Jumat, 06 Mei 2016

Q002010004 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-10, Kata "fazaadahumu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

يخٰدعُون اللهَ والّذين ءامنُوا وما يخدعُون إلّآ أنفسَهُم وما يشعرُون (QS 2:9)

فى قلوبِهِم مّرضٌ فزادَهُم اللهُ مرضًا ولهُم عذابٌ أليمٌ بما كانوا يكذبُون (QS 2:10)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para tabi'in, tabi'ut tabi'ahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-4 dari ayat ke-10 surat Al-Baqarah, yaitu kata fazaadahumu (فَزَادَهُمُ) = maka menambah (mereka laki2 jamak dengan).

Kata fazaadahum (فزادهُم) terdiri dari tiga (3) bagian sebagai berikut:
1. Huruf istina'fiyah atau ibtidaiyah fa (فَ) = maka, yaitu yang masuk pada kata yang memberikan jawab.
2. Kata kerja fi'il madhi zaada (زَادَ) = dia laki2 telah menambah, yaitu mauzun dari wazan AA4 (yang diterangkan dibagian pemabahasan wazan dasar A (ke-1 dari 14) yang kemasukan huruf 'illat)
3. Kata isim humu (هُمُ) = mereka laki2 jamak, yaitu dhamir nashab muttashil yang menempati posisi maf'ul bih (objek).

Huruf fa (فَ) di dalam tata bahasa atau ilmu nahwu bisa berperan sebagai berikut:
1. Huruf 'athaf fa (فَ) = kemudian, yaitu huruf penguhubung yang berurutan tanpa tenggang waktu dan bisa masuk ke isim atau fi'il.
2. Huruf nashab atau sababiyah fa (فَ) = sehingga atau mengakibatkan, yaitu huruf yang masuk pada fi'il mudhari' kemudian menashabkan fi'il tersebut. Memberi faidah bahwa yang sebelumnya merupakan sebab bagi yang setelahnya dan harus didahului oleh thalab atau nafi. 
3. Huruf ibtida' atau isti'naafiyah fa (فَ) = maka, yaitu yang terletak pada jawab syarat. 

Sebelumnya sudah kita bahas contoh wazan dasar ke-1 dari 14 yaitu dengan indek A yang tidak kemasukan (mengandung) huruf 'illat atau hamzah yaitu indek S atau syahih atau salim (ke-1 dari 7 kemungkinan) dengan tashrif istilahiyahnya, yaitu sebagai berikut:
1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)

Kalau kemasukan satu huruf 'illat dengan tiga kemungkinan posisi berikut:
1. M = Mitsaal, adanya 1-huruf diawal wazan sbb:
* Mitsaal waw: wa'ala (وعل)
* Mitsaal yaa: ya'ala (يعل)
2. A = Ajwaf, adanya 1-huruf 'illat di tengah wazan sbb:
* Ajwaf waw: fawala (فول)
* Ajwaf yaa: fayala (فيل)
3. N = Naaqish, adanya 1-huruf 'illat diakhir wazan sbb:
* Naaqish waw: fa'awa (فعو)
* Naaqish yaa: fa'aya (فعي)

Maka wazan dasar dengan indek A yaitu ke-1 dari 14 untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Kata fazaadahumu (فزادهُم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 2 kali, sedangkan akar kata zayada (زيد) terdapat sebanyak 62 kali.

1.0. indek = Q002010004
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 10
1.3. no kalimat = 4
2.0. Qur'anic = فَزَادَهُمُ
2.1. Tarjamah = maka menambah mereka (laki2 jamak dengan)
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = فَ
3.1. Tarjamah = maka
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = هُمُ
5.1. Tarjamah = mereka laki2 jamak
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 = 
6.0. Asal kalimat = رَادَ
6.1. Tarjamah =  dia laki2 telah menambah
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = زَادَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 telah) menambah
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar