Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
يخٰدعُون اللهَ والّذين ءامنُوا وما يخدعُون إلّآ أنفسَهُم وما يشعرُون (QS 2:9)
فى قلوبِهِم مّرضٌ فزادَهُم اللهُ مرضًا ولهُم عذابٌ أليمٌ بما كانُوا يكذبُون (QS 2:10)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata terakhir dari ayat ke-10 surat Al-Baqarah, yaitu kata yakdzibuuna (يَكْذِبُونَ) = mereka (laki2 jamak sedang, akan dan senantiasa) berbohong atau berdusta
Kata yakdzibuuna (يكذبُون) terdiri dari dua bagian berikut:
- Pertama kata yakdzibu (يكذب) = dia laki sedang, akan dan senantiasa berbohong, yaitu kata kerja fi'il mudhari' dari kata kadzaba (كذب) dengan wazan AS2 (fi'il mujarrab shahih ke-2).
- Kedua kata isim dhamir hum muttashil orang ke-3 laki2 jamak al-waw (وْنَ) = mereka (laki2 jamak), yaitu sebagai rafa' (subjek) atau faa'il atau pelaku untuk kata kerja fi'il mudhari'.
Seperti pembahasan sebelumnya bahwa kata kerja fi'il mudhari' dengan dhamir muttashil al-waw ini dikenal sebagai salah satu fi'il af'alul khamsah (fi'il fi'il yang lima), yaitu fi'il mudhari' yang diakhiri dengan huruf 'illat dan nun.
Jadi kata yakdzibuuna (يكذبُون) adalah perubahan (tashrif) lughawiyah dari fi'il mudari' yakdzibu (يكربُ) dengan wazan AS2 untuk faa'il orang ketiga laki2 jamak atau dhamir hum muttashil al-waw (وْن). Kata yakdzibuuna (يكذبُون) merupakan jumlah fi'liyah yaitu frasa atau kata mejemuk yang dimulai dengan kata kerja fi'il. Jadi kata kerja fi'il mudhari' yakdzibu (يكذبُ) merupakan mubtada. Sedangkan kata isim faa'il dhamir hum muttashil al-waw (ون) menempati posisi khabar. Karena fi'il mendahului faa'il maka kata yakdzibu (يكذب) tetap mufrad.
Kata kaana (كان) dapat merubah i'rab kata khabar dari suatu mubtada yang marfu' menjadi nashab. Pada kata sebelumnya, isim dhamir hum muttashil (وا) pada kata kaanuu (كانوا) merupakan isim kaana (mubtada) yang menempati posisi marfu'. Sementara kata yakdzibuuna (يكذبُون) merupakan khabar kaana (berupa jumlah fi'liyah) yang menempati posisi nashab.
Kata yakdzibuuna (يكذبُون) juga merupakan shilah muakhir (terakhir) yang mempunyai 'aaid (dhamir) hum muttashil al-waw (وْن) dari isim maushul maa (ما) pada kata bimaa (بما) sebelumnya yang dikaitkan (muta'alaq) dengan kata 'aadzaabun (عذاب) sebelumnya.
Kata yakdzibuuna (يكذبُون) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 2 kali, sedangkan akar kata kadzaba (كذب) terdapat sebanyak 282 kali.
Jadi arti lengkap dari ayat ke-10 surat Al-Baqarah ini adalah sebagai berikut:
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ
Dalam hati mereka ada penyakit,
فَزَادَهُمُ ٱللهُ مَرَضًا ۖ
lalu ditambah Allah penyakitnya;
وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ
dan bagi mereka siksa yang pedih,
بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ
disebabkan mereka berdusta.
1.0. indek = Q002010012
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 10
1.3. no kalimat = 12
2.0. Qur'anic = يَكْذِبُونَ
2.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak sedang, akan dan senantiasa) berbohong atau berdusta
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = ونَ
5.1. Tarjamah = mereka (laki2 jamak)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = يَكْذِبُ
6.1. Tarjamah = dia laki2 sedang, akan dan senantiasa berdusta
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = كَذَبَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 telah berdusta
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar