Jumat, 05 Agustus 2016

Q002017011 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-17, Lafazh Al-Jalaalah "Allaahu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)

‎مثلُهُم كمثلِ الّذى استوقدَ نارًا فلمّآ أضآءَت ما حولَه٫ُ ذهبَ اللهُ بنورِهِم وتركَهُم فى ظلمٰتٍ لّا يبصرُون (QS 2:17)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- مثلُهُم كمثلِ 
- الّذى استوقدَ نارًا
-  فلمّآ أضآءَت 
- ما حولَه٫ُ 
- ذهبَ اللهُ بنورِهِم 
- وتركَهُم فى ظلمٰتٍ 
- لّا يبصرُون 

Insyaa Allah hari ini kita akan membahas kata ke-11 ayat ke-17 surat Al-Baqarah, yaitu lafazh Al-Jalaalah Allaahu (اَللهُ) = Allah.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dalam bahasa Arab, sebuah jumlah fi'liyah (جُمْلَة فِعْلِيَّة) atau kalimat verbal atau kalimat sempurna yang mengandung kata kerja, letak faa'il (pelaku) sebagai subjek bisa di depan dan bisa pula di belakang fi'il (kata kerja) sebagai prediket.

1. Untuk dhamir ghaib atau "orang ketiga" (هُنَّ - هُمْ - هُمَا - هِيَ - هُوَ).

- Bila faa'il mendahului fi'il maka perubahan bentuk dari fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan mudzakkar/muannats dan mufrad/mutsanna/jamak.
- Sedangkan bila fi'il mendahului faa'il, maka bentuk fi'il tersebut selalu mufrad, (meskipun faa'il-nya mutsanna atau jamak). Tetapi untuk bentuk mudzakkar dan muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf ta ta'nits (ت تَأْنِيْث) atau "ta penanda muannats" pada fi'il yang faa'il-nya adalah muannats.

2. Untuk faa'il lainnya (أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتَ - أَنْتِ - نَحْنُ - أَنَا) tetap mengikuti pola perubahan bentuk fi'il sebagaimana mestinya.

Sebagaimana sudah kita bahas sebelumnya bahwa subjek dalam bahasa Arab mempunyai alamat atau ciri utama dhammah disebut i'rab rafa'. Sedangkan prediket mempunyai alamat atau ciri utama fathah disebut i'rab nashab. Pada ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini, lafazh Al-Jalaalah Allaahu (اللهُ) merupakan faa'il yang terletak setelah prediket yaitu kata dzahaba (ذهب). Dengan demikian faa'il lafazh Al-Jalaalah Allaahu (اللهُ) merupakan isim marfu', sedangkan prediket yaitu kata dzahaba (ذهب) berbentuk mufrad (tunggal) dengan i'rab nashab. Lafazh Al-Jalaalah Allaahu (اللهُ) juga merupakan bagian dari jawab syarat dari kata isim zharah zaman  lammaa (لمّآ) pada ayat ke-17 ini. Lafazh Al-Jalaalah Allaahu (اللهُ) ini di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 735 kali, sedangkan asal kata afazh Al-Jalaalah Allaahu (اللهُ) dengan semua kemungkinan perubahan terdapat sebanyak 2669 kali.

1.0. Indek = Q002017011
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 17
1.3. No kalimat = 11
2.0. Qur'anic = اَللهُ
2.1. Tarjamah = Allah
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = اَلله
6.1. Tarjamah =  Allah
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar