Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
قالوا۟ سبحٰنَكَ لا علمَ لنَآ إلّا ما علّمتَنَآ ۖ إنّكَ أنتَ العليمُ الحكيمُ (QS 2:32)
قالَ يـٔادمُ أنبئهُم بأسمآئهِمْ ۖ فلمّآ أنبأَهُم بأسمآئهِمْ قالَ ألمْ أقُل لّكمْ إنّىٓ أعلمُ غيب السّمٰوٰتِ والْأرضِ وأعلمُ ما تبدُونَ وما كنتمْ تكتمُونَ (QS 2:33)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-33 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Allah berfirman: "Hai Adam, = قالَ يـٔادمُ
- beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". = أنبئهُم بأسمآئهِمْ
- Maka setelah = فلمّآ
- diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, = أنبأَهُم بأسمآئهِمْ
- Allah berfirman: "Bukankah = قالَ ألمْ
- sudah Ku-katakan kepadamu, = أقُل لّكمْ
- bahwa sesungguhnya Aku mengetahui = إنّىٓ أعلمُ
- rahasia langit dan bumi = غيب السّمٰوٰتِ والْأرضِ
- dan mengetahui apa yang = وأعلمُ ما
- kamu lahirkan = تبدُونَ
- dan apa yang kamu sembunyikan?" = وما كنتمْ تكتمُونَ
Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-19 dari ayat ke-33 surat Al-Baqarah, yaitu kata tubduuna (تُبْدُوْنَ) = kamu (jama' mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) memperlihatkan.
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 dari 14 yaitu fi'il tsulatsi mujarrad yang kemasukan satu huruf 'illat untuk posisi Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
- AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
- AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
- AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
- AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
- AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
- AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
- AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
- AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
- AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
- AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
- AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
- AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
- AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
- AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
- AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
- AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
- AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:
1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashil ada dua:
- Dhamir rafa' munfashil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
- Dhamir nashab munfashil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.
Dhamir Munfashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau disebut Ghaib, yaitu:
- Dia seorang (tunggal) laki-laki هُوَ - huwa
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هِيَ - hiya
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih). هُنَّ - hunna
B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) اَنْتَ – anta
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) اَنْتُمْ - antum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) اَنْتِ - hiya
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) اَنْتُنَّ - antunna
C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal atau seorang laki-laki atau perempuan اَنَا - ana
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَحْنُ – nahnu
2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
- Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
- Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
- Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.
Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - ha
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna
B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna
C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na
3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam:
- Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).
Alhamdulillah, sebelumnya juga sudah kita bahas kalau wazan ke-4 (dari 14) yaitu wazan dasar dengan indek D = a'f'ala (َأَفْعَل) - yuf'ilu (يُفْعِلُ) - af'il (أَفْعِلْ), kemasukan atau tidak kemasukan huruf 'illat dan/atau hamzah, tashrif istilihiyahnya menjadi sebagai berikut:
- DM1 = au'ala (أَوْعَلَ) - yuu'ilu (يُوْعِلُ) - au'il (أَوْعِلْ)
- DM2 = ai'ala (أَيْعَلَ) - yuu'ilu (يُوْعِلُ) - ai'il (أَيْعِلْ)
- DN1 = af'aa (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) - af'i (أَفْعِ) - waw naqish
- DN2 = af'ai (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) - af'i (أَفْعِ) - yaa naqish
- DD1 = afa'-'a (أَفَعَّ) - yufi'-'u (يُفِعُّ) - afi'-'a (أَفِعَّ) atau af'i' (أَفْعِعْ)
- DA1 = afaala (أَفَالَ) - yufiilu (يُفِيْلُ) - afil (أَفِلْ) - waw ajwaf
- DA2 = afaala (أَفَالَ) - yufiilu (يُفِيْلُ) - afil (أَفِلْ) - yaa ajwaf
- DS1 = af'ala (أَفْعَلَ) - yuf'ilu (يُفْعِلُ) - af'il (أَفْعِلْ)
- DL1 = au'ai (أَوْعَى) - yuu'ii (يُوْعِيْ) - au'i (أَوْعِ)
- DL2 = afaa-a (أَفَاءَ) - yuufii-u (يُفِيْءُ) - afi' (أَفِئْ)
- DL3 = afai (أَفَى) - yufii (يُفِيْ) - afi (أَفِ)
- DL4 = aa'ai (آعَى) - yu'-'ii (يُؤْعِيْ) - aa'i (آعِ)
- DL5 = afyaa (أَفْيَا) - yufyii (يُفْيِيْ) - afyi (أَفْيِ)
- DH1 = aa'ala (آعَلَ) - yu'-'ilu (يُؤْعِلُ) - aa'il (آعِلْ)
- DH2 = af-ala (أَفْأَلَ) - yuf-ilu (يُفْئِلُ) - af-il (أَفْئِلْ)
- DH3 = af'a-a (أَفْعَأَ) - yuf'i-u (يُفْعِئُ) - af'i' (أَفْعِئْ)
Juga telah kita bahas sebelumnya bahwa struktur kalimat dalam bahasa Arab minimal harus tersusun dari dua kata atau lebih atau disebut jumlah atau nomina atau frasa atau kata majemuk yang mempunyai makna. Berdasarkan komponen penyusunnya, ada dua jumlah atau kata majemuk bermakna, sebagai berikut:
- Jumlah Fi'liyyah, yaitu kalimat yang diawali dengan fi'il, dengan struktur: fi'il + isim.
- Jumlah ismiyyah, yaitu kalimat yang diawali dengan isim, dengan struktur: isim + fi'il dan isim + isim
Pada frasa atau jumlah ismiyah, isim yang pertama sebagai Mubtada dan isim yang kedua sebagai khabar. Mubtada adalah kata atau objek dalam bentuk isim yang ingin dijelaskan (diterangkan) sedangkan khabar sesuai dengan namanya adalah kabar atau penjelasan (menerangkan) dari kondisi, keadaan, jabatan, atau penjelasan dalam bentuk apapun dari objek yang sedang dijelaskan (mubtada).
Ada 3 Kaidah dalam menyusun jumlah ismiyyah:
- Baik mubtada maupun khabar sama-sama harus dalam keadaan rafa' (i'rab rafa') dengan ciri utama dhammah. Isim dengan i'rab rafa' disebut isim marfu'.
- Mubtada harus isim ma'rifah, yaitu kata khusus atau tertentu dengan ciri utama atau diawali alif lam ma'rifah. Sedangkan khabar hukum asalnya adalah nakirah, kecuali untuk isim-isim yang dari asalnya ma'rifah (Isim 'Alam, Isim Isyarah, dan Dhamir)
- Khabar harus sama dengan mubtada dari sisi jenis dan jumlah/banyaknya. Bila mubtadanya mufrad dan mudzakkar, maka khabarnya wajib mufrad dan mudzakkar. Begitupun bila mubtadanya muannats dan tastsniyah, maka khabarnya harus muannats dan tatsniyah, dan seterusnya.
Kata tubduuna (تُبْدُوْنَ) adalah kata kerja fi'il mudhari dan merupakan perubahan atau tasrif lughawiyyah dari kata yubdii (يُبْدِيْ) = dia (laki2 tunggal sedang, akan dan/atau sentiasa) memperlihatkan. Kata yubdii (يُبْدِيْ) merupakan perubahan atau tashrif istilahiyyah dari kata kerja fi'il madhi abdaa (أَبْدَى) = dia (laki2 jamak telah) memperlihatkan. Kata abdaa (أَبْدَى) - yubdii (يُبْدِيْ) merupakan kata kerja fi'il tsulatsi mazid naqish waw bentuk ke-4 dari 14 dengan wazan af'aa (أَفْعَى) - yuf'ii (يُفْعِيْ) atau indeks DN1. Kata abdaa (أَبْدَى) - yubdii (يُبْدِيْ) berasal dari kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad naqish waw badaa (بَدَا) - yabduu (يَبْدُوْ) bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) atau indeks AN1.
Jadi kata tubduuna (تُبْدُوْنَ) pada ayat ke-33 ini adalah kata kerja fi'il mudhari' al-fa'ul khamsa yaitu salah satu dari 5 kata kerja yang berakhiran huruf illat dan nun. Kata tubdu' (تُبْدُ) merupakan fi'il mudhari' rafa dengan ciri utama dhammah dengan fa'il dhamir muttashil antum (أنتُمْ) waw nun (ون) menempati posisi rafa. Jumlah fi'liyyah tubduuna (تُبْدُوْنَ) merupakan maushul dari kata wa-a'lamu (وَأَعْلَمُ) sebelumnya karena isim maushul maa (ما) sebelumnya. Kata tubduuna (تُبْدُوْنَ) ini di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 3 kali, sedangkan asal kata abdaa (أَبْدَا) dengan semua kemungkinan awalan atau akhiran terdapat sebanyak 28 kali dan akar kata badaa (بَدَا) terdapat sebanyak 31 kali.
1.0. Indek = Q002033019
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 33
1.3. No kalimat = 19
2.0. Qur'anic = تُبْدُوْنَ
2.1. Tarjamah = kamu (jama' mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) memperlihatkan
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = أَبْدَا
6.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) memperlihatkan
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = بَدَا
7.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) menjelaskan
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'laamu bish-shawaabi.
Wassalam
Referensi:
- http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/48-الباء/141-بَدَا-يَبْدُوْ-بَادِي-بَدو-أَبْدى-–-يُبْدِي
- http://arabicverb.com/conjugate/أبدى/DD1
- http://www.almaany.com/quran/2/33/19/
- http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=33&token=17
- http://tanzil.net/#search/quran/%22تبدون%22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar