Rabu, 13 September 2017

Q002038017 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-38, Kata "yahzanuuna")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

فتلقَّىٰٓ ءادمُ مِن رّبّهِۦ كلمٰتٍ فتابَ عليهِ ۚ إنّهُۥ هوَ التّوّابُ الرّحيمُ (QS 2:37)

قلنَا اهبطُوا۟ منهَا جميعًا ۖ فإمَّا يأتينَّكُم مّنِّى هدًى فمَن تبعَ هداىَ فلا خوفٌ عليهِمْ ولا همْ يحزنُونَ
(QS 2:38)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-38 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Kami berfirman: = قلنَا
  • "Turunlah kamu = اهبطُوا۟
  • semuanya dari surga itu! = منهَا جميعًا
  • Kemudian jika = فإمَّا
  • datang kepadamu, = يأتينَّكُم
  • petunjuk-Ku = مّنِّى هدًى 
  • maka barang siapa = فمَن
  • yang mengikuti = تبعَ
  • petunjuk-Ku, = هداىَ
  • niscaya tidak ada kekhawatiran = فلا خوفٌ
  • atas mereka, = عليهِمْ
  • dan tidak (pula) mereka = ولا همْ
  • bersedih hati". = يحزنُونَ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-17 atau kata terakhir dari ayat ke-38 surat Al-Baqarah, yaitu kata yahzanuuna (يَحْزَنُوْنَ) = mereka (jama' mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) bersedih hati.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
  1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
  7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:
1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashil ada dua:
  • Dhamir rafa' munfashil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
  • Dhamir nashab munfashil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.

Dhamir Munfashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau disebut Ghaib, yaitu:
  • Dia seorang (tunggal) laki-laki هُوَ - huwa
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هِيَ - hiya
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih). هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) اَنْتَ – anta
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) اَنْتُمَاَ – antuma
  • Kalian (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) اَنْتُمْ - antum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) اَنْتِ - hiya
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan) اَنْتُمَاَ – antuma
  • Kalian (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) اَنْتُنَّ - antunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal atau seorang laki-laki atau perempuan اَنَا - ana
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَحْنُ – nahnu

2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
  • Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
  • Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
  • Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
  • Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - ha
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam: 
  • Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).

Sebelumnya juga sudah kita bahas tentang kata kerja fi'il al-faa'ul khamsah (fi'il fi'il yang lima), yaitu kata kerja yang diakhiri dengan huruf 'illat dan nun, seperti alif dan nun (ان), waw dan nun (ون) serta ya dan nun (ين).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa tanda asal-asal i’rab adalah harakat dan sukun. Maka tanda asal Rafa’ adalah Dhammah/tain (ــُــٌـ), tanda asal Nashab adalah Fathah/tain (ــَــًـ), tanda asal Jar adalah Kasrah/tain (ــِــٍــ) dan tanda asal Jazm adalah Sukun (ــْــ). Dengan demikian apabila ada kalimah yang tidak kebagian tanda i’rab asal (Harakth atau Sukun), maka bagiannya adalah tanda i’rab Pengganti Asal (Bisa juga Harakat, Huruf atau membuang Huruf).

Tanda pengganti i'rab asal adalah sebagai berikut:
  • Untuk rafa': Wau (و), Alif (ا) dan Nun (ن)
  • Untuk Nashab: Alif (ا), Ya (ي), Kasrah (ــِــ) dan membuang Nun (حذف النون)
  • Untuk Jar: Ya (ي) dan Fathah (ــَــ)
  • Untuk Jazm: membuang huruf (حذف).

Juga telah kita bahas sebelumnya bahwa struktur kalimat dalam bahasa Arab minimal harus tersusun dari dua kata atau lebih atau disebut jumlah atau nomina atau frasa atau kata majemuk yang mempunyai makna. Berdasarkan komponen penyusunnya, ada dua jumlah atau kata majemuk bermakna, sebagai berikut:
  1. Jumlah Fi'liyyah, yaitu kalimat yang diawali dengan fi'il, dengan struktur: fi'il + isim.
  2. Jumlah ismiyyah, yaitu kalimat yang diawali dengan isim, dengan struktur: isim + fi'il dan isim + isim

Pada frasa atau jumlah ismiyah, isim yang pertama sebagai Mubtada dan isim yang kedua sebagai khabar. Mubtada adalah kata atau objek dalam bentuk isim yang ingin dijelaskan (diterangkan) sedangkan khabar sesuai dengan namanya adalah kabar atau penjelasan (menerangkan) dari kondisi, keadaan, jabatan, atau penjelasan dalam bentuk apapun dari objek yang sedang dijelaskan (mubtada).

Ada 3 Kaidah dalam menyusun jumlah ismiyyah: 
  1. Baik mubtada maupun khabar sama-sama harus dalam keadaan rafa' (i'rab rafa') dengan ciri utama dhammah. Isim dengan i'rab rafa' disebut isim marfu'.
  2. Mubtada harus isim ma'rifah, yaitu kata khusus atau tertentu dengan ciri utama atau diawali alif lam ma'rifah. Sedangkan khabar hukum asalnya adalah nakirah, kecuali untuk isim-isim yang dari asalnya ma'rifah (Isim 'Alam, Isim Isyarah, dan Dhamir)
  3. Khabar harus sama dengan mubtada dari sisi jenis dan jumlah/banyaknya. Bila mubtadanya mufrad dan mudzakkar, maka khabarnya wajib mufrad dan mudzakkar. Begitupun bila mubtadanya muannats dan tastsniyah, maka khabarnya harus muannats dan tatsniyah, dan seterusnya.

Kata yahzanuuna (يَحْزَنُوْنَ) adalah kata kerja fi'il mudhari dengan pelaku pihak ke-3 jamak laki-laki. Kata yahzanuuna (يَحْزَنُوْنَ) merupakan tashrif lughawiyah dari kata yahzanu (يَحْزَنُ) = dia laki-laki tunggal sedang, akan dan/atau senantiasa bersedih hati atau menjadi sedih. Kata yahzanu (يَحْزَنُ) merupakan tashrif istilahiyyah dari kata kerja fi'il madhi hazina (حَزِنَ) = dia laki-laki tunggal telah bersedih hati atau menjadi sedih. Kata hazina (حَزِنَ) - yahzanu (يَحْزَنُ) merupakan kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad asli bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) atau indeks AS4. 

Berikut adalah semua tashrif lughawiyah dari kata yahzanu (يَحْزَنُ) untuk semua dhamir:
  1. Huwa (هو) = yahzanu (يَحْزَنُ
  2. Humaa (هما) = yahzanaani (يَحْزَنَانِ) untuk 2-laki2 orang ke-3
  3. Hum (هم) = yahzanuuna (يَحْزَنُوْنَ
  4. Hiya (هي) = tahzanu (تَحْزَنُ
  5. Humaa (هما) = tahzanaani (تَحْزَنَانِ) untuk 2-perempuan orang ke-3
  6. Huna (هن) = yahzanna (يَحْزَنَّ
  7. Anta (أنتَ) = tahzanu (تَحْزَنُ
  8. Antumaa (أنتما) = tahzanaani (تَحْزَنَانِ) untuk 2-laki2 orang ke-2
  9. Antum (أنتم) = tahzanuuna (تَحْزَنُوْنَ
  10. Anti (أنتِ) = tahzaniina (تَحْزَنِيْنَ
  11. Antumaa (أنتما) = tahzanaani (تَحْزَنَانِ) untuk 2-perempuan orang ke-2
  12. Antuna (أنتن) = tahzanna (تَحْزَنَّ
  13. Anaa (أنا) = ahzanu (أَحْزَنُ
  14. Nahnu (نحن) = nahzanu (نَحْزَنُ

Jadi kata yahzanuuna (يَحْزَنُوْنَ) pada ayat ke-38 surat Al-Baqarah ini adalah kata kerja fi'il mudhari' al-fa'ul khamsa yaitu salah satu dari 5 kata kerja yang berakhiran huruf illat dan nun. Kata yahzanu (يَحْزَنُ) merupakan fi'il mudhari' rafa dengan ciri utama dhammah dengan fa'il dhamir muttashil hum (هُمْ) menempati posisi isim rafa' faa'il waw nun (ون). Kata atau jumlah fi'liyyah yahzanuuna (يَحْزَنُوْنَ) merupakan khabar laa (لا) dari kata laa nafiyyah (لا) pada kata walaa (ولا) sebelumnya. Jumlah yahzanuuna (يَحْزَنُوْنَ) juga merupakan bagian jawab syarat huruf syarat man (مَنْ) pada kata faman (فَمَن) sebelumnya. Kata yahzanuuna (يَحْزَنُوْنَ) pada ayat ke-38 surat Al-Baqarah ini, di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak  13 kali, sedangkan asal kata yahzanu (يحزن) dengan berbagai awalan dan/atau akhiran terdapat sebanyak  23 kali dan akar kata hazina (حزن) terdapat sebanyak 42 kali.

1.0. Indek = Q002038017
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 38
1.3. No kalimat = 17
2.0. Qur'anic = يَحْزَنُوْنَ
2.1. Tarjamah =  mereka (jama' mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) bersedih hati.
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = وْنَ
5.1. Tarjamah = mereka (jama' mudzakkar)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = يَحْزَنُ
6.1. Tarjamah =  dia laki-laki tunggal sedang, akan dan/atau senantiasa bersedih hati atau menjadi sedih
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = حَزِنَ
7.1. Tarjamah = dia laki-laki tunggal telah bersedih hati atau menjadi sedih
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:
  1. http://arabicverb.com/conjugate/حزن/AS4
  2. http://www.almaany.com/quran/2/38/17/
  3. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=38&token=12
  4. http://tanzil.net/#search/quran/يحزنُون

Tidak ada komentar:

Posting Komentar