Selasa, 13 September 2016

Q002020009 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-20, Kata "fiihi")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أو كصيّبٍ مّن السّمآءِ فيهِ ظلمٰتٌ ورعدٌ وبرْقٌ يجعلُون أصٰبعَهُم فىٓ ءاذانِهِم مّن الصّوٰعقِ حذرَ الموتِ واللهُ محيطٌ بالكٰفرِين (QS 2:19)

‎يكادُ البرقُ يخطفُ أبصٰرَهُم ۖ كلّمَآ أضآءَ لهُم مّشَوْا فيهِ وإذَآ أظلمَ عليهِم قامُوا ۚ ولو شآءَ اللهُ لذهبَ بسمعِهِم وأبصٰرِهِم ۚ إنّ اللهَ علىٰ كلِّ شىءٍ قديرٌ (QS 2:20)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-20 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut: 
- يكادُ البرقُ يخطفُ = Hampir-hampir kilat itu menyambar 
- أبصٰرَهُم ۖ  = penglihatan mereka. 
- كلّمَآ = Setiap kali 
- أضآءَ لهُم = (kilat itu) menyinari mereka, 
- مّشَوْا فِيهِ = mereka berjalan di bawah (sinar itu), 
- وإذَآ أظلمَ = dan bila gelap 
- عليهِم قاموا۟ ۚ  = menimpa mereka, mereka berhenti. 
- ولَوْ شَآءَ = Jikalau (Allah) menghendaki, 
- ٱللهَ لذهبَ = niscaya Dia (Allah) melenyapkan 
- بسمعِهِم وأبصٰرِهِم ۚ  = pendengaran dan penglihatan mereka. 
- إنَّ ٱللهَ علىٰ كلِّ شىْءٍ قدِيرٌ = Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Insyaa' Allah, pada hari ini kita akan membahas kata ke-9 dari ayat ke-20 surat Al-Baqarah, yaitu kata fiihi (فِيهِ) = di dalamnya (sinar itu).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf jarr asli ada sembilan (9) dan arti dari masing-masing huruf jarr asli ini adalah sebagai berikut:
1. Min (مِنْ)  = dari
2. Ilaa (إِلىَ ) = ke
3. 'An (عَنْ) = dari atau tentang (kadang sebagai isim)
4. 'Alaa (عَلىَ) = di atas (kadang sebagai isim)
5. Fii (فِى) = di, pada (tempat), dalam (waktu)
6. Rubba (رُبَّ) = banyak/sedikit
7. Al-baa (ب) = dengan
8. Al-kaf (ك)  = seperti (kadang sebagai isim)
9. Al-laa (ل) = milik/kepunyaan

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa fungsi kata isim dhamir atau kata ganti orang muttashil ada tiga macam, sebagai berikut:
- Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
- Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
- Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

Berikut beberapa contoh dhamir jarr muttashil, yaitu antara huruf jarr dengan dhamir muttashil: 
- Bii (بِيْ) = dengan atau bersama saya
- Bihi (بِهِ) = dengan atau bersama dia (laki2 tunggal)
- Fiyya (فِيَّ) = di atau pada saya
- Fiihi (فِيْهِ) = di, pada atau dalamnya atau dia (laki2 tunggal)
- Minnii (مِنِّيْ) = dari saya
- Minhu (مِنْهُ) = dari dia (laki2 tunggal)
- Minnaa (مِنَّا) = dari kita atau kami
- 'Annii (عَنِّيْ) = dari atau tentang saya
- 'Anhu (عَنْهُ) = dari atau tentang dia (laki2 tunggal)
- 'Annaa (عَنَّا) = dari atau tentang kita atau kami
- Ilayya (إِلَيَّ) = kepada saya
- Ilaihi (إِلَيْهِ) = kepada nya atau dia (laki2 tunggal)
- 'Alayya (عَلَيَّ) = atas saya
- 'Alaihi (عَلَيْهِ) = atas nya atau dia (laki2 tunggal)
- Lii (لِيْ) = untuk atau milik saya
- Laka (لَكَ) = untuk atau milik kamu (laki2 tunggal)
- Lahu (لَهُ) = untuk atau milik dia (laki2 tunggal)
- Untuk dhamir muttashil yang lain tidak ada perubahan

Kata fiihi (فيهِ) terdiri dari huruf jarr fii (فِى) = di dalam, dan kata isim dhamir nashab atau objek hi (ـهِ) = nya, yang berasal dari dhamir rafa' atau subjek huwa (هُوَ) = dia laki2 atau kata jenis mudzakkar. Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata hu (ـهُ) dan hi (ـهِ) adalah kata yang sama artinya dan merupakan dhamir nashab dari huwa (هو).  

Jadi kata fiihi (فِيهِ) pada ayat ke-20 surat Al-Baqarah ini adalah dhamir jarr muttashil, yaitu huruf jarr dengan dhamir muttashil. Kata fiihi (فِيهِ) adalah  jar wa majrur yang dihubungkan atau muta'alaq dengan kata kerja fi'il madhi masyau (مَشَوْا) dan merupakan atau bagian dari jawab syarat kata zharaf zaman kullamaa (كلّمَآ) sebelumnya. Di dalam Al-Qur'an, kata fiihi (فيهِ) terdapat sebanyak 167 kali, sedangkan kata فِيه (huruf jar fii dengan dhamir nashab ha, hi atau hu) terdapat sebanyak 425 kali dan huruf fii (فى) dengan semua kemungkinan terdapat sebanyak 2702 kali.

1.0. indek = Q002020009
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 20
1.3. no kalimat = 9
2.0. Qur'anic = فِيهِ
2.1. Tarjamah = di dalamnya
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = هِ
5.1. Tarjamah = nya atau dia (mufrad mudzakkar)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = فِى
6.1. Tarjamah = di, pada atau dalam
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar