Kamis, 30 November 2017

Q002046004 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-46, Kata “mulaaquu”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

واستعينُوا بالصّبرِ والصّلوٰةِ ۚ وإنّهَا لكبيرةٌ إلّا على الخٰشعينَ (QS 2:45)

الّذين يظنّون أنّهم مّلٰقوا ربّهِم وأنّهم إليهِ رٰجعون (QS 2:46)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-45 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • (yaitu) orang-orang yang meyakini, = الّذين يظنّون
  • bahwa mereka = أنّهم
  • akan menemui Tuhannya, = مّلٰقوا ربّهِم
  • dan bahwa mereka kepada-Nya = وأنّهم إليهِ
  • akan kembali = رٰجعون

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-4 dari ayat ke-46 surat Al-Baqarah, yaitu kata mulaaquu (مُّلٰقُوْا) = akan bertemu (jamak mudzakkar).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kalau kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 - kemasukan satu huruf 'illat dengan tiga kemungkinan posisi berikut:
  1. M = Mitsaal, adanya 1-huruf diawal wazan sbb:
  • Mitsaal waw: wa'ala (وعل)
  • Mitsaal yaa: ya'ala (يعل)
  1. A = Ajwaf, adanya 1-huruf 'illat di tengah wazan sbb:
  • Ajwaf waw: fawala (فول)
  • Ajwaf yaa: fayala (فيل)
  1. N = Naaqish, adanya 1-huruf 'illat diakhir wazan sbb:
  • Naaqish waw: fa'awa (فعو)
  • Naaqish yaa: fa'aya (فعي)

Maka wazan dasar dengan indek A yaitu bentuk ke-1 dari 14 untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
  1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
  6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
  13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
  16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
  17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Kalau wazan ke-3 (dari 14) yaitu dengan indek C kemasukan atau tidak kemasukan huruf 'illat dan/atau hamzah, tashrif istilihiyahnya menjadi sebagai berikut:
  1. CM1 = waa'ala (وَاعَلَ) yuwaa'ilu (يُوَاعِلُ) - waa'il (وَاعِلْ)
  2. CM2 = yaa'ala (يَاعَلَ) yuyaa'ilu (يُيَاعِلُ) - yaa'il (يَاعِلْ)
  3. CN1 = faa'ayaa (فَاعَى) - yufaa'ii (يُفَاعِيْ) - faa'i (فَاعِ) - untuk naaqish waw
  4. CN2 = faa'ayaa (فَاعَى) - yufaa'ii (يُفَاعِيْ) - faa'i (فَاعِ) - untuk naaqish yaa
  5. CD1 = faa'-'a (فَاعَّ) - yufaa'-'u (يُفَاعُّ) - faa'-'a (فَاعَّ)
  6. CA1 = faawala (فَاوَلَ) - yufaawilu (يُفَاوِلُ) - faawil (فاوِلْ)
  7. CA2 = faayala (فَايَلَ) - yufaayilu (يُفَايِلُ) - faayil (فَايِلْ)
  8. CS1 = faa'ala (فَاعَلَ) - yufaa'ilu (يُفَاعِلُ) - faa'il (فَاعِلْ)
  9. CL1 = faawaya/i/u (فَاوَى) - yufaawii (يُفَاوِيْ) - faawi (فَاوِ)
  10. CL2 = aa'aya/i/u (آعَى) - yuas'ii (يُؤَاعِيْ) - aa'i (آعِ)
  11. CH1 = aa'ala (آعَلَ) - yuaa'ilu (يُؤَاعِلُ) - aa'il (آعِلْ)
  12. CH2 = faa-ala (فَاءَلَ) - yufaailu (يُفَائِلُ) - faail (فَائِلْ)
  13. CH3 = faa'a-a (فَاعَأَ) - yufaa'iu (يُفَاعِئُ) - faa'i' (فَاعِئْ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa isim Jamak dibagi menjadi tiga sebagai berikut:
  1. Jama’ Mudzakkar Salim. Jama’ mudzakar salim adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua, mempunyai makna laki-laki dan jama’ nya itu teratur. Ciri-ciri dari jama’ mudzakar salim yaitu terdapat tambahan waw dan nun (ون) ketika rafa’ atau huruf ya’ dan nun (ين) ketika nashab maupun jarr atau majrur. 
  2. Jama’ Muannats. Jamak Muannats Salim adalah jamak yang teratur dan menunjukkan makna perempuan yang lebih dari dua. Lafazh yang di jamakkan dengan memakai alif dan ta’ (ات) yang ditambahkan diakhirnya. Dan irabnya Dhammah ketika rafa’ dan kasrah ketika nashab maupun jer atau majrur. 
  3. Jama’ Taksir. Jamak Taksir adalah lafadz yang berubah dari bentuk mufradnya. Atau kalimat isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dan berubah dari bentuk mufradnya, baik itu tampak atau perkiraan. Jamak taksir dapat diartikan sebagai bentuk jamak yang tidak beraturan (rusak). Jamak taksir itu untuk semua benda mati maupun hidup, mudzakkar maupun muannats. Bentuk jamak taksir ini sama'i artinya mengikuti apa yang diucapkan oleh orang arab.

Alhamdulillah, sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua: 
  • Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalimat.
  • Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah. 

Isim mu'rab terbagi menjadi:
  1. Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
  2. Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
  3. Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.

Tanda-tanda isim marfu’ adalah sebagai berikut:
  • Dhammah (ــُــٌــ), pada isim mufrad, jama’ muannats salim dan jama’ taksir. Dhammah dinamakan tanda rafa yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda rafa yang cabang. 
  • Alif (ا), pada mutsanna, rajulaani (رجلان).
  • Al-waw (و) atau (ون), pada jama’ mudzakkar salim (مسلمون) dan asmaul khamsah (isim yang lima), yaitu أَبُوكَأَخُوكَحَمُوكَفُوكَذَامُول

Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'. 

Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
  • Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang. 
  • Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan. 
  • Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim. 
  • Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim yang lima), yaitu أَبَاكَأَخَاكَحَمَاكَفَاكَذَامَال

Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
  1. Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim. 
  2. Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
  3. Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.

Isim manjadi majrur pada dua posisi: 
  1. Apabila didahului huruf jar. 
  2. Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur. 

ملاقمُلاقي: اسم فاعل صفة مشبهة من " لاقىيُلاقي "

ملاقمُلاقيملاقيملاقون - ملاقيكم

Kata mulaaquu (مُّلٰقُوْا) ditulis juga (ملاقو) aslinya adalah mulaaquuna (ملاقون) = akan bertemu atau will meet, adalah kata benda isim jamak mudzakkar salim yang telah dibuang huruf nun (ن) dan ditambahkan huruh alif (ا). Kata mulaaquuna (ملاقون) adalah jama’ mudzakkar salim dari kata mulaaqu (ملاق) = akan bertemu. Kata mulaaqu (ملاق) adalah isim faa’il shifat musyabiha dari kata kerja fi'il madhi laaqaa (لَاقَى) = dia laki2 tunggal telah bertemu. Kata laaqaa (لَاقَى) - yulaaqii (يُلَاقِيْ) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mazid bentuk ke-3 dari 14 dengan wazan faa'ayaa (فَاعَى) - yufaa'ii (يُفَاعِيْ) untuk naaqish yaa (ى) atau indeks CN02. Akar kata dari kata laaqaa (لَاقَى) adalah kata kerja fi'il madhi laqiya (لَقِيَ) = dia (laki2 tunggal telah) bertemu. Kata kerja laqiya (لَقِيَ) - yalqaa (يَلْقَى) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad naqish yaa (ى) bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) atau indeks AN02.

Jadi kata mulaaquu (مُّلٰقُوْا) pada ayat ke-46 surat Al-Baqarah ini adalah isim marfu’ dengan ciri al-waw (و) jamak yg telah dibuang huruf al-nun (ن) nya. Kata mulaaquu (مُّلٰقُوْا) merupakan khabar inna dari huruf nashab anna (أَنَّ) sebelumnya. Kata mulaaquu (مُّلٰقُوْا) merupakan bagian kata objek atau maf’ul bih dari yazhunnuuna (يظنّون) sebelumnya. Kata mulaaquu (مُّلٰقُوْا) juga merupakan bagian shilah dari alladziina (الّذين) sebelumnya. Kata mulaaqu (مُّلٰقُوْ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 4 kali, sedangkan kata mulaaq (ملاق) dengan semua kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i’rab terdapat sebanyak 9 kali dan akar kata laqiya (لَقِي) terdapat sebanyak 146 kali.

1.0. indek = Q002046004
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 46
1.3. no kalimat = 4
2.0. Qur'anic = مُّلٰقُوْا
2.1. Tarjamah = akan bertemu (jama’ mudzakkar)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = ملاق
6.1. Tarjamah = akan bertemu (mufrad mudzakkar)
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = لَقِيَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah bertemu
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabui Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:
  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/70-اللام/1521-لَقِيَ-يَلْْقَى-لِقَاء-–-لاقِي-تلقاء-لَقَّى-–-يُلَقِّي-الْتَقَى-–-يَلْتَقِي-تَلََقـَّى-–-يَتَلََقََّى-لاقى-–-يُلاقِي–-مُلاقِي-تَلاقَى-–-يَتَلاقَى-تَلاقِي-–-التلاقِي
  2. http://arabicverb.com/conjugate/لقي/CD2
  3. http://www.almaany.com/quran/2/46/4/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=46&token=1
  5. http://tanzil.net/#search/quran/ملاقوا

Rabu, 29 November 2017

Q002046003 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-46, Kata “annahum”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

واستعينُوا بالصّبرِ والصّلوٰةِ ۚ وإنّهَا لكبيرةٌ إلّا على الخٰشعينَ (QS 2:45)

الّذين يظنّون أنّهم مّلٰقوا ربّهِم وأنّهم إليهِ رٰجعون (QS 2:46)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-45 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • (yaitu) orang-orang yang meyakini, = الّذين يظنّون
  • bahwa mereka = أنّهم
  • akan menemui Tuhannya, = مّلٰقوا ربّهِم
  • dan bahwa mereka kepada-Nya = وأنّهم إليهِ
  • akan kembali = رٰجعون

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-3 dari ayat ke-46 surat Al-Baqarah, yaitu kata annahum (أَنَّهُمْ) = sesungguhnya mereka (jamak mudzakkar).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf inna (إِنَّ) dan saudara-saudaranya adalah huruf nashab, yaitu huruf yang memfathahkan mubtada atau fa'il yang tadinya isim marfu' (i'rab rafa' dengan ciri utama dhammah) sementara khabarnya tetap marfu'. Isim mubtada yang telah berubah menjadi nashab disebut isim inna sedangkan khabarnya disebut khabar inna. Sehingga huruf inna (إنّ) dan saudara-saudaranya disebut juga 'amil (yang memerintah atau faktor) yang merusak (nawasikh)  i'rab, disebut juga sebagai 'amil nawasikh.

Huruf nashab ada beberapa sebagai berikut:
  • Inna (إِنَّ) = sesungguhnya, selalu di awal kalimat
  • Anna (أَنَّ) = sesungguhnya, hanya boleh di tengah kalimat
  • Lakinna (لَكِنَّ) = akan tetapi, selalu di tengah kalimat
  • Kaanna (كَأَنَّ) = seperti
  • Laita (لَيْتَ) = andai
  • La'alla (لَعَلَّ) = supaya atau semoga

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa dhamir muttashil (menyambung) berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
  • Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - haa
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - nii
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – naa.

Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua: 
  • Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalimat.
  • Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah. 

Isim mu'rab terbagi menjadi:
  1. Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
  2. Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
  3. Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.

Tanda-tanda isim marfu’ adalah sebagai berikut:
  • Dhammah (ــُــٌــ), pada isim mufrad, jama’ muannats salim dan jama’ taksir. Dhammah dinamakan tanda rafa yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda rafa yang cabang. 
  • Alif (ا), pada mutsanna, rajulaani (رجلان).
  • Al-waw (و) atau (ون), pada jama’ mudzakkar salim (مسلمون) dan asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبُوكَأَخُوكَحَمُوكَفُوكَذَامُول

Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'. 

Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
  • Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang. 
  • Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan. 
  • Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim. 
  • Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَأَخَاكَحَمَاكَفَاكَذَامَال

Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
  1. Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim. 
  2. Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
  3. Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.

Isim manjadi majrur pada dua posisi: 
  1. Apabila didahului huruf jar. 
  2. Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur. 

Kata annahum (أَنَّهُمْ) terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf berikut:
  • Huruf anna (أَنَّ) = sesungguhnya, adalah huruf nashab yang hanya boleh di tengah kalimat. Huruf anna (أَنَّ) Adalah huruf yang memfathahkan mubtada atau fa'il yang tadinya isim marfu' (i'rab rafa' dengan ciri utama dhammah) sementara khabarnya tetap marfu'.
  • Kata hum (هُمْ) = mereka (jama’ mudzakkar), adalah isim atau kata benda dhamir muttashil (menyambung).

Jadi kata hum (هُمْ) pada kata wa-annahum (أَنَّهُمْ) pada ayat ke-46 surat Al-Baqarah ini adalah isim mabni dengan ciri utama sukun atau jazm yang menempati posisi isim nashab. Kata hum (هُمْ) merupakan isim inna dari huruf nashab anna (أَنَّ) sebelumnya. Kata annahum (أَنَّهُمْ) merupakan awal kata objek atau maf’ul bih dari yazhunnuuna (يظنّون) sebelumnya. Kata annahum (أَنَّهُمْ) juga merupakan bagian shilah dari alladziina (الّذين) sebelumnya. Kata annahum (أَنَّهُمْ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 41 kali, sedangkan kata annahum (أَنَّهُمْ) dengan semua kemungkinan awalan terdapat sebanyak 86 kali dan kata hum (هم) dengan semua kemungkinan awalan terdapat sebanyak ribuan kali.

1.0. indek = Q002046003
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 46
1.3. no kalimat = 3
2.0. Qur'anic = أَنَّهُمْ
2.1. Tarjamah = dan sesungguhnya mereka (jama’ mudzakkar)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = أَنَّ
3.1. Tarjamah = sesungguhnya
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = هُمْ
6.1. Tarjamah = mereka (jama’ mudzakkar)
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabui Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.almaany.com/quran/2/46/3/
  2. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=46&token=1
  3. http://tanzil.net/#search/quran/أنّهم