Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
وءامنوا۟ بمآ أنزلتُ مصدّقًا لّمَا معكمْ ولا تكونوٓا۟ أوّلَ كافرٍۭ بهِۦۖ ولا تشتروا۟ بـٔايٰتى ثمنًا قليلًا وإيّٰىَ فٱتّقونِ (QS 2:41)
ولا تلبسوا الحقَّ بالبٰطلِ وتكتموا الحقَّ وأنتمْ تعلمونَ (QS 2:42)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-42 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil = ولا تلبسوا الحقَّ بالبٰطلِ
- dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu = وتكتموا الحقَّ وأنتمْ
- mengetahui. = تعلمونَ
Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-4 dari ayat ke-42 surat Al-Baqarah, yaitu kata bil-baathili (بِالْبَاطِلِ) = dengan yang bathil.
Sebelumnya sudah kita bahas tentang huruf jarr bahwa huruf jar dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan kata depan; (di, ke, dari, atas dll). Disebut huruf jar karena fungsinya adalah menjadikan kata setelahnya menjadi majrur. Ulama Lughah atau ahli bahasa Arab di kota Basroh (Syam) menamakannya dengan "Huruf jar", sedangkan Ulama Lughah di kota Kufah (Irak) menamakannya dengan "Huruf Khafdh", sebagian mereka menamakannya dengan "Huruf Idhafah".
Kita ketahui bersama, diantara keistimewaan bahasa arab dibanding dengan bahasa selainnya adalah bahwasannya bahasa arab memilki makna yang luas, dimana satu kata dalam bahasa arab bisa memilki banyak makna. Contohnya adalah pada huruf jar yang akan kita pelajari kali ini. Para ulama mengumpulkan huruf jar sebanyak 20 huruf dengan pembagiannya menjadi 3 macam :
- Huruf yang tidak khusus berfungsi sebagai huruf jar, maksudnya terkadang sebagai fi'il, yaitu terdapat 3 huruf : (عدا، خَلا، حاشَ) dan terkadang sebagai isim, yaitu terdapat 4 huruf: (الكَاف، عَلى، عَن، مُذ / مُنذُ)
- Huruf jar yang "syadz" masksudnya maknanya yang menyimpang dari makna aslinya. Yaitu terdapat 4 huruf: (كَي، مَتى، لَعَلّ، لَولَا)
- Sisanya adalah huruf jar asli yang khusus digunakan sebagai huruf jar. Yaitu 9 huruf adalah: (مِن، إلى، فِى، الباء، اللام، حَتّى، الواو، التاء، ربّّ)
Arti dari masing-masing huruf jarr asli ini adalah sebagai berikut:
- Min (مِنْ) = dari
- Ilaa (إِلىَ ) = ke atau sampai
- 'An (عَنْ) = dari, kadang sebagai isim
- 'Alaa (عَلىَ) = di atas, kadang sebagai isim
- Fii (فِى) = di dalam
- Rubba (رُبَّ) = banyak/sedikit
- Al-baa (ب) = dengan
- Al-kaf (ك) = seperti, kadang sebagai isim
- Al-laa (ل) = milik/kepunyaan.
Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
- AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
- AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
- AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
- AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
- AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
- AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
- AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
- AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua:
- Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalmat.
- Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah.
Isim mu'rab terbagi menjadi:
- Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
- Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
- Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.
Tanda-tanda isim marfu’ adalah sebagai berikut:
- Dhammah (ــُــٌــ), pada isim mufrad, jama’ muannats salim dan jama’ taksir. Dhammah dinamakan tanda rafa yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda rafa yang cabang.
- Alif (ا), pada mutsanna, rajulaani (رجلان).
- Al-waw (و) atau (ون), pada jama’ mudzakkar salim (مسلمون) dan asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبُوكَ – أَخُوكَ – حَمُوكَ – فُوكَ – ذَامُول
Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'.
Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
- Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang.
- Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan.
- Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim.
- Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَ – أَخَاكَ – حَمَاكَ – فَاكَ – ذَامَال
Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
- Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim.
- Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
- Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.
Isim manjadi majrur pada dua posisi:
- Apabila didahului huruf jar.
- Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur.
Sedangkan menurut kaidah-kaidah sharaf pembagian isim sebagai berikut:
- Isim menurut bentuknya terbagi menjadi shahih akhir dan ghair shahih akhir.
- Isim menurut kepastiannya terbagi menjadi nakirah dan ma’rifah.
- Isim menurut jenisnya terbagi menjadi mudzakkar dan muannats
- Isim menurut jumlahnya terbagi menjadi mufrad, mutsanna, dan jama’
- Isim menurut susunannya terbagi menjadi jamid dan musytaq
- Isim menurut tashghirnya.
- Isim menurut penisbatannya.
Isim jamid adalah setiap isim yang tidak diambil dari selainnya. Isim jamid ada 2 jenis:
– Isim dzat (atau isim jenis),
– Isim mashdar (atau isim makna).
– Isim dzat (atau isim jenis),
– Isim mashdar (atau isim makna).
Isim musytaq adalah isim yang diambil dari kata selainnya dan menunjukkan kepada sesuatu yang disifati dengan sifat. Isytiqaq adalah proses pembentukan kata dari kata yang lain dengan penyesuaian antara keduanya dalam hal makna dan perubahan lafazh.
Isim-isim musytaq ada 7, yaitu:
- Isim fa’il (dan shighah mubalaghah),
- Isim maf’ul,
- Shifah musyabbahah bi-ismil fa’il,
- Isim tafdhil,
- Isim zaman,
- Isim makan,
- Isim alat
Isim shifah musyabbahah bismil fa’il adalah isim musytaq yang tidak dibentuk kecuali dari fi’il tsulatsi lazim (yaitu yang tidak mempunyai maf’ul bih - objek). Isim ini adalah sifat yang menunjukkan kepada pihak yang melakukan fi’il secara terus-menerus dengan wazan sebagai berikut:
- Untuk fi'il yang 'ain nya kasrah (فعِل), isim sifatnya berwazan fa'ilun (فَعِلٌ) - af'alu (أَفعَلُ) untuk mudzakkar dan fa'laa (فَعْلَاء) untuk muannats - fa'laanu (فَعْلَانُ) untuk mudzakkar dan fa'laa (فَعْلَى) untuk muannats.
- Untuk fi'il yang 'ain nya dhammah (فعُل), isim sifatnya berwazan fa'iilun (فَعِيْلٌ) - fa'lun (فَعْلٌ) - fu'aalun (فُعَالٌ) - fa'aalun (فَعَالٌ) - fa'alun (فَعَلٌ) - fu'lun (فُعْلٌ).
- Untuk fi'il yang 'ain nya fathah (فعَل), isim sifatnya sedikit sekali yaitu thayyibun (طَيِّبٌ) = baik, syiiqun (شِيْقٌ) = sempit, dan asyyab (أَشْيَب) = beruban
Shifah musyabbahah beramal apabila menunjukkan kepada na’at
sababi (yaitu jika menunjukkan kepada sifat pada isim setelahnya).
Hal tersebut sama saja apakah bergandengan dengan alif laam ma’rifat (ال) atau tidak. Ma’mul bagi shifah musyabbahah (yaitu isim setelah shifah musyabbahah) ada 3 keadaan:
- Marfu’ sebagai fa’il, apabila dimudhafkan kepada dhamir atau isim yang lain.
- Manshub sebagai tamyiz, hal tersebut apabila nakirah.
- Majrur dengan idhafah, apabila diiringi alif laam ma’rifat (ال).
بَاطِل - الباطل: اسم فاعل صفة مشبهة من " بَطَلَ - يَبْطُلُ
Kata bil-baathili (بِالبَاطِلِ) terdiri dari tiga bagian kata dan/atau huruf berikut:
- Huruf al-baa (بِ) = dengan, adalah huruf jarr yang beramal atau berfungsi mengkastahkan kata setelahnya.
- Huruf alif laam (ال) = yang ini atau itu, adalah huruf ma’rifat yang fungsinya membedakan kata yang menggunakan alif laam ma’rifat dengan yang tidak memggunakan alif laam ma’tifat, kurang lebih seperti huruf the dalsm bahasa Inggris.
- Kata baathili (بَاطِلِ) aslinya kata baathil (بَاطِل) = bathil atau tidak masuk aksl (aburb), adalah isim fi'il dengan wazan fa'l (فَعْل) dari kata kerja bathala (بَطَلَ) = dia laki2 tunggal telah membatalkan (abolish). Kata kerja bathala (بَطَلَ) - yanthulu (يَبْطُلُ) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) atau indekis AS1.
Jadi kata al-baathili (الباطلِ) pada kata bil-baathili (بالباطلِ) pada ayat ke-42 surat Al-Baqarah adalah kata benda atau isim majrur dengan ciri utama kasrah karena huruf jarr bi (بِ) sebelumnya. Kata bil-baathili (بالباطلِ) merupakan muta’alaq atau berhubungan dengan kata kerja talbisuu (تلبسوا) sebelumnya. Kata bil-baathili (بالباطلِ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 9 kali, sedangkan asal kata baathil (بَاطِل) dengan segala kemungkinan awalan dan/atau akhiran terdapat sebanyak 26 kali dan akar kata bathala (بَطَلَ) terdapat sebanyak 36 kali.
1.0. Indek = Q002042004
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 42
1.3. No kalimat = 4
2.0. Qur'anic = بِالبَاطِلِ
2.1. Tarjamah = dengan yang bathil
2.2. Jenis kalimat = إيم
3.0. Awalan1 = بِ
3.1. Tarjamah = dengan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = ال
3.4. Tarjamah = ini, itu (menunjukan pada kata tertentu)
3.5. Jenis kalimat = حرف
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = بَاطِل
6.1. Tarjamah = bathil
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = بَطَلَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah membatalkan (abolish or nullify)
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
Wassalam
References:
- http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/48-الباء/178-بَطَلَ-يَبْطُلُ-بَاطِل-بَاطِلاً-بِالباطِل-أََبْطَلَ-–-يُبْطِلُ-مُبْطِل-مُبْطِلُوْن
- http://arabicverb.com/conjugate/بطل/AS1
- http://www.almaany.com/quran/2/42/4/
- http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=42&token=1
- http://tanzil.net/#search/quran/بالباطلِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar