Kamis, 23 Juni 2016

Q002014003 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-14, Kata "alladziina")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

وإذَا قيلَ لهُم ءامِنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمِنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)

وإذَا لقُوا الّذين ءامنُوا قالُوٓا ءامنّا وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم قالُوٓا إنّا معَكم إنّما نحن مستهزءُون (QS 2:14)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا لقُوا 
- الّذين ءامنُوا 
- قالُوٓا ءامنّا 
- وإذَا خلَوا إلىٰ شيٰطينِهِم 
- قالُوٓا إنّا معَكم 
- إنّما نحن مستهزءُون 

Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-3 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu kata alladziina (الَّذِينَ) = orang-orang (jamak mudzakkar) yang.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kata alladziina (الّذين) berasal dari kata alladzii (الّذي) = orang (tunggal mudzakkar) yang, adalah isim maushul (kata sambung), yaitu isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Isim maushul ini termasuk isim yang mabni yaitu isim yang keadaan/harakat akhirnya tidak mengalami perubahan walaupun diletakkan pada posisi yang berbeda dalam suatu kalimat.

Kata isim maushul alladzii (الَّذِيْ) adalah untuk mudzakkar (kata berjenis laki2) tunggal. Bila isim maushul itu dipakai untuk muannats (kata berjenis perempuan) tunggal maka alladzii (الَّذِيْ) menjadi allatii (الَّتِيْ). Bila isim maushul itu digunakan untuk mutsanna (dual) maka alladzii (الَّذِيْ) menjadi alladzani (الَّذَانِ) sedangkan allatii (الَّتِيْ) menjadi allatani (الَّتَانِ). Bila isim maushul itu dipakai untuk jamak maka baik alladzii (الَّذِيْ) maupun allattii (الَّتِيْ), dua-duanya menjadi alladziina (الّذين).

Seperti sudah kita bahas sebelumnya bahwa setelah isim maushul wajib terdapat shilah yang menjelaskan maknanya. Disyaratkan dalam shilah isim maushul ini mengandung dhamir ('aaid) yang sesuai terhadap maushulnya. Dengan kata lain, apabila maushulnya mufrad (tunggal), maka dhamirnya mufrad, apabila maushulnya mudzakkar (jenis laki2), maka dhamirnya mudzakkar, apabila maushulnya selain dari keduanya, maka dhamirnya pun disesuaikan pula dengannya.

Jadi kata alladziina (الّذين) pada ayat ke-14 surat Al-Baqarah ini adalah isim maushul mabni menempati posisi maful bih (objek) dengan i'rab nasab dengan ciri utama fathah. Tetapi berhubung isim maushul adalah isim mabni maka perubahan  kata alladziina (الّذين) ini tersirat tidak tersurat. Kata alladziina (الّذين) ini menghubungkan kata laquu (لقُوا) sebelumnya dengan kata shilah setelah alladziina.

Jadi kata ke-3 dari ayat ke-14 surat Al-Baqarah, yaitu isim maushul alladziina (الّذين) merupakan bagian dari syarat pertama yang terletak setelah kata atau huruf adat syarat idzaa (إذَا). Isim maushul (kata sambung) alladziina (الّذين) ini terdapat 810 kali dalam Al Qur'an, sementara kata alladzii (الّذي) sendiri terdapat sebanyak 268 kali.


1.0. indek = Q002014003
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 14
1.3. no kalimat = 3
2.0. Qur'anic = الَّذِينَ
2.1. Tarjamah = orang-orang (jamak mudzakkar) yang
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = الّذي
6.1. Tarjamah = yang 
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.


--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar