Rabu, 31 Mei 2017

Q002032009 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-32, Kata "innaka")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وعلّمَ ءادمَ الأسمَآءَ كلّهَا ثمّ عرضهُمْ على الملئكةِ فقالَ أنۢبـٔونِى بأسمَآءِ هؤلآءِ إن كنتمْ صٰدقينَ
 (QS2:31)

قالوا۟ سبحٰنَكَ لا علمَ لنَآ إلّا ما علّمتَنَآ ۖ إنّكَ أنتَ العليمُ الحكيمُ (QS 2:32)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-32 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut: 
  • Mereka menjawab: = قالوا۟
  • "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui = سبحٰنَكَ لا علمَ لنَآ
  • selain dari apa yang = إلّا ما
  • telah Engkau ajarkan kepada kami; = علّمتَنَآ
  • sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". = إنّكَ أنتَ العليمُ الحكيمُ 

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-9 dari ayat ke-32 surat Al-Baqarah, yaitu kata innaka (إِنَّكَ) = Sesungguhnya Engkau (mufrad mudzakkar).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf inna (إِنَّ) dan saudara-saudaranya adalah huruf nashab, yaitu huruf yang memfathahkan mubtada atau fa'il yang tadinya isim marfu' (i'rab rafa' dengan ciri dhammah) sementara khabarnya tetap marfu'. Isim mubtada yang telah berubah menjadi nashab disebut isim inna sedangkan khabarnya disebut khabar inna. Sehingga huruf inna (إنّ) dan saudara-saudaranya disebut juga 'amil (yang memerintah atau faktor) yang merusak (nawasikh)  i'rab, disebut juga sebagai 'amil nawasikh.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir adalah Isim mabni yang menunjukkan kepada pihak yang berbicara atau yang diajak bicara atau pihak ke tiga. Berdasarkan penulisannya, dhamir ada tiga macam:

  1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Dhamir munfashil ada dua:
    a. Dhamir rafa’ munfashil, kedudukannya rafa’ sebagai mubtada’, khabar, fa’il atau naibul fa’il. 
b. Dhamir nashab munfashil, dii’rab pada posisi nashab maf’ul bih.

  1. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Dhamir muttashil ada tiga macam:
    a. Dhamir rafa’ muttashil, selalu bersambung dengan fi’il atau kana dan saudaranya.
b. Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi’il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
c. Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

  1. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan.
    Dhamir-dhamir mustatir ada dua macam: 
a. Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
b. Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir. Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi’il madhi dan fi’il mudhari’ yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad). 

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
  • Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - haa
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na. 

Kata innahum (إنّهُم) = sesungguhnya mereka (jamak laki-laki), terdiri dari dua bagian sebagai berukut:
  • Huruf nashab inna (إنّ) = sesungguhnya, yang menashabkan (fathah) kata sesudahnya.
  • Isim dhamir muttashil ka (كَ) = Emgkau (mufrad mudzakkar), yaitu dhamir muttashil pihak kedua yang diajak bicara atau mukhatab. 

Jadi kata ka pada kata innaka (إنّكَ) ayat ke-32 surat Al-Baqarah ini adalah dhamir muttashil mabni dengan ciri fathah yang menempati posisi manshub atau isim nashab (isim inna) dari kata inna (إنّ) sebelumnya. Kata innaka (إنّكَ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 52 kali, sedangkan kata innaka (إنّكَ) dengan semua kemungkinan awalan terdapat sebanyak 71 kali.

1.0. Indek = Q002032009
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 32
1.3. No kalimat = 9
2.0. Qur'anic = إِنَّكَ
2.1. Tarjamah = sesungguhnya Engkau (mufrad mudzakkar) 
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = كَ
5.1. Tarjamah = Engkau (mufrad mudzakkar)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = إنّ
6.1. Tarjamah = sesungguhnya
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.


Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Selasa, 30 Mei 2017

Q002032008 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-32, Kata "'allamtanaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وعلّمَ ءادمَ الأسمَآءَ كلّهَا ثمّ عرضهُمْ على الملئكةِ فقالَ أنۢبـٔونِى بأسمَآءِ هؤلآءِ إن كنتمْ صٰدقينَ
 (QS2:31)

قالوا۟ سبحٰنَكَ لا علمَ لنَآ إلّا ما علّمتَنَآ ۖ إنّكَ أنتَ العليمُ الحكيمُ (QS 2:32)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-32 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut: 
  • Mereka menjawab: = قالوا۟
  • "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui = سبحٰنَكَ لا علمَ لنَآ
  • selain dari apa yang = إلّا ما
  • telah Engkau ajarkan kepada kami; = علّمتَنَآ
  • sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana". = إنّكَ أنتَ العليمُ الحكيمُ 

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-8 dari ayat ke-32 surat Al-Baqarah, yaitu kata 'allamtanaa (عَلَّمْتَنَآ) = Engkau (mufrad mudzakkar telah) mengajarkan kepada kami (jama' mudzakkar dan/atau muannats).

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
  1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
  7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas tentang wazan ke-2 (dari 14), yaitu wazan dasar dengan indek B = Fa'-'ala (َفَعَّل) - yufa'-'ilu (يُفَعِّلُ) - fa'-'il (فَعِّلْ) yang kemasukan atau tidak kemasukan huruf 'illat dan/atau hamzah beserta tashrif istilihiyahnya adalah sebagai berikut:
  1. BM1 = wau'a'ala (وَعَّلَ) - yuwa'i'ilu (يُوَعِّلُ) - wa'i'il (وَعِّلْ)
  2. BM2 = ya'a'ala (يَعَّلَ) - yuya'i'ilu (يُيَعِّلُ) - ya'i'il (يَعِّلْ)
  3. BN1 = fa'a'aa (فَعَّى) - yufa'i'ii (يُفَعِّيْ) - fa'i'i (فَعِّ) - waw naqish
  4. BN2 = fa'a'aa (فَعَّى) - yufa'i'ii (يُفَعِّيْ) - fa'i'i (فَعِّ) - yaa naqish
  5. BD1 = fa'a'a-'a (فَعَّعَ) - yufa'i'i-'u (يُفَعِّعُ) - fa'i'i (فَعِّعْ) 
  6. BA1 = fawwala (فَوَّلَ) - yufawwilu (يُفَوِّلُ) - fawwil (فَوِّلْ) - waw ajwaf
  7. BA2 = fayyala (فَيَّلَ) - yufayyilu (يُفَيِّلُ) - fayyil (فَيِّلْ) - yaa ajwaf
  8. BS1 = fa'a'ala (فَعَّلَ) - yufa'i'ilu (يُفَعِّلُ) - fa'i'il (فَعِّلْ)
  9. BL1 = fawwaa (فَوَّى) - yufawwii (يُفَوِّيْ) - fa'i'i (فَوِّ)
  10. BL2 = a'a'aa (أَعَّى) - yua'i'ii (يُأَعِّيْ) - a'i'i (أَعِّ)
  11. BL3 = ayyala (أَيَّلَ) - yuayyilu (يُؤَيِّلُ) - ayyil (أَيِّلْ)
  12. BL4 = fawwa-a (فَوَّأَ) - yufawwi-u (يُفَوِّئُ) - fawwi" (فَوِّئْ)
  13. BL5 = wa'a'aa (وَعَّى) - yuwa'i'ii (يُوَعِّيْ) - wa'i'i (وَعِّ)
  14. BL6 = fayyaa (فَيَّا) - yufayyii (يُفَيِّيْ) - fayyi (فَيِّ)
  15. BL7 = fayya-a (فَيَّأَ) - yufayyi-u (يُفَيِّئُ) - fayyi" (فَيِّئْ)
  16. BH1 = a'a'ala (أَعَّلَ) - yua'i'ilu (يُؤَعِّلُ) - a'i'il (أَعِّلْ)
  17. BH2 = fa"ala (فَأَّلَ) - yufa"ilu (يُفَئِّلُ) - fa"il (فَئِّلْ)
  18. BH3 = af'a'a-a (فَعَّأَ) - yufa'i'iu (يُفَعِّئُ) - fa'i'i" (فَعِّئْ)

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir adalah Isim mabni yang menunjukkan kepada pihak yang berbicara atau yang diajak bicara atau pihak ke tiga. Berdasarkan penulisannya, dhamir ada tiga macam:

  1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Dhamir munfashil ada dua:
    a. Dhamir rafa’ munfashil, kedudukannya rafa’ sebagai mubtada’, khabar, fa’il atau naibul fa’il. 
b. Dhamir nashab munfashil, dii’rab pada posisi nashab maf’ul bih.

  1. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Dhamir muttashil ada tiga macam:
    a. Dhamir rafa’ muttashil, selalu bersambung dengan fi’il atau kana dan saudaranya.
b. Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi’il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
c. Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

  1. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan.
    Dhamir-dhamir mustatir ada dua macam: 
a. Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
b. Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir. Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi’il madhi dan fi’il mudhari’ yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad). 

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
  • Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - haa
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na. 

Juga sudah kita bahas bahwa dalam bahasa Arab, sebuah jumlah fi'liyah (جُمْلَة فِعْلِيَّة) atau kalimat verbal atau kalimat sempurna yang mengandung kata kerja, letak faa'il (pelaku) sebagai subjek bisa di depan dan bisa pula di belakang fi'il (kata kerja) sebagai prediket.

  1. Untuk dhamir ghaib atau "orang ketiga" (هُنَّ - هُمْ - هُمَا - هِيَ - هُوَ).

  • Bila faa'il mendahului fi'il maka perubahan bentuk dari fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan mudzakkar/muannats dan mufrad/mutsanna/jamak.
  • Sedangkan bila fi'il mendahului faa'il, maka bentuk fi'il tersebut selalu mufrad, (meskipun faa'il-nya mutsanna atau jamak). Tetapi untuk bentuk mudzakkar dan muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf ta ta'nits (ت تَأْنِيْث) atau "ta penanda muannats" pada fi'il yang faa'il-nya adalah muannats.

  1. Untuk faa'il lainnya (أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتَ - أَنْتِ - نَحْنُ - أَنَا) tetap mengikuti pola perubahan bentuk fi'il sebagaimana mestinya.

Kata 'allamtanaa (عَلَّمْتَنَآ) = Engkau (mufrad mudzakkar telah) mengajar kami (jama' mudzakkar dan/atau muannats), terdiri dari dua bagian kata berikut:
  • Kata 'allamta (عَلَّمْتَ) perubahan atau tashrif lughawiyah dari kata 'allama (عَلَّمَ) = Dia (mufrad mudzakkar telah) mengajarkan, adalah kata kerja fi'il madhi untuk faa'il atau pelaku isim dhamir anta (أَنْتَ) = engkau atau kamu mufrad mudzakkar. Kata kerja 'allama (عَلَّمَ) - yu'allimu (يُعَلِّمُ) merupakan kata kerja fi'il tsulatsi mazid shahih bentuk ke-2 dari 14 dengan wazan fa'a'ala (فَعَّلَ) - yufa'i'ilu (يُفَعِّلُ) atau indeks BS1. Akar kata dari kata kerja 'allama (عَلَّمَ) adalah kata kerja fi'il madhi kerja 'alima (عَلِمَ) = dia laki2 tunggal telah mengetahui. Kata kerja 'alima (عَلِمَ) - ya'lamu (يعلمُ) merupakan kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad shahih dengan wazan fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) atau indeks AS4.
  • Kata ganti orang pertama jamak naa (نا) = Kami (jamak mudzakkar), adalah kata isim dhamir muttashil (menyambung) dari kata 'allamta (عَلَّمْتَ). 

Berikut adalah semua tashrif lughawiyah dari kata 'allama (عَلَّمَ) untuk semua dhamir:
  1. Huwa (هو) = 'allama (عَلَّمَ)
  2. Humaa (هما) = 'allamaa (عَلَّمَا) untuk 2-laki2 orang ke-3
  3. Hum (هم) = 'allamuu (عَلَّمُوْا)
  4. Hiya (هي) = 'allamat (عَلَّمَتْ)
  5. Humaa (هما) = 'allamataa (عَلَّمَتَا) untuk 2-perempuan orang ke-3
  6. Huna (هن) = 'allamna (عَلَّمْنَ)
  7. Anta (أنتَ) = 'allamta (عَلَّمْتَ)
  8. Antumaa (أنتما) = 'allamtumaa (عَلَّمْتُمَا) untuk 2-laki2 orang ke-2
  9. Antum (أنتم) = 'allamtum (عَلَّمْتُمْ)
  10. Anti (أنتِ) = 'allamti (عَلَّمْتِ)
  11. Antumaa (أنتما) = 'allamtuma (عَلَّمْتُمَا) untuk 2-perempuan orang ke-2
  12. Antuna (أنتن) = 'allamtunna (عَلَّمْتُـنَّ)
  13. Anaa (أنا) = 'allamtu (عَلَّمْتُ)
  14. Nahnu (نحن) = 'allamnaa (عَلَّمْنَا)

Jadi kata 'allam (عَلَّمْ) pada kata 'allamtanaa (علّمتَنَآ) ayat ke-32 surat Al-Baqarah ini merupakan kata kerja fi'il madhi mabni dengan ciri sukun dan dengan fa'il atau pelaku dhamir muttashil pihak kedua anta (أنتَ). Kata isim dhamir muttashil ta (ت) adalah isim mabni dengan ciri fathah menempati posisi isim rafa' atau subjek, sedangkan kata isim dhamir muttashil naa (نا) adalah isim mabni dengan ciri sukun menempati posisi isim manshub atau objek dari kata kerja 'allam (علّمْ) sebelumnya. Jumlah fi'liyyah 'allamtanaa (علّمتَنَآ) merupakan shilah dari kata maushul maa (مَا) sebelumnya. Kata 'allamtanaa (علّمتَنَآ) ini di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak satu kali, sedangkan asal kata a'llama (علّم) dengan segala kemungkinan awalan dan/atau akhiran terdapat sebanyak 44 kali dan akar kata 'alima (عَلِمَ) terdapat sebanyak 854 kali.

1.0. Indek = Q002032008
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 32
1.3. No kalimat = 8
2.0. Qur'anic = عَلَّمْتَنَآ
2.1. Tarjamah = Engkau (mufrad mudzakkar telah) mengajar kami (jama' mudzakkar atau muannats)
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = تَ
5.1. Tarjamah = Engkau (mufrad mudzakkar)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 = نَآ
5.4. Tarjamah = kami (jama' mudzakkar dan/atau muannats)
5.5. Jenis kalimat = إسم
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = عَلَّمَ
6.1. Tarjamah = dia laki tunggal telah mengerjakan
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = عَلِم
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah mengetahui
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.