Rabu, 21 September 2016

Q002020017 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-20, Kata "ladzahaba")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

أو كصيّبٍ مّن السّمآءِ فيهِ ظلمٰتٌ ورعدٌ وبرْقٌ يجعلُون أصٰبعَهُم فىٓ ءاذانِهِم مّن الصّوٰعقِ حذرَ الموتِ واللهُ محيطٌ بالكٰفرِين (QS 2:19)

يكادُ البرقُ يخطفُ أبصٰرَهُم ۖ كلّمَآ أضآءَ لهُم مّشَوْا فيهِ وإذَآ أظلمَ عليهِم قامُوا ۚ ولو شآءَ اللهُ لذهبَ بسمعِهِم وأبصٰرِهِم ۚ إنّ اللهَ علىٰ كلِّ شىءٍ قديرٌ (QS 2:20)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-20 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut: 
  • يكادُ البرقُ يخطفُ = Hampir-hampir kilat itu menyambar 
  • أبصٰرَهُم ۖ  = penglihatan mereka. 
  • كلّمَآ = Setiap kali 
  • أضآءَ لهُم = (kilat itu) menyinari mereka, 
  • مّشَوْا فِيهِ = mereka berjalan di bawah (sinar itu), 
  • وإذَآ أظلمَ = dan bila gelap 
  • عليهِم قاموا۟ ۚ  = menimpa mereka, mereka berhenti. 
  • ولَوْ شَآءَ = Jikalau (Allah) menghendaki, 
  • ٱللهَ لذهبَ = niscaya Dia (Allah) melenyapkan 
  • بسمعِهِم وأبصٰرِهِم ۚ  = pendengaran dan penglihatan mereka. 
  • إنَّ ٱللهَ علىٰ كلِّ شىْءٍ قدِيرٌ = Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Insyaa' Allah, pada hari ini kita akan membahas kata ke-17 dari ayat ke-20 surat Al-Baqarah, yaitu kata ladzahaba (لَذَهَبَ) = niscaya atau sungguh (dia laki2 tunggal telah) melenyapkan atau menghilangkan.

Sebelumnya kita sudah membahas huruf al-laam (ل) yang berfungsi sebagai huruf jarr. Huruf Al-Laam (ل) mempunyai empat bentuk atau dapat dikelompokan sebagai berikut
  1. Huruf jar, bisa berupa:
  • Dikasrahkan, memberi faidah kepemilikan atau sebab. 
  • Atau difathahkan, digunakan untuk istighatsah atau ta'ajjub. 
  1. Huruf nashab yang masuk ke fi'il mudhari' kemudian menashabkannya. Ada dua kemungkinan: 
  • Lam ta'lil, dikasrahkan dengan makna kai (كَي)
  • Lam juhud, dikasrahkan dan didahului oleh maa kaana (مَا كَانَ) atau lam yakun (لَمْ يَكُنْ).
  1. Huruf jazm (Lam amr) : Dikasrahkan dan memberi faidah tuntutan, masuk ke fi'il mudhari' kemudian menjazamkannya. 
  2. Huruf taukid. Selalu fathah dan memberi faidah penekanan tanpa adanya pengaruh pada i'rab isim atau fi'il yang dimasukinya. Huruf ini diletakkan pada posisi-posisi berikut ini: 
  • Lam ibtida': Masuk ke mubtada'. 
  • Lam yang masuk ke khabar inna atau isimnya apabila isimnya diundurkan ke posisi khabar inna. Lam ini hanya masuk ke khabar inna atau isimnya saja (tidak pada saudara-saudaranya). 
  • Lam yang masuk ke jawab syarat dari kata adat syarat lau (لَوْ) atau laulaa (لَوْلَا) atau laumaa (لَوْمَا).
  • Lam yang terletak pada jawab qasam.

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
  1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
  7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Kata ladzahaba (لَذَهَبَ) = niscaya atau sungguh (dia laki2 tunggal telah) melenyapkan atau menghilangkan, terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf berikut:
  • La (لَ) = niscaya atau sungguh, adalah huruf al-laam taukid yang masuk ke jawab syarat dari kata adat syarat lau (لَوْ) sebelumnya. Huruf al-laam (لَ) taukid selalu fathah dan memberi faidah penekanan tanpa adanya pengaruh pada i'rab isim atau fi'il yang dimasukinya.
  • Dzahaba (ذَهَبَ) = dia laki2 tunggal telah menghilangkan atau melenyapkan atau membawa pergi. Kata dzahaba (ذَهَبَ) adalah kata kerja bentuk ke-1 dari 14 dari fi'il tsulatsi mujarrad dzahaba (ذهب) - yadzhabu (يذهب) dengan wazan fa'ala (فعل) - yaf'alu (يفعلُ) atau indeks AS3. 

Jadi kata dzahaba (ذهبَ) pada ayat ke-20 surat Al-Baqarah ini merupakan kata kerja fi'il madhi mabni atas fathah - tidak ada perubahan i'rab dengan faa'il (pelaku) dhamir munfashil ghaib huwa (هُو). Kata ladzahaba (لَذَهَبَ) = niscaya menghilangkan,  merupakan jawab syarat dari kata huruf adat syarat walau (وَلَوْ) pada ayat ke-20 ini. Kata ladzahaba (لَذَهَبَ) ini di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 2 kali, sedangkan akar kata dzahaba (ذَهَبَ) dengan semua kemungkinan perubahan - tashrif istilahiyah atau lughawiyah - terdapat sebanyak 56 kali.

1.0. Indek = Q002020017
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 20
1.3. No kalimat = 17
2.0. Qur'anic = لَذَهَبَ
2.1. Tarjamah = sungguh atau niscaya (dia laki2 tunggal telah) menghilangkan
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = لَ
3.1. Tarjamah = niscaya, sungguh
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = ذَهَبَ
6.1. Tarjamah =  dia laki2 tunggal telah menghilangkan, melenyapkan, mengambil atau to took away
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = ذَهَبَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah menghilangkan, melenyapkan, mengambil atau to took away
7.2. Jenis kalimat = فعل

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar