Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)
أولٓئك الّذين اشتروُا الضّلٰلةَ بالهدىٰ فما ربحت تّجٰرتهُم وما كانُوا مهتدِينَ (QS 2:16)
Alhamdulillahi
wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah
atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat
kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita
ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW
dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut
Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman.
Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam
sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-16 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- أولٓئك الّذين اشتروُا
- الضّلٰلةَ بالهدىٰ
- فما ربحت تّجٰرتهُم
- وما كانُوا
- مهتدِينَ
Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-2 dari ayat ke-16 surat Al-Baqarah, yaitu kata atau huruf alladziina (الّذين) = yang (laki2 jamak).
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata alladziina (الّذين) = yang (jamak muannats maupun mudzakkar), adalah isim maushul atau kata penghubung yang menghubungkan kata sebelumnya dengan kata setelah alladziina (الّذين) yang disebut shilah.
Seperti sudah kita bahas sebelumnya bahwa setelah isim maushul wajib terdapat shilah yang menjelaskan maknanya. Disyaratkan dalam shilah isim maushul ini mengandung dhamir ('aaid) yang sesuai terhadap maushulnya. Dengan kata lain, apabila maushulnya mufrad (tunggal), maka dhamirnya mufrad, apabila maushulnya mudzakkar (jenis laki2), maka dhamirnya mudzakkar, apabila maushulnya selain dari keduanya, maka dhamirnya pun disesuaikan pula dengannya.
Kata alladziina berasal dari kata alladzi (الّذي) = yang, adalah isim maushul (kata sambung), yaitu isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata "yang". Sedangkan penambahan kata -ina (ـينَ) menunjukkan kalimat atau pokok fikiran yang dihubungankan adalah juga merupakan kata isim jamak (isim yang jumlah bilangannya lebih dari dua).
Isim maushul ini termasuk isim yang mabni yaitu isim yang keadaan/harakat akhirnya tidak mengalami perubahan walaupun diletakkan pada posisi yang berbeda dalam suatu kalimat. Berikut beberapa jenis isim maushul:
- Alladzi (الَّذِيْ) adalah untuk mudzakkar (kata berjenis laki2).
- Allatii (الَّتِيْ) adalah untuk muannats (kata berjenis perempuan)
- Alladzaani (الَّذَانِ) adalah untuk mudzakkar mutsanna (dual)
- Allatasni (الَّتَانِ) adalah untuk muannats mutsanna (dual)
- Alladziina (الَّذِيْنَ) adalah untuk jamak muannats maupun mudzakkar
Kata alladziina (الّذين) = yang (jamak mudzakkar) pada ayat ke-16 ini adalah isim maushul yang menghubungkan isim isyarat uulaaika (أولٓئك) = itu (jamak mudzakkar), di awal ayat. Kata isim maushul alladziina (الّذين) juga merupakan khabar dari kata mubtada uulaaika (أولٓئك), dengan demikian keduanya meskipun mabni tapi menempati posisi rafa' secara tersirat tidak tersurat. Isim maushul atau kata sambung alladziinaa (الّذين) ini terdapat 1080 kali di dalam Al Qur'an, sementara asal kata alladzii (الّذي) terdapat ribuan kali.
1.0. Indek = Q002016002
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 16
1.3. No kalimat = 2
2.0. Qur'anic = الَّذِينَ
2.1. Tarjamah = yang (jamak mudzakkar dan/atau muannats)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = الّذي
6.1. Tarjamah = yang
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat =
7.1. Tarjamah =
7.2. Jenis kalimat =
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar