Rabu, 05 Juli 2017

Q002034010 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-34, Kata “wa-istakbara”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

قالَ يـٔادمُ أنبئهُم بأسمآئهِمْ ۖ فلمّآ أنبأَهُم بأسمآئهِمْ قالَ ألمْ أقُل لّكمْ إنّىٓ أعلمُ غيب السّمٰوٰتِ والْأرضِ وأعلمُ ما تبدُونَ وما كنتمْ تكتمُونَ (QS 2:33)

وإذْ قلنَا للملٓئكةِ اسجدُوا۟ لءادمَ فسجدُوٓا۟ إلّآ إبليسَ أبىٰ وٱستكبرَ وكانَ منَ الْكٰفرِينَ (QS 2:34)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-34 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut: 
  • Dan (ingatlah) ketika = وإذْ
  • Kami berfirman = قلنَا
  • kepada para malaikat: = للملٓئكةِ
  • "Sujudlah kamu = اسجدُوا۟
  • kepada Adam," = لءادمَ
  • maka sujudlah mereka = فسجدُوٓا۟
  • kecuali Iblis; = إلّآ إبليسَ
  • ia enggan = أبىٰ
  • dan takabur = وٱستكبرَ
  • dan adalah ia = وكانَ
  • termasuk golongan orang-orang yang kafir. = منَ الْكٰفرِينَ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-10 dari ayat ke-34 surat Al-Baqarah, yaitu kata wa-istakbara (وَاسْتَكْبَرَ) = dan (dia mufrad mudzakkar telah) takabur.

Sebelumnya sudah kita bahas mengenai kata atau huruf wa (و) dapat berfungsi sebagai berikut:
  • Huruf athaf wa (و) = dan, yaitu huruf penghubung kata atau kalimat sebelum dan sesudah huruf athaf wa (و).
  • Huruf wa (و) isti'nafiyah (ibtidaiyah) yaitu huruf diawal kalimat, boleh diterjemahkan dan atau tidak diterjemahkan.
  • Huruf wa (و) juga berfungsi sebagai qasam (sumpah) yang berarti "demi".
  • Huruf wa (و) yang berfungsi sebagai haal (حال) yaitu yang menjelaskan suatu keadaan atau status yang berarti padahal atau dan.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
  1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
  7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas kata kerja ke-10 dari 14, yaitu dengan wazan istaf'ala (َإِسْتَفْعَل) - yastaf'il (يَسْتَفْعِلُ) - istaf'il (اِسْتَفْعِلْ) untuk bentuk shahih (salim), tasdid dan kemasukan huruf illat atau hamzah sebagai berikut:
  1. JM1 = istau'ala (اِسْتَوْعَلَ) - yastau'ilu (يَسْتَوْعِلُ) - istau'il (اِسْتَوْعِلْ)
  2. JM2 = istai'ala (اِسْتَيْعَلَ) - yastai'ilu (يَسْتَيْعِلُ) - istai'il (اِسْتَيْعِلْ)
  3. JN1 = istaf'ai (اِسْتَفْعَى) - yastaf'ii (يَسْتَفْعِيْ) - istaf'i (اِسْتَفْعِ), untuk waw naaqish
  4. JN2 = istaf (اِسْتَفْعَى) - yastaf'ii (يَسْتَفْعِيْ) - istaf'i (اِسْتَفْعِ), untuk yaa naaqish
  5. JD1 = istafa'-'a (اِسْتَفَعَّ) - yastafi'-'u (يَسْتَفِعُّ) - istafi'i-'a atau istaf'i' (اِسْتَفِعَّ or اِسْتَفْعِعْ)
  6. JA1 = istafaala (اِسْتَفَالَ) - yastafiilu (يَسْتَفِيْلُ) - istafil (اِسْتَفِلْ)
  7. JA2 = istafwala (اِسْتَفْوَلَ) - yastafwilu (يَسْتَفْوِلُ) - istafwil (اِسْتَفْوِلْ)
  8. JA3 = istafaala (اِسْتَفَالَ) - yastafiilu (يَسْتَفِيْلُ) - istafil (اِسْتَفِلْ)
  9. JS1 = istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ) - yastaf'ilu (يَسْتَفْعِلُ) - istaf'il (اِسْتَفْعِلْ)
  10. JL1 = istau'ai (اِسْتَوْعَى) - yastau'ii (يَسْتَوْعِيْ) - istau'i (اِسْتَوْعِ)
  11. JL2 = istafaa-a (اِسْتَفَاءَ) - yastafiiu (يَسْتَفِيْءُ) - istafi' (اِسْتَفِئْ)
  12. JL3 = istafyaa (اِسْتَفْيَا) - yastafyii (يَسْتَفْيِيْ) - istafyi (اِسْتَفْيِ)
  13. JH1 = ista'-'ala (اِسْتَأْعَلَ) - yasta'-'ilu (يَسْتَأْعِلُ) - ista'-'il (اِسْتَأْعِلْ)
  14. JH2 = istaf-ala (اِسْتَفْأَلَ) - yastaf-ilu (يَسْتَفْئِلُ) - istaf-il (اِسْتَفْئِلْ)
  15. JH3 = istaf'a-a (اِسْتَفْعَأَ) - yastaf'i-u (يَسْتَفْعِئُ) - istaf'ii (اِسْتَفْعِئْ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa dhamir adalah Isim mabni yang menunjukkan kepada pihak yang berbicara atau yang diajak bicara atau pihak ke tiga. Berdasarkan penulisannya, dhamir ada tiga macam:

  1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Dhamir munfashil ada dua:
    a. Dhamir rafa’ munfashil, kedudukannya rafa’ sebagai mubtada’, khabar, fa’il atau naibul fa’il. 
b. Dhamir nashab munfashil, dii’rab pada posisi nashab maf’ul bih.

  1. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Dhamir muttashil ada tiga macam:
    a. Dhamir rafa’ muttashil, selalu bersambung dengan fi’il atau kana dan saudaranya.
b. Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi’il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
c. Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

  1. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan.
    Dhamir-dhamir mustatir ada dua macam: 
a. Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
b. Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir. Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi’il madhi dan fi’il mudhari’ yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad). 

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa tanda asal-asal i’rab adalah harakat dan sukun. Maka tanda asal Rafa’ adalah Dhammah/tain (ــُــٌـ), tanda asal Nashab adalah Fathah/tain (ــَــًـ), tanda asal Jar adalah Kasrah/tain (ــِــٍــ) dan tanda asal Jazm adalah Sukun (ــْــ). Dengan demikian apabila ada kalimah yang tidak kebagian tanda i’rab asal (Harakth atau Sukun), maka bagiannya adalah tanda i’rab Pengganti Asal (Bisa juga Harakat, Huruf atau membuang Huruf).

Tanda pengganti i'rab asal adalah sebagai berikut:
  • Untuk rafa': Wau (و), Alif (ا) dan Nun (ن)
  • Untuk Nashab: Alif (ا), Ya (ي), Kasrah (ــِــ) dan membuang Nun (حذف النون)
  • Untuk Jar: Ya (ي) dan Fathah (ــَــ)
  • Untuk Jazm: membuang huruf (حذف).

Kata wa-istakbara (وَاسْتَكْبَرَ) terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf berikut:
  • Huruf wa (وَ) = dan, adalah huruf athaf atau penghubung kata atau kalimat sebelum dan sesudah huruf athaf wa (و).
  • Kata istakbara (اسْتَكْبَرَ) = dia (mufrad mudzakkar telah) takabur atau sombong, adalah kata kerja fi'il madhi asli. Kata istakbara (اسْتَكْبَرَ) - yastakbiru (يَسْتَكْبِرُ) adalah kata kerja fi’il tsulatsi mazid asli bentuk ke-10 dari 14 dengan wazan istaf'ala (اِسْتَفْعَلَ) - yastaf'ilu (يَسْتَفْعِلُ) atau indeks JS1. Kata istakbara (اسْتَكْبَرَ) berasal dari kata kabura (كَبُرَ) = dia (mufrad mudzakkar telah) menjadi besar atau berat. Kata kabura (كَبُرَ) - yakburu (يَكْبُرُ) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad asli bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) atau indeks AS5.

Jadi kata istakbara (اسْتَكْبَرَ) pada kata wa-istakbara (وَاسْتَكْبَرَ) pada ayat ke-34 surat Al-Baqarah ini adalah kata kerja fi'il madhi mabni dengan ciri fathah untuk dhamir mustatir jawazan - yang bisa ditempati oleh isim zhahir - huwa (هو). Kata istakbara (اسْتَكْبَرَ) merupakan mauthufah dari kata kerja fi’il madhi abaa (أبى) sebelumnya. Kata wa-istakbara (وَاسْتَكْبَرَ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 3 kali sedangkan asal kata istakbar (استكبر) dengan semua kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i'rab terdapat sebanyak 29 kali dan akar kata kabura (كبر) terdapat sebanyak 161 kali.

1.0. Indek = Q002034010
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 34
1.3. No kalimat = 10
2.0. Qur'anic = وَاسْتَكْبَرَ
2.1. Tarjamah = dan dia (mufrad mudzakkar telah) takabur
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = وَ
3.1. Tarjamah = dan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = اسْتَكْبَرَ
6.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) takabur atau sombong
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = كَبُرَ
7.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) menjadi besar
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/68-الكاف/1427-كَبُرَ-–-يَكْبُرُ-كِبْر-–-كَبير-–-كُبَراء-كَبِيْرَة-–-كَبَائِر-أكْبَر-كُبْرى-أَكَابِر-كُبّار-كِبْرَة-كُبَر-أَكْبَرَ-–-يُكْبِرُ-إِكْبار-إِكْباراً-كَبَّرَ-–-يُكَبِّرُ-تَكْبِيْر-تَكَبَّرَ-–-يَتَكَبَّرُ-مُتَكَبِّر-كِبْرِيَاء-ا
  2. http://arabicverb.com/conjugate/كبر/AS5
  3. http://www.almaany.com/quran/2/34/10/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=34&token=9
  5. http://tanzil.net/#search/quran/واستكبرَ

Selasa, 04 Juli 2017

Q002034009 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-34, Kata "abaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

قالَ يـٔادمُ أنبئهُم بأسمآئهِمْ ۖ فلمّآ أنبأَهُم بأسمآئهِمْ قالَ ألمْ أقُل لّكمْ إنّىٓ أعلمُ غيب السّمٰوٰتِ والْأرضِ وأعلمُ ما تبدُونَ وما كنتمْ تكتمُونَ (QS 2:33)

وإذْ قلنَا للملٓئكةِ اسجدُوا۟ لءادمَ فسجدُوٓا۟ إلّآ إبليسَ أبىٰ وٱستكبرَ وكانَ منَ الْكٰفرِينَ (QS 2:34)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-34 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut: 
  • Dan (ingatlah) ketika = وإذْ
  • Kami berfirman = قلنَا
  • kepada para malaikat: = للملٓئكةِ
  • "Sujudlah kamu = اسجدُوا۟
  • kepada Adam," = لءادمَ
  • maka sujudlah mereka = فسجدُوٓا۟
  • kecuali Iblis; = إلّآ إبليسَ
  • ia enggan = أبىٰ
  • dan takabur = وٱستكبرَ
  • dan adalah ia = وكانَ
  • termasuk golongan orang-orang yang kafir. = منَ الْكٰفرِينَ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-9 dari ayat ke-34 surat Al-Baqarah, yaitu kata abaa (ءَبَىٓ) = dia (mufrad mudzakkar telah) enggan.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il tsulatsi mujarrad yang kemasukan dua huruf 'illat atau lafif (L) adalah sebagai berikut:
  1. AL1 = wa'iya (وَعِيَ) - ya'ii (يَعِيْ) - 'i (عِ)
  2. AL2 = wa'aa (وَعَى) - ya'ii (يَعِيْ) - 'i (عِ)
  3. AL3 = fawaa (فَوَى) - yafwii (يَفْوِيْ) - ifwi (اِفْوِ)         
  4. AL4 = fawiya (فَوِيَ) - yafwaa (يَفْوَى) - ifwa (اِفْوَ)
  5. AL5 = fayya (فَيَّ) - yafyaa (يَفْيَا) - ifya (اِفْيَ) atau fayiya (فَيِيَ)
  6. AL6 = faa-a (فَاءَ) - yafii-u (يَفِيْءُ) - fi- (فِئْ)
  7. AL7 = faa-a (فَاءَ) - yafaa-u (يَفَاءُ) - fa- (فَأْ)
  8. AL8 = faa-a (فَاءَ) - yafu-u (يَفُوْءُ) - fu- (فُؤْ)
  9. AL9 = fa-aa (فَأَى) - yafaa (يَفَى) - fa (فَ)
  10. ALA = a'aa (أَعَى) - ya-'ii (يَأْعِيْ) - i-'i (اِئْعِ)
  11. ALB = a'aa (أَعَى) - ya-'aa (يَأْعَى) - i-'a (اِئْعَ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa dhamir adalah Isim mabni yang menunjukkan kepada pihak yang berbicara atau yang diajak bicara atau pihak ke tiga. Berdasarkan penulisannya, dhamir ada tiga macam:

  1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Dhamir munfashil ada dua:
    a. Dhamir rafa’ munfashil, kedudukannya rafa’ sebagai mubtada’, khabar, fa’il atau naibul fa’il. 
b. Dhamir nashab munfashil, dii’rab pada posisi nashab maf’ul bih.

  1. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Dhamir muttashil ada tiga macam:
    a. Dhamir rafa’ muttashil, selalu bersambung dengan fi’il atau kana dan saudaranya.
b. Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi’il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
c. Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

  1. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan.
    Dhamir-dhamir mustatir ada dua macam: 
a. Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
b. Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir. Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi’il madhi dan fi’il mudhari’ yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad). 

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa tanda asal-asal i’rab adalah harakat dan sukun. Maka tanda asal Rafa’ adalah Dhammah/tain (ــُــٌـ), tanda asal Nashab adalah Fathah/tain (ــَــًـ), tanda asal Jar adalah Kasrah/tain (ــِــٍــ) dan tanda asal Jazm adalah Sukun (ــْــ). Dengan demikian apabila ada kalimah yang tidak kebagian tanda i’rab asal (Harakth atau Sukun), maka bagiannya adalah tanda i’rab Pengganti Asal (Bisa juga Harakat, Huruf atau membuang Huruf).

Tanda pengganti i'rab asal adalah sebagai berikut:
  • Untuk rafa': Wau (و), Alif (ا) dan Nun (ن)
  • Untuk Nashab: Alif (ا), Ya (ي), Kasrah (ــِــ) dan membuang Nun (حذف النون)
  • Untuk Jar: Ya (ي) dan Fathah (ــَــ)
  • Untuk Jazm: membuang huruf (حذف).

Kata abaa (أَبَى) bisa juga ditulis ءَبَى = dia (mufrad mudzakkar telah) enggan, adalah kata kerja fi'il madhi   yang kemasukan huruf hamzah pada posisi fa (ف) dan kemasukan huruf 'illat pada posisi lam (ل) atau dalam ilmu sharaf disebut lafif. Kata abaa (أَبَى) - ya-baa (يَأْبَى) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad latif bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan a'aa (أَعَى) - ya-'aa (يَأْعَى) atau indeks ALB.

Jadi kata abaa (أَبَى) pada ayat ke-34 surat Al-Baqarah ini adalah kata kerja fi'il madhi mabni dengan ciri fathah untuk dhamir mustatir jawazan - yang bisa ditempati oleh isim zhahir - huwa (هو). Kata abaa (أَبَى) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 3 kali sedangkan asal dan/atau akar kata abaa (أَبَى) dengan semua kemunkinan awalan, akhiran dan/atau i'rab terdapat sebanyak 13 kali.

1.0. Indek = Q002034009
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 34
1.3. No kalimat = 9
2.0. Qur'anic = أَبَىٓ
2.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) enggan
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = أَبَى
6.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) enggan
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = أبى
7.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) enggan
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/47-الألف/96-أَبَا-يَأْبُو-(أَبَى-–-يَأْبِي)-أبّ-–-أبا-–-أبي–-يا-أبانا-يا-أبتي-آباء
  2. http://arabicverb.com/conjugate/أبي/AWB
  3. http://www.almaany.com/quran/2/34/9/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=34&token=9
  5. http://tanzil.net/#search/quran/أبَىٰ