بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
كيفَ تكفرونَ باللهِ وكنتمْ أمْوٰتًا فأحْيٰكمْ ۖ ثمّ يميتُكمْ ثمّ يحييكمْ ثمّ إليهِ ترجعونَ (QS 2:28)
هو الّذى خلقَ لكُم مّا فى الأرْضِ جميعًا ثمّ اسْتوَىٰٓ إلى السّمآءِ فسوّىٰهنَّ سبعَ سمٰوٰتٍ ۚ وهو بكلِّ شىْءٍ عليمٌ (QS 2:29)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-29 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Dialah Allah, = هو الّذى
- yang menjadikan segala yang = خلقَ لكُم مّا
- ada di bumi untuk kamu = فى الأرْضِ جميعًا
- dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, = ثمّ اسْتوَىٰٓ إلى السّمآءِ
- lalu dijadikan-Nya = فسوّىٰهنَّ
- tujuh langit. = سبعَ سمٰوٰتٍ ۚ
- Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. = وهو بكلِّ شىْءٍ عليمٌ
Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-7 dari ayat ke-29 surat Al-Baqarah, yaitu kata al-ardhi (الْأَرْضِ) = dunia atau bumi.
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu:
1. Satuan bunyi yang disebut huruf atau abjad.
2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut kata (dalam bahasa Arab disebut kalimat = الْكَلِمَة)
3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut kalimat (dalam bahasa Arab disebut kalam = الْكَلَامْ atau jumlah = الْجُمْلَة).
Dalam tata bahasa Arab, kalimat atau kata dibagi ke dalam tiga golongan besar:
1. ISIM ( اِسْم ) atau atau kata benda, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut tidak terikat dengan waktu.
2. FI'IL ( فِعْل ) atau kata kerja, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.
3. HARF ( حَرْف ) atau kata tugas, yaitu kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain. Huruf yang dikategorikan sebagai al-kalimah adalah huruf-huruf ma'any (tergantung kebiasaan orang Arab).
Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas dalam tata bahasa Indonesia, tidak sama persis dengan Isim, Fi'il dan Harf dalam tata bahasa Arab. Namun bisalah dipakai untuk sekadar mendekatkan pengertian.
Pembagian Isim:
1. Isim 'Alam (Kata benda Nama). Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama dari seseorang atau sesuatu.
2. Isim mudzakkar (laki2) dan muannats (perempuan. Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
Dari segi bilangannya, bentuk-bentuk Isim dibagi tiga:
1. ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri.
2. ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua.
3. ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua.
Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:
1. ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu).
2. ISIM MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu).
Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin ( ً ٍ ٌ ). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ال ) di awalnya.
Kata al-ardhi (الأرضِ) terdiri dari dua bagian, sebagai berikut:
- Kata atau huruf alif lam ma'rifat (ال) yang menunjukkan kepada kata isim tertentu setelahnya.
- Kata isim alam (nama benda atau sesuatu) ardhi (أرضِ) = bumi, yaitu isim majrur yang i'rabnya menjadi kasrah karena adanya huruf jarr fii (فى) sebelumnya.
Jadi kata al-ardhi (الأرضِ) pada ayat ke-29 surat Al-Baqarah ini adalah isim alam (nama). Kata al-ardhi (الأرضِ) merupakan isim majrur dengan ciri utama kasrah disebabkan oleh huruf jarr asli fii (فِى) sebelumnya. Huruf jarr fii (فى) sebelumnya dengan isim majrur al-ardhi (الأرضِ) dikaitkan atau muta'alaq dengan kata isim shilah maushul maa (ما) yang diperkirakan telah dihilangkan atau dihapus (al-mahdzufah waltuqadir). Kata al-ardhi (الأرضِ) merupakan bagian dari shilah kata huwa (هُوَ) sebelumnya yang dihubungkan oleh isim maushul alladzi (الّذي) sebelumnya. Di dalam Al-Qur'an, huruf al-ardhi (الأرضِ) terdapat sebanyak 444 kali, sedangkan asal kata ardhi (أرض) terdapat sebanyak 461 kali.
1.0. Indek = Q002029007
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 29
1.3. No kalimat = 7
2.0. Qur'anic = الْأَرْضِ
2.1. Tarjamah = bumi atau permukaan bumi atau dunia
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = الْ
3.1. Tarjamah = ini, itu atau yang tententu (menunjukkan kata yang dikenal atau ma'rifat)
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = أَرْض
6.1. Tarjamah = bumi atau permukaan bumi atsu dunia
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat =
7.1. Tarjamah =
7.2. Jenis kalimat =
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
Apakah kata "ardh" bisa dibentuk kata jamaknya? Meningat bumi hanya ada 1 ... berbeda dengan kata samawat yg memang ada 7 tingkat atau sab'a samawat
BalasHapusاستوى di ayat 29 tdk ada uraiannya
BalasHapus