Kamis, 14 April 2016

Q002008003 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-8, Kata "man")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

ختم اللهُ على قلوبِهِم وعلى سمعِهِم وعلى أبصٰرِهِم غشٰوةٌ ولهُم عذابٌ عظيمٌ (QS 2:7)

ومِنَ النّاسِ مَن يقولُ ءامنَّا باللهِ وباليومِ الءاخرِ ومَا هُم بمؤمنِينَ (QS 2:8)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para tabi'in, tabi'ut tabi'ahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-3 dari ayat ke-8 surat Al-Baqarah, yaitu kata man (مَنْ) = (orang orang) yang. 

Telah kita bahas sebelumnya bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim terbagi dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) menjadi dua: 
1. Isim mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalmat.
2. Isim mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah. 

Isim Mabni ada delapan, yaitu: 
* Dhamir 
* Isim isyarah 
* Isim maushul 
* Isim syarat 
* Isim istifham  
* Isim fi'il 
* Adad murakab - sebagian besar
* Zharaf yang mabni

Isim maushul disebut juga dengan kata penghubung, berfungsi menghubungkan beberapa kalimat atau pikiran pokok menjadi satu kesatuan. Isim maushul adalah isim yang membutuhkan Shilah (penghubung) dan 'aaid, yaitu dhamir (kata ganti orang) yang zhahir (yang tersurat) atau mustatir  yang tersirat) yang merujuk atau kembali kepada isim maushul.

Isim maushul terbagi menjadi dua macam yaitu:
1. Maushul Khas, yaitu isim maushul yang menggunakan lafazh-lafazh maushul al-ladzii (الّذي) dan perubahannya sesuai dengan mudzakkar, muannats, mufrad, mutsanna atau jama'. 
2. Maushul Musytarak (yang bersekutu dengan mudzakkar, muannats, mufrad, mutsanna atau jama'), yaitu isim maushul yang menggunakan lafazh umum berikut:
- Maa (ما) = yang (apa), menghubungkan kepada isim shilah tidak berakal. 
- Man (مَن) = yang (siapa), menghubungkan kepada isim shilah berakal. 
- Ayyun( أَيٌّ), dzuu (ذُو) dan dzaa (ذَا) = yang, yaitu digunakan untuk menunjukkan makna yang berakal dan yang tidak berakal.

Kata man (مَن) pada ayat ke-8 ini mempunyai 'aaid (dhamir) mustatir (yang tersirat) dan shilah berupa jumlah setelah kata man (مَن) ini. Kata man (مَن) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 397 kali.

1.0. indek = Q002008003
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 8
1.3. no kalimat = 3
2.0. Qur'anic = مَنْ
2.1. Tarjamah = (orang orang) yang
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 = 
6.0. Asal kalimat = مَن
6.1. Tarjamah = yang
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar