Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
إنّ الّذين كفرُوا سوآءٌ عليهِم ءأنذرتَهُم أم لم تنذرْهُم لا يؤمنُونَ (QS 2 : 6)
ختم اللهُ على قلوبِهِم وعلى سمعِهِم وعلى أبصٰرِهِم غشٰوةٌ ولهُم عذابٌ عظيمٌ (QS 2 : 7)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW beserta keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para tabi'in, tabiut tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata pertama dari ayat ke-7 surat Al-Baqarah, yaitu kata khatama (خَتَمَ) = (dia laki2 telah) mengunci, menutup.
Kata khatama (َخَتَم) adalah kata kerja fi'il madhi mujarrad (fi'il yang semua hurufnya asli) dengan wazan fa'ala (فعل). Kata kerja fi'il mudhari'nya adalah yakhtimu (يَخْتِمُ). Sebagaimana kita ketahui bawa faa'il atau pelaku atau subjek dari kata khatama (ختم) - yang merupakan prediket - adalah orang ketiga laki2 ghaib (tersembunyi) huwa (هُوَ).
Perlu diketahui bahwa dalam bahasa Arab, sebuah jumlah fi'liyah (جُمْلَة فِعْلِيَّة) atau kalimat verbal atau kalimat sempurna yang mengandung kata kerja, letak faa'il (pelaku) sebagai subjek bisa di depan dan bisa pula di belakang fi'il (kata kerja) sebagai prediket.
1. Untuk dhamir ghaib atau "orang ketiga" (هُنَّ - هُمْ - هُمَا - هِيَ - هُوَ).
- Bila faa'il mendahului fi'il maka perubahan bentuk dari fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan mudzakkar/muannats dan mufrad/mutsanna/jamak.
- Sedangkan bila fi'il mendahului faa'il, maka bentuk fi'il tersebut selalu mufrad, (meskipun faa'il-nya mutsanna atau jamak). Tetapi untuk bentuk mudzakkar dan muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf ta ta'nits (ت تَأْنِيْث) atau "ta penanda muannats" pada fi'il yang faa'il-nya adalah muannats.
2. Untuk faa'il lainnya (أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتَ - أَنْتِ - نَحْنُ - أَنَا) tetap mengikuti pola perubahan bentuk fi'il sebagaimana mestinya.
Sebagaimana sudah kita bahas sebelumnya bahwa subjek dalam bahasa Arab mempunyai alamat atau ciri utama dhammah disebut i'rab rafa'. Sedangkan prediket mempunyai alamat atau ciri utama fathah disebut i'rab nashab. Pada ayat ke-7 surat Al-Baqarah ini, kata khatama (ختم) merupakan prediket yang terletak di awal (sebelum faa'il) dengan demikian berbentuk mufrad (tunggal) sehingga mabni tetapi memempati i'rab nashab.
Kata khatama (َخَتَم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 3 kali dan akar kata khatama (ختم) terdapat sebanyak 8 kali.
1.0. indek = Q002007001
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 7
1.3. no kalimat = 1
2.0. Qur'anic = خَتَمَ
2.1. Tarjamah = (dia laki2 telah) mengunci, menutup.
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = خَتَمَ
6.1. Tarjamah = dia laki2 telah mengunci, menutup
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = خَتَمَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 telah mengunci, menutup
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
--