْيِ)
  14. DH1 = aa'ala (آعَلَ) - yu'-'ilu (يُؤْعِلُ) - aa'il (آعِلْ)
  15. DH2 = af-ala (أَفْأَلَ) - yuf-ilu (يُفْئِلُ) - af-il (أَفْئِلْ)
  16. DH3 = af'a-a (أَفْعَأَ) - yuf'i-u (يُفْعِئُ) - af'i' (أَفْعِئْ)

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:
1. Dhamir Munfashshil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashshil ada dua:
  • Dhamir rafa' munfashshil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
  • Dhamir nashab munfashshil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.

2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
  • Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
  • Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
  • Dhamir jarr muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam: 
  • Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).


Kata nu’mina (نُؤمِنَ) aslinya adalah nu’minu (نُؤْمِنُ) = kami (jama’ mudzakkar dan/atau muannats sedang, akan dan/atau senantiasa) beriman, adalah kata kerja fi'il mudhari’ untuk faa'il atau pelaku nahnu (نَهْنُ) = Kami (jama' mudzakkar dan/atau muannats). Kata nu’minu (نُؤْمِنُ) adalah tashrif lughawiyyah dari kata kerja fi'il mudhari’ yu’minu (يُؤْمِنُ) = dia (mufrad mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) beriman. Kata yu’minu (يُؤْمِنُ) adalah tashrif istilahiyyah dari kata kerja aamana (آمَنَ) = dia (mufrad mudzakkar telah) beriman. Kata aamana (ءَامَنَ) - yu’minu (يُؤْمِنُ) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mazid bentuk ke-4 dari 14 yang kamasukan huruf hamzah dengan wazan aa'ala (آعَلَ) - yu'-'ilu (يُؤْعِلُ) atau indeks DH1. Kata aamana (ءَامَنَ) berasal dari kata kerja fi'il madhi amina (أَمِنَ) = dia laki2 tunggal telah menjadi aman, damai atau bebas dari rasa takut. Kata amina (أَمِنَ) - ya’manu (يَأْمَنُ) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad yang kamasukan huruf hamzah bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan a'ila (أَعِلَ) - ya'alu (يَأْعَلُ) atau indeks AH4.

Berikut adalah semua tashrif lughawiyah dari kata yu’minu (يُؤْمِنُ) untuk semua dhamir:
  1. Huwa (هو) = yu’minu (يُؤْمِنُ
  2. Humaa (هما) = yu’minaani (يُؤْمِنَانِ) untuk 2-laki2 orang ke-3
  3. Hum (هم) = yu’minuuna (يُؤْمِنُوْنَ
  4. Hiya (هي) = tu’minu (تُؤْمِنُ
  5. Humaa (هما) = tu’minaani (تُؤْمِنَانِ) untuk 2-perempuan orang ke-3
  6. Huna (هن) = yu’minna (يُؤْمِنَّ
  7. Anta (أنتَ) = tu’minu (تُؤْمِنُ
  8. Antumaa (أنتما) = tu’minaani (تُؤْمِنَانِ) untuk 2-laki2 orang ke-2
  9. Antum (أنتم) = tu’minuuna (تُؤْمِنُوْنَ
  10. Anti (أنتِ) = tu’miniina (تُؤْمِنِيْنَ
  11. Antumaa (أنتما) = tu’minaani (تُؤْمِنَانِ) untuk 2-perempuan orang ke-2
  12. Antuna (أنتن) = tuminna (تُؤْمِنَّ
  13. Anaa (أنا) = u’minu (أُؤْمِنُ
  14. Nahnu (نحن) = nu’minu (نُؤْمِنُ

Jadi kata nu’mina (نُؤْمِنَ) pada ayat ke-55 surat Al-Baqarah ini adalah kerja fi'il mudhari’ untuk dhamir mustatir wujuban atau dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir yang dikira-kira nahnu (نَهْنُ) sebagai faa'il (pelaku). Kata nu’mina (نُؤْمِنَ) adalah fi’il mudhari’ manshub dengan ciri fathah karena huruf adat nashab lan (لَنْ) sebelumnya. Kata nu’mina (نُؤْمِنَ) adalah kata yang dinafikan (tidak akan pernah terjadi) oleh huruf adat nashab lan (لَنْ) sebelumnya. Kata nu’mina (نُؤْمِنَ) merupakan bagian maf’ul bih atau objek dari kata kerja qul (قُلْ) pada kata qultum (قُلتُم) sebelumnya. Kata nu’mina (نُؤْمِنَ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 7 kali, sedangkan asal kata nu’min (نُؤْمِن) dengan semua kemungkinan awalan, alhiran dan/atau i’rab terdapat sebanyak 14 kali dan akar kata amina (آمنَ) terdapat sebanyak 879 kali.


1.0. Indek = Q002055005
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 55
1.3. No kalimat = 5
2.0. Qur'anic = نُؤْمِنَ
2.1. Tarjamah = kami (jama’ mudzakkar dan/atau muannats sedang, akan dan/atau senantiasa) beriman
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = آمِنَ
6.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) beriman
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = أَمِنَ
7.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) menjadi aman
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/47-الألف/2046-أَمِنَ-يَأْمَنُ
  2. http://www.almaany.com/quran/2/55/5/
  3. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=55&token=1
  4. http://tanzil.net/#search/quran/نؤمن