Selasa, 02 Februari 2016

Q001005002 (Surat Al Fatihah, Ayat ke-5, Kata "na'budu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu. 

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

الرّحمٰنِ الرّحيمِ

مالكِ يوْمِ الدّينِ

إيّاكَ نعْبدُ وإيّاك نَسْتَعِينُ

Insyaa Allah hari ini kita lanjut dengan kata ke-2 ayat ke-5 surat Al Fatihah yaitu na'budu (نَعْبُدُ) yang berarti "kami menyembah".

Kemaren telah kita bahas dhamir atau kata ganti nama dan kita sebutkan bahwa dhamis adalah isim ma'rifat dan juga tidak berubah harakatnya (isim mabnii إسم مبني). Dhamir  sebagai objek disebut dhamir nashab sedangkan isim objek disebut maf'ul dan isim objek yang ada dhamir nya disebut maf'ul bih. 

Isim yang harakat huruf akhirnya fathah disebut isim manshub. Jadi tadi isim objek (maf'ul) huruf akhirnya fathah atau isim manshub.

Pada kata ke-2 ayat ke-5 surat Al-Fatihah, kita akan membahas Dhamir Rafa' yaitu kata ganti nama sebagai subjek. Kita akan mulai membahas kata fi'il yang dipakai dalam kalimat.

Kata na'budu (نَعْبُدُ) = "kami menyembah" terdiri dari dhamir rafa na (نَـ) = "kami" dan fi'il mudhari' 'budu (عْبُدُ) = "menyembah". Fi'il mudhari' (فِعْل مُضَارِع) adalah kata kerja kini, sedang, nanti dan kebiasaan. 

Jadi na'budu berarti "kami (sedang, akan dan senantiasa) menyembah".

Pada ayat hamdalah sudah kita bahas bahwa isim sebagai subjek disebut isim mubtada' seperti alhamdu. Isim yang huruf akhirnya berharakat dhammah disebut isim marfu'. Pada fi'il, perubahan harakat mengikuti pola tertentu. Untuk fi'il mudhari, perubahan harakatnya terjadi di dua tempat: di awal dan di akhir, perubahan harakatnya tergantung dari jenis pelaku (fa'il) atau dhamir rafa'.

Di hari2 pertama sudah pernah kita sebutkan bahwa  biasanya (sebagian besar) akar kata bahasa Arab terdiri dari 3 huruf dan biasanya berharakat fathah. Akar kata bahasa Arab ini biasanya  adalah kata fi'il madhi (فِعْل مَاضِي) yaitu kata kerja telah lampau yang dilakukan oleh orang laki2 pihak ke-3: "dia laki2 telah".

Pada surat Al Fatihah, ayat ke-5 kata ke-2, akar katanya adalah 'abada (عَبَدَ) adalah fi'il madhy yang berarti (dia laki2 telah) menyembabah, fi'il mudhari' nya menjadi ya'budu - يَعْبُدُ (dia laki2 sedang, akan dan senantiasa) menyembah. Kalau pelakunya adalah dhamir kami maka menjadi نَعْبُدُ yang berarti kami (sedang, akan dan senantiasa) menyembah.

Kata kita hari ini adalah na'budu (نعْبدُ), di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 4 kali, sementara akar kata 'abada (عبد) terdapat sebanyak 275 kali.  

1.0. indek = Q001005002
1.1. no surat = 1
1.2. no ayat = 5
1.3. no kalimat = 2
2.0. Qur'anic = نَعْبُدُ
2.1. Tarjamah = kami menyembah
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = نَ
3.1. Tarjamah = kami
3.2. Jenis kalimat = إسم
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = عَبَدَ
6.1. Tarjamah = menyembah
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = عَبَدَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 telah) menyembah
7.2. Jenis kalimat = فعل

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bishshawab.





--

Wassalam,

Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar