Kamis, 30 Juni 2016

Q002014010 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "syayaathiinihim")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-10 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata syayaathiinihim (ْشَيٰطِينِهِم) = setan-setan (jamak) mereka (laki2 jamak).

Sebelumnya kita bahas dulu tentang definisi jama' dan macam-macam jama'. Jama' adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua atau banyak, baik muannats maupun mudzakkar. Isim Jamak dibagi menjadi tiga sebagai berikut:
1. Jama' Mudzakkar Salim. Jama' mudzakar salim adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua, mempunyai makna laki-laki dan jama' nya itu teratur. Ciri-ciri dari jama' mudzakar salim yaitu terdapat tambahan waw dan nun (ون) ketika rafa' atau huruf ya' dan nun (ين) ketika nashab maupun jer atau majrur. 

2. Jama' Muannats. Jamak Muannats Salim adalah jamak yang teratur dan menunjukkan makna perempuan yang lebih dari dua. Lafadz yang di jamakkan dengan memakai alif dan ta' (ات) yang ditambahkan diakhirnya. Dan irabnya Dhammah ketika rafa' dan kasrah ketika nashab maupun jer atau majrur. 

3. Jama' Taksir. Jamak Taksir adalah lafadz yang berubah dari bentuk mufradnya. Atau kalimat isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dan berubah dari bentuk mufradnya, baik itu tampak atau perkiraan. Jamak taksir dapat diartikan sebagai bentuk jamak yang tidak beraturan (rusak). Jamak taksir itu untuk semua benda mati maupun hidup, mudzakkar maupun muannats. Bentuk jamak taksir ini sama'i artinya mengikuti apa yang diucapkan oleh orang arab.

Kata syayaathiinihim (شَيَاطِينِهِمْ) terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
- Syayaathiin (شياطين) = setan-setan (jamak), yaitu isim majrur (jamak taksir) dari kata syaithaan (شيطان) = setan. Kata syayaathiinihim (شياطينهِم) majrur kata huruf jar ilaa (إلى) sebelumnya.
- Him (هِمْ) = mereka (laki2 jamak), yaitu isim dhamir muttashil hum (هم) yang menempati posisi majrur sebagai objek (mafhul bih) mengikuti (mudhaf ilaihi) isim majrur syayaathiin (شياطين).

Kata ke-10 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu syayaathiinihim (شيٰطينِهِم) merupakan bagian dari syarat dari kata atau huruf adat syarat idzaa (إذَا) yang kedua ayat ke-14 ini. Kata syayaathiinihim (شيٰطينِهِم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak satu kali, sedangkan asal kata syaithaan (شيطان) terdapat sebanyak 88 kali.


1.0. indek = Q002014010
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 10
2.0. Qur'anic = ْشَيٰطِينِهِم
2.1. Tarjamah = setan-setan (jamak) mereka
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = هِم
5.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = شيطان
6.1. Tarjamah = setan
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Rabu, 29 Juni 2016

Q002014009 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "ilaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-9 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata ilaa (إِلَىٰ) = ke atau kepada.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa parra ulama mengumpulkan huruf jar sebanyak 20 huruf dengan pembagiannya menjadi 3 macam :
1. Huruf yang tidak khusus berfungsi sebagai huruf jar, maksudnya terkadang sebagai fi'il, yaitu terdapat 3 huruf : (عدا، خَلا، حاشَ) dan terkadang sebagai isim, yaitu terdapat 4 huruf: (الكَاف، عَلى، عَن، مُذ / مُنذُ)

2. Huruf jar yang "syadz" masksudnya maknanya yang menyimpang dari makna aslinya. Yaitu terdapat 4 huruf: (كَي، مَتى، لَعَلّ، لَولَا)

3. Sisanya adalah huruf jar asli yang khusus digunakan sebagai huruf jar. Yaitu 9 huruf adalah: (مِن، إلى، فِى، الباء، اللام، حَتّى، الواو، التاء، ربّّ)

Arti dari masing-masing huruf jarr asli ini adalah sebagai berikut:
1. Min (مِنْ)  = dari
2. Ilaa (إِلىَ ) = ke
3. 'An (عَنْ) = dari, kadang sebagai isim
4. 'Alaa (عَلىَ) = di atas, kadang sebagai isim
5. Fii (فِى) = di dalam
6. Rubba (رُبَّ) = banyak/sedikit
7. Al-baa (ب) = dengan
8. Al-kaf (ك)  = seperti, kadang sebagai isim
9. Al-laa (ل) = milik/kepunyaan

Kata ilaa (إلى) adalah huruf, yaitu kata yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat. Huruf ilaa (إلى) termasuk salah satu huruf jar, yaitu huruf yang mengkasrahkan atau yang membuat kata setelahnya secara umum berharakat akhir kasrah atau majrur. Huruf jar ilaa (إلى) = ke atau kepada, bermakna menunjukan kepada berakhirnya suatu tujuan (sampai akhir tujuan atau sebelum tujuan). 

Jadi kata ke-9 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu ilaa (إلى) merupakan syarat pertama yang terletak setelah kata atau huruf adat syarat idzaa (إذَا) yang kedua ayat ke-14 ini. Asal kata ilaa (إلى) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 776 kali.


1.0. indek = Q002014009
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 9
2.0. Qur'anic = إِلَى
2.1. Tarjamah = ke atau kepada
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = إلى
6.1. Tarjamah = ke atau kepada
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Q002014008 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "khalau")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-8 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata khalau (خَلَوا) = mereka (laki2 jamak telah) kembali.

Kata ke-8 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu khalau (خلوا) = mereka (laki2 jamak telah) kembali, terdiri dari dua bagaian sebagai berikut:
- Kata kerja fi'il madhi khalu (خل) yang berasal dari atau merupakan tashrif lughawiyah untuk dhamir muttashil hum (هم) dari akar kata khalaa (خلا) = dia (laki2 tunggal telah) kembali. 
- Kata atau isim dhamir muttashil hum al-waw (وا) = mereka laki2 jamak, sebagai faa'il menempat posisi rafa'.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kalau kata kerja fi'il mujarrad - bentuk ke-1 dari 14 - kemasukan satu huruf 'illat dengan tiga kemungkinan posisi berikut:
1. M = Mitsaal, adanya 1-huruf diawal wazan sbb:
* Mitsaal waw: wa'ala (وعل)
* Mitsaal yaa: ya'ala (يعل)
2. A = Ajwaf, adanya 1-huruf 'illat di tengah wazan sbb:
* Ajwaf waw: fawala (فول)
* Ajwaf yaa: fayala (فيل)
3. N = Naaqish, adanya 1-huruf 'illat diakhir wazan sbb:
* Naaqish waw: fa'awa (فعو)
* Naaqish yaa: fa'aya (فعي)

Maka wazan dasar dengan indek A yaitu ke-1 dari 14 untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Jadi kata ke-8 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu khalau (خلوا) berasal atau merupakan tashrif lughawiyah untuk dhamir munfashil hum (هم) dari akar kata khalaa (خلا) dengan wazan AN1 fa'aya (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُو). Kata khalau (خلوا) merupakan syarat pertama yang terletak setelah kata atau huruf adat syarat idzaa (إذَا). Kata khalau (خلوا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 7 kali, sedangkan akar kata khalaa (خلا) terdapat sebanyak 28 kali.


1.0. indek = Q002014008
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 8
2.0. Qur'anic = خَلَوا
2.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak telah kembali
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = وا
5.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = خَلَا
6.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah kembali
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = خلو
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah kembali
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Senin, 27 Juni 2016

Q002014007 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "wa-idzaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-7 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata waidzaa (وَإِذَا) = (dan) apabila.

Huruf adat syarat merupakan huruf-huruf yang digunakan mensyaratkan sesuatu. Huruf adat syarat ada yang beramal (berfungsi) mempengaruhi i'rab kata sesudahnya dan ada juga yang tidak. Huruf adat syarat yang mempengaruhi i'rab hanya menjazamkan kata kerja fi'il saja. 

Huruf ada syarat ada beberapa yaitu sebagai berikut:
1. Huruf adat syarat yang tidak beramal atau mempengaruhi i'rab kata setelahnya, yaitu:
- Idza (إذا ) = apabila, bila
- Lau (لو) = jikalau, seandainya, sekiranya.
- Laulaa (لَوْلاَ) = seandainya. Asalnya Law (لو) ditambah dengan Laa (لا). Meski berupa gabungan namun maknanya serupa dangan Law (لو) saja 
- Lauma (لوما ) = seandainya - digunakan dengan arti dan fungsi yang serupa dengan lawlaa (لولا). 

2. Sedangkan yang menjazamkan i'rab kata sesudahnya, yaitu:
- In (إن) = jika 
- Man (من) = siapa 
- Aina (أين) = dimana
- Mahmaa (مهما) = apapun
- Ayyun (أي) = apa

Kata atau huruf adat syarat mempunyai fi'il syarat dan jawab syarat, untuk memenuhi kriteria syarat. Kalimat yang didahului dengan kata adat syarat dinamakan jumlah syarthiyyah. Apabila jawab syarat (jawab asy-syarath) dari jumlah syartiyyah dibuang, itu menunjukkan pentingnya masalah yang dibicarakan.

Perbedaan antara huruf syarat idza (إذا) dan in (إن) adalah huruf syarat idza (إذا) digunakan untuk sesuatu yang diyakini, atau diduga keras atau sering kali terjadi, sedangkan huruf adat syarat In (إن) digunakan untuk yang diragukan atau jarang terjadi. Jadi huruf adat syarat idzaa (إذَا) mempunyai makna atau berhubungan dengan waktu (zharaf zaman) yang pasti terjadi.

Zharaf adalah keterangan waktu dan tempat. Zharaf terbagi menjadi dua yaitu isim waktu dan isim tempat yang di-nashab-kan (umumnya) oleh kata kerja fi'il. Menurut kalangan orang Arab, semua zharaf (dari isim waktu atau tempat itu) dengan memperkirakan makna fii (فى) = pada (tempat) atau dalam (waktu). 

Kata waidzaa (وإذَا) pada awal atau bagian pertama dari kalimat ke-4 ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
- Huruf 'athaf wa (وَ) = dan, yaitu huruf yang menghubungkan atau menyambungkan kata atau kalimat sebelumnya dengan kata atau kalimat sesudahnya.
- Huruf adat syarat idzaa (إذا) = apabila, yaitu huruf syarat yang mempunyai makna zaman atau keterangan waktu atau zharaf zaman yang diyakini, atau diduga keras atau sering kali terjadi.

Kata waidzaa (وإذَا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 135 kali, sedangkan asal kata idzaa (إذَا) terdapat sebanyak 468 kali.

1.0. indek = Q002014007
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 7
2.0. Qur'anic = وَإِذَا
2.1. Tarjamah = dan apabila
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = وَ
3.1. Tarjamah = dan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = إذَا
6.1. Tarjamah = apabila
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Minggu, 26 Juni 2016

Q002014006 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "aamannaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-6 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata aamannaa (ءَامَنَّا) = kami (laki2 dan/atau perempuan telah) beriman.

Kata aamannaa (ءامنّا) terdiri dari kata fi'il madhi aamana (ءامن) = (dia laki2 tunggal telah) beriman, dan kata isim dhamir muttashil untuk orang pertama jamak (نا) = kami (laki2 dan/atau perempuan jamak) sebagai faa'il atau pelaku.

Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa kalau wazan ke-4 (dari 14) yaitu wazan dasar dengan indek D = a'f'ala (َأَفْعَل) - yuf'ilu (يُفْعِلُ) - af'il (أَفْعِلْ), kemasukan atau tidak kemasukan huruf 'illat dan/atau hamzah, tashrif istilihiyahnya menjadi sebagai berikut:
1. DM1 = au'ala (أَوْعَلَ) - yuu'ilu (يُوْعِلُ) - au'il (أَوْعِلْ)
2. DM2 = ai'ala (أَيْعَلَ) - yuu'ilu (يُوْعِلُ) - ai'il (أَيْعِلْ)
3. DN1 = af'ai (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) - af'i (أَفْعِ) - waw naqish
4. DN2 = af'ai (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) - af'i (أَفْعِ) - yaa naqish
5. DD1 = afa'-'a (أَفَعَّ) - yufi'-'u (يُفِعُّ) - afi'-'a (أَفِعَّ) atau af'i' (أَفْعِعْ)
6. DA1 = afaala (أَفَالَ) - yufiilu (يُفِيْلُ) - afil (أَفِلْ) - waw ajwaf
7. DA2 = afaala (أَفَالَ) - yufiilu (يُفِيْلُ) - afil (أَفِلْ) - yaa ajwaf
8. DS1 = af'ala (أَفْعَلَ) - yuf'ilu (يُفْعِلُ) - af'il (أَفْعِلْ)
9. DL1 = au'ai (أَوْعَى) - yuu'ii (يُوْعِيْ) - au'i (أَوْعِ)
10. DL2 = afaa-a (أَفَاءَ) - yuufii-u (يُفِيْءُ) - afi' (أَفِئْ)
11. DL3 = afai (أَفَى) - yufii (يُفِيْ) - afi (أَفِ)
12. DL4 = aa'ai (آعَى) - yu'-'ii (يُؤْعِيْ) - aa'i (آعِ)
13. DL5 = afyaa (أَفْيَا) - yufyii (يُفْيِيْ) - afyi (أَفْيِ)
14. DH1 = aa'ala (آعَلَ) - yu'-'ilu (يُؤْعِلُ) - aa'il (آعِلْ)
15. DH2 = af-ala (أَفْأَلَ) - yuf-ilu (يُفْئِلُ) - af-il (أَفْئِلْ)
16. DH3 = af'a-a (أَفْعَأَ) - yuf'i-u (يُفْعِئُ) - af'i' (أَفْعِئْ)

Jadi asal kata aamana (َءَامَن) atau (َآمَن) adalah mauzun yaitu yang mengunnakan wazan DH1 = aa'ala (آعَلَ). Sedangkan tashrif lughawiyah dari mauzun aamana (آمَنَ) dengan wazan DH1 untuk semua dhamir adalah sebagai berikut:
1. Huwa (هو) = aamana (آمَنَ)
2. Humaa (هما) = aamanaa (آمَنَا) untuk 2-laki2 orang ke-3
3. Hum (هم) = aamanuu (آمَنُوْا)
4. Hiya (هي) = aamanat (آمَنَتْ)
5. Humaa (هما) = aamanataa (آمَنَتَا) untuk 2-perempuan orang ke-3
6. Huna (هن) = aamanna (آمَنَّ)
7. Anta (أنتَ) = aamanta (آمَنْتَ)
8. Antumaa (أنتما) = aamantumaa (آمَنْتُمَا) untuk 2-laki2 orang ke-2
9. Antum (أنتم) = aamantum (آمَنْتُمْ)
10. Anti (أنتِ) = aamanti (آمَنْتِ)
11. Antumaa (أنتما) = aamantumaa (آمَنْتُمَا) untuk 2-perempuan orang ke-2
12. Antuna (أنتن) = aamantunna (آمَنْتُـنَّ)
13. Anaa (أنا) = aamantu (آمَنْتُ)
14. Nahnu (نحن) = aamannaa (آمَنَّا)

Jadi kata aamannaa (ءامنّا) = kami (laki2 dan/atau perempuan jamak orang pertama telah) beriman, merupakan tashrif lughawiyah dari kata aamana (آمن) = (dia laki2 tunggal orang ke-3 telah) beriman, dari wazan DH1 aa'ala (آعل).

Pada ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini, kata aamannaa (آمنّا) adalah maf'ul bih (objek) yang menempati posisi nashab dari kata qaaluu (قالُوا) sebelumnya. Kata aamannaa (ءامنّا) merupakan bagian dari jawab syarat dari huruf adat (alat) syarat idzaa (إذَا). Kata aamannaa (آمنّا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 33 kali, sedangkan akar kata aamana (آمنَ) terdapat sebanyak 879 kali.


1.0. indek = Q002014006
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 6
2.0. Qur'anic = ءَامَنَّا
2.1. Tarjamah =  kami (laki2 dan/atau perempuan jamak telah) beriman
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = نا
5.1. Tarjamah =kami (jamak mudzakkar dan/atau muannats)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = ءَامَنَ
6.1. Tarjamah = (dia laki2 telah) beriman
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = آمَنَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 telah) beriman
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Sabtu, 25 Juni 2016

Q002014005 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "qaaluu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-5 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata qaaluu (قَالُوٓا) = (mereka laki2 telah) berkata.

Sebelumnya sudah kita bahas mengenai wazan kata fi'il mujarrad yang kemasukan satu huruf 'illat baik diawal, ditengah maupun diakhir akar kata. Untuk wazan fi'il mujarrad yang kemasukan satu huruf 'illat ditengah akar kata disebut ajwaf dengan indek AA1 - AA6. Ajwaf ada dua; yang pertama yaitu ajwaf waw, yaitu huruf wazan 'ain fi'il mujarrad kemasukan huruf waw (و); yang kedua yaitu ajwaf yaa, yaitu huruf wazan 'ain fi'il mujarrad kemasukan huruf yaa (ي). Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa kalau huruf 'illat waw (و) atau yaa (ي) pada posisi ajwaf (ditengah akar kata) maka huruf 'illat waw (و) atau yaa (ي) berubah menjadi alif (ا).

Kata qaaluu (قالُوٓا) = mereka laki2 jamak telah berkata, terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
- Kata qaalu (قالُ) = dia laki2 tunggal telah berkata, yaitu kata kerja fi'il madhi ma'luum (aktif) dari akar kata qaala (قال) dengan wazan AA1 (mujarrad ajwaf waw faala (فال). 
- Kata al-waw jamak (وا) = mereka laki2 jamak, yaitu dhamir muttashil yang menempati posisi rafa atau pelaku (faa'il) terhadap kata kerja qaalu (قالُ). Huruf alif (ا) pada dhamir muttashil (وا) untuk membedakan/menunjukan bahwa huruf waw jamak adalah huruf asli bukan huruf 'illat seperti kata kerja qaalu (قال).

Sebagaimana sudah kita bahas sebelumnya bahwa subjek dalam bahasa Arab mempunyai alamat atau ciri utama dhammah disebut i'rab rafa'. Perlu diketahui bahwa dalam bahasa Arab, sebuah jumlah fi'liyah (جُمْلَة فِعْلِيَّة) atau kalimat verbal atau kalimat sempurna yang mengandung kata kerja, letak faa'il (pelaku) sebagai subjek bisa di depan dan bisa pula di belakang fi'il (kata kerja) sebagai prediket. Bila fi'il mendahului faa'il maka kata kerja fi'il tetap dalam dalam bentuk mufrad (tunggal) meskipun faa'ilnya mutsanna (dual) ataupun jamak. 

Jadi kata qaaluu (قالُوا) adalah jumlah (kalimat sempurna) fi'liyah dengan dhamir muttashil al-waw jamak (وا) sebagai faa'il atau pelaku (subjek) - rafa atau marfu' dan kata kerja fi'il madhi qaalu (قالُ) sebagai prediket. Jumlah fi'liyah qaaluu (قالُوا) merupakan awal kata dari jawab syarat dari huruf adat (alat) syarat idzaa (إذَا) yang tidak jazam (sukun) terhadap fi'il syarat - mulai dari kata laquu (لقُوا) sampai kata aamanuu (ءامنُوا) sebelum kata qaaluu (قالُوا).


Kata qaaluu (قالُوا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 332 kali, sedangkan akar kata qaala (قال) terdapat sebanyak 1722 kali.

1.0. indek = Q002013008
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 8
2.0. Qur'anic = قَالُوا
2.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak telah berkata
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = وا
5.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = قَالَ
6.1. Tarjamah = dia laki2 telah berkata
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = قَالَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 telah berkata
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Jumat, 24 Juni 2016

Q002014004 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "aamanuu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-4 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata aamanuu (ءَامَنُوا) = (mereka laki2 telah) beriman.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata aamanuu (ءامنوا) terdiri dari kata fi'il madhi aamana (ءامن) = (dia laki2 tunggal telah) beriman, dan kata isim dhamir muttashil al-waw (ون) = mereka (laki2 jamak).

Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas kalau wazan ke-4 (dari 14) yaitu wazan dasar dengan indek D = a'f'ala (َأَفْعَل) - yuf'ilu (يُفْعِلُ) - af'il (أَفْعِلْ), kemasukan atau tidak kemasukan huruf 'illat dan/atau hamzah, tashrif istilihiyahnya menjadi sebagai berikut:
1. DM1 = au'ala (أَوْعَلَ) - yuu'ilu (يُوْعِلُ) - au'il (أَوْعِلْ)
2. DM2 = ai'ala (أَيْعَلَ) - yuu'ilu (يُوْعِلُ) - ai'il (أَيْعِلْ)
3. DN1 = af'ai (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) - af'i (أَفْعِ) - waw naqish
4. DN2 = af'ai (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) - af'i (أَفْعِ) - yaa naqish
5. DD1 = afa'-'a (أَفَعَّ) - yufi'-'u (يُفِعُّ) - afi'-'a (أَفِعَّ) atau af'i' (أَفْعِعْ)
6. DA1 = afaala (أَفَالَ) - yufiilu (يُفِيْلُ) - afil (أَفِلْ) - waw ajwaf
7. DA2 = afaala (أَفَالَ) - yufiilu (يُفِيْلُ) - afil (أَفِلْ) - yaa ajwaf
8. DS1 = af'ala (أَفْعَلَ) - yuf'ilu (يُفْعِلُ) - af'il (أَفْعِلْ)
9. DL1 = au'ai (أَوْعَى) - yuu'ii (يُوْعِيْ) - au'i (أَوْعِ)
10. DL2 = afaa-a (أَفَاءَ) - yuufii-u (يُفِيْءُ) - afi' (أَفِئْ)
11. DL3 = afai (أَفَى) - yufii (يُفِيْ) - afi (أَفِ)
12. DL4 = aa'ai (آعَى) - yu'-'ii (يُؤْعِيْ) - aa'i (آعِ)
13. DL5 = afyaa (أَفْيَا) - yufyii (يُفْيِيْ) - afyi (أَفْيِ)
14. DH1 = aa'ala (آعَلَ) - yu'-'ilu (يُؤْعِلُ) - aa'il (آعِلْ)
15. DH2 = af-ala (أَفْأَلَ) - yuf-ilu (يُفْئِلُ) - af-il (أَفْئِلْ)
16. DH3 = af'a-a (أَفْعَأَ) - yuf'i-u (يُفْعِئُ) - af'i' (أَفْعِئْ)

Jadi asal kata aamana (َءَامَن) atau (َآمَن) adalah mauzun yaitu yang mengunnakan wazan DH1 = aa'ala (آعَلَ). Sedangkan tashrif lughawiyah dari mauzun aamana (آمَنَ) dengan wazan DH1 untuk semua dhamir adalah sebagai berikut:
1. Huwa (هو) = aamana (آمَنَ)
2. Humaa (هما) = aamanaa (آمَنَا) untuk 2-laki2 orang ke-3
3. Hum (هم) = aamanuu (آمَنُوْا)
4. Hiya (هي) = aamanat (آمَنَتْ)
5. Humaa (هما) = aamanataa (آمَنَتَا) untuk 2-perempuan orang ke-3
6. Huna (هن) = aamanna (آمَنَّ)
7. Anta (أنتَ) = aamanta (آمَنْتَ)
8. Antumaa (أنتما) = aamantumaa (آمَنْتُمَا) untuk 2-laki2 orang ke-2
9. Antum (أنتم) = aamantum (آمَنْتُمْ)
10. Anti (أنتِ) = aamanti (آمَنْتِ)
11. Antumaa (أنتما) = aamantumaa (آمَنْتُمَا) untuk 2-perempuan orang ke-2
12. Antuna (أنتن) = aamantunna (آمَنْتُـنَّ)
13. Anaa (أنا) = aamantu (آمَنْتُ)
14. Nahnu (نحن) = aamannaa (آمَنَّا)

Jadi kata aamanuu (ءامنوا) = mereka (laki2 jamak orang ke-3 telah) beriman, merupakan tashrif lughawiyah dari kata aamana (آمن) = (dia laki2 tunggal orang ke-3 telah) beriman, dari wazan DH1 aa'ala (آعل).

Pada ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini, kata aamanuu (آمنوا) silah dari kata alladziina (الّذين) dengan 'aaid (dhamir) yang sama yaitu jamak mudzakkar hum (orang ke-3).


Jadi kata ke-4 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu aamanuu (آمنوا) merupakan bagian dari syarat yang terletak setelah kata atau huruf adat syarat idzaa (إذَا). Kata aamanuu (آمنُوا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 253 kali, sedamgkan akar kata aamana (آمنَ) terdapat sebanyak 879 kali.

1.0. indek = Q002014004
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 4
2.0. Qur'anic = ءَامَنُوا
2.1. Tarjamah = (mereka laki2 telah) beriman
2.2. Jenis kalimat = فعا
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = وا
5.1. Tarjamah =mereka (jamak mudzakkar)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = ءَامَنَ
6.1. Tarjamah = (dia laki2 telah) beriman
6.2. Jenis kalimat = فعا
7.0. Akar kalimat = آمَنَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 telah) beriman
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Kamis, 23 Juni 2016

Q002014003 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "alladziina")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-3 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata alladziina (الَّذِينَ) = orang-orang (jamak mudzakkar) yang.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata alladziina (الّذين) berasal dari kata alladzii (الّذي) = orang (tunggal mudzakkar) yang, adalah isim maushul (kata sambung), yaitu isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Isim maushul ini termasuk isim yang mabni yaitu isim yang keadaan/harakat akhirnya tidak mengalami perubahan walaupun diletakkan pada posisi yang berbeda dalam suatu kalimat.

Kata isim maushul alladzii (الَّذِيْ) adalah untuk mudzakkar (kata berjenis laki2) tunggal. Bila isim maushul itu dipakai untuk muannats (kata berjenis perempuan) tunggal maka alladzii (الَّذِيْ) menjadi allatii (الَّتِيْ). Bila isim maushul itu digunakan untuk mutsanna (dual) maka alladzii (الَّذِيْ) menjadi alladzani (الَّذَانِ) sedangkan allatii (الَّتِيْ) menjadi allatani (الَّتَانِ). Bila isim maushul itu dipakai untuk jamak maka baik alladzii (الَّذِيْ) maupun allattii (الَّتِيْ), dua-duanya menjadi alladziina (الّذين).

Seperti sudah kita bahas sebelumnya bahwa setelah isim maushul wajib terdapat shilah yang menjelaskan maknanya. Disyaratkan dalam shilah isim maushul ini mengandung dhamir ('aaid) yang sesuai terhadap maushulnya. Dengan kata lain, apabila maushulnya mufrad (tunggal), maka dhamirnya mufrad, apabila maushulnya mudzakkar (jenis laki2), maka dhamirnya mudzakkar, apabila maushulnya selain dari keduanya, maka dhamirnya pun disesuaikan pula dengannya.

Jadi kata alladziina (الّذين) pada ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini adalah isim maushul mabni menempati posisi maful bih (objek) dengan i'rab nasab dengan ciri utama fathah. Tetapi berhubung isim maushul adalah isim mabni maka perubahan  kata alladziina (الّذين) ini tersirat tidak tersurat. Kata alladziina (الّذين) ini menghubungkan kata laquu (لقُوا) sebelumnya dengan kata shilah setelah alladziina.

Jadi kata ke-3 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu isim maushul alladziina (الّذين) merupakan bagian dari syarat pertama yang terletak setelah kata atau huruf adat syarat idzaa (إذَا). Isim maushul (kata sambung) alladziina (الّذين) ini terdapat 810 kali dalam Al Qur'an, sementara kata alladzii (الّذي) sendiri terdapat sebanyak 268 kali.


1.0. indek = Q002014003
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 3
2.0. Qur'anic = الَّذِينَ
2.1. Tarjamah = orang-orang (jamak mudzakkar) yang
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = الّذي
6.1. Tarjamah = yang 
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Rabu, 22 Juni 2016

Q002014002 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "laquu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-2 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata laquu (لَقُوا) = mereka (laki2 jamak telah) bertemu.

Kata ke-2 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu laquu (لَقُوا) = mereka (laki2 jamak telah) bertemu, terdiri dari dua bagaian sebagai berikut:
- Kata kerja fi'il madhi laqu (لقُ) yang berasal dari atau merupakan tashrif lughawiyah untuk dhamir muttashil hum (هم) dari akar kata laqiya (لقي) = dia (laki2 tunggal telah) bertemu. 
- Kata atau isim dhamir muttashil hum al-waw (وا) = mereka laki2 jamak, sebagai faa'il menempat posisi rafa'.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kalau kata kerja fi'il mujarrad - bentuk ke-1 dari 14 - kemasukan satu huruf 'illat dengan tiga kemungkinan posisi berikut:
1. M = Mitsaal, adanya 1-huruf diawal wazan sbb:
* Mitsaal waw: wa'ala (وعل)
* Mitsaal yaa: ya'ala (يعل)
2. A = Ajwaf, adanya 1-huruf 'illat di tengah wazan sbb:
* Ajwaf waw: fawala (فول)
* Ajwaf yaa: fayala (فيل)
3. N = Naaqish, adanya 1-huruf 'illat diakhir wazan sbb:
* Naaqish waw: fa'awa (فعو)
* Naaqish yaa: fa'aya (فعي)

Maka wazan dasar dengan indek A yaitu ke-1 dari 14 untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Jadi kata ke-2 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu laquu (لَقُوا) berasal atau merupakan tashrif lughawiyah untuk dhamir munfashil hum (هم) dari akar kata laqiya (لقي) dengan wazan AN2 fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى). Kata laquu (لقُوا) merupakan syarat pertama yang terletak setelah kata atau huruf adat syarat idzaa (إذَا). Kata laquu (لقُوا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 2 kali, sedangkan akar kata laqiya (لقي) terdapat sebanyak 146 kali.


1.0. indek = Q002014002
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 2
2.0. Qur'anic = لَقُوا
2.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak telah bertemu
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = وا
5.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = لَقِيَ
6.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah bertemu
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = لَقِيَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah bertemu
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Selasa, 21 Juni 2016

Q002014001 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "waidzaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata pertama dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata waidzaa (وَإِذَا) = (dan) apabila.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf adat syarat merupakan huruf-huruf yang digunakan mensyaratkan sesuatu. Huruf adat syarat ada yang beramal (berfungsi) mempengaruhi i'rab kata sesudahnya dan ada juga yang tidak. Huruf adat syarat yang mempengaruhi i'rab hanya menjazamkan kata kerja fi'il saja. 

Huruf ada syarat ada beberapa yaitu sebagai berikut:
1. Huruf adat syarat yang tidak beramal atau mempengaruhi i'rab kata setelahnya, yaitu:
- Idza (إذا ) = apabila, bila
- Lau (لو) = jikalau, seandainya, sekiranya.
- Laulaa (لَوْلاَ) = seandainya. Asalnya Law (لو) ditambah dengan Laa (لا). Meski berupa gabungan namun maknanya serupa dangan Law (لو) saja 
- Lauma (لوما ) = seandainya - digunakan dengan arti dan fungsi yang serupa dengan lawlaa (لولا). 

2. Sedangkan yang menjazamkan i'rab kata sesudahnya, yaitu:
- In (إن) = jika 
- Man (من) = siapa 
- Aina (أين) = dimana
- Mahmaa (مهما) = apapun
- Ayyun (أي) = apa

Kata atau huruf adat syarat mempunyai fi'il syarat dan jawab syarat, untuk memenuhi kriteria syarat. Kalimat yang didahului dengan kata adat syarat dinamakan jumlah syarthiyyah. Apabila jawab syarat (jawab asy-syarath) dari jumlah syartiyyah dibuang, itu menunjukkan pentingnya masalah yang dibicarakan.

Perbedaan antara huruf syarat idza (إذا) dan in (إن) adalah huruf syarat idza (إذا) digunakan untuk sesuatu yang diyakini, atau diduga keras atau sering kali terjadi, sedangkan huruf adat syarat In (إن) digunakan untuk yang diragukan atau jarang terjadi. Jadi huruf adat syarat idzaa (إذَا) mempunyai makna atau berhubungan dengan waktu (zharaf zaman) yang pasti terjadi.

Zharaf adalah keterangan waktu dan tempat. Zharaf terbagi menjadi dua yaitu isim waktu dan isim tempat yang di-nashab-kan (umumnya) oleh kata kerja fi'il. Menurut kalangan orang Arab, semua zharaf (dari isim waktu atau tempat itu) dengan memperkirakan makna fii (فى) = pada (tempat) atau dalam (waktu). 

Kata waidzaa (وإذَا) pada awal atau bagian pertama dari kalimat pertama ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
- Huruf 'athaf wa (وَ) = dan, yaitu huruf yang menghubungkan atau menyambungkan kata atau kalimat sebelumnya dengan kata atau kalimat sesudahnya.
- Huruf adat syarat idzaa (إذا) = apabila, yaitu huruf syarat yang mempunyai makna zaman atau keterangan waktu atau zharaf zaman yang diyakini, atau diduga keras atau sering kali terjadi.

Kata waidzaa (وإذَا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 135 kali, sedangkan asal kata idzaa (إذَا) terdapat sebanyak 468 kali.

1.0. indek = Q002014001
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 1
2.0. Qur'anic = وَإِذَا
2.1. Tarjamah = dan apabila
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = وَ
3.1. Tarjamah = dan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = إذَا
6.1. Tarjamah = apabila
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Senin, 20 Juni 2016

Q002013019 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-13, Kata "ya'lamuuna")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ألآ إنّهُم همُ الْمفسدُون ولٰكن لّا يسعرُون (QS 2:12)

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا
- كمآ ءامنَ النّاسُ
- قالُوا
- أنؤمنُ
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ
- ألآ إنّهُم
- همُ السّفهآءُ
- ولٰكن لّا يعلمُون

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata terakhir dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah, yaitu kata ya'lamuuna (يَعْلَمُوْنَ) = mereka (laki2 jamak sedang, akan dan/atau senantiasa) mengetahui.

Untuk mengingatkan kembali bahwa sebelumnya sudah kita bahas  wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Jadi kata ya'lamuuna (يَعْلَمُوْنَ) = mereka (laki2 jamak sedang, akan dan/atau senantiasa) mengetahui, terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
- Kata yang pertama ya'lamu (يعلمُ) = dia laki2 sedang, akan dan/atau senantiasa mengetahui, adalah fi'il mudari' dengan wazan AS4 fa'ila (فعل) dan fi'il mudhari' yaf'alu (يفعل). 
- Kata yang kedua adalah dhamir muttashil orang ketiga jamak laki2 al-waw (ون) = mereka (laki2 jamak), yaitu dhamir untuk tashrif lughawiyah dari kata ya'lamu (يعلمُ) menjadi ya'lamuuna (يعلمُون).

Seperti pembahasan sebelumnya bahwa kata kerja fi'il mudhari' dengan dhamir muttashil al-waw ini dikenal sebagai salah satu fi'il af'alul khamsah (fi'il fi'il yang lima), yaitu fi'il mudhari' yang diakhiri dengan huruf 'illat dan nun.

Jadi kata ya'lamuuna (يعلمُون) adalah perubahan (tashrif) lughawiyah dari fi'il mudari' ya'lamu (يعلمُ) dengan wazan AS4 untuk faa'il orang ketiga laki2 jamak atau dhamir hum muttashil al-waw (وْن). Kata ya'lamuuna (يعلمُون) pada ayat ke-14 ini merupakan fi'il mudhari' yang dinafikan oleh huruf laa (لا) sebelumnya. 

Sama dengan kata idzaa (إذا) dan seterusnya, dimana i'rabnya mengikuti ayat ke-11, maka kata ya'lamuuna (يعلمُون) akhir ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini, i'rabnya mengikuti i'rab kata yasy'uruuna (سشعرُون) akhir ayat ke-12 sebelumnya, dikarenakan huruf waw maushul (و) diawal ayat ke-13. 

Kata atau huruf ya'lamuuna (يعلمُون)  di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 91 kali, sedangkan asal kata ya'lamu (يعلمُ) terdapat sebanyak 188 kali dan akar kata 'alima (عَلِمَ) terdapat sebanyak 854 kali.

Jadi arti dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini per kalimat adalah sebagai:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا = Apabila dikatakan kepada mereka berimanlah kamu!
- كمآ ءامنَ النّاسُ = Sebagaimana orang-orang lain telah beriman.
- قالُوا = Mereka menjawab: 
- أنؤمنُ = Akan berimankah kami?
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ = Sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?
- ألآ إنّهُم = Ingatlah, sesungguhnya merekalah 
- همُ السّفهآءُ = orang-orang yang bodoh;
- ولٰكن لّا يعلمُون = tetapi mereka tidak mengetahui.


1.0. indek = Q002013019
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 19
2.0. Qur'anic = يعلمُون
2.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak menjadi) mengetahui
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = وْنَ
5.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak
5.2. Jenis kalimat = إسم
‎ء5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = يَعْلَمُ
6.1. Tarjamah = dia laki tunggal sedang, akan dan/atau mengetahui
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = عَلِم
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah mengetahui
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Minggu, 19 Juni 2016

Q002013018 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-13, Kata "laa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ألآ إنّهُم همُ الْمفسدُون ولٰكن لّا يسعرُون (QS 2:12)

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِن كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا
- كمآ ءامنَ النّاسُ
- قالُوا
- أنؤمنُ
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ
- ألآ إنّهُم
- همُ السّفهآءُ
- ولٰكن لّا يعلمُون

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-18 dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah, yaitu kata laa (لّا) = tidak.

Sebelumnya sudah kita bahas tentang kata atau huruf laa (لا). Huruf laa (لا) bisa masuk pada kata kerja atau fi'il dan juga masuk pada kata benda atau sifat atau isim. 

Kata atau huruf laa (لا) masuk pada kata fi'il terdiri dari:
- Laa nahiyah (لا) = jangan, yaitu huruf laa yang berfungsi untuk melarang (diartikan janganlah). Ciri dari laa nahiyah adalah menjazmkan (mensukunkan) fi'il mudhari'.
- Laa nafiyah (لا) = tidak, yaitu huruf laa yang berfungsi untuk menafikan (diartikan tidak atau belum). Ciri dari laa nafiyah adalah tidak menjazmkan (mensukunkan) fi'il mudhari'.

Adapun huruf laa (لا) yang masuk kepada kata isim terdiri dari:
- Laa athaf (لا) = bukan, yaitu huruf nafiyah yang menafikan hukum dari ma'thuf yaitu kata setelah huruf laa athaf.
- Laa nafiyah lil jinsi (لا) = tidak ada, yaitu huruf laa (لا) yang merupakan saudaranya huruf inna (إنّ). Huruf laa nafiyah lil jinsi masuk ke mubtada' dan khabar dan beramal seperti amalnya inna dengan syarat isimnya nakirah dan bertemu langsung serta khabar dinafikan dari jenis isimnya. 
- Huruf laa nafiyah (لا) = bukan, yaitu huruf laa (لا) yang beramal seperti Laisa (ليس). Masuk ke mubtada' dan khabar, beramal seperti amalnya Laisa dengan syarat mubtada' dan khabar nakirah dan dengan syarat penafiannya tidak dibatalkan oleh huruf illa (إلّا) yang dimasukkan sebelum khabar.
- Huruf laa nafiyah zaidah atau tambahan (لا) = bukan, yaitu huruf laa (لا) yang apabila masuk ke isim ma'rifah atau apabila dimasuki huruf jar. Pada dua keadaan ini maka huruf laa (لا) tidak berpengaruh kepada i'rab isim setelahnya. 

Jadi kata atau huruf laa (لا) pada ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini adalah huruf laa nafiyah, yang masuk pada kata kerja, yaitu huruf laa yang tidak menjazmkan fi'il mudhari' setelahnya. Huruf laa (لا) ini juga membedakan makna kata sebelum huruf istidrak laakin (لٰكن) sebelumnya. 

Sama dengan kata idzaa (إذا) dan seterusnya, dimana i'rabnya mengikuti ayat ke-11, maka kata laa (لا) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini, i'rabnya mengikuti i'rab kata laa (لا) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-12 sebelumnya, dikarenakan huruf waw maushul (و) diawal ayat ke-13. Kata atau huruf laa (لا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 812 kali.


1.0. indek = Q002013018
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 18
2.0. Qur'anic = لَّا
2.1. Tarjamah = tidak
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
‎ء5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = لا
6.1. Tarjamah = tidak
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Sabtu, 18 Juni 2016

Q002013017 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-13, Kata "walaakin")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ألآ إنّهُم همُ الْمفسدُون ولٰكن لّا يسعرُون (QS 2:12)

وإذَا قيل لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا
- كمآ ءامنَ النّاسُ
- قالُوا
- أنؤمنُ
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ
- ألآ إنّهُم
- همُ السّفهآءُ
- ولٰكن لّا يعلمُون

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-18 dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah, yaitu kata walaakin (وَلَٰكِنْ) = (dan) akan tetapi.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf inna (إِنَّ) dan saudara-saudaranya adalah huruf nashab, yaitu huruf yang memfathahkan mubtada atau fa'il yang tadinya isim marfu' (i'rab rafa' dengan ciri dhammah) sementara khabarnya tetap marfu'. Isim mubtada yang telah berubah menjadi nashab disebut isim inna sedangkan khabarnya disebut khabar inna. Sehingga huruf inna (إنّ) dan saudara-saudaranya disebut juga 'amil (yang memerintah atau faktor) yang merusak (nawasikh)  i'rab, disebut juga sebagai 'amil nawasikh.

Huruf nashab ada beberapa sebagai berikut:
- Inna (إِنَّ) = sesungguhnya, selalu di awal kalimat
- Anna (أَنَّ) = sesungguhnya, hanya boleh di tengah kalimat
- Lakinna (لَكِنَّ) = akan tetapi, selalu di tengah kalimat
- Kaanna (كَأَنَّ) = seperti
- Laita (لَيْتَ) = andai
- La'alla (لَعَلَّ) = supaya atau semoga

Kata lakinna (لكنّ) = tapi atau akan tetapi, mempunyai makna istidrak dimana kata yang ada setelah Lakin berbeda dengan maksud kata yang ada sebelum Lakin. Berdasarkan kaidah sama'i (yang didengar dari bacaan orang Arab) maka huruf lam (ل) pada kata lakinna (لكنّ) dibaca panjang (لٰ) sehingga di dalam Al-Qur'an dijumpai kata laa kinna (لٰكنّ) atau laakin (لٰكن), semuanya mempunyai arti yang sama.

Sebelumnya sudah kita bahas beberapa jenis huruf waw (وَ). Seperti waw athaf (وَ) = dan, yaitu huruf yang berfungsi menyambung kata sebelumnya (mauthuf ilaihi) dan sesudahnya (mauthuf), dimana i'rab mauthuf mengikuti i'rab mauthuf ilaihi. Juga sudah kita bahas waw ibtidaiyah (permulaan) yang tidak mempunyai arti dan tidak menemtukan i'rab kata sesudahnya. Kemudian waw isti'nafiyah yang tidak mempunyai arti dan tidak mempunyai fungsi, bisa diawal atau ditengah kalimat.

Disamping itu, ada juga Huruf waw zaidah (وَ) adalah huruf yang tidak mempunyai arti tertentu, melainkan hanya sebagai tambahan saja. Huruf waw zaidah baik dipergunakan atau tidak, tidak akan menimbulkan perubahan arti dan i'rab. Waw zaidah dapat terletak di depan ism, fi'il, dan huruf dan juga terletak sesudah illa sebagai penguat hukum.

Jadi kata walaakin (ولٰكن) terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
- Huruf waw (وَ) zaidah, yaitu huruf waw yang merupakan tambahan, tidak mempunyai arti dan tidak mempunyai fungsi.
- Huruf istidrak laakin (لٰكن), yaitu huruf yang menjadikan makna kata setelahnya berbeda dengan makna kata sebelumnya.

Sama dengan kata idzaa (إذا) dan seterusnya, dimana i'rabnya mengikuti ayat ke-11, maka kata walaakin (ولٰكن) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini, i'rabnya mengikuti i'rab kata walaakin (ولٰكن) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-12 sebelumnya karena huruf waw maushul (و) diawal ayat ke-13. Kata atau huruf walaakin (ولٰكن) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 123 kali, sedangkan asal kata laakin (لٰكن) terdapat sebanyak 176 kali.


1.0. indek = Q002013017
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 17
2.0. Qur'anic = وَلَٰكِنْ
2.1. Tarjamah = akan tetapi
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = وَ
3.1. Tarjamah = dan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
‎ء5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = لَكِن
6.1. Tarjamah = akan tetapi, tetapi
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Jumat, 17 Juni 2016

Q002013016 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-13, Kata "as-sufahaau")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ألآ إنّهُم همُ الْمفسدُون  ولٰكن لّا يسعرُون (QS 2:12)

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ  كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا
- كمآ ءامنَ النّاسُ
- قالُوا
- أنؤمنُ
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ
- ألآ إنّهُم
- همُ السّفهآءُ
- ولٰكن لّا يعلمُون

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-16 dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah, yaitu kata as-sufahaau (السُّفَهَآءُ) = orang-orang bodoh.

Untuk mengingatkan kembali bahwa sebelumnya sudah kita bahas  wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Jadi kata as-sufahaau (السّفهآء) = orang-orang bodoh, terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
- Huruf ma'rifat alif lam (ال) = yang, ini, itu, adalat huruf adat atau alat penunjukan suatu kata menjadi tertentu.
- Kata atau isim sufahaau (سُفَهَآءُ) = orang-orang bodoh, adalah jamak dari kata safiihun (سَفِيه) = bodoh, yaitu kata isim shifat mubalaghah musyabahah dari pelaku atau atas nama faa'il dengan wazan fa'iilun (فَعِيل) dari kata kerja fi'il mujarrad shahih safiha (سَفِهَ) - yasfahu (يَسْفَهُ) bentuk ke-1 (dari 14) dengan wazan AS4 = fa'ila (فَعِلَ) - yaf'alu (يَفْعَلُ).

Dengan demikian kata as-sufahaau (السّفهآءُ) pada kalimat ke-7 ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini adalah isim marfu' sebagai khabar kata mubtada (subjek) humu (همُ) sebelumnya dalam jumlah ismiyah isim-isim. Jumlah ismiyah isim-isim yang dimulai dengan kata humu (هُمُ) ini merupakan bagian dari khabar inna dari huruf nashab inna (إنّ) pada kata sebelumnya. 

Sama dengan kata idzaa (إذا) dan seterusnya, dimana i'rabnya mengikuti ayat ke-11, maka kata as-sufahaau (السّفهآءُ) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini, i'rabnya mengikuti i'rab kata al-mufsiduuna (الْمفسدُون) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-12 sebelumnya karena huruf waw maushul (و) diawal ayat ke-13. Kata as-sufahaau (السّفهآءُ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 5 kali, sedangkan akar kata safiha (سفه) terdapat sebanyak 11 kali.


1.0. indek = Q002013016
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 16
2.0. Qur'anic = السُّفَهَآءُ
2.1. Tarjamah = orang-orang bodoh 
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = ال
3.1. Tarjamah = ini, itu, yang
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = سَفِيه
6.1. Tarjamah = bodoh
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = سَفِهَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 tunggal telah) membodohi
7.2. Jenis kalimat = فعل


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Kamis, 16 Juni 2016

Q002013015 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-13, Kata "humu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ألآ إنّهُم همُ الْمفسدُون ولٰكن لّا يسعرُون (QS 2:12)

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا
- كمآ ءامنَ النّاسُ
- قالُوا
- أنؤمنُ
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ
- ألآ إنّهُم
- همُ السّفهآءُ
- ولٰكن لّا يعلمُون

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-15 dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah, yaitu kata humu (هُمُ) = mereka (jamak laki2).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:

1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashil ada dua:
- Dhamir rafa' munfashil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
- Dhamir nashab munfashil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.

Dhamir Munfashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau disebut Ghaib, yaitu:
- Dia seorang (tunggal) laki-laki هُوَ - huwa
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هِيَ - hiya
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih). هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) اَنْتَ – anta
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) اَنْتُمْ - antum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) اَنْتِ - hiya
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) اَنْتُنَّ - antunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal atau seorang laki-laki atau perempuan اَنَا - ana
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَحْنُ – nahnu

2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
- Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
- Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
- Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَ - ha
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam: 
- Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).

Kata isim dhamir munfashil humu (هُمُ) adalah mabni, yaitu tidak berubah harakat huruf terakhirnya pada posisi manapun dalam kalimat. Harakat mim (م) pada kata dhamir humu (هُمُ) ini dibaca dhammah karena kaedah tajwid - bukan karena i'rab (begitu juga dengan dhamir him - هِم). 

Jadi kata dhamir humu (هُمُ) berasal dari dhamir hum (هُمْ) dengan arti yang sama untuk orang ketiga jamak laki2 (mereka). Kata dhamir munfashil humu (هُم) ini kedudukan atau menempati posisi rafa' sebagai mubtada (subjek) dari jumlah ismiyah isim-isim pada kalimat ketujuh ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini. 

Jumlah ismiyah isim-isim yang dimulai dengan kata humu (هُمُ) ini merupakan khabar inna dari huruf nashab inna (إنّ) pada kata sebelumnya. Sama dengan kata idzaa (إذا) dan seterusnya, dimana i'rabnya mengikuti ayat ke-11, maka kata humu (هُمُ) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini, i'rabnya mengikuti i'rab kata humu (هُمُ) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-12 sebelumnya karena huruf waw maushul (و) diawal ayat ke-13. 

Kata dhamir munfashil humu (هُمُ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 80 kali, sedangkan dhamir munfashil hum (هُم) terdapat sebanyak 180 kali dan dhamir munfashil him (هِم) terdapat satu kali saja.


1.0. indek = Q002013015
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 15
2.0. Qur'anic = هُمُ
2.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = هُم
6.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 

‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Rabu, 15 Juni 2016

Q002013014 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-13, Kata "innahum")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎ألآ إنّهُم همُ الْمفسدُون ولٰكن لّا يسعرُون (QS 2:12)

‎وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا  كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا
- كمآ ءامنَ النّاسُ
- قالُوا
- أنؤمنُ
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ
- ألآ إنّهُم
- همُ السّفهآءُ
- ولٰكن لّا يعلمُون

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-14 dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah, yaitu kata innahum (إِنَّهُمْ) = sesungguhnya mereka (jamak laki2).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf inna (إِنَّ) dan saudara-saudaranya adalah huruf nashab, yaitu huruf yang memfathahkan mubtada atau fa'il yang tadinya isim marfu' (i'rab rafa' dengan ciri dhammah) sementara khabarnya tetap marfu'. Isim mubtada yang telah berubah menjadi nashab disebut isim inna sedangkan khabarnya disebut khabar inna. Sehingga huruf inna (إنّ) dan saudara-saudaranya disebut juga 'amil (yang memerintah atau faktor) yang merusak (nawasikh)  i'rab, disebut juga sebagai 'amil nawasikh.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:

1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashil ada dua:
- Dhamir rafa' munfashil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
- Dhamir nashab munfashil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.

Dhamir Munfashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau disebut Ghaib, yaitu:
- Dia seorang (tunggal) laki-laki هُوَ - huwa
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هِيَ - hiya
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih). هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) اَنْتَ – anta
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) اَنْتُمْ - antum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) اَنْتِ - hiya
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) اَنْتُنَّ - antunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal atau seorang laki-laki atau perempuan اَنَا - ana
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَحْنُ – nahnu

2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
- Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
- Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
- Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang betbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَ - ha
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam: 
- Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).

Jadi kata innahum (إنّهُم) = sesungguhnya mereka (jamak laki-laki), terdiri dari dua bagian sebagai berukut:
- Huruf nashab inna (إنّ) = sesungguhnya, yang menashabkan (fathah) kata sesudahnya.
- Isim dhamir muttashil hum (هُم) = mereka, yaitu dhamir muttashil yang menempati posisi isim nashab atau isim inna (mubtada). Tetapi karena dhamir adalah mabni maka i'rab (harakat huruf terakhirnya) tidak berubah. 

Sama dengan kata idzaa (إذا) dan seterusnya, dimana i'rabnya mengikuti ayat ke-11, maka kata innahum (إنّهُم) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini, i'rabnya mengikuti i'rab kata innahum (إنّهُم) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-12 sebelumnya karena huruf waw maushul (و) diawal ayat ke-13. Kata innahum (إنّهُم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 174 kali.


1.0. indek = Q002013014
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 14
2.0. Qur'anic = إِنَّهُمْ
2.1. Tarjamah = sesungguhnya mereka (jamak laki2) 
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = هُم
5.1. Tarjamah = mereka (jamak laki2)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = إنّ
6.1. Tarjamah = sesungguhnya
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 

‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Selasa, 14 Juni 2016

Q002013013 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-13, Kata "alaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ألآ إنّهُم همُ الْمفسدُون ولٰكن لّا يسعرُون (QS 2:12)

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامن السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا
- كمآ ءامنَ النّاسُ
- قالُوا
- أنؤمنُ
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ
- ألآ إنّهُم
- همُ السّفهآءُ
- ولٰكن لّا يعلمُون

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-13 dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah, yaitu kata alaa (أَلَآ) = ingatlah.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata alaa (ألا) adalah huruf tanbih atau pengingat, juga disebut huruf ibtida' (awal kalimat) atau huruf istiftah (pembuka) yang tidak mempengaruhi i'rab kata setelahnya. 

Sama dengan kata idzaa (إذا) dan seterusnya, dimana i'rabnya mengikuti ayat ke-11, maka kata alaa (ألآ) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini, i'rabnya mengikuti i'rab kata alaa (ألآ) dan lain-lain sampai akhir ayat ke-12 sebelumnya karena huruf waw maushul (و) diawal ayat ke-13. Kata alaa (أَلَآ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 99 kali.


1.0. indek = Q002013013
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 13
2.0. Qur'anic = أَلَآ
2.1. Tarjamah = ingatlah
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = أَلَا
6.1. Tarjamah = ingatlah
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim