Minggu, 03 Juli 2016

Q002014013 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "ma'akum")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 


Insyaa Allah hari ini kita akan membahas kata ke-13 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata ma'akum (مَعَكُم) = bersama atau berserta kalian (jamak laki2).

Sebelumnya sudah kita bahas tentang isim manshub bahwa isim menjadi manshub pada 11 posisi, yaitu: 
1. Khabar kana, 
2. Isim Inna, 
3. Maf'ul Bih, 
4. Maf'ul Muthlaq, 
5. Maf'ul li Ajlih, 
6. Maf'ul Ma'ah,
7. Maf'ul Fih (Zharaf Zaman dan Makan) 
8. Hal, 
9. Mustatsna, 
10. Munada, dan 
11. Tamyiz. 
Demikian juga isim menjadi manshub apabila mengikuti isim yang manshub. 

Maf'ul fih adalah isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan waktu atau tempat terjadinya fi'il (yaitu menjadi jawaban dari pertanyaan "Kapan atau dimana terjadinya fi'il?"). Maf'ul fih juga dinamakan zharaf zaman apabila menunjukkan kepada waktu terjadinya fi'il dan dinamakan zharaf makan apabila menunjukkan kepada tempat terjadinya fi'il. 

Juga sudah kita singgung sedikit bahwa zharaf adalah keterangan waktu dan tempat. Zharaf terbagi menjadi dua yaitu isim waktu dan isim tempat yang menashabkan kata setelahnya. Menurut kalangan orang Arab, semua zharaf (dari isim waktu atau tempat itu) dengan memperkirakan makna fii (فى) = pada (tempat) atau dalam (waktu). Jadi; 
- Setiap lafazh yang mengandung makna fii (في) = pada/dalam, dan menunjukan waktu  maka itu adalah zharaf zaman. 
- setiap lafazh yang mengandung makna fii (في) = pada/dalam, dan menunjukan tempat maka itu adalah zharaf makan.

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa dhamir muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَ - ha
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

Kata ma'akum (معكم) = bersama atau berserta kalian atau kamu (jamak laki2), terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf, sebagai berikut:
- Kata ma'a (مَعَ) = bersama atau berserts, adalah isim zharaf makan karena mengandung makna fii (في) = pada/dalam, dan menunjukan tempat. Zharaf makan adalah isim manshub atau i'rabnya nashab dengan ciri utama fathah.
- Kata kum (كم) = kalian atau kamu (laki2 jamak), adalah isim dhamir muttashil yang merupakan mudhaf ilaih dari kata zharaf makan ma'a (معَ).


Jadi kata ma'akum (معكم) adalah zharaf makan atau isim keterangan tempat yang dihubungkan dengan khabar inna (إنّ) sebelumnya. Jumlah  ismiyah innaa ma'akum (إنّا معَكم) merupakan objek atau maf'ul bih dari kata qaaluu (قالُوا) sebelumnya. Kata ma'akum (معكم) merupakan bagian dari jawab syarat dari huruf adat (alat) syarat idzaa (إذَا) ke-2 pada ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini. Kata ma'akum (معكم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 26 kali, sedangkan asal kata ma'a (معَ) terdapat sebanyak 58 kali dan asal kata ma'a (معَ)  dengan semua jenis huruf awal dan/atau huruf akhir terdapat sebanyak 178 kali.

1.0. indek = Q002014013
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 13
2.0. Qur'anic = مَعَكُم
2.1. Tarjamah = bersama atau berserta kalian atau kamu (laki2 jamak)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = كُمْ
5.1. Tarjamah = kalian, kamu (laki2 jamak)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = مَعَ
6.1. Tarjamah = bersama
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar