Rabu, 08 November 2017

Q002043007 (Surat Al- Baqarah, Ayat ke-43, Kata “ar-raaki’iina”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ولا تلبسوا الحقَّ بالبٰطلِ وتكتموا الحقَّ وأنتمْ تعلمونَ (QS 2:42)

وأقيموا الصّلوٰةَ وءاتوا الزّكوٰةَ واركعوا مع الرّٰكعين (QS 2:43)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-43 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Dan dirikanlah shalat, = وأقيموا الصّلوٰةَ 
  • tunaikanlah zakat dan ruku'lah = وءاتوا الزّكوٰةَ واركعوا
  • beserta orang-orang yang ruku'. = مع الرّٰكعين

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-7 atau kata terakhir dari ayat ke-43 surat Al-Baqarah, yaitu kata ar-raaki’iina (الرّٰكِعِيْنَ) = orang-orang yang (jama’ mudzakkar salim) rukuk.

Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua: 
  • Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalmat.
  • Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah. 

Isim mu'rab terbagi menjadi:
  1. Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
  2. Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
  3. Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.

Tanda-tanda isim marfu’ adalah sebagai berikut:
  • Dhammah (ــُــٌــ), pada isim mufrad, jama’ muannats salim dan jama’ taksir. Dhammah dinamakan tanda rafa yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda rafa yang cabang. 
  • Alif (ا), pada mutsanna, rajulaani (رجلان).
  • Al-waw (و) atau (ون), pada jama’ mudzakkar salim (مسلمون) dan asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبُوكَأَخُوكَحَمُوكَفُوكَذَامُول

Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'. 

Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
  • Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang. 
  • Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan. 
  • Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim. 
  • Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَأَخَاكَحَمَاكَفَاكَذَامَال

Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
  1. Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim. 
  2. Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
  3. Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.

Isim manjadi majrur pada dua posisi: 
  1. Apabila didahului huruf jar. 
  2. Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur. 

Sedangkan menurut kaidah-kaidah sharaf pembagian isim sebagai berikut: 
  1. Isim menurut bentuknya terbagi menjadi shahih akhir dan ghair shahih akhir. 
  2. Isim menurut kepastiannya terbagi menjadi nakirah dan ma’rifah. 
  3. Isim menurut jenisnya terbagi menjadi mudzakkar dan muannats 
  4. Isim menurut jumlahnya terbagi menjadi mufrad, mutsanna, dan jama’ 
  5. Isim menurut susunannya terbagi menjadi jamid dan musytaq 
  6. Isim menurut tashghirnya. 
  7. Isim menurut penisbatannya.
Isim jamid adalah setiap isim yang tidak diambil dari selainnya. Isim jamid ada 2 jenis:
– Isim dzat (atau isim jenis),
– Isim mashdar (atau isim makna). 

Isim musytaq adalah isim yang diambil dari kata selainnya dan menunjukkan kepada sesuatu yang disifati dengan sifat. Isytiqaq adalah proses pembentukan kata dari kata yang lain dengan penyesuaian antara keduanya dalam hal makna dan perubahan lafazh. 

Isim-isim musytaq ada 7, yaitu: 
  1. Isim fa’il (dan shighah mubalaghah), 
  2. Isim maf’ul, 
  3. Shifah musyabbahah bi-ismil fa’il, 
  4. Isim tafdhil, 
  5. Isim zaman, 
  6. Isim makan, 
  7. Isim alat 

Isim shifah musyabbahah bismil fa’il adalah isim musytaq yang tidak dibentuk kecuali dari fi’il tsulatsi lazim (yaitu yang tidak mempunyai maf’ul bih - objek). Isim ini adalah sifat yang menunjukkan kepada pihak yang melakukan fi’il secara terus-menerus dengan wazan sebagai berikut:
  1. Untuk fi'il yang 'ain nya kasrah (فعِل), isim sifatnya berwazan fa'ilun (فَعِلٌ) - af'alu (أَفعَلُ) untuk mudzakkar dan fa'laa (فَعْلَاء) untuk muannats - fa'laanu (فَعْلَانُ) untuk mudzakkar dan fa'laa (فَعْلَى) untuk muannats.
  2. Untuk fi'il yang 'ain nya dhammah (فعُل), isim sifatnya berwazan fa'iilun (فَعِيْلٌ) - fa'lun (فَعْلٌ) - fu'aalun (فُعَالٌ) - fa'aalun (فَعَالٌ) - fa'alun (فَعَلٌ) - fu'lun (فُعْلٌ).
  3. Untuk fi'il yang 'ain nya fathah (فعَل), isim sifatnya sedikit sekali yaitu thayyibun (طَيِّبٌ) = baik, syiiqun (شِيْقٌ) = sempit, dan asyyab (أَشْيَب) = beruban

Shifah musyabbahah beramal apabila menunjukkan kepada na’at
sababi (yaitu jika menunjukkan kepada sifat pada isim setelahnya).
Hal tersebut sama saja apakah bergandengan dengan alif laam ma’rifat (ال) atau tidak. Ma’mul bagi shifah musyabbahah (yaitu isim setelah shifah musyabbahah) ada 3 keadaan:
  • Marfu’ sebagai fa’il, apabila dimudhafkan kepada dhamir atau isim yang lain.
  • Manshub sebagai tamyiz, hal tersebut apabila nakirah.
  • Majrur dengan idhafah, apabila diiringi alif laam ma’rifat (ال).

Sebelumnya juga sudah kita bahas tentang definisi jama' dan macam-macam jama'. Jama’ adalah lafazh yang menunjukkan arti lebih dari dua atau banyak, baik muannats maupun mudzakkar. Isim Jamak dibagi menjadi tiga sebagai berikut:
  1. Jama’ Mudzakkar Salim. Jama’ mudzakar salim adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua, mempunyai makna laki-laki dan jama’ nya itu teratur. Ciri-ciri dari jama’ mudzakar salim yaitu terdapat tambahan waw dan nun (ون) ketika rafa’ atau huruf ya’ dan nun (ين) ketika nashab maupun jer atau majrur. 
  2. Jama’ Muannats. Jamak Muannats Salim adalah jamak yang teratur dan menunjukkan makna perempuan yang lebih dari dua. Lafazh yang di jamakkan dengan memakai alif dan ta’ (ات) yang ditambahkan diakhirnya. Dan irabnya Dhammah ketika rafa’ dan kasrah ketika nashab maupun jer atau majrur. 
  3. Jama’ Taksir. Jamak Taksir adalah lafadz yang berubah dari bentuk mufradnya. Atau kalimat isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dan berubah dari bentuk mufradnya, baik itu tampak atau perkiraan. Jamak taksir dapat diartikan sebagai bentuk jamak yang tidak beraturan (rusak). Jamak taksir itu untuk semua benda mati maupun hidup, mudzakkar maupun muannats. Bentuk jamak taksir ini sama'i artinya mengikuti apa yang diucapkan oleh orang arab.

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
  1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
  7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

رَاكِع: اسم فاعل صفة مشبهة من " رَكَعَ - يَرْكَعُ "

Kata ar-raaki’iina (الرّٰكِعِيْنَ) terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf sebagai berikut:
  • Huruf alif laam ma’rifat al (ال) = yang ini atau itu, adalah huruf ma’rifat atau adat ta’rif
  • Kata raaki’iina (رّٰكِعِبْنَ) ditulis juga raaki’iina (رَّاكِعِيْنَ) = rukuk (jama' mudzakkar salim), adalah kata benda isim jama’ mudzakar salim dari kata raaki’ (رَاكِع) = rukuk. Kata raaki’ (رَاكِع) adalah isim faa’il shifah  musyabbahah dari kata kerja fi'il madhi raka’a (رَكَعَ) = dia (mufrad mudzakkar telah) tunduk atau rukuk. Kata raka’a (رَكَعَ) - yarka’u (يَرْكَعُ) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad asli bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan aa'aa (آعَى) - yu-'ii (يُؤْعِيْ) atau indeks AS3.

Jadi kata ar-raaki’iina (الرّٰكِعِيْنَ) pada ayat ke-43 surat Al-Baqarah ini adalah kata benda isim ma’rifah majrur dengan ciri al-yaa jama’ mudzakkar salim (ين). Kata ar-raaki’iina (الرّٰكِعِيْنَ) merupakan mudhaf ilaihi dari kata ma’a (مع) sebelumnya pada rangkaian kata majemuk tidak sempurna (idhafah). Kata idhafah ma’a (مع) dan ar-raaki’iina (الرّٰكِعِيْنَ) merupakan mua’alaq atau dihubungkan dengan kata irka’uu (ارْكَعُوْا) sebelumnya. Kata ar-raaki’iina (الرّٰكِعِيْنَ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 2 kali, sedangkan asal kata raaki’ (رَاكِع) dengan segala kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i'rab terdapat sebanyak 5 kali dan akar kata raka’a (رَكَعَ ) terdapat sebanyak 13 kali.  

1.0. Indek = Q002043007
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 43
1.3. No kalimat = 8
2.0. Qur'anic = الرَّاكِعِيْنَ
2.1. Tarjamah = orang-orang yang (jama’ mudzakkar salim) rukuk
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = ال
3.1. Tarjamah = yang ini atau itu
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 = 
4.3. Sisipan2 = 
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = رَاكِع
6.1. Tarjamah = rukuk atau tunduk
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = رَكَعَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah rukuk atau tunduk
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabui Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:
  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/56-الراء/695-رَكَعَ-يَرْكَعُ-رَاكِع-رَاكِعُوْن-رَكّاع-رُكَّع
  2. http://arabicverb.com/conjugate/ركع/AS3
  3. http://www.almaany.com/quran/2/43/7/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=43&token=1
  5. http://tanzil.net/#search/quran/الراكعين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar