Selasa, 12 Juli 2016

Q002015006 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-15, Kata "thughyaanihim")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)

‎اللهُ يستهْزئُ بهِم ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم يعْمهُونَ (QS 2:15)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-15 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:

- اللهُ يستهْزئُ بهِم 

- ويمدُّهُم فى طغيٰنِهِم 

- يعْمهُونَ 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-6 dari ayat ke-15 surat Al-Baqarah, yaitu kata thughyaanihim (طُغْيٰنِحِم) = kedurhakaan mereka (laki2 jamak).

Kata thughyaanihim (طغيٰنِهِم) terdiri dari dua kata sebagai berikut:
1. Kata isim thughyaani (طغيانِ) = kedurhakaan, adalah isim fi'il mubalaghah dengan wazan fu'laanin/an/un (فـُعـْلان) dari kata fi'il madhi thaghaa (طَغَى) dan fi'il mudhari' yathghaa (يَطْغَى) dengan indek AN4 seperti diterangkan dibawah.
2. Kata dhamir orang ketiga jamak him (هِم) = mereka (laki2 jamak), adalah isim dhamir muttashil (menyambung penulisannya) untuk orang ke-3 jamak mudzakkar.

Kata isim dhamir muttashil him (هِم) adalah mabni, yaitu tidak berubah harakat huruf terakhirnya pada posisi manapun dalam kalimat. Kata dhamir him (هِم) atau kata dhamir humu (هُمُ) berasal dari dhamir hum (هُمْ) dengan arti yang sama untuk orang ketiga jamak laki2 (mereka). 

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa wazan fi'il mujarrad bentuk ke-1 dari 14 yang kemasukan huruf illat pada huruf akhir fi'il tsulatsi adalah sebagai berikut:

1. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
2. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
3. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
4. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)


Jadi kata isim thughyaani (طغيٰنِ) pada kata thughyaanihim (طغيٰنِهِم) adalah isim majrur karena huruf jarr fii (فى) sebelumnya. Sedangkan kata isim dhamir muttashil him (هِم) adalah mudha'af ilaihi (mengikuti) i'rab kata thughyaani (طغيٰنِ) menempati posisi jar atau isim majrur. Kata thughyaanihim (طغيٰنِهِم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 5 kali, sedangkan asal kata thughyanin/an/un (طغيٰن) dengan semua kemungkinan akhiran terdapat sebanyak 9 kali dan akar kata thaghaa (طَغَى) terdapat sebanyak 39 kali.


1.0. indek = Q002015006
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 15
1.3. no kalimat = 6
2.0. Qur'anic = طُغْيَنِهِم
2.1. Tarjamah = kedurhakaan mereka (laki2 jamak)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = هِم
5.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 = 
6.0. Asal kalimat = طُغْيٰن
6.1. Tarjamah = kedurhakaan
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = طَغَى
7.1. Tarjamah = (dia laki2 tunggal telah) melampai batas atau berbuat keterlaluan.
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar