Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
ألآ إنّهُم همُ المفسدُون ولٰكن لّا يشعرُون (QS 2:12)
وإذَا قيل لهُم ءامنُوا كمآ ءامنَ النّاسُ قالُوا أنؤمنُ كمآ ءامنَ السّفهآءُ ألآ إنّهُم همُ السّفهآءُ ولٰكن لّا يعلمُون (QS 2:13)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-13 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- وإذَا قيل لهُم ءامنُوا
- كمآ ءامنَ النّاسُ
- قالُوا
- أنؤمنُ
- كمآ ءامنَ السّفهآءُ
- ألآ إنّهُم
- همُ السّفهآءُ
- ولٰكن لّا يعلمُون
Insyaa' Allah pada hari ini kita akan membahas kata ke-2 dari ayat ke-13 surat Al-Baqarah, yaitu kata qiila (قِيلَ) = (telah) dikatakan (oleh orang ke-3 tunggal laki2).
Sebelumnya sudah kita bahas mengenai wazan kata fi'il mujarrad yang kemasukan satu huruf 'illat baik diawal, ditengah maupun diakhir akar kata. Untuk wazan fi'il mujarrad yang kemasukan satu huruf 'illat ditengah akar kata disebut ajwaf dengan indek AA1 - AA6. Ajwaf ada dua; yang pertama yaitu ajwaf waw, yaitu huruf wazan 'ain fi'il mujarrad kemasukan huruf waw (و); yang kedua yaitu ajwaf yaa, yaitu huruf wazan 'ain fi'il mujarrad kemasukan huruf yaa (ي). Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa kalau huruf 'illat waw (و) atau yaa (ي) pada posisi ajwaf (ditengah akar kata) maka huruf 'illat waw (و) atau yaa (ي) berubah menjadi alif (ا).
Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa kata kerja fi'il majhuul adalah kata kerja passive yang dibentuk atau merupakan tashrif istilahiyah dari kata kerja fi'il ma'luum (active) untuk masing2 kata kerja fi'il madhi dan fi'il mudhari'.
Jadi kata qiila (قيلَ) adalah kata ke-2 pada kalimat pertama ayat ke-13 surat Al-Baqarah yang merupakan kata kerja fi'il madhi majhuul (pasif) dari kata kerja fi'il madhi ma'luum (aktif) qaala (قال) dengan wazan AA1 (mujarrad ajwaf waw faala (فال).
Huruf 'illat alif (ا) pada akar kata fi'il madhi ma'luum qaala (قال) berasal dari ajwaf waw (و) yaitu huruf 'ain pada akar katanya kemasukan huruf waw (و).
Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa huruf adat syarat idzaa (إذَا) dikaitkan dengan syarat dan jawab. Kata qiila (قيل) merupakan syarat pertama yang terletak setelah kata atau huruf adat syarat idzaa (إذَا). Kata qiila (قيل) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 49 kali, sedangkan akar kata qaala (قال) terdapat sebanyak 1722 kali.
1.0. indek = Q002013002
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 13
1.3. no kalimat = 2
2.0. Qur'anic = قِيلَ
2.1. Tarjamah = telah dikatakannya (laki2 tunggal)
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = قَالَ
6.1. Tarjamah = dia laki2 telah berkata
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = قَالَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 telah berkata
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar