Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
وظلّلنَا عليكمُ الغمامَ وأنزلنَا عليكمُ المنَّ والسّلوَىٰ ۖ كلوا من طيّباتِ ما رزقنَاكمْ ۖ وما ظلمونَا ولَٰكن كانوا أنفسهمْ يظلمونَ (QS 2:57)
وإذْ قلنا ادْخلُوا هَٰذهِ القريةَ فكلوا منها حيثُ شئتمْ رغدًا وادخلوا البابَ سجّدًا وقولوا حطّةٌ نّغفرْ لكمْ خطاياكمْ ۚ وسنزيدُ المحسنينَ (QS 2:58)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-58 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Dan (ingatlah), ketika = وإذْ
- Kami berfirman: = قلنا
- "Masuklah kamu = ادْخلُوا
- ke negeri ini (Baitul Maqdis), = هَٰذهِ القريةَ
- dan makanlah dari hasil buminya, = فكلوا منها حيثُ
- yang Kamu sukai = شئتمْ
- yang banyak lagi enak dimana dan masukilah pintu gerbangnya = رغدًا وادخلوا البابَ
- sambil bersujud, dan katakanlah: = سجّدًا وقولوا
- "Bebaskanlah kami dari dosa", = حطّةٌ
- niscaya Kami ampuni = نّغفرْ
- kesalahan-kesalahanmu, = لكمْ خطاياكمْ ۚ
- dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik". = وسنزيدُ المحسنينَ
Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-18 pada ayat ke-58 surat Al-Baqarah, yaitu kata khathaayaakum (خَطَايَاكُمْ) = dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan kalian atau kamu (jama’ mudzakkar).
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu:
- Satuan bunyi yang disebut huruf atau abjad.
- Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut kata (dalam bahasa Arab disebut kalimat = الْكَلِمَة)
- Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut kalimat (dalam bahasa Arab disebut kalam = الْكَلَامْ atau jumlah = الْجُمْلَة).
Dalam tata bahasa Arab, kalimat atau kata dibagi ke dalam tiga golongan besar:
- ISIM ( اِسْم ) atau atau kata benda, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut tidak terikat dengan waktu.
- FI'IL ( فِعْل ) atau kata kerja, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.
- HARF ( حَرْف ) atau kata tugas, yaitu kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain. Huruf yang dikategorikan sebagai al-kalimah adalah huruf-huruf ma'any (tergantung kebiasaan orang Arab).
Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas dalam tata bahasa Indonesia, tidak sama persis dengan Isim, Fi'il dan Harf dalam tata bahasa Arab. Namun bisalah dipakai untuk sekadar mendekatkan pengertian.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa kalimat baik fi’il ataupun isim dalam bahasa arab paling sedikit terdiri dari 3 huruf dan paling banyak adalah 7/9 huruf. Umumnya atau mayoritas akar kata dari kata kerja dalam bahasa Arab terdiri dari 3 huruf dan mengikuti acuan atau timbangan atau rumus tertentu yang dalam bahasa Arab disebut wazan.
Sebelumnya sudah kita bahas wazan kata kerja mujarrad fi'il tsulatsi (3 huruf) bentuk ke-1 dari 14 yaitu yang kemasukan huruf hamzah atau mahmuuz baik di awal, tengah maupun akhir sebagai berikut:
- AH1 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) - 'ul (عُلْ)
- AH2 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) - uu'ul (اُؤْعُلْ)
- AH3 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ilu (يَأْعِلُ) - ii'il (اِئْعِلْ)
- AH4 = a'ila (أَعِلَ) - ya'alu (يَأْعَلُ) - ii'al (اِئْعَلْ)
- AH5 = fa ala (فَأَلَ) - yaf alu (يَفْأَلُ) - if al (اِفْأَلْ)
- AH6 = fa ala (فَأَلَ) - yaf alu (يَفْأَلُ) - if al (اِفْأَلْ) atau fal (فَلْ)
- AH7 = faula (فَؤُلَ) - yaf ulu (يَفْؤُلُ) - uf ul (اُفْؤُلْ)
- AH8 = faila (فَئِلَ) - yafalu (يَفْأَلُ) - ifal (اِفْأَلْ)
- AH9 = fa'a a (فَعَأَ) - yaf'a u (يَفْعَأُ) - if'a (اِفْعَأْ)
- AHA = fa'u a (فَعُؤَ) - yaf'u u (يَفْعُؤُ) - uf'u (اُفْعُؤْ)
- AHB = fa'ia (فَعِئَ) - yaf'au (يَفْعَأُ) - if'a (اِفْعَأْ)
Pembagian Isim:
- Isim 'Alam (Kata benda Nama). Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama dari seseorang atau sesuatu.
- Isim mudzakkar (laki2) dan muannats (perempuan. Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
Dari segi bentuknya, isim muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu:
- Ta marbuthah ( ة ): Al-Baqarah (البقرة) = sapi betina, atau Al-Faatihah (الفَاتِحَة) = Pembukaan atau opening
- Alif maqshurah ( ى ): Salma (سَلْمَى) atau Mushalla (مُصَلَّى) = tempat shalat
- Alif mamdudah ( اء ): Asma (أَسْمَاء) atau Al-Isra' (الإِسْرَاء) = Perjalanan malam.
Namun adapula isim muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas. Misalnya bahrun (بَحْرٌ) = lautan, nafsun (نَفْسٌ) = jiwa atau diri) dan syamsun (شَمْسٌ) = matahari.
Sebaliknya ada pula beberapa isim mudzakkar yang menggunakan Ta marbuthah, seperti Hamzah (حَمْزَة), Thalhah (طَلْحَة) dan Muawiyah (مُعَاوِيَة).
Pengenalan jenis kelamin isim ini diperlukan untuk kita menyusun kalimat atau percakapan. Seperti kita tidak bisa mengatakan dzaalika al-baqarah (itu sapi betina), meskipun secara makna benar tetapi secara tata bahasa salah, tapi harus tilka al-baqarah (تلك البقرة) = itu sapi betina. Karena, al-baqarah sebagai subjek percakapan adalah dari kata isim jenis perempuan maka kita harus menggunakan kata tunjuk dari jenis perempuan juga yaitu tilka (itu).
Dari segi bilangannya, bentuk-bentuk Isim dibagi tiga:
- ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri.
- ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua.
- ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua.
Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:
- ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu).
- ISIM MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu).
Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin ( ً ٍ ٌ ). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ال ) di awalnya.
Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua:
- Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalmat.
- Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah.
Isim mu'rab terbagi menjadi:
- Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
- Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
- Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.
Isim marfu' berada pada 6 posisi, yaitu:
- Mubtada,
- Khabar,
- Isim Kana atau salah satu saudaranya (Termasuk juga isim af'al muqarabah, raja' dan syuru')
- Khabar inna atau salah satu saudaranya.
- Fail, dan
- Naibul Fail. Naibul Fail adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul dan menempati posisi fa’il yang telah dihapus. Dihapusnya fa’il bisa karenafa’il sudah maklum diketahuiataukarena belum diketahui atau karena takut kepada fa’il atau karena mengkhawatirkan fa’il.
Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'.
Isim mansub adalah isim yang terkena i'rab nashab yang berfungsi sebagai objek. Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
- Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang.
- Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan.
- Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim.
- Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَ – أَخَاكَ – حَمَاكَ – فَاكَ – ذَامَال
Isim menjadi manshub pada 11 posisi, yaitu:
- Khabar kana,
- Isim Inna,
- Maf’ul Bih, Maf’ul bih adalah isim manshub yang menunjukkan kepada pihak yang dikenai amalnya fa’il bersamaan dengan tidak berubahnya bentuk fi’il (tetap dalam bentuk yang diketahui/dikenal atau ma’lum).
- Maf’ul Muthlaq, Maf’ul mutlaq adalah isim manshub dari lafadz fi’il (mashdar) yang disebutkan bersama fi’il tersebut untuk penegasan, penjelasan jenis atau jumlah fi’il.
- Maf’ul li Ajlih,
- Maf’ul Ma’ah,
- Maf’ul Fih (Zharaf Zaman dan Makan)
- Hal, Hal adalah isim nakirah manshub yang menjelaskan keadaan fa’il atau maf’ul bih (Lebih tepatnya, menjelaskan keadaan shahibul hal, karena shahibul hal tidak mesti berupa fa’il atau maf’ul bih) ketika terjadinya fi’il (yaitu terletak jawaban bagi pertanyaan “Bagaimana terjadinya fi’il?”). Fa’il atau maf’ul bih yang dijelaskan keadaannya oleh hal dinamakan “Shahibul Hal” dan shahibul hal ini harus ma’rifah.
- Mustatsna,
- Munada, dan
- Tamyiz.
Demikian juga isim menjadi manshub apabila mengikuti isim yang manshub.
Isim majrur adalah isim yang terkena i'rab jar. Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
- Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim.
- Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
- Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.
Isim manjadi majrur pada dua posisi:
- Apabila didahului huruf jar.
- Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur.
خَطَأ: على وزن " فـَعـَل" اسم فعل بمعنى مفعول من " خَطِئَ – يَخْطَأُ ":
خَطايَا: جمع " خَطَأ "
Kata khathaayaakum (خَطَايَاكُمْ) ditulis juga (خَطَٰيَٰكُمْ) = kesalahan-kesalahan kalian atau kamu (jama’ mudzakkar), terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf berikut:
- Kata khathaayaa (خَطَايَا) = kesalahan-kesalahan, adalah jama’ mudzakkar taksir dari kata khatha-a (خَطَأ) = kesalahan. Kata khatha-a (خَطَأ) adalah kata benda isim fi’il dengan wazan fa’al (فَعَل) dari kata kerja khathi-a (خَطِئَ) = dia (mufrad mudzakkar telah) menjadi salah atau berdosa. Kata khathi-a (خَطِئَ) - yakhtha-u (يَخْطَأُ) adalah kata kerja fi’il tsulatsi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 yang kemasukan huruf hamzah pada posisi laam dengan wazan fa'ia (فَعِئَ) - yaf'au (يَفْعَأُ) atau indeks AH11 (AHB).
- Kata kum (كُمْ) = kalian atau kamu (jama' mudzakkar), adalah kata benda isim dhamir jarr muttashil (menyambung dengan huruf jarr) pihak ke-2 yang diajak bicara atau mukhatab.
Jadi kata khathaayaa (خَطَايَا) pada kata khathaayaakum (خَطَايَاكُمْ) pada ayat ke-58 surat Al-Baqarah ini adalah kata benda isim manshub dengan ciri utama fathah. Kata khathaayaa (خَطَايَا) merupakan objek atau maf’ul bih dari kata kerja fi’il mudhari’ majzum naghfir (نَغْفِرْ) sebelumnya. Kata khathaayaa (خَطَايَا) merupakan mudhaf dalam rangkaian kata majenuk tidak sempurna atau idhafah dengan kata kum (كُمْ) yang merupakan mudhaf ilaihi. Kata khathaayaakum (خَطَايَاكُمْ) merupakan bagian jawab dari kata kerja fi’il ammar quuluu (قُوْلُوْا) pada kata waquuluu (وَقُوْلُوْا) sebelumnya. Kata khathaayaakum (خَطَايَاكُمْ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 2 kali, sedangkan adal kata khatha-a (خَطَأ) terdapat sebanyak 12 kali dan akar kata khatha-a (خَطَءَ) terdapat sebanyak 22 kali.
1.0. Indek = Q002058018
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 58
1.3. No kalimat = 18
2.0. Qur'anic = خَطَايَاكُمْ
2.1. Tarjamah = dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan kamu atau kalian (jama’ mudzakkar)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = كُمْ
5.1. Tarjamah = kalian atau kamu (jama’ mudzakkar)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = خَطَأ
6.1. Tarjamah =kesalahan
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = خَطِئَ
7.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) menjadi salah atau berdosa
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
Wassalam
References:
- http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/53-الخاء/512-خَطِئَ-يَخْطَأُ-خِطْء-خَطَأ-خَطَأً-خَطأيا-–-خاطئ-خاطِئوْن-خاطِئة-خَطيْئَة-خَطيْئات-أَخْطَأَ-–-يُخطِئ
- http://www.almaany.com/quran/2/58/18/
- http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=58&token=16
- http://tanzil.net/#search/quran/خطاياكم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar