Sabtu, 30 Juli 2016

Q002017006 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-17, Kata "falammaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)

‎مثلُهُم كمثلِ الّذى استوقدَ نارًا فلمّآ أضآءَت ما حولَه٫ُ ذهبَ اللهَ بنورِهِم وتركَهُم فى ظلمٰتٍ لّا يبصرُون (QS 2:17)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- مثلُهُم كمثلِ 
- الّذى استوقدَ نارًا
-  فلمّآ أضآءَت 
- ما حولَه٫ُ 
- ذهبَ اللهَ بنورِهِم 
- وتركَهُم فى ظلمٰتٍ 
- لّا يبصرُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-6 dari ayat ke-17 surat Al-Baqarah, yaitu kata falammaa (فَلَمَّآ) = maka setelah.

Huruf fa (فَ) di dalam tata bahasa atau ilmu nahwu bisa berperan sebagai berikut:
1. Huruf 'athaf fa (فَ) = kemudian, yaitu huruf penguhubung yang berurutan tanpa tenggang waktu dan bisa masuk ke isim atau fi'il.
2. Huruf nashab atau sababiyah fa (فَ) = sehingga atau mengakibatkan, yaitu huruf yang masuk pada fi'il mudhari' kemudian menashabkan fi'il tersebut. Memberi faidah bahwa yang sebelumnya merupakan sebab bagi yang setelahnya dan harus didahului oleh thalab atau nafi. 
3. Huruf ibtida' atau isti'naafiyah fa (فَ) = maka, yaitu yang terletak pada jawab syarat. 

Sebelumnya juga sudah kita bahas tentang isim manshub bahwa isim menjadi manshub pada 11 posisi, yaitu: 
1. Khabar kana, 
2. Isim Inna, 
3. Maf'ul Bih, 
4. Maf'ul Muthlaq, 
5. Maf'ul li Ajlih, 
6. Maf'ul Ma'ah,
7. Maf'ul Fih (Zharaf Zaman dan Makan) 
8. Hal, 
9. Mustatsna, 
10. Munada, dan 
11. Tamyiz. 

Demikian juga isim menjadi manshub apabila mengikuti isim yang manshub. 

Maf'ul fih adalah isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan waktu atau tempat terjadinya fi'il (yaitu menjadi jawaban dari pertanyaan "Kapan atau dimana terjadinya fi'il?"). Maf'ul fih juga dinamakan zharaf zaman apabila menunjukkan kepada waktu terjadinya fi'il dan dinamakan zharaf makan apabila menunjukkan kepada tempat terjadinya fi'il. 

Juga sudah kita singgung sedikit bahwa zharaf adalah keterangan waktu dan tempat. Zharaf terbagi menjadi dua yaitu isim waktu dan isim tempat yang menashabkan kata setelahnya. Menurut kalangan orang Arab, semua zharaf (dari isim waktu atau tempat itu) dengan memperkirakan makna fii (فى) = pada (tempat) atau dalam (waktu). Jadi; 
- Setiap lafazh yang mengandung makna fii (في) = pada/dalam, dan menunjukan waktu  maka itu adalah zharaf zaman. 
- setiap lafazh yang mengandung makna fii (في) = pada/dalam, dan menunjukan tempat maka itu adalah zharaf makan.

Untuk mengingatkan kembali tentang alamat atau tanda-tanda i'rab bahwa tanda i'rab ada yang asli (pokok) dan yang khas (Far'iyyah). Pada umumnya alamat atau tanda-tanda asli atau pokok (ahsliyyah) dari I'rab yaitu baris Dhammah untuk I'rab Rafa', baris Fathah untuk I'rab Nashab, dan baris Kasrah untuk I'rab Jarr.

Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan tanda-tanda yang berbeda dari Alamat Ashliyyah untuk menunjukkan I'rab Rafa', Nashab atau Jarr tersebut, karena bentuknya yang khas, mereka menggunakan Alamat Far'iyyah sebagai berikut:

1. Isim Mutsanna (Kata Benda Dual).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Alif-Nun ( ان )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )
 
2. Isim Jamak Mudzakkar Salim (Kata Benda Jamak Laki-laki Beraturan).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau-Nun ( ون )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )

3. Al-Asma' al-Khamsah ( اَلأَسْمَاء الْخَمْسَة ) atau "isim-isim yang lima" yakni: أَبٌ (=ayah), أَخٌ (=saudara), حَمٌ (=ipar), ذُوْ (=pemilik) dan فَمٌ (=mulut). Isim-isim ini memiliki perubahan bentuk yang khas sebagai berikut:
- I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau ( و ) di akhirnya
- I'rab Nashab ditandai dengan huruf Alif ( ا  ) di akhirnya
- I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya ( ي ) di akhirnya

Jadi kata falammaa (فلمّآ) terdiri dari dari dua bagian berikut:
- Huruf fa (فَ) = maka, yaitu huruf ibtida' atau isti'naafiyah yang terletak di awal kalimat.
- Kata lammaa (لمّآ) = setelah, yaitu isim zharah zaman atau lafazh atau isim yang menunjukan keterangan waktu.

Kata benda atau isim zharah zaman  lammaa (لمّآ) pada ayat ke-17 ini adalah isim manshub atau isim dengan i'rab nashab. Isim zharaf lammaa (لمّآ) juga menashabkan kata setelahnya. Kata falammaa (فلمّآ) ini di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 101 kali, sedangkan asal kata lammaa (لمّا) terdapat sebanyak 166 kali.

1.0. Indek = Q002017006
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 17
1.3. No kalimat = 6
2.0. Qur'anic = فَلَمَّآ
2.1. Tarjamah = maka setelah
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = ف
3.1. Tarjamah = maka
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = لَـمَّـا
6.1. Tarjamah =  setelah
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Jumat, 29 Juli 2016

Q002017005 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-17, Kata "naaran")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)

‎مثلُهُم كمثلِ الّذى استوقدَ نارًا فلمّآ أضآءَت ما حولَه٫ُ ذهبَ اللهَ بنورِهِم وتركَهُم فى ظلمٰتٍ لّا يبصرُون (QS 2:17)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- مثلُهُم كمثلِ 
- الّذى استوقدَ نارًا
-  فلمّآ أضآءَت 
- ما حولَه٫ُ 
- ذهبَ اللهَ بنورِهِم 
- وتركَهُم فى ظلمٰتٍ 
- لّا يبصرُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-5 dari ayat ke-17 surat Al-Baqarah, yaitu kata naaran (نَارًا) = api.

Sebelumnya sudah kita bahas wazan kata kerja bentuk ke-1 dari 14 untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) yaitu sebagai berikut:
1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Untuk mengingatkan kembali tentang alamat atau tanda-tanda i'rab bahwa tanda i'rab ada yang asli (pokok) dan yang khas (Far'iyyah). Pada umumnya alamat atau tanda-tanda asli atau pokok (ahsliyyah) dari I'rab yaitu baris Dhammah untuk I'rab Rafa', baris Fathah untuk I'rab Nashab, dan baris Kasrah untuk I'rab Jarr.

Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan tanda-tanda yang berbeda dari Alamat Ashliyyah untuk menunjukkan I'rab Rafa', Nashab atau Jarr tersebut, karena bentuknya yang khas, mereka menggunakan Alamat Far'iyyah sebagai berikut:

1. Isim Mutsanna (Kata Benda Dual).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Alif-Nun ( ان )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )
 
2. Isim Jamak Mudzakkar Salim (Kata Benda Jamak Laki-laki Beraturan).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau-Nun ( ون )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )

3. Al-Asma' al-Khamsah ( اَلأَسْمَاء الْخَمْسَة ) atau "isim-isim yang lima" yakni: أَبٌ (=ayah), أَخٌ (=saudara), حَمٌ (=ipar), ذُوْ (=pemilik) dan فَمٌ (=mulut). Isim-isim ini memiliki perubahan bentuk yang khas sebagai berikut:
- I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau ( و ) di akhirnya
- I'rab Nashab ditandai dengan huruf Alif ( ا  ) di akhirnya
- I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya ( ي ) di akhirnya

Jadi kata naaran (نارًا) adalah kata benda atau isim fi'il yaitu isim yang berasal dari kata kerja fi'il madhi naara (نَارَ) - yanuuru (يَنُوْرُ). Kata kerja fi'il madhi naara (نَارَ) - yanuuru (يَنُوْرُ) ini adalah bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) atau indeks AA1. Kata benda atau isim naaran (نارًا) pada ayat ke-17 ini adalah objek (maf'ul bih) atau isim nashab dengan ciri alif (ا) dari kata kerja istauqada (استوقد)  sebelumnya dengan fa'il (pelaku) dhamir mustatir (tersirat) huwa (هو). Kata benda atau isim naaran (نارًا) juga merupakan shilah dari isim maushul alladzii (الّذي) sebelumnya. 

Kata kerja naaran (نارًا) ini di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 19 kali, sedangkan asal kata naar (نَار) terdapat sebanyak 146 kali dan akar kata naara (نارَ) terdapat sebanyak 194 kali.

1.0. Indek = Q002017005
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 17
1.3. No kalimat = 5
2.0. Qur'anic = نَارًا
2.1. Tarjamah = api
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = نَار
6.1. Tarjamah =  api
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = نَارَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah menerangkan
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Kamis, 28 Juli 2016

Q002017004 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-17, Kata "istauqada")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)

‎مثلُهُم كمثلِ الّذى استوقدَ نارًا فلمّآ أضآءَت ما حولَه٫ُ ذهبَ اللهَ بنورِهِم وتركَهُم فى ظلمٰتٍ لّا يبصرُون (QS 2:17)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- مثلُهُم كمثلِ 
- الّذى استوقدَ نارًا
-  فلمّآ أضآءَت 
- ما حولَه٫ُ 
- ذهبَ اللهَ بنورِهِم 
- وتركَهُم فى ظلمٰتٍ 
- لّا يبصرُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-4 dari ayat ke-17 surat Al-Baqarah, yaitu kata istauqada (اِسْتَوْقَدَ) = (dia laki2 tunggal telah) menyalakan.

Sebelumnya sudah kita bahas wazan kata kerja bentuk ke-1 dari 14 untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) yaitu sebagai berikut:
1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Juga sudah kita bahas kata kerja ke-10 dari 14, yaitu dengan wazan istaf'ala (َإِسْتَفْعَل) - yastaf'il (يَسْتَفْعِلُ) - istaf'il (اِسْتَفْعِلْ) untuk bentuk shahih (salim), tasdid dan kemasukan huruf illat atau hamzah sebagai berikut:
1. JM1 = istau'ala (اِسْتَوْعَلَ) - yastau'ilu (يَسْتَوْعِلُ) - istau'il (اِسْتَوْعِلْ)
2. JM2 = istai'ala (اِسْتَيْعَلَ) - yastai'ilu (يَسْتَيْعِلُ) - istai'il (اِسْتَيْعِلْ)
3. JN1 = istaf'ai (اِسْتَفْعَى) - yastaf'ii (يَسْتَفْعِيْ) - istaf'i (اِسْتَفْعِ), untuk waw naaqish
4. JN2 = istaf (اِسْتَفْعَى) - yastaf'ii (يَسْتَفْعِيْ) - istaf'i (اِسْتَفْعِ), untuk yaa naaqish
5. JD1 = istafa'-'a (اِسْتَفَعَّ) - yastafi'-'u (يَسْتَفِعُّ) - istafi'i-'a atau istaf'i' (اِسْتَفِعَّ or اِسْتَفْعِعْ)
6. JA1 = istafaala (اِسْتَفَالَ) - yastafiilu (يَسْتَفِيْلُ) - istafil (اِسْتَفِلْ)
7. JA2 = istafwala (اِسْتَفْوَلَ) - yastafwilu (يَسْتَفْوِلُ) - istafwil (اِسْتَفْوِلْ)
8. JA3 = istafaala (اِسْتَفَالَ) - yastafiilu (يَسْتَفِيْلُ) - istafil (اِسْتَفِلْ)
9. JS1 = istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ) - yastaf'ilu (يَسْتَفْعِلُ) - istaf'il (اِسْتَفْعِلْ)
10. JL1 = istau'ai (اِسْتَوْعَى) - yastau'ii (يَسْتَوْعِيْ) - istau'i (اِسْتَوْعِ)
11. JL2 = istafaa-a (اِسْتَفَاءَ) - yastafiiu (يَسْتَفِيْءُ) - istafi' (اِسْتَفِئْ)
12. JL3 = istafyaa (اِسْتَفْيَا) - yastafyii (يَسْتَفْيِيْ) - istafyi (اِسْتَفْيِ)
13. JH1 = ista'-'ala (اِسْتَأْعَلَ) - yasta'-'ilu (يَسْتَأْعِلُ) - ista'-'il (اِسْتَأْعِلْ)
14. JH2 = istaf-ala (اِسْتَفْأَلَ) - yastaf-ilu (يَسْتَفْئِلُ) - istaf-il (اِسْتَفْئِلْ)
15. JH3 = istaf'a-a (اِسْتَفْعَأَ) - yastaf'i-u (يَسْتَفْعِئُ) - istaf'ii (اِسْتَفْعِئْ)

Jadi kata istauqada (استوقد) adalah kata kerja fi'il mazid madhi bentuk ke-10 dari 14 dengan wazan istau'ala (اِسْتَوْعَلَ) - yastau'ilu (يَسْتَوْعِلُ) atau indeks JM1 dengan faa'il (pelaku) mustatir (tersembunyi) huwa (هو). Kata kerja istauqada (استوقد) berasal dari kata kerja fi'il mujarrad madhi bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) atau indeks AM1.

Kata kerja fi'il madhi istauqada (استوقد) pada ayat ke-17 ini adalah shilah dari kata isim maushul alladzii (الّذي) sebelumnya. Kata kerja istauqada (استوقد) ini satu-satunya dalam Al Qur'an, sedangkan akar kata waqada (وقد) terdapat sebanyak 11 kali.

1.0. Indek = Q002017004
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 17
1.3. No kalimat = 4
2.0. Qur'anic = اِسْتَوْقَدَ
2.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah nenyalakan
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = اِسْتَوْقَدَ
6.1. Tarjamah =  dia laki2 tunggal telah nenyalakan
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = وَقَدَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah nenyalakan, menghidupkan api atau membakar
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Rabu, 27 Juli 2016

Q002017003 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-17, Kata "alladzii")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)

‎مثلُهُم كمثلِ الّذى استوقدَ نارًا فلمّآ أضآءَت ما حولَه٫ُ ذهبَ اللهَ بنورِهِم وتركَهُم فى ظلمٰتٍ لّا يبصرُون (QS 2:17)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- مثلُهُم كمثلِ 
- الّذى استوقدَ نارًا
-  فلمّآ أضآءَت 
- ما حولَه٫ُ 
- ذهبَ اللهَ بنورِهِم 
- وتركَهُم فى ظلمٰتٍ 
- لّا يبصرُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-3  dari ayat ke-17 surat Al-Baqarah, yaitu kata atau huruf alladzii (الّذي) = yang atau orang yang.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata alladzii (الّذي) = yang atau orang yang, adalah isim maushul atau kata penghubung yang menghubungkan kata sebelumnya dengan kata setelah alladzii (الّذي) yang disebut shilah. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata "yang". 

Seperti sudah kita bahas sebelumnya bahwa setelah isim maushul wajib terdapat shilah yang menjelaskan maknanya. Disyaratkan dalam shilah isim maushul ini mengandung dhamir ('aaid) yang sesuai terhadap maushulnya. Dengan kata lain, apabila maushulnya mufrad (tunggal), maka dhamirnya mufrad, apabila maushulnya mudzakkar (jenis laki2), maka dhamirnya mudzakkar, apabila maushulnya selain dari keduanya, maka dhamirnya pun disesuaikan pula dengannya.

Isim maushul ini termasuk isim yang mabni yaitu isim yang keadaan/harakat akhirnya tidak mengalami perubahan walaupun diletakkan pada posisi yang berbeda dalam suatu kalimat. Berikut beberapa jenis isim maushul:
- Alladzi (الَّذِيْ) adalah untuk mudzakkar (kata berjenis laki2).
- Allatii (الَّتِيْ) adalah untuk muannats (kata berjenis perempuan) 
- Alladzaani (الَّذَانِ) adalah untuk mudzakkar mutsanna (dual)
- Allatasni (الَّتَانِ) adalah untuk muannats mutsanna (dual) 
- Alladziina (الَّذِيْنَ) adalah untuk jamak muannats maupun mudzakkar

Kata alladzii (الّذي) = yang atau orang yang, pada ayat ke-17 ini adalah isim maushul yang menghubungkan kata sebelumnya yaitu isim jar wa majrur kamatsali (كمثلِ) dan matsaluhum (مثلُهُم), yang mana keduanya berhubungan dengan dhamir mudzakkar mustatir (tersembunyi) mufrad (tunggal).  Kata isim maushul alladzii (الّذي) ini juga merupakan mudhaf ilaihi (majrur) dari kata isim jar wa majrur kamatsali (كمثلِ) sebelumnya. Kata isim maushul atau kata sambung alladzii (الّذي) ini terdapat ribuan kali di dalam Al Qur'an.

1.0. Indek = Q002017003
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 17
1.3. No kalimat = 3
2.0. Qur'anic = الَّذِي
2.1. Tarjamah = yang atau orang yang
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = الّذي
6.1. Tarjamah = yang 
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Selasa, 26 Juli 2016

Q002017002 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-17, Kata "kamatsali")

Q002017002

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)

‎مثلُهُم كمثلِ الّذى استوقدَ نارًا فلمّآ أضآءَت ما حولَه٫ُ ذهبَ اللهَ بنورِهِم وتركَهُم فى ظلمٰتٍ لّا يبصرُون (QS 2:17)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- مثلُهُم كمثلِ 
- الّذى استوقدَ نارًا
-  فلمّآ أضآءَت 
- ما حولَه٫ُ 
- ذهبَ اللهَ بنورِهِم 
- وتركَهُم فى ظلمٰتٍ 
- لّا يبصرُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata pertama atau ke-1 dari ayat ke-17 surat Al-Baqarah, yaitu kata kamatsali (كَمَثَلِ) = seperti umpama atau perumpamaan.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf jarr asli yaitu huruf jar yang khusus digunakan mengkasrahkan atau memajrurkan kata setelah ada 9 huruf, sebagai berikut: 
1. Min (مِنْ)  = dari
2. Ilaa (إِلىَ ) = ke
3. 'An (عَنْ) = dari, kadang sebagai isim
4. 'Alaa (عَلىَ) = di atas, kadang sebagai isim
5. Fii (فِى) = di dalam
6. Rubba (رُبَّ) = banyak/sedikit
7. Al-baa (ب) = dengan
8. Al-kaf (ك)  = seperti, kadang sebagai isim
9. Al-laa (ل) = milik/kepunyaan

Kata kamatsali (كمثلِ) = seperti perumpamaan, terdiri dua bagian berikut:
- ka (ك) = seperti, adalah huruf jarr al-kaf (ك) yang mengkasrahkan atau memajurukan isim setelahnya.
- matsalui (مثلِ) = perumpamaan atau umpama, merupakan isim majrur karena huruf jar al-kaf (ك) sebelumnya. Isim majrur matsali (مثلِ) berasal dari kata kerja fi'il mujarrad matsala (مثل) - yamtsulu (يمثل) yaitu kata kerja bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ala (فعل) - yaf'ulu (يفعل) dengan indek AS1.

Jadi kata kamatsali (كمثلِ) pada ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini adalah kata jar wa majrur yang dikaitkan dengan isim mustatir (kira2 atau tersembunyi) sebelumnya pada kata matsaluhum (مثلُهُم). Kata kamatsali (كمثلِ) ini terdapat sebanyak 13 kali di dalam Al Qur'an, sementara asal kata matsali (مثلِ) terdapat sebanyak 33 kali dan akar kata matsala (مثل) terdapat sebanyak 161 kali.

1.0. Indek = Q002017002
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 17
1.3. No kalimat = 2
2.0. Qur'anic = كَمَثَلِ
2.1. Tarjamah = seperti perumpamaan atau umpama
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = كَ
3.1. Tarjamah = seperti
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = مَثَلِ
6.1. Tarjamah = perumpamaan
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = مَثَلَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah memberi contoh, umpama atau mitsal
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Senin, 25 Juli 2016

Q002017001 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-17, Kata "matsaluhum")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)

‎مثلُهُم كمثلِ الّذى استوقدَ نارًا فلمّآ أضآءَت ما حولَه٫ُ ذهبَ اللهَ بنورِهِم وتركَهُم فى ظلمٰتٍ لّا يبصرُون (QS 2:17)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- مثلُهُم كمثلِ 
- الّذى استوقدَ نارًا
-  فلمّآ أضآءَت 
- ما حولَه٫ُ 
- ذهبَ اللهَ بنورِهِم 
- وتركَهُم فى ظلمٰتٍ 
- لّا يبصرُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata pertama atau ke-1 dari ayat ke-17 surat Al-Baqarah, yaitu kata matsaluhum (مَثَلُهُمْ) = perempumaan mereka (laki2 jamak).

Sebelumnya sudah kita bahas tentang kata majemuk yang tidak sempurna yang terdiri dari isim-isim. Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu', Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. 

Kata matsaluhum (مثلُهُم) merupakan kalimat majemuk tidak sempurna, yang terdiri dua bagian berikut:
- matsalu (مثلُ) = perumpamaan, merupakan isim mudhaf dengan i'rab marfu' atau isim rafa'. Isim matsalu (مثلُ) adalah isim fi'il dari kata kerja fi'il mujarrad matsala (مثل) - yamtsulu (يمثل) yaitu kata kerja bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ala (فعل) - yaf'ulu (يفعل) dengan indek AS1.
- hum = (هُم) = mereka (laki2 jamak). Kata isim dhamir mittashil hum (هُم) merupakan isim mudha'af ilaihi dengan i'rab jar. Tetai karena isim dhamir hum (هُم) adalah mabmi maka i'rabnya tidak berubah. 

Jadi kata matsaluhum (مثلُهُم) pada ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini adalah kata majemuk tidak sempurna dan merupakan khabar dari suatu isim mustatir (kira2 atau tersembunyi). Kata matsaluhum (مثلُهُم) ini terdapat sebanyak 5 kali di dalam Al Qur'an, sementara asal kata matsalu (مثلُ) terdapat sebanyak 148 kali dan akar kata matsala (مثل) terdapat sebanyak 161 kali.

1.0. Indek = Q002017001
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 17
1.3. No kalimat = 1
2.0. Qur'anic = مَثَلُهُمْ
2.1. Tarjamah = perumpamaan mereka (laki2 jamak)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = هُم
5.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = مَثَلُ
6.1. Tarjamah = perumpamaan
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = مَثَلَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah memberi contoh, umpama atau mitsal
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Minggu, 24 Juli 2016

Q002016011 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "muhtadiina")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ


‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata terakhir atau ke-11 dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata muhtadiina (مُهْتَدِيْنَ) = orang-orang (laki2 jamak) yang mendapat petunjuk.

Kata muhtadiina (مُهْتَدِيْنَ) adalah kata isim sifat musyabihah atas nama isim faa'il dari kata kerja fi'il madhi ihtadaa (إهتدى) - fi'il mudhari' yahtadii (يهتدي). Kata kerja fi'il madhi ihtadaa (إهتدى) - fi'il mudhari' yahtadii (يهتدي) adalah kata kerja fi'il mazid bentuk ke 8 dari 14 dengan wazan ifta'aa (إِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) yang kemasukan huruf illat yaa naaqish atau diakhir kata atau huruf ke-3 fi'il tsulatsi dengan indek HN3 berikut.

Sebelumnya sudah kita bahas wazan kata kerja fi'il mazid bentuk ke-8 dari 14 dengan semua kemungkinan; shahih, mudhaf, kemasukan huruf illat maupun hamzah,  yaitu sebagai berikut:
1. HM1 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) - itta'il (اِتَّعِلْ) 
2. HN1 = ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) - ifta'i (اِفْتَعِ), naaqish waw
3. HN2 = ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) - ifta'i (اِفْتَعِ), naaqish yaa
4. HN3 = idda'aa (اِدَّعَى) - yadda'ii (يَدَّعِيْ) - idda'i (اِدَّعِ)
5. HD1 = ifta'-'a (اِفْتَعَّ) - yafta'-'u (يَفْتَعُّ) - ifta'-'a (اِفْتَعَّ) or ifta'-'i' (اِفْتَعِّعْ)
6. HD2 = itta'ala (اِضْطَعَّ) - itta'ala (يَضْطَعُّ) - itta'ala (اِضْطَعَّ) or itta'ala (اِضْطَعِّعْ)
7. HA1 = itta'ala (اِفْتَالَ) - itta'ala (يَفْتَالُ) - itta'ala (اِفْتَلْ)
8. HA2 = itta'ala (اِزْدَوَلَ) - itta'ala (يَزْدَوِلُ) - itta'ala (اِزْدَوِلْ)
9. HA3 = itta'ala (اِفْتَالَ) - itta'ala (يَفْتَالُ) - itta'ala (اِفْتَلْ)
10. HA4 = itta'ala (اِزْدَالَ) - itta'ala (يَزْدَالُ) - itta'ala (اِزْدَلْ)
11. HA5 = itta'ala (اِصْطَالَ) - itta'ala (يَصْطَالُ) - itta'ala (اِصْطَلْ)
12. HS1 = itta'ala (اِفْتَعَلَ) - itta'ala (يَفْتَعِلُ) - itta'ala (اِفْتَعِلْ)
13. HS2 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - itta'ala (يَتَّعِلُ) - itta'ala (اِتَّعِلْ)
14. HS3 = itta'ala (اِدَّعَلَ) - itta'ala (يَدَّعِلُ) - itta'ala (اِدَّعِلْ)
15. HS4 = itta'ala (اِزْدَعَلَ) - itta'ala (يَزْدَعِلُ) - itta'ala (اِزْدَعِلْ)
16. HS5 = itta'ala (اِصْطَعَلَ) - itta'ala (يَصْطَعِلُ) - itta'ala (اِصْطَعِلْ)
17. HS6 = itta'ala (اِضْطَعَلَ) - itta'ala (يَضْطَعِلُ) - itta'ala (اِضْطَعِلْ)
18. HS7 = itta'ala (اِطَّعَلَ) - itta'ala (يَطَّعِلُ) - itta'ala (اِطَّعِلْ)
19. HS8 = itta'ala (اِظَّعَلَ) - itta'ala (يَظَّعِلُ) - itta'ala (اِظَّعِلْ)
20. HL1 = itta'ala (اِتَّعَى) - itta'ala (يَتَّعِيْ) - itta'ala (اِتَّعِ)
21. HL2 = itta'ala (اِفْتَوَى) - itta'ala (يَفْتَوِيْ) - itta'ala (اِفْتَوِ)
22. HL3 = itta'ala (اِفْتَاءَ) - itta'ala (يَفْتَاءُ) - itta'ala (اِفْتَأْ)
23. HH1 = itta'ala (اِئْتَعِلْ) or itta'ala (اِئْتَعَلَ) - itta'ala (يَأْتَعِلُ) - itta'ala (اِيْتَعَلَ) or itta'ala (اِيْتَعِلْ) 
24. HH2 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - itta'ala (يَتَّعِلُ) - itta'ala (اِتَّعِلْ) 
25. HH3 = itta'ala (اِفْتَأَلَ) - itta'ala (يَفْتَئِلُ) - itta'ala (اِفْتَئِلْ)
26. HH4 = itta'ala (اِفْتَعَأَ) - itta'ala (يَفْتَعِئُ) - itta'ala (اِفْتَعِئْ)

Untuk mengingatkan kembali tentang alamat atau tanda-tanda i'rab bahwa tanda i'rab ada yang asli (pokok) dan yang khas (Far'iyyah). Pada umumnya alamat atau tanda-tanda asli atau pokok (ahsliyyah) dari I'rab yaitu baris Dhammah untuk I'rab Rafa', baris Fathah untuk I'rab Nashab, dan baris Kasrah untuk I'rab Jarr.

Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan tanda-tanda yang berbeda dari Alamat Ashliyyah untuk menunjukkan I'rab Rafa', Nashab atau Jarr tersebut, karena bentuknya yang khas, mereka menggunakan Alamat Far'iyyah sebagai berikut:

1. Isim Mutsanna (Kata Benda Dual).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Alif-Nun ( ان )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )
 
2. Isim Jamak Mudzakkar Salim (Kata Benda Jamak Laki-laki Beraturan).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau-Nun ( ون )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )

3. Al-Asma' al-Khamsah ( اَلأَسْمَاء الْخَمْسَة ) atau "isim-isim yang lima" yakni: أَبٌ (=ayah), أَخٌ (=saudara), حَمٌ (=ipar), ذُوْ (=pemilik) dan فَمٌ (=mulut). Isim-isim ini memiliki perubahan bentuk yang khas sebagai berikut:
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau ( و ) di akhirnya
b. I'rab Nashab ditandai dengan huruf Alif ( ا  ) di akhirnya
c. I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya ( ي ) di akhirnya

Kata muhtadiina (مهتدِين) pada ayat ke-16 ini adalah kata isim manshub atau kata sifat i'rab nashab dengan tanda ya-nun (ين). Jadi kata muhtadiina (مهتدِين) merupakan khabar kaana dari kata kaanuu (كانوا) sebelumnya. Kata muhtadiina (مهتدِين) ini terdapat sebanyak 3 kali di dalam Al Qur'an, sementara adal kata isim sifat muhtada (مهتد) terdapat sebanyak 21 kali dan akar kata hadaa (هدى) terdapat sebanyak 316 kali.

1.0. Indek = Q002016011
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 16
1.3. No kalimat = 11
2.0. Qur'anic = مُهْتَدِيْنَ
2.1. Tarjamah = orang-orang (laki2 jamak) yang mendapat petunjuk
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = ينَ
5.1. Tarjamah = orang-orang (laki2 jamak)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = إِهْتَدَى
6.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah mendapat perunjuk
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = هَدَى
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah memberi petunjuk
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Sabtu, 23 Juli 2016

Q002016010 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "kaanuu")

Q002016010


Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-10 dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata  kaanuu (كانُوا) = laki2 jamak telah) menjadi (biasanya atau adalah).

Kata kaanuu (كانوا) terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
- Pertama kata kerja fi'il madhi dengan wazan AA1 (fi'il mazid tsulatsi yang kemasukan huruf 'illat waw pada posisi 'ain atau ajwaf waw) kaana (كان) = dia laki2 telah menjadi (biasanya atau adalah).
- Kedua kata isim dhamir hum muttashil orang ke-3 laki2 jamak sebagai rafa' (subjek) atau faa'il atau pelaku (وْا) = mereka (laki2 jamak).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa apabila kata kaana (كان) memasuki jumlah ismiyah maupun fi'iliyah maka mubtadanya tetap marfu' tetapi khabarnya berubah dari marfu' menjadi manshub. Jadi kata kaana (كان) dapat merubah i'rab kata khabar dari suatu mubtada yang marfu' atau rafa' menjadi manshub atau nashab. 
Jadi kata kaanuu (كانوا) adalah perubahan (tashrif) lughawiyah dari fi'il madhi kaana (كان) dengan wazan AA1 untuk faa'il orang ketiga laki2 jamak atau dhamir hum muttashil (وْا). Dhamir hum muttashil (وا) merupakan isim kaana yang menempati posisi marfu' atau rafa'. Kata kaanuu (كانوا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 271 kali, sedangkan akar kata kaana (كان) terdapat sebanyak 1390 kali.

1.0. indek = Q002016010
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 16
1.3. no kalimat = 10
2.0. Qur'anic = كَانُوْا
2.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak telah) menjadi atau biasanya atau adalah
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = وْا
5.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak) 
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = كَانَ
6.1. Tarjamah = dia laki2 telah menjadi (biasanya atau adalah)
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = كَانَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 telah menjadi (biasanya atau adalah)
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Jumat, 22 Juli 2016

Q002016009 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "wamaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 


Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-9 dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata  wamaa (وَمَا) = dan tidak.

Sebelumnya sudah kita bahas mengenai kata atau huruf wa (و) dapat berfungsi sebagai berikut:
- Huruf athaf wa (و) = dan, yaitu huruf penghubung kata atau kalimat sebelum dan sesudah huruf athaf wa (و).
- Huruf wa (و) isti'nafiyah (ibtidaiyah) yaitu huruf diawal kalimat, boleh diterjemahkan dan atau tidak diterjemahkan.
- Huruf wa (و) juga berfungsi sebagai qasam (sumpah) yang berarti "demi".
- Huruf wa (و) yang berfungsi sebagai haal (حال) yaitu yang menjelaskan suatu keadaan atau status yang berarti padahal atau dan.

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa fungsi kata maa (ما) ada tiga:
1. Pertama kata maa (ما) = yang (apa), merupakan isim maushul (penghubung). 
2. Kedua kata maa (ما) = apakah, adalah isim istifham (tanya). 
3. Kemudian ketiga kata maa (ما) = tidak/bukan, adalah merupakan salah satu dari huruf nafi (menidakkan).

Jadi kata wamaa (وما) = dan tidak, terdiri dari dua bagian berikut:
- Huruf wa (و) = dan, yaitu huruf athaf yang penghubung kata atau kalimat sebelum dan sesudah huruf athaf wa (و).
- Huruf maa (ما) = tidak, yaitu huruf nafiyah yang menidakkan  kata atau kalimat sesudahnya.

Jadi kata wamaa (وما) pada ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini menghubungkan kalimat sebelumnya yang dimulai dari kata famaa (فما) dan menafikan atau menidakkan  kata atau kalimat sesudah kata wamaa (وما). Kata atau huruf wamaa (وما) ini terdapat sebanyak 646 kali di dalam Al Qur'an, sementara kata maa (ما) dengan semua kemungkinan kata depan atau awalan terdapat sebanyak ribuan kali.

1.0. indek = Q002016009
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 16
1.3. no kalimat = 9
2.0. Qur'anic = وَمَا
2.1. Tarjamah = dan tidak 
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = وَ
3.1. Tarjamah = dan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = مَا
6.1. Tarjamah = tidak
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Kamis, 21 Juli 2016

Q002016008 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "tijaaratuhum")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-8 dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata  tijaaratuhum (تِّجٰرَتُهُم) = perniagaan mereka.

Untuk mengingatkan kembali bahwa sebelumnya sudah kita bahas  wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas berbagai macam kata isim dhamir, yaitu munfashil (terpisal), muttashil (menyambung) dan mustatir (ghaib atau tersembunyi). Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
- Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
- Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
- Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَ - ha
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

Kata tijaaratuhum (تِّجٰرَتُهُم) = perniagaan mereka, terdiri dari dua bagian berikut:
- Kata tijaaratu (تجٰرت) = perniagaan, adalah kata benda yang berasal dari tijaarah (تجٰرة). Kata benda tijaarah (تجٰرة) adalah isim masdar dengan wazan fi'aalah (فعالة) dari kata kerja fi'il madhi mujarrad tajara (تجر) - fi'il mudhari' yatjuru (يتجر), yaitu kata kerja fi'il madhi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 dengan indek AS1. 
- Kata hum (هُم) = mereka, yaitu isim dhamir muttashil untuk orang ketiga laki2 jamak.

Jadi kata tijaaratuhum (تِّجٰرَتُهُم) pada ayat ke-16 ini terdiri dari isim masdar tijaaratu (تجٰرتُ) yang merupakan isim marfu' dengan ciri utama dhammah, dan isim dhamir hum (هُم) yang merupakan isim mudhaf ilaihi atau menempati posisi jar karena huruf jar fa (ف) sebelumnya. Kata tijaaratuhum (تِّجٰرَتُهُم) di dalam Al-Qur'an terdapat hanya satu-satunya pada ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini, sedangkan asal kata tijaarah (تجٰرة) atau akar kata tajara (تجر) terdapat sebanyak 9 kali.


1.0. indek = Q002016008
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 16
1.3. no kalimat = 8
2.0. Qur'anic = تِّجَارَتُهُمْ
2.1. Tarjamah = perniagaan mereka
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = هُمْ
5.1. Tarjamah = mereka
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = تِجَارَةْ
6.1. Tarjamah = perniagaan
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = تَجَرَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 tunggal telah) berniaga (commercialize)
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Rabu, 20 Juli 2016

Q002016007 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "rabihat")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-7 dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata  rabihat (رَبِحَت) = (dia perempuan tunggal telah) beruntung.

Untuk mengingatkan kembali bahwa sebelumnya sudah kita bahas  wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas berbagai macam kata isim dhamir, yaitu munfashil (terpisal), muttashil (menyambung) dan mustatir (ghaib atau tersembunyi). Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam: 
- Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir. Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).

Jadi kata rabihat (ربحت) adalah kata kerja fi'il madhi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ila (فَعِلَ) - yaf'alu (يَفْعَلُ) atau indek AS4. Kata kerja fi'il madhi rabihat (ربحت) pada ayat ke-16 ini merupakan perubahan atau tashrif lughawiyah dari kata rabiha (ربح) untuk dhamir mustatir (ghaib) hiya yaitu orang ketiga perempuan tunggal. Kata kerja fi'il madhi rabihat (ربحت) menafikan kalimat sebelum huruf athaf fa (ف). Baik kata rabihat (ربحت) maupun akar kata rabiha (ربح) di dalam Al-Qur'an terdapat hanya satu-satunya pada ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini.


1.0. indek = Q002016007
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 16
1.3. no kalimat = 7
2.0. Qur'anic = رَبِحَت
2.1. Tarjamah = (dia perempuan tunggal telah) beruntung
2.2. Jenis kalimat = فعا
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = رَبِحَ
6.1. Tarjamah = (dia laki2 tunggal telah) beruntung
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = رَبِحَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 tunggal telah) beruntung
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Selasa, 19 Juli 2016

Q002016006 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "famaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-6 dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata atau huruf famaa (فَمَا) = maka tidak.

Sebelumnya sudah pernah kita bahas bahwa huruf fa (فَ) di dalam tata bahasa Arab atau ilmu nahwu bisa berperan sebagai berikut:
1. Huruf 'athaf fa (فَ) = kemudian, yaitu huruf penghubung yang berurutan tanpa tenggang waktu dan bisa masuk ke isim atau fi'il.
2. Huruf nashab atau sababiyah fa (فَ) = sehingga atau mengakibatkan, yaitu huruf yang masuk pada fi'il mudhari' kemudian menashabkan fi'il tersebut. Memberi faidah bahwa yang sebelumnya merupakan sebab bagi yang setelahnya dan harus didahului oleh thalab atau nafi. 
3. Huruf ibtida' atau isti'naafiyah fa (فَ) = maka, yaitu yang terletak pada jawab syarat. 

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa fungsi kata maa (ما) ada tiga:
1. Pertama kata maa (ما) = yang (apa), merupakan isim maushul (penghubung). 
2. Kedua kata maa (ما) = apakah, adalah isim istifham (tanya). 
3. Kemudian ketiga kata maa (ما) = tidak/bukan, adalah merupakan salah satu dari huruf nafi (menidakkan).

Jadi kata famaa (فما) terdiri dari dua bagian berikut:
- Huruf fa (ف) = maka, yaitu huruf athaf yang menghubungan kata atau kalimat sebelumnya dengan kata atau kalimat berikutnya tanpa jeda atau perubahan waktu.
- Huruf maa (ما) = tidak, yaitu huruf nafiyah yang menidakkan  kata atau kalimat sesudahnya.

Kata atau huruf famaa (فما) ini terdapat sebanyak 86 kali di dalam Al Qur'an, sementara kata maa (ما) dengan semua kemungkinan kata depan atau awalan terdapat sebanyak ribuan kali.

1.0. Indek = Q002016006
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 16
1.3. No kalimat = 6
2.0. Qur'anic = فَمَا
2.1. Tarjamah = maka tidak
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = ف
3.1. Tarjamah = maka
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = مَا
6.1. Tarjamah = tidak
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Senin, 18 Juli 2016

Q002016005 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "bilhudaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-5 dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata atau huruf bilhudaa (بالهدىٰ) = dengan petunjuk.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kalau kata kerja fi'il mujarrad - bentuk ke-1 dari 14 - kemasukan satu huruf 'illat dengan tiga kemungkinan posisi berikut:
1. M = Mitsaal, adanya 1-huruf diawal wazan sbb:
* Mitsaal waw: wa'ala (وعل)
* Mitsaal yaa: ya'ala (يعل)
2. A = Ajwaf, adanya 1-huruf 'illat di tengah wazan sbb:
* Ajwaf waw: fawala (فول)
* Ajwaf yaa: fayala (فيل)
3. N = Naaqish, adanya 1-huruf 'illat diakhir wazan sbb:
* Naaqish waw: fa'awa (فعو)
* Naaqish yaa: fa'aya (فعي)

Maka wazan dasar dengan indek A yaitu ke-1 dari 14 untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Kata bilhudaa (بالهدَىٰ) = dengan pentunjun, terdiri dari 3 bagian berikut:
- Huruf jar bi (بِ) = dengan, yaitu huruf yang menjarkan atau mengkasrahkan atau mengkhafadkan kata isim sesudahnya.
- Huruf alif lam (ْال) = yang, yang ini atau yang itu, yaitu huruf ma'rifat yang menjadikan kata sesudahnya menjadi tertentu atau dikenal secara jelas dibandingkan yang lain. 
- Kata benda atau isim masdar hudaa (حدَى) yang berasal dari hudan (حدًى). Sebelumnya sudah kita bahas sebelumnya bahwa kata hudan (هُدًى) adalah isim fi'il (masdar) dengan wazan فُعْل dari kata kerja bentuk ke-1 dari 14 wazan tsulatsi mujarrab naaqish yaa (indek AN3) dari fi'il madhi (هَدَى) - fi'il mudhari' (يَهدِي).  


Jadi kata bilhudaa (بالهدَىٰ) merupakan isim jar wa majrur yaitu huruf terakhirnya harus kasrah karena huruf jarr bi (ب). Tetapi karena huruf alif maqsurah atau alif bengkok (ى) pada kata hudaa adalah asli bukan tambahan, maka kata hudan dijarrkan (dikasrahkan) dengan kasrah muqaddarah (tersirat - bukan tersurat).

Kata benda isim bilhudaa (بالهدَىٰ) pada ayat ke-16 ini adalah muta'alaq atau dihubungkan dengan kata kerja fi'il madhi (jamak)  isytarauu (اِشْتَرَوُا) sebelumnya. Kata benda isim bilhudaa (بالهدَىٰ) juga merupakan shilah dari kata isim maushul alladziinaa (الّذين). Kata bendan isim bilhudaa (بالهدَىٰ)  ini terdapat sebanyak 7 kali di dalam Al Qur'an, sementara akar kata hadaa (هدى) terdapat sebanyak 316 kali.

1.0. Indek = Q002016005
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 16
1.3. No kalimat = 5
2.0. Qur'anic = بِالْحُدَىٓ
2.1. Tarjamah = dengan petunjuk
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = ب
3.1. Tarjamah = dengan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = ال
3.4. Tarjamah = yang, ini, itu
3.5. Jenih kalimat = حرف
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = هُدًى
6.1. Tarjamah = petunjuk
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = هـَدَى
7.1. Tarjamah = (dia laki2 telah) memberi petunjuk
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Minggu, 17 Juli 2016

Q002016004 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "adh-dhalaalah")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-4  dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata atau huruf adh-dhalaalah (الضَّلٰلَةَ) = kesesatan.

Sebelumnya sudah bahas wazan kata kerja atau fi'il tsulatsi mujarrad dengan indek A atau bentuk ke-1 dari 14 yang shahih, yang kemasukan huruf illat, hamzah dan mudha'af. Berikut wazan kata kerja atau fi'il tsulatsi mujarrad yang huruf ke-2 dan ke-3 nya sama atau disebut mudha'af:
1. AD1 = fa'a'a (فَعَّ) - yafu'u'u (يَفُعُّ) - fu'a'a (فُعَّ) atau uf'u' (اُفْعُعْ)
2. AD2 = fa'a'a (فَعَّ) - yafa'u'u (يَفَعُّ) - fa'a'a (فَعَّ) atau if'a' (اِفْعَعْ)
3. AD3 = fa'a'a (فَعَّ) - yafi'u'u (يَفِعُّ) - fi'a'a (فِعَّ) atau if'i' (اِفْعِعْ)
4. AD4 = wa'a'a (فَعَّ) - yawa'u'u (يَوَعُّ) - wa'a'a (فُعَّ) atau iw'a' (اِوْعَعْ)

Kata adh-dhalaalah (الضّلٰلةَ) adalah kata benda isim faa'il mubalaghah dari kata kerja dhalla (ضلّ) - yadhillu (يضلّ) dari wazan fi'il mujarrad mudha'af bentuk ke-1 dari 14 wazan dasar, yaitu dengan indek AD3 seperti diterangkan di atas. Kata benda isim adh-dhalaalah (الضّلٰلةَ) merupakan isim muannats atau berjenis kelamin perempuan.

Kata benda isim adh-dhalaalah (الضّلٰلةَ) pada ayat ke-16 ini adalah kata isim mabni sebagai maf'ul bih (objek) dari kata kerja fi'il madhi dengan dhamir muttashil hum (jamak)  isytarauu (اِشْتَرَوُا) sebelumnya. Jadi kata benda isim adh-dhalaalah (الضّلٰلةَ) merupakan isim mansub dengan ciri utama fathah. Kata benda isim adh-dhalaalah (الضّلٰلةَ) juga merupakan shilah dari kata isim maushul alladziinaa (الّذين). Kata bendan isim adh-dhalaalah (الضّلٰلةَ)  ini terdapat sebanyak 6 kali di dalam Al Qur'an, sementara akar kata dhalla (ضلّ) terdapat sebanyak 189 kali.

1.0. Indek = Q002016004
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 16
1.3. No kalimat = 4
2.0. Qur'anic = الضَّلٰلَة
2.1. Tarjamah = kesesatan
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = ال
3.1. Tarjamah = yang, ini, itu
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = ضَلٰلَة
6.1. Tarjamah = kesesatan
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = ضلل
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah sesat
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Sabtu, 16 Juli 2016

Q002016003 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "isytarauu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-3  dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata isytarauu (اِشْتَرَوُا) = (mereka laki2 jamak telah) membeli.

Kata isytarauu (اِشْتَرَوُا) adalah kata kerja fi'il madhi untuk dhamir muttashil hum atau merupakan tashrif lughawiyah dari kata kerja isytaraa (اشترى) = dia laki2 tunggal telah membeli, menjual atau melakukan jual beli. Kata kerja fi'il madhi isytaraa (اشترى) adalah fi'il mazid ke 8 dari 14 dengan wazan ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) yang kemasukan huruf illat yaa naaqish atau diakhir kata atau huruf ke-3 fi'il tsulatsi.

Wazan kata kerja fi'il mazid bentuk ke-8 dari 14 dengan semua kemungkinan; shahih, mudhaf, kemasukan huruf illat maupun hamzah adalah sebagai berikut:
1. HM1 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) - itta'il (اِتَّعِلْ) 
2. HN1 = ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) - ifta'i (اِفْتَعِ), naaqish waw
3. HN2 = ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) - ifta'i (اِفْتَعِ), naaqish yaa
4. HN3 = idda'aa (اِدَّعَى) - yadda'ii (يَدَّعِيْ) - idda'i (اِدَّعِ)
5. HD1 = ifta'-'a (اِفْتَعَّ) - yafta'-'u (يَفْتَعُّ) - ifta'-'a (اِفْتَعَّ) or ifta'-'i' (اِفْتَعِّعْ)
6. HD2 = itta'ala (اِضْطَعَّ) - itta'ala (يَضْطَعُّ) - itta'ala (اِضْطَعَّ) or itta'ala (اِضْطَعِّعْ)
7. HA1 = itta'ala (اِفْتَالَ) - itta'ala (يَفْتَالُ) - itta'ala (اِفْتَلْ)
8. HA2 = itta'ala (اِزْدَوَلَ) - itta'ala (يَزْدَوِلُ) - itta'ala (اِزْدَوِلْ)
9. HA3 = itta'ala (اِفْتَالَ) - itta'ala (يَفْتَالُ) - itta'ala (اِفْتَلْ)
10. HA4 = itta'ala (اِزْدَالَ) - itta'ala (يَزْدَالُ) - itta'ala (اِزْدَلْ)
11. HA5 = itta'ala (اِصْطَالَ) - itta'ala (يَصْطَالُ) - itta'ala (اِصْطَلْ)
12. HS1 = itta'ala (اِفْتَعَلَ) - itta'ala (يَفْتَعِلُ) - itta'ala (اِفْتَعِلْ)
13. HS2 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - itta'ala (يَتَّعِلُ) - itta'ala (اِتَّعِلْ)
14. HS3 = itta'ala (اِدَّعَلَ) - itta'ala (يَدَّعِلُ) - itta'ala (اِدَّعِلْ)
15. HS4 = itta'ala (اِزْدَعَلَ) - itta'ala (يَزْدَعِلُ) - itta'ala (اِزْدَعِلْ)
16. HS5 = itta'ala (اِصْطَعَلَ) - itta'ala (يَصْطَعِلُ) - itta'ala (اِصْطَعِلْ)
17. HS6 = itta'ala (اِضْطَعَلَ) - itta'ala (يَضْطَعِلُ) - itta'ala (اِضْطَعِلْ)
18. HS7 = itta'ala (اِطَّعَلَ) - itta'ala (يَطَّعِلُ) - itta'ala (اِطَّعِلْ)
19. HS8 = itta'ala (اِظَّعَلَ) - itta'ala (يَظَّعِلُ) - itta'ala (اِظَّعِلْ)
20. HL1 = itta'ala (اِتَّعَى) - itta'ala (يَتَّعِيْ) - itta'ala (اِتَّعِ)
21. HL2 = itta'ala (اِفْتَوَى) - itta'ala (يَفْتَوِيْ) - itta'ala (اِفْتَوِ)
22. HL3 = itta'ala (اِفْتَاءَ) - itta'ala (يَفْتَاءُ) - itta'ala (اِفْتَأْ)
23. HH1 = itta'ala (اِئْتَعِلْ) or itta'ala (اِئْتَعَلَ) - itta'ala (يَأْتَعِلُ) - itta'ala (اِيْتَعَلَ) or itta'ala (اِيْتَعِلْ) 
24. HH2 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - itta'ala (يَتَّعِلُ) - itta'ala (اِتَّعِلْ) 
25. HH3 = itta'ala (اِفْتَأَلَ) - itta'ala (يَفْتَئِلُ) - itta'ala (اِفْتَئِلْ)
26. HH4 = itta'ala (اِفْتَعَأَ) - itta'ala (يَفْتَعِئُ) - itta'ala (اِفْتَعِئْ)

Kata isytarauu (اِشْتَرَوُا) pada ayat ke-16 ini adalah kata kerja fi'il madhi dengan dhamir muttashil hum (jamak) dan merupakan shilah pertama dari kata isim maushul  alladziina (الّذين). Aaid (dhamir) kata kerja fi'il madhi isytarauu (اِشْتَرَوُا) sama dengan isim maushul alladziinaa (الّذين). Kata kerja fi'il madhi isytarauu (اِشْتَرَوُا) ini terdapat sebanyak 7 kali di dalam Al Qur'an, sementara akar kata syaraa (شرى) terdapat sebanyak 25 kali.

1.0. Indek = Q002016003
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 16
1.3. No kalimat = 3
2.0. Qur'anic = اِشْتَرَوُا
2.1. Tarjamah = (mereka laki2 jamak telah) membeli
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = اشترى
6.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah membeli
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = شرى
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah menjual
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Jumat, 15 Juli 2016

Q002016002 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-16, Kata "alladziina")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا 
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ 
- فما ربحت تّجٰرتهُم 
- وما كانُوا 
- مهتدِينَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-2  dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata atau huruf alladziina (الّذين) = yang (laki2 jamak).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata alladziina (الّذين) = yang (jamak muannats maupun mudzakkar), adalah isim maushul atau kata penghubung yang menghubungkan kata sebelumnya dengan kata setelah alladziina (الّذين) yang disebut shilah.

Seperti sudah kita bahas sebelumnya bahwa setelah isim maushul wajib terdapat shilah yang menjelaskan maknanya. Disyaratkan dalam shilah isim maushul ini mengandung dhamir ('aaid) yang sesuai terhadap maushulnya. Dengan kata lain, apabila maushulnya mufrad (tunggal), maka dhamirnya mufrad, apabila maushulnya mudzakkar (jenis laki2), maka dhamirnya mudzakkar, apabila maushulnya selain dari keduanya, maka dhamirnya pun disesuaikan pula dengannya.

Kata alladziina berasal dari kata alladzi (الّذي) = yang, adalah isim maushul (kata sambung), yaitu isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata "yang". Sedangkan penambahan kata -ina (ـينَ) menunjukkan kalimat atau pokok fikiran yang dihubungankan adalah juga merupakan kata isim jamak (isim yang jumlah bilangannya lebih dari dua).

Isim maushul ini termasuk isim yang mabni yaitu isim yang keadaan/harakat akhirnya tidak mengalami perubahan walaupun diletakkan pada posisi yang berbeda dalam suatu kalimat. Berikut beberapa jenis isim maushul:
- Alladzi (الَّذِيْ) adalah untuk mudzakkar (kata berjenis laki2).
- Allatii (الَّتِيْ) adalah untuk muannats (kata berjenis perempuan) 
- Alladzaani (الَّذَانِ) adalah untuk mudzakkar mutsanna (dual)
- Allatasni (الَّتَانِ) adalah untuk muannats mutsanna (dual) 
- Alladziina (الَّذِيْنَ) adalah untuk jamak muannats maupun mudzakkar

Kata alladziina (الّذين) = yang (jamak mudzakkar) pada ayat ke-16 ini adalah isim maushul yang menghubungkan isim isyarat uulaaika (أولٓئك) = itu (jamak mudzakkar), di awal ayat. Kata isim maushul alladziina (الّذين) juga merupakan khabar dari kata mubtada uulaaika (أولٓئك), dengan demikian keduanya meskipun mabni tapi menempati posisi rafa' secara tersirat tidak tersurat. Isim maushul atau kata sambung alladziinaa (الّذين) ini terdapat 1080 kali di dalam Al Qur'an, sementara asal kata alladzii (الّذي) terdapat ribuan kali.

1.0. Indek = Q002016002
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 16
1.3. No kalimat = 2
2.0. Qur'anic = الَّذِينَ
2.1. Tarjamah = yang (jamak mudzakkar dan/atau muannats)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = الّذي
6.1. Tarjamah = yang 
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim