Kamis, 23 November 2017

Q002045005 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-45, Kata “lakabiiratun”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

أتأمرون النّاسَ بالبرِّ وتنسَون أنفسَكم وأنتم تتلون الكتٰبَ ۚ أفلا تعقلون (QS 2:44)

واستعينُوا بالصّبرِ والصّلوٰةِ ۚ وإنّهَا لكبيرةٌ إلّا على الخٰشعينَ (QS 2:45)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-45 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Dan mohonlah pertolongan = واستعينُوا
  • dengan sabar dan shalat. = بالصّبرِ والصّلوٰةِ ۚ
  • Dan sesungguhnya yang demikian itu = وإنّهَا
  • sungguh berat, kecuali = لكبيرةٌ إلّا
  • bagi orang-orang yang khusyu' = على الخٰشعينَ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-5 dari ayat ke-45 surat Al-Baqarah, yaitu kata lakabiiratun (لَكَبِيْرَةٌ) = sungguh sulit, besar atau berat (mufrad muannats). 

Sebelumnya sudah kita bahas mengenai kata atau huruf al-laam (ل) mempunyai empat bentuk atau dapat dikelompokan sebagai berikut
  1. Huruf jar, bisa berupa:
  • Dikasrahkan, memberi faidah kepemilikan atau sebab. 
  • Atau difathahkan, digunakan untuk istighatsah atau ta’ajjub. 
  1. Huruf nashab yang masuk ke fi’il mudhari’ kemudian menashabkannya. Ada dua kemungkinan: 
  • Lam ta’lil, dikasrahkan dengan makna kai (كَي)
  • Lam juhud, dikasrahkan dan didahului oleh maa kaana (مَا كَانَ) atau lam yakun (لَمْ يَكُنْ).
  1. Huruf jazm (Lam amr) : Dikasrahkan dan memberi faidah tuntutan, masuk ke fi’il mudhari’ kemudian menjazamkannya. 
  2. Huruf taukid. Selalu fathah dan memberi faidah penekanan tanpa adanya pengaruh pada i’rab isim atau fi’il yang dimasukinya. Huruf ini diletakkan pada posisi-posisi berikut ini: 
  • Lam ibtida’: Masuk ke mubtada’. 
  • Lam yang masuk ke khabar inna atau isimnya apabila isimnya diundurkan ke posisi khabar inna. Lam ini hanya masuk ke khabar inna atau isimnya saja (tidak pada saudara-saudaranya). 
  • Lam yang masuk ke jawab syarat dari kata adat syarat lau (لَوْ) atau laulaa (لَوْلَا) atau laumaa (لَوْمَا).
  • Lam yang terletak pada jawab qasam.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
  1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
  7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas mengenai kata benda atau sifat (isim) berdasarkan jenis kelaminnya. Dalam bahasa Arab kata isim (kata benda dan/atau sifat) tidak tergantung atau tidak terikat waktu kejadian sementara fi'il (kata kerja atau kejadian) perubahan irab (harakat) nya dan bentuk sentence-nya (tasrif) tergantung waktu kejadian. Dalam bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam jenis Mudzakkar (laki-laki) atau jenis Muannats (perempuan). Penggolongan isim ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain yang tidak punya kelamin). Secara default atau umum, kalau tidak disebutkan jenisnya maka isim tersebut adalah mudzakkar.

Dari segi bentuknya, isim muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu:
  • Ta marbuthah ( ة ): Al-Baqarah (البقرة) = sapi betina, atau Al-Faatihah (الفَاتِحَة) = Pembukaan atau opening
  • Alif maqshurah ( ى ): Salma (سَلْمَى) atau Mushalla (مُصَلَّى) = tempat shalat
  • Alif mamdudah ( اء ): Asma (أَسْمَاء) atau Al-Isra' (الإِسْرَاء) = Perjalanan malam.

Namun adapula isim muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas. Misalnya bahrun (بَحْرٌ) = lautan, nafsun (نَفْسٌ) = jiwa atau diri) dan syamsun (شَمْسٌ) = matahari.

Sebaliknya ada pula beberapa isim mudzakkar yang menggunakan Ta marbuthah, seperti Hamzah (حَمْزَة), Thalhah (طَلْحَة) dan Muawiyah (مُعَاوِيَة).

Pengenalan jenis kelamin isim ini diperlukan untuk kita menyusun kalimat atau percakapan. Seperti kita tidak bisa mengatakan dzaalika al-baqarah (itu sapi betina), meskipun secara makna benar tetapi secara tata bahasa salah,  tapi harus tilka al-baqarah (تلك البقرة) = itu sapi betina. Karena, al-baqarah sebagai subjek percakapan adalah dari kata isim jenis perempuan maka kita harus menggunakan kata tunjuk dari jenis perempuan juga yaitu tilka (itu).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa tanda asal-asal i’rab adalah harakat dan sukun. Maka tanda asal Rafa’ adalah Dhammah/tain (ــُــٌـ), tanda asal Nashab adalah Fathah/tain (ــَــًـ), tanda asal Jar adalah Kasrah/tain (ــِــٍــ) dan tanda asal Jazm adalah Sukun (ــْــ). Dengan demikian apabila ada kalimah yang tidak kebagian tanda i’rab asal (Harakth atau Sukun), maka bagiannya adalah tanda i’rab Pengganti Asal (Bisa juga Harakat, Huruf atau membuang Huruf).

Tanda pengganti i'rab asal adalah sebagai berikut:
  • Untuk rafa': Wau (و), Alif (ا) dan Nun (ن)
  • Untuk Nashab: Alif (ا), Ya (ي), Kasrah (ــِــ) dan membuang Nun (حذف النون)
  • Untuk Jar: Ya (ي) dan Fathah (ــَــ)
  • Untuk Jazm: membuang huruf (حذف).

كَبِيْر: اسم فاعل مبالغة على وزن " فعيل " صفة مشبهة من " كَبُرَيَكْبُرُ "

كَبِيْرَة: مؤنث " كَبِيْر "

Kata lakabiiratun (لَكَبِيْرَةٌ) terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf berikut:
  • Huruf al-laam (لَ) = sungguh, adalah huruf laam taukid yang masuk ke khabar atau isim inna, yaitu huruf laam yang selalu fathah dan memberi faidah penekanan tanpa adanya pengaruh pada i’rab isim atau fi’il yang dimasukinya. 
  • Kata kabiiratun (كَبِيرَةٌ) = sulit, besar atau berat (mufrad muannats), adalah kata benda isim muannats dari kata kabiir (كَبِيْر) = berat atau besar (mufrad mudzakkar). Kata kabiir (كَبِيْر) adalah isim faa’il mubalaghah dengan wazan fa’iil (فعيل) dari kata kabura (كَبُرَ) = dia (mufrad mudzakkar telah) menjadi besar atau berat. Kata kabura (كَبُرَ) - yakburu (يَكْبُرُ) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad asli bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) atau indeks AS5.

Jadi kata kabiiratun (كَبِيْرَةٌ) pada kata lakabiiratun (لَكَبِيْرَةٌ) pada ayat ke-45 surat Al-Baqarah ini adalah kata benda isim marfu’ dengan ciri utama dhammatain. Kata kabiiratun (كَبِيْرَةٌ) merupakan khabar inna dari kata inna (إنّ) pada kata wa-innahaa (وإنّها) sebelumnya. Kata lakabiiratun (لَكَبِيْرَةٌ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak satu kali sedangkan asal kata kabiir (كَبِيْر) dengan semua kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i'rab terdapat sebanyak 44 kali dan akar kata kabura (كبر) terdapat sebanyak 161 kali.

1.0. Indek = Q002045005
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 45
1.3. No kalimat = 5
2.0. Qur'anic = لَكَبِيْرَةٌ
2.1. Tarjamah = sungguh berat, besar atau sulit (mufrad muannats) 
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = لَ
3.1. Tarjamah = sungguh
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = كَبِير
6.1. Tarjamah = berat, besar atau sulit (mufrad mudzakkar) 
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = كَبُرَ
7.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) menjadi besar
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/68-الكاف/1427-كَبُرَ-–-يَكْبُرُ-كِبْر-–-كَبير-–-كُبَراء-كَبِيْرَة-–-كَبَائِر-أكْبَر-كُبْرى-أَكَابِر-كُبّار-كِبْرَة-كُبَر-أَكْبَرَ-–-يُكْبِرُ-إِكْبار-إِكْباراً-كَبَّرَ-–-يُكَبِّرُ-تَكْبِيْر-تَكَبَّرَ-–-يَتَكَبَّرُ-مُتَكَبِّر-كِبْرِيَاء-ا
  2. http://arabicverb.com/conjugate/كبر/AS5
  3. http://www.almaany.com/quran/2/45/5/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=45&token=4
  5. http://tanzil.net/#search/quran/لكبيرةٌ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar