Jumat, 03 November 2017

Q002043002 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-43, Kata “Ash-shalaata”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ولا تلبسوا الحقَّ بالبٰطلِ وتكتموا الحقَّ وأنتمْ تعلمونَ (QS 2:42)

وأقيموا الصّلوٰةَ وءاتوا الزّكوٰةَ واركعوا مع الرّٰكعين (QS 2:43)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-43 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Dan dirikanlah shalat, = وأقيموا الصّلوٰةَ 
  • tunaikanlah zakat dan ruku'lah = وءاتوا الزّكوٰةَ واركعوا
  • beserta orang-orang yang ruku'. = مع الرّٰكعين

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-2 dari ayat ke-43 surat Al-Baqarah, yaitu kata ash-shalaata (ٱلصَّلَوٰةَ) = shalaat.

Untuk mengingatkan kembali bahwa sebelumnya sudah kita bahas  wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il tsulatsi mazid untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
  1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
  6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
  13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
  16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
  17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua: 
  • Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalimat.
  • Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah. 

Isim mu'rab terbagi menjadi:
  1. Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
  2. Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
  3. Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.

Tanda-tanda isim marfu’ adalah sebagai berikut:
  • Dhammah (ــُــٌــ), pada isim mufrad, jama’ muannats salim dan jama’ taksir. Dhammah dinamakan tanda rafa yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda rafa yang cabang. 
  • Alif (ا), pada mutsanna, rajulaani (رجلان).
  • Al-waw (و) atau (ون), pada jama’ mudzakkar salim (مسلمون) dan asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبُوكَأَخُوكَحَمُوكَفُوكَذَامُول

Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'. 

Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
  • Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang. 
  • Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan. 
  • Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim. 
  • Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَأَخَاكَحَمَاكَفَاكَذَامَال

Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
  1. Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim. 
  2. Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
  3. Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.

Isim manjadi majrur pada dua posisi: 
  1. Apabila didahului huruf jar. 
  2. Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur. 

Kata ash-ashalaata (الصّلوٰةَ) terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf berikut:
  • Huruf ma'rifat alif lam (ال) = yang ini, itu atau menunjukkan kata benda tertentu. Dibaca ash karena kaidah/hukum tajwid huruf syamsyiah.
  • Kata shalaata (صلوٰةَ) ditulis juga shalawaata (صلواةَ) = do'a yang khusuk/kuat atau shalaat, aslinya adalah kata shalaata (صلاةَ) = do'a yang khusuk/kuat atau shalaat. Kata shalaata (صلاةَ) adalah isim fi’il mubalaghah dari kata kerja shaliya (صَلِيَ) = dia laki2 tunggal telah berdo'a/shalat. Kata shaliya (صَلِيَ) - yashlaa (يَصْلَى) adalah kata kerja fi’il tsulatsi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 yang kemasukan satu huruf ‘illat diposisi huruf laam atau naqish dengan wazan fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) atau indeks AN2. Sebagaimana telah kita bahas sebelumnya bahwa jika huruf 'illat waw (و) berada diakhir kata berubah menjadi yaa (ي). Dengan demikian akar kata صلو berubah menjadi صلي.

صَلَوَات: جمع صَلاة 

صَلاة: على وزن " فـَعال" اسم فعل مبالغة من " صَلِيَ - يَصْلَى "

Jadi kata ash-ashalaata (الصّلوٰةَ) pada ayat ke-43 surat Al-Baqarah ini adalah kata benda isim manshub dengan ciri utama fathah. Kata ash-ashalaata (الصّلوٰةَ) merupakan maf’ul bih atau objek dari kata kerja yuqiimuuna (يقيمُونَ) sebelumnya. Kata ash-shalaata (الصلوٰةَ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 46 kali, sedangkan asal kata shalaata (صلاةَ) dengan semua kemungkinan awalan terdapat sebanyak 79 kali dan akar kata shalawa (صلو) terdapat sebanyak 99 kali.

1.0. indek = Q002043002
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 43
1.3. no kalimat = 2
2.0. Qur'anic = الصّلوٰةَ
2.1. Tarjamah = shalaat
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = ال
3.1. Tarjamah = yang, ini, itu
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = صَلَاة
6.1. Tarjamah = do'a yang khusuk/kuat, shalaat
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = صلو
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah berdo'a/shalat
7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabui Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:
  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/60-الصاد/1000-صَليَ-يَصْلَى-صَليْ-صليّ-صليَّاً-صَلاة-–-صَلَوَات-صَالي-–-صَالُوْن-اصْطَلى-–-يَصْطَلي-أََصْلَى-–-يُصْلي،-صُليَ-–-يُصْلَى-صَلَّى-–-يُصَلّي-تَصْليَة-مُصَلّي-مُصَلّيْن-مُصَلَّى
  2. http://arabicverb.com/conjugate/صلو/BM1
  3. http://www.almaany.com/quran/2/43/2/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=43&token=1
  5. http://tanzil.net/#search/quran/الصلاةَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar