Selasa, 05 April 2016

Q002007006 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-7, Kata "sam'ihim")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

إنّ الّذين كفرُوا سوآءٌ عليهِم ءأنذرْتَهُم أم لم تنذرْهُم لا يؤمنُونَ (QS 2:6)

ختم اللهُ على قلوبِهِم وعلى سمعِهِم وعلى أبصٰرِهِم غشٰوةٌ ولهُم عذابٌ عظيمٌ (QS 2:7)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para tabi'in, tabiut tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-6 dari ayat ke-7 surat Al-Baqarah, yaitu kata sam'ihim (سَمْعِهِمْ) = pendengan mereka (laki2 jamak). 

Kata sam'ihim (سمعِهِم) terdiri dari kata sam'i (سَمْعِ) = pendengaran atau telinga, dan kata dhamir muttashil orang ke-3 laki2 jamak him (هِم) = mereka (laki2 jamak).

Kata sam'i (سَمْعِ) atau sam'un (سَمْعٌ) adalah isim fi'il dari kata fi'il madhi sami'a (سَمِعَ) = dia laki2 telah mendengar, dan fi'il mudhari' yasma'u (يَسْمَعُ) = dia laki2 sedang, akan dan senantiasa mendengar. 

Isim fi'il adalah isim yang menunjukkan arti pekerjaan atau mewakili kata kerja, tetapi tidak dapat menerima tanda-tanda fi'il (kata kerja). Penggunaan isim fiil tetap dalam satu bentuk keadaan, baik untuk tunggal, dual, jamak, atau baik untuk mudzakkar maupun muannats. Jadi kata sam'i (سَمْعِ) bentuknya tetap (sama) untuk jama' mudzakkar.

Seperti sudah kita bahas sebelumnya tentang huruf penghubung ('athaf) waw (وَ) bahwa i'rab (perubahan harakat huruf akhir) kata setelah huruf 'athaf mengikuti i'rab kata yang dihubungkan atau ma'thufnya. Dengan demikian kalimat alaa (على) = atas, sam'ihim (سمعِهِم) = pendengaran mereka (laki2 jamak), dihubungkan (ma'uthuf) dan i'rabnya sama dengan kalimat 'alaa (على) = atas, quluubihim (قلوبِهِم) = hati (jama' mudzakkar) mereka (laki2 jamak). 

Jadi kata sam'i (سمعِ) adalah majrur dan kata him (هِم) adalah mabni (tetap) tapi menempati posisi jar bil idhafah yaitu dhamir yang tersambung (muttashil) dengan isim majrur.

Kata sam'ihim (سمعِهِم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 3 kali dan akar kata sami'a (سَمِعَ) terdapat sebanyak 185 kali.

1.0. indek = Q002007006
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 7
1.3. no kalimat = 6
2.0. Qur'anic = سَمْعِهِمْ
2.1. Tarjamah = pendengaran mereka (laki2 jamak)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = هِم
5.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 = 
6.0. Asal kalimat = سَمْع
6.1. Tarjamah =  pendengaran, telinga
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = سَمِعَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 telah 
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar