Kamis, 16 November 2017

Q002044008 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-44, Kata “al-kitaaba”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وأقيموا الصّلوٰةَ وءاتوا الزّكوٰةَ واركعوا مع الرّٰكعين (QS 2:43)

أتأمرون النّاسَ بالبرِّ وتنسَون أنفسَكم وأنتم تتلون الكتٰبَ ۚ أفلا تعقلون (QS 2:44)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-44 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Mengapa kamu suruh = أتأمرون
  • orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan = النّاسَ بالبرِّ وتنسَون
  • diri (kewajiban)mu sendiri, = أنفسكم
  • padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? = وأنتم تتلون الكتٰبَ ۚ
  • Maka tidaklah kamu berpikir? = أفلا تعقلون

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-8 dari ayat ke-44 surat Al-Baqarah, yaitu kata al-kitaaba (الْكِتٰبَ) = Kitab (Taurat).

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
  1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
  7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa fi'il (فعل) adalah kata kerja atau perintah. Ali RA mendefinisikan fi'il sebagai kata yang memberikan informasi/aktifitas. Sedangkan berdasarkan ilmu nahwu dan sharaf bahwa fi'il adalah kalimat yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman (waktu).

Perlu diketahui sebelumnya bahwa kalimat baik fi’il ataupun isim dalam bahasa arab paling sedikit terdiri dari 3 huruf dan paling banyak adalah 7/9 huruf. Umumnya atau mayoritas akar kata dari kata kerja dalam bahasa Arab terdiri dari 3 huruf dan mengikuti acuan atau timbangan atau rumus tertentu yang dalam bahasa Arab disebut wazan. 

Perubahan akar kata kerja menjadi kata kerja lain baik kata kerja sekarang, perintah maupun kata benda (isim) dan lain-lain disebut tasrif. Tasrif berdasarkan jumlah atau banyak dan jenis pelakunya (dhamir) disebut tasrif lughawi. Sedangkan tasrif berdasar jenis kata (kata kerja, isim, perintah, dll) disebut tasrif ishtilahiyah.

Tasrif ishtilahiyah dari akar kata terdiri beberapa tasrif, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Fi’il madhi, yaitu kata kerja yang menunjukkan zaman madhi/masa lampau (past tense), hukumnya adalah mabnii fathah (tercetak dalam bentuk berharkat fathah huruf akhirnya) kecuali apabila bersambung dengan dhamir rafa’ mutaharrik (bentuk dhamir mulai dari jama’ mu’annats ghaib sampai mutakallim ma’al ghair dalam tashrif lughawiyah) maka harus disukunkan huruf akhirnya atau bila bertemu dengan wau jama’ maka harus dibaca dhammah huruf akhirnya.

  1. Fi’il mudhari’, yaitu kata kerja yang menunjukkan zaman haal atau mustaqbal/saat ini atau akan datang (present continues tense), hukumnya adalah mabni dhammah kecuali apa bila kemasukan aamil nashab (kalimat yang menuntut nashab) maka harus dibaca fathah huruf akhirnya atau amil jazm (kalimat yang menuntut jazm/sukun) maka harus dibaca sukun huruf akhirnya.

  1. Mashdar ghairu miim, yaitu isim masdar yang tidak diawali dengan huruf miim dan bermakna kejadian, hukumnya adalah mu’rab (harkat huruf terakhirnya bisa berubah sesuai aamil yang menuntutnya), dan samaa’ii (bentuk lafadznya tidak selamanya mengikuti kiyasan sharaf, akan tetapi disesuaikan dengan bahasa yang pernah didengar dari orang arab).

  1. Mashdar miim atau Isim mashdar, yaitu isim mu’rab yang diawali dengan huruf miim dan bermakna kejadian, hukumnya adalah mu’rab dan qiyaii (bentuk lafadznya disesuaikan dengan kiyasan sharaf).

  1. Isim dhamiir, yaitu isim yang tidak dapat dijadikan awalan dan tidak dapat terletak setelah illaa (إلا) secara ikhtiyar.

  1. Isim faa’il, yaitu isim yang dibaca rafa’ yang disebut setelah fi’ilnya, hukumnya adalah mabnî dhammah. Isim fa’il ini menunjukkan pada makna kejadian dan orang yang melakukannya yang disebut dengan subjek. Isim fas’il ada dua: 
  • faa’il isim dzahir dan 
  • faa’il isim dhamiir, 

  1. Isim isyaarah ialah isim yang dipakai sebagai makna isyarat, hukumnya adalah mabnii.

  1. Isim maf’uul ialah isim yang dibaca nashab yang disebut setelah faa’il, hukumnya adalah mabnii fathah. Isim maf’uul ini menunjukkan pada makna kejadian dan orang/sesuatu yang menjadi objek kejadian tersebut. Isim maf’uul juga ada dua sebagaimana isim faa’il (dzahir dan dhamir).

  1. Fi’il amar, yaitu fi’il yang menunjukkan makna perintah yang eksis pada zaman mustaqbal, yang mana harakat ‘ain fi’ilnya sama dengan harkat ‘ain fi’il mudhaari’nya, hukumnya adalah mabnii sukun.

  1. Fi’il nahii, yaitu fi’il yang menunjukkan makna larangan dan harakat ‘ain fi’ilnya sama dengan harakat ‘ain fi’il mudhaari’nya, hukumnya adalah mabnî sukun.

  1. Isim zamaan dan Isim makaan, yaitu isim yang menunjukkan makna masa/waktu dan makna tempat. Kedua isim ini bentuk wazannya sama akan tetapi maknanya bisa berbeda sesuai pemakaiannya, hukumnya adalah mu’rab.

  1. Isim aslat, yaitu isim yang menunjukkan makna alat, hukumnya adalah mu’rab.

  1. Dan lain-lain baik dalam bentuk paif maupun aktif.

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
  • Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang. 
  • Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan. 
  • Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim. 
  • Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَأَخَاكَحَمَاكَفَاكَذَامَال

Kata al-kitaaba (الْكِتٰبَ) terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf berikut:
  • Huruf ma'rifat atau huruf adat atau alat ta'rif alif lam (ال) = yang, yaitu huruf yang menentukan atau memaklumkan atau menjelaskan atau mengenalkan kata setelahnya menjadi tertentu dibandingkan kata lainnya.
  • Kata kitaaba (كِتٰبَ) ditulis juga kitaaba (كِتَابَ) = kitab, adalah kata benda atau isim fi’il dengan wazan fi’aalun (فعال) dari kata kerja fi’il madhi kataba (كَتَبَ) = dia laki2 tunggal telah menulis. Kata kataba (كَتَبَ) - yaktubu (يَكْتُبُ) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad asli bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) atau indeks AS1. 

Jadi kata al-kitaaba (الْكِتٰبَ) pada ayat ke-44 surat Al-Baqarah ini adalah kata benda isim manshub dengin ciri utama fathah. Kata al-kitaaba (الْكِتٰبَ) merupakan maf’uul bih atau objek dari kata kerja tatluuna (تَتْلُوْنَ) sebelumnya. Kata al-kitaaba (الْكِتٰبَ) merupakan bagian khabar dari kata isim mubtada antum (أنتم) pada kata wa-antum (وأنتم) sebelumnya. Kata al-kitaaba (الْكِتٰبَ) juga merupakan bagian haal atau keterangan dari kata kerja fi'il mudhari' ta-muruuna (تأمرون) pada kata ata-muruuna (أتأمرون) sebelumnya karena huruf haaliyah wa (وَ). Kata al-kitaaba (الْكِتٰبَ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 78 kali, sedangkan asal kata kitaab (كِتَاب) dengan semua kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i’rab terdapat sebanyak 255 kali dan akar kata kataba (كَتَبَ) terdapat sebanyak 319 kali.

1.0. indek = Q002044008
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 44
1.3. no kalimat = 8
2.0. Qur'anic = الْكِتٰبَ
2.1. Tarjamah = kitab
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = ال
3.1. Tarjamah = yang ini atau itu
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = كِتٰب
6.1. Tarjamah = kitab
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = كَتَبَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 tunggal telah) menulis
7.2. Jenis kalimat = فعل



الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabui Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/68-الكاف/1430-كَتَبَ-يَكْتُبُ-–-كِتَاب-–-كُتُب-–-كَاتِب-–-مَكْتُوْب-كَاتَبَ-–-يَكَاتِبُ-اكْتَتَبَ-–-يَكْتَتِبُ
  2. http://arabicverb.com/conjugate/كتب/AS1
  3. http://www.almaany.com/quran/2/44/8/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=44&token=6
  5. http://tanzil.net/#search/quran/الكتابَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar