Kamis, 19 Oktober 2017

Q002041013 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-41, Kata “tasytaruu”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

يٰبنىٓ إسرٓءيلَ اذكروا۟ نعمتىَ الّتىٓ أنعمتُ عليكمْ وأوفوا۟ بعهدىٓ أوفِ بعهدكم وإيّٰىَ فارهبونِ (QS 2:40)

وءامنوا۟ بمآ أنزلتُ مصدّقًا لّمَا معكمْ ولا تكونوٓا۟ أوّلَ كافرٍۭ بهِۦۖ ولا تشتروا۟ بـٔايٰتى ثمنًا قليلًا وإيّٰىَ فٱتّقونِ (QS 2:41)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-41 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Dan berimanlah kamu = وءامنوا۟
  • kepada apa yang = بمآ
  • telah Aku turunkan (Al Quran) = أنزلتُ
  • yang membenarkan apa yang = مصدّقًا لّمَا
  • ada padamu (Taurat), = معكمْ
  • dan janganlah kamu menjadi = ولا تكونوٓا۟
  • orang yang pertama kafir kepadanya, = أوّلَ كافرٍۭ بهِۦۖ
  • dan janganlah kamu menukarkan = ولا تشتروا۟
  • ayat-ayat-Ku dengan harga = بـٔايٰتى ثمنًا
  • yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa. = قليلًا وإيّٰىَ فٱتّقونِ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-13 dari ayat ke-41 surat Al-Baqarah, yaitu kata tasytaruu  (تَشْتَرُوْا) = kamu (jama’ mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) menukarkan.

Untuk mengingatkan kembali bahwa sebelumnya sudah kita bahas  wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il tsulatsi mazid untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
  1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
  6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
  13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
  16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
  17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Sebelumnya juga sudah kita bahas wazan kata kerja fi'il mazid bentuk ke-8 dari 14 dengan semua kemungkinan; shahih, mudhaf, kemasukan huruf illat maupun hamzah,  yaitu sebagai berikut:
  1. HM1 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) - itta'il (اِتَّعِلْ
  2. HN1 = ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) - ifta'i (اِفْتَعِ), naaqish waw
  3. HN2 = ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) - ifta'i (اِفْتَعِ), naaqish yaa
  4. HN3 = idda'aa (اِدَّعَى) - yadda'ii (يَدَّعِيْ) - idda'i (اِدَّعِ)
  5. HD1 = ifta'-'a (اِفْتَعَّ) - yafta'-'u (يَفْتَعُّ) - ifta'-'a (اِفْتَعَّ) or ifta'-'i' (اِفْتَعِّعْ)
  6. HD2 = idhta'ala (اِضْطَعَّ) - yadhtha'-'u (يَضْطَعُّ) - idhtha'-'a (اِضْطَعَّ) or idhtha'-'a' (اِضْطَعِّعْ)
  7. HA1 = iftaala (اِفْتَالَ) - yaftaalu (يَفْتَالُ) - iftal (اِفْتَلْ), untuk naqish waw
  8. HA2 = izdawala (اِزْدَوَلَ) - yazdawilu (يَزْدَوِلُ) - izdawil (اِزْدَوِلْ)
  9. HA3 = iftaala (اِفْتَالَ) - yaftaalu (يَفْتَالُ) - iftal (اِفْتَلْ), untuk naqish yaa
  10. HA4 = izdaala (اِزْدَالَ) - yazdaalu (يَزْدَالُ) - izdal (اِزْدَلْ)
  11. HA5 = ishthaala (اِصْطَالَ) - yashthaalu (يَصْطَالُ) - ishthal (اِصْطَلْ)
  12. HS1 = ifta'ala (اِفْتَعَلَ) - yafta'ilu (يَفْتَعِلُ) - ifta'il (اِفْتَعِلْ)
  13. HS2 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) - itta'il (اِتَّعِلْ)
  14. HS3 = idda'ala (اِدَّعَلَ) - yadda'ilu (يَدَّعِلُ) - idda'il (اِدَّعِلْ)
  15. HS4 = izda'ala (اِزْدَعَلَ) - yazda'ilu (يَزْدَعِلُ) - izda'il (اِزْدَعِلْ)
  16. HS5 = itta'ala (اِصْطَعَلَ) - itta'ala (يَصْطَعِلُ) - itta'ala (اِصْطَعِلْ)
  17. HS6 = idhtha'ala (اِضْطَعَلَ) - yadhtha'ilu (يَضْطَعِلُ) - idhtha'il (اِضْطَعِلْ)
  18. HS7 = iththa'ala (اِطَّعَلَ) - yaththa'ilu (يَطَّعِلُ) - iththa'il (اِطَّعِلْ)
  19. HS8 = izhzha'ala (اِظَّعَلَ) - yazhzha'ilu (يَظَّعِلُ) - izhzha'il (اِظَّعِلْ)
  20. HL1 = itta'aa (اِتَّعَى) - yatta'ii (يَتَّعِيْ) - itta'i (اِتَّعِ)
  21. HL2 = iftawaa (اِفْتَوَى) - yaftawii (يَفْتَوِيْ) - iftawi (اِفْتَوِ)
  22. HL3 = ittaa-a (اِفْتَاءَ) - yaftaau (يَفْتَاءُ) - iftaa (اِفْتَأْ)
  23. HH1 = i-ta'il (اِئْتَعِلْ) or i-ta'ala (اِئْتَعَلَ) - yaa-ta'ilu (يَأْتَعِلُ) - iita'ala (اِيْتَعَلَ) or iita'il (اِيْتَعِلْ
  24. HH2 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) - itta'il (اِتَّعِلْ
  25. HH3 = ifta-ala (اِفْتَأَلَ) - yafta-ilu (يَفْتَئِلُ) - ifta-il (اِفْتَئِلْ)
  26. HH4 = ifta'a-a (اِفْتَعَأَ) - yafta'i-u (يَفْتَعِئُ) - ifta'i (اِفْتَعِئْ)

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti orang, berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:
1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashil ada dua:
  • Dhamir rafa' munfashil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
  • Dhamir nashab munfashil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.

2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
  • Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
  • Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
  • Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam: 
  • Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).

Sebelumnya juga sudah kita bahas tentang kata kerja fi'il al-af’aal khamsah (fi'il fi'il yang lima), yaitu kata kerja yang diakhiri dengan huruf 'illat dan nun, seperti alif dan nun (ان), waw dan nun (ون) serta ya dan nun (ين).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa tanda asal-asal i’rab adalah harakat dan sukun. Maka tanda asal Rafa’ adalah Dhammah/tain (ــُــٌـ), tanda asal Nashab adalah Fathah/tain (ــَــًـ), tanda asal Jar adalah Kasrah/tain (ــِــٍــ) dan tanda asal Jazm adalah Sukun (ــْــ). Dengan demikian apabila ada kalimah yang tidak kebagian tanda i’rab asal (Harakth atau Sukun), maka bagiannya adalah tanda i’rab Pengganti Asal (Bisa juga Harakat, Huruf atau membuang Huruf).

Tanda pengganti i'rab asal adalah sebagai berikut:
  • Untuk rafa': Wau (و), Alif (ا) dan Nun (ن)
  • Untuk Nashab: Alif (ا), Ya (ي), Kasrah (ــِــ) dan membuang Nun (حذف النون)
  • Untuk Jar: Ya (ي) dan Fathah (ــَــ)
  • Untuk Jazm: membuang huruf (حذف).

Kata tasytaruu (تَشْتَرُوا) aslinya tasytaruuna (تَشْتَرُوْنَ) = kamu (jama’ mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) menjual, membeli, jual beli atau menukar, adalah kata kerja fi'il mudhari’ untuk dhamir muttashil antum (أنتم) = kamu (jama’ mudzakkar). Kata tasytaruuna (تَشْتَرُوْنَ) merupakan tashrif lughawiyah dari kata kerja yasytarii (يَشْتَرِي) = kamu (jama’ mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) menjual, membeli, jual beli atau menukar. Kata yasytarii (يَشْتَرِي) adalah fi’il mudhari’ atau tashrif istilahiyyah dari kata kerja fi’il madhi isytaraa (اشترى) = dia laki2 tunggal telah membeli, menjul, melakukan jual beli atau menukar. Kata kerja isytaraa (اشترى) - yasytarii (يشتري) adalah fi'il tsulatsi mazid bentuk ke-8 dari 14 yang kemasukan huruf illat yaa naaqish atau diakhir kata atau huruf ke-3 dengan wazan ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) atau indeks HN2. Kata ifta'aa (اِفْتَعَى) berasal dari kata syaraa (شَرَى) = dia laki-laki tunggal telah melakukan jual beli, barter atau menukar. Kata syaraa (شرى) - yasyrii (يشري) adalah kata kerja fi’il tsulatsi mujarrad naqish bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) atau indeks AN3.

Jadi kata tasytaruu (تَشْتَرُوْا) pada ayat ke-41 surat Al-Baqarah ini adalah kata kerja fi’il mudhari’ mujazam dengan cara menghapus al-nun dari pada kata kerja fi’il yang lima (al-af’aal khamsa) karena huruf laa (لا) nahiyah pada kata walaa (وَلَا) sebelumnya, sedangkan huruf al-waw (و) adalah isim dhamir muttashil yang menempati posisi rafa’ sebagai isim faa’il atau pelaku.  Kata kerja fi'il mudhari tasytaruu (تَشْتَرُوا) ini  di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 3 kali, sedangkan asal kata isytarauu (اِشْتَرَوُا) terdapat sebanyak 7 kali dan akar kata syaraa (شرى) terdapat sebanyak 25 kali.

1.0. Indek = Q002041013
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 41
1.3. No kalimat = 13
2.0. Qur'anic = تَشْتَرُوُا
2.1. Tarjamah = kamu (laki2 jamak telah) menukar
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = اشْتَرُوا
6.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah membeli, menjual, jual beli atau menukar
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = شَرَى
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah menjual, membeli atau jual beli atau menukar
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/59-الشين/907-شَرَى-يَشْري-اشْتَرى-–-يَشْتَري
  2. http://arabicverb.com/conjugate/شري/HD2
  3. http://www.almaany.com/quran/2/41/13/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=41&token=12
  5. http://tanzil.net/#search/quran/تشتروا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar