Rabu, 28 September 2016

Q002020024 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-24, Kata "syai-in")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

أو كصيّبٍ مّن السّمآءِ فيهِ ظلمٰتٌ ورعدٌ وبرْقٌ يجعلُون أصٰبعَهُم فىٓ ءاذانِهِم مّن الصّوٰعقِ حذرَ الموتِ واللهُ محيطٌ بالكٰفرِين (QS 2:19)

يكادُ البرقُ يخطفُ أبصٰرَهُم ۖ كلّمَآ أضآءَ لهُم مّشَوْا فيهِ وإذَآ أظلمَ عليهِم قامُوا ۚ ولو شآءَ اللهُ لذهبَ بسمعِهِم وأبصٰرِهِم ۚ إنّ اللهَ علىٰ كلِّ شىءٍ قديرٌ (QS 2:20)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-20 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut: 
  • يكادُ البرقُ يخطفُ = Hampir-hampir kilat itu menyambar 
  • أبصٰرَهُم ۖ  = penglihatan mereka. 
  • كلّمَآ = Setiap kali 
  • أضآءَ لهُم = (kilat itu) menyinari mereka, 
  • مّشَوْا فِيهِ = mereka berjalan di bawah (sinar itu), 
  • وإذَآ أظلمَ = dan bila gelap 
  • عليهِم قاموا۟ ۚ  = menimpa mereka, mereka berhenti. 
  • ولَوْ شَآءَ = Jikalau (Allah) menghendaki, 
  • ٱللهَ لذهبَ = niscaya Dia (Allah) melenyapkan 
  • بسمعِهِم وأبصٰرِهِم ۚ  = pendengaran dan penglihatan mereka. 
  • إنَّ ٱللهَ علىٰ كلِّ شىْءٍ قدِيرٌ = Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Insyaa' Allah, pada hari ini kita akan membahas kata ke-24 dari ayat ke-20 surat Al-Baqarah, yaitu kata syai-in (شَىْءٍ) = sesuatu.

Untuk mengingatkan kembali bahwa sebelumnya sudah kita bahas  wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il tsulatsi mazid untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
  1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
  6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
  13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
  16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
  17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Sebelumnya sudah kita bahas tentang kata majemuk yang tidak sempurna yang terdiri dari isim-isim. Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu', Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. 

Kata syai-in (شَيْءٍ) adalah isim fi'il dengan wazan fa'l (فَعْل) dari kata syaa-a (شَاءَ). Kata syaa-a (شَاءَ) adalah kata kerja bentuk ke-1 dari 14 dan merupakan fi'il madhi tsulatsi mujarrad yang kemasukan huruf 'illat yaa (ي) yang berubah menjadi alif (ا) pada posisi huruf 'ain (ع) atau ajwaf yaa pada wazan faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ)  atau indek AA6. Jadi jidzrun (جذر) atau lafazh pembentuk kata syaa-a (شاء) adalah syaya-a (شيء) dan mauzunnya adalah syaa-a (شَاءَ) - yasyaa-u (يَشَاءُ).

Kata syai-in (شَيْءٍ) pada ayat ke-20 dari surat Al-Baqarah ini adalah isim majrur dengan ciri utama kasratain dan merupakan mudhaf ilaihi dari kata kulli (كُلِّ) sebelumnya. Kata syai-in (شيءٍ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 179 kali, sedangkan kata syai-in (شيءٍ) dengan segala kemungkinan awalan terdapat sebanyak 188 kali dan akar kata syaya-a (شيء) terdapat sebanyak 519 kali.

1.0. indek = Q002020024
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 20
1.3. no kalimat = 24
2.0. Qur'anic = شَيْءٍ
2.1. Tarjamah = sesuatu
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = شَاءَ
6.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah menghendaki
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = شيء
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah menghendaki
7.2. Jenis kalimat = فعل

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar