Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
ومِن النّاس مَن يقولُ ءامنّا باللهِ وباليومِ الْءاخرِ وما هُم بمؤمنِين (QS 2:8)
يخٰدعُون اللهَ والّذين ءامنُوا وما يخدعُون إلّآ أنفسَهُم وما يشعرُون (QS 2:9)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para tabi'in, tabi'ut tabi'ahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-2 dari ayat ke-9 surat Al-Baqarah, yaitu kata lafazh Al-Jalaalah Allaha (اللهَ) = Allah.
Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua:
A. Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalmat.
B. Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah.
Isim mu'rab terbagi menjadi:
1. Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
2. Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
3. Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.
Sebelumnya juga sudah kita bahas isim marfu'. Kita lanjutkan dengan pembahasan isim manshub. Isim mansub adalah isim yang terkena i'rab nashab yang berfungsi sebagai objek.
Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
- Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama' taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang.
- Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama' mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama' dikasrahkan.
- Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama' muannats salim.
- Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَ – أَخَاكَ – حَمَاكَ – فَاكَ – ذَامَال
Isim menjadi manshub pada 11 posisi, yaitu:
1. Khabar kana,
2. Isim Inna,
3. Maf'ul Bih,
4. Maf'ul Muthlaq,
5. Maf'ul li Ajlih,
6. Maf'ul Ma'ah,
7. Maf'ul Fih (Zharaf Zaman dan Makan)
8. Hal,
9. Mustatsna,
10. Munada, dan
11. Tamyiz.
Demikian juga isim menjadi manshub apabila mengikuti isim yang manshub.
Maf'ul bih adalah isim manshub yang menunjukkan kepada pihak yang dikenai amalnya fa'il bersamaan dengan tidak berubahnya bentuk fi'il.
Maf'ul bih dapat berupa:
* Isim mu'rab,
* Isim mabni (dhamir muttashil atau munfashil, isim isyarah, isim maushul, dan seterusnya).
* Mashdar muawwal dari: ْأَن + fi'il atau َّأَن + isim + khabar.
* Boleh mengedepankan maf'ul bih atas fa'ilnya. Wajib mengedepankan maf'ul bih atas fa'ilnya apabila maf'ul bih berupa dhamir munfashil kecuali apabila diawali oleh (إِلَّا), maka wajib diakhirkan.
* Boleh menghapus fi'il dan menyisakan maf'ul bih apabila bisa dipahami dari susunan kalimat.
* Pada asalnya maf'ul bih terletak setelah fi'il dan fa'il, hanya saja terkadang mashdar atau isim fa'il bisa berfungsi seperti fi'il, sehingga keduanya (juga shighah mubalaghah dan isim fi'il) menashabkan maf'ul bih.
Kata lafazh Al-Jalaalah Allaha (اللهَ) pada ayat ke-9 surat Al-Baqarah ini merupakan isim mu'rab yang manshub dengan alamat (ciri) utama fathah, menempati posisi maf'ul bih (objek) dari kata kerja fi'il mudhari' yukhaadi'u (يخٰدعُ) dengan faa'il (subjek) berupa dhamir muttashil al-yaa (ين).
1.0. indek = Q002009002
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 9
1.3. no kalimat = 2
2.0. Qur'anic = اللهَ
2.1. Tarjamah = Allah
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = الله
6.1. Tarjamah = Allah
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = اله
7.1. Tarjamah = Tuhan
7.2. Jenis kalimat = إسم
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar