Rabu, 01 Maret 2017

Q002027013 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-27, Kata "an")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎۞ إنّ اللهَ لا يستحىِۦٓ أن يضربَ مثلًا مّا بعوضةً فما فوقهَا ۚ فأمَّا الّذين ءامنُوا۟ فيعلمُون أنّهُ الحقُّ من رّبّهِمْ ۖ وأمَّا الّذين كفرُوا۟ فيقولُون ماذآ أرادَ اللهُ بهٰذا مثلًا ۘ يضلُّ بهِۦ كثيرًا ويهْدِى بهِۦ كثيرًا ۚ وما يضلُّ بهِۦٓ إلَّا الفٰسقِين (QS 2:26)

‎الّذينَ ينقضُونَ عهدَ اللهِ منۢ بعدِ ميثٰقِهِۦ ويقطعُونَ مآ أمرَ اللهُ بهِۦٓ أَن يوصلَ ويفسدُونَ فى الأرضِ ۚ أولٓئكَ همُ الخٰسرُونَ (QS 2:27)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-27 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- (yaitu) orang-orang yang melanggar = الّذينَ ينقضُونَ
- perjanjian Allah = عهدَ اللهِ
- sesudah perjanjian itu teguh, = منۢ بعدِ ميثٰقِهِۦ
- dan memutuskan apa yang diperintahkan = ويقطعُونَ مآ أمرَ
- Allah (kepada mereka) untuk = اللهُ بهِۦٓ أَن
- menghubungkannya = يوصلَ
- dan membuat kerusakan di muka bumi. = ويفسدُونَ فى الأرضِ ۚ
- Mereka itulah orang-orang yang rugi. = أولٓئكَ همُ الخٰسرُونَ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-13 dari ayat ke-27 surat Al-Baqarah, yaitu kata kata an (أَن) = yang (untuk).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf maushul adalah huruf penyambung kepada kata lain (shilah) tapi tidak butuh atau tidak disambungkan dengan dhamir ('aid). Berbeda dengan isim maushul yang menyambungkan shilah dengan 'aid-nya. Huruf maushul dan shilahnya diartikan sebagai masdar sehingga huruf maushul disebut juga huruf masdariyah.

Huruf maushul adalah huruf mabni, ada beberapa dan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Maa (ما) = yang (apa), menghubungkan kepada isim shilah tidak berakal.
2. Man (مَن) = yang (siapa), menghubungkan kepada isim shilah berakal.
3. An (أن) = yang (bahwa), menghubungkan kepada shilah jumlah fi'liyah.
4. Anna (أنّ) = yang (bahwa), menghubungkan kepada shilah jumlah ismiyah.
5. Lau (لو) = yang (kalau), menghubungkan kepada shilah jumlah mufiidah terutama fi'il madhi dan mudhari'.
6. Kay (كي) = yang (supaya), menghubungkan kepada shilah jumlah fi'liyah terutama fi'il mudhari'.

Huruf mashdari, adalah huruf bisa ditakwil (diartikan atau ditukar atau digantikan) dengan atau kata fi’il mudhari’ setelahnya sebagai mashdar. Berikut beberapa ketentuan yang berhubungan dengan huruf mashdariyah:
1. Cara membedakan dengan selain mashdari adalah apabila huruf mashdari ini dan kalimat setelahnya bisa ditakwilkan kepada mashdar maka disebut huruf mashdari, apabila tidak maka bukan huruf mashdari.
2. Huruf mashdariyah ada 7 yang terdiri dari huruf maushul dan isim maushul, yaitu: Anna (َأَنّ), An (أَنْ), Kai (كَيْ), Lau (لَوْ), Hamzah (أ), Maa (مَا) dan Alladzi (الَّذِي).
3. Huruf mashdariyah menashabkan i'rab kata setelahnya.
4. Huruf mashdariyah tidak bisa diterjemahkan apa adanya, karena menjadi tidak lazim di dalam bahasa Indonesia, tetapi harus diterjemahkan sesuai dengan mashdarnya.

Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa i'rab atau perubahan harakat pada kata dapat terjadi karena mengikuti harakat kata sebelumnya yang dikenal atau disebut sebagai taabi' atau at-taabi' (التَّابِعُ). Tabi' adalah kata yang mengikuti hukum kata sebelumnya ditinjau dari sisi i'rab, sedangkan tawabi' adalah bentuk jamak dari tabi'. Tawabi' ada empat, sebagai berikut:
1. Na'at adalah tabi' yang menunjukkan sifat bagi isim sebelumnya.
2. 'Athaf adalah tabi' yang antara dia dan matbu'nya diperantarai dengan salah satu huruf 'athaf.
3. Taukid adalah tabi' yang disebutkan dalam kalimat untuk menolak sangkaan dari pendengar atas makna lain yang mungkin terkandung dalam kalimat tersebut.
4. Badal adalah tabi' yang disebutkan di dalam suatu kalimat untuk mewakili kata sebelumnya, baik mewakili secara keseluruhan ataupun sebagiannya saja. Badal bisa dikenal dengan menambahkan kata "yaitu" pada terjemah kata yang digantikan.

Jadi kata an (أَن) pada ayat ke-27 surat Al-Baqarah ini adalah huruf maushul dan mashdariyah yang menyambungkan dan ditakwilkan dengan kerja fi'il mudhari' setelahnya. Kata an (أَن) merupakan bagian pertama dari badal (mewakili) kata hi (هِ) pada kata bihi (بِهِ) sebelumnya. Kata an (أَن) juga merupakan bagian dari shilah dari kata maa (مَا) sebelumnya. Huruf an (أَن) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 537 kali.


1.0. Indek = Q002027013
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 27
1.3. No kalimat = 13
2.0. Qur'anic = أَنْ
2.1. Tarjamah = untuk
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = أَنْ
6.1. Tarjamah = untuk
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat =
7.1. Tarjamah =
7.2. Jenis kalimat =

‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar