Rabu, 27 Juli 2016

Q002017003 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-17, Kata "alladzii")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ  (QS 2:16)

‎مثلُهُم كمثلِ الّذى استوقدَ نارًا فلمّآ أضآءَت ما حولَه٫ُ ذهبَ اللهَ بنورِهِم وتركَهُم فى ظلمٰتٍ لّا يبصرُون (QS 2:17)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-17 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- مثلُهُم كمثلِ 
- الّذى استوقدَ نارًا
-  فلمّآ أضآءَت 
- ما حولَه٫ُ 
- ذهبَ اللهَ بنورِهِم 
- وتركَهُم فى ظلمٰتٍ 
- لّا يبصرُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-3  dari ayat ke-17 surat Al-Baqarah, yaitu kata atau huruf alladzii (الّذي) = yang atau orang yang.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata alladzii (الّذي) = yang atau orang yang, adalah isim maushul atau kata penghubung yang menghubungkan kata sebelumnya dengan kata setelah alladzii (الّذي) yang disebut shilah. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata "yang". 

Seperti sudah kita bahas sebelumnya bahwa setelah isim maushul wajib terdapat shilah yang menjelaskan maknanya. Disyaratkan dalam shilah isim maushul ini mengandung dhamir ('aaid) yang sesuai terhadap maushulnya. Dengan kata lain, apabila maushulnya mufrad (tunggal), maka dhamirnya mufrad, apabila maushulnya mudzakkar (jenis laki2), maka dhamirnya mudzakkar, apabila maushulnya selain dari keduanya, maka dhamirnya pun disesuaikan pula dengannya.

Isim maushul ini termasuk isim yang mabni yaitu isim yang keadaan/harakat akhirnya tidak mengalami perubahan walaupun diletakkan pada posisi yang berbeda dalam suatu kalimat. Berikut beberapa jenis isim maushul:
- Alladzi (الَّذِيْ) adalah untuk mudzakkar (kata berjenis laki2).
- Allatii (الَّتِيْ) adalah untuk muannats (kata berjenis perempuan) 
- Alladzaani (الَّذَانِ) adalah untuk mudzakkar mutsanna (dual)
- Allatasni (الَّتَانِ) adalah untuk muannats mutsanna (dual) 
- Alladziina (الَّذِيْنَ) adalah untuk jamak muannats maupun mudzakkar

Kata alladzii (الّذي) = yang atau orang yang, pada ayat ke-17 ini adalah isim maushul yang menghubungkan kata sebelumnya yaitu isim jar wa majrur kamatsali (كمثلِ) dan matsaluhum (مثلُهُم), yang mana keduanya berhubungan dengan dhamir mudzakkar mustatir (tersembunyi) mufrad (tunggal).  Kata isim maushul alladzii (الّذي) ini juga merupakan mudhaf ilaihi (majrur) dari kata isim jar wa majrur kamatsali (كمثلِ) sebelumnya. Kata isim maushul atau kata sambung alladzii (الّذي) ini terdapat ribuan kali di dalam Al Qur'an.

1.0. Indek = Q002017003
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 17
1.3. No kalimat = 3
2.0. Qur'anic = الَّذِي
2.1. Tarjamah = yang atau orang yang
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = الّذي
6.1. Tarjamah = yang 
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar