Jumat, 08 September 2017

Q002038012 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-38, Kata "falaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

فتلقَّىٰٓ ءادمُ مِن رّبّهِۦ كلمٰتٍ فتابَ عليهِ ۚ إنّهُۥ هوَ التّوّابُ الرّحيمُ (QS 2:37)

قلنَا اهبطُوا۟ منهَا جميعًا ۖ فإمَّا يأتينَّكُم مّنِّى هدًى فمَن تبعَ هداىَ فلا خوفٌ عليهِمْ ولا همْ يحزنُونَ
(QS 2:38)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-38 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Kami berfirman: = قلنَا
  • "Turunlah kamu = اهبطُوا۟
  • semuanya dari surga itu! = منهَا جميعًا
  • Kemudian jika = فإمَّا
  • datang kepadamu, = يأتينَّكُم
  • petunjuk-Ku = مّنِّى هدًى 
  • maka barang siapa = فمَن
  • yang mengikuti = تبعَ
  • petunjuk-Ku, = هداىَ
  • niscaya tidak ada kekhawatiran = فلا خوفٌ
  • atas mereka, = عليهِمْ
  • dan tidak (pula) mereka = ولا همْ
  • bersedih hati". = يحزنُونَ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-12 dari ayat ke-38 surat Al-Baqarah, yaitu kata falaa (فَلَا) = niscaya atau maka tidak.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf fa (فَ) di dalam tata bahasa Arab atau ilmu nahwu bisa berperan sebagai berikut:
  1. Huruf 'athaf fa (فَ) = kemudian, yaitu huruf penghubung yang berurutan tanpa tenggang waktu dan bisa masuk ke isim atau fi'il.
  2. Huruf nashab atau sababiyah fa (فَ) = sehingga atau mengakibatkan, yaitu huruf yang masuk pada fi'il mudhari' kemudian menashabkan fi'il tersebut. Memberi faidah bahwa yang sebelumnya merupakan sebab bagi yang setelahnya dan harus didahului oleh thalab atau nafi. 
  3. Huruf ibtida' atau isti'naafiyah fa (فَ) = maka, yaitu yang terletak pada jawab syarat. 

Sebelumnya sudah kita bahas tentang kata atau huruf laa (لا). Huruf laa (لا) bisa masuk pada kata kerja atau fi'il dan juga bisa masuk pada kata benda atau sifat atau isim. 

Kata atau huruf laa (لا) yang masuk pada kata fi'il terdiri dari:
  • Laa nahiyah (لا) = jangan, yaitu huruf laa yang berfungsi untuk melarang (diartikan janganlah). Ciri dari laa nahiyah adalah menjazmkan (mensukunkan) fi'il mudhari'.
  • Laa nafiyah (لا) = tidak, yaitu huruf laa yang berfungsi untuk menafikan (diartikan tidak atau belum). Ciri dari laa nafiyah adalah tidak menjazmkan (mensukunkan) fi'il mudhari'.

Adapun huruf laa (لا) yang masuk kepada kata isim terdiri dari:
  • Laa athaf (لا) = bukan, yaitu huruf nafiyah yang menafikan hukum dari ma'thuf yaitu kata setelah huruf laa athaf.
  • Laa nafiyah lil jinsi (لا) = tidak ada, yaitu huruf laa (لا) yang merupakan saudaranya huruf inna (إنّ). Huruf laa nafiyah lil jinsi masuk ke mubtada’ dan khabar dan beramal seperti amalnya inna dengan syarat isimnya nakirah dan bertemu langsung serta khabar dinafikan dari jenis isimnya. 
  • Huruf laa nafiyah (لا) = bukan, yaitu huruf laa (لا) yang beramal seperti Laisa (ليس). Masuk ke mubtada’ dan khabar, beramal seperti amalnya Laisa dengan syarat mubtada’ dan khabar nakirah dan dengan syarat penafiannya tidak dibatalkan oleh huruf illa (إلّا) yang dimasukkan sebelum khabar.
  • Huruf laa nafiyah zaidah atau tambahan (لا) = bukan, yaitu huruf laa (لا) yang apabila masuk ke isim ma’rifah atau apabila dimasuki huruf jar. Pada dua keadaan ini maka huruf laa (لا) tidak berpengaruh kepada i’rab isim setelahnya. 

Jadi kata falaa (فَلَا) = maka tidak, terdiri dari dua kata berikut:
  • Huruf ibtida' atau isti'naafiyah fa (فَ) = kemudian atau maka, yaitu huruf fa (فَ) yang terletak diawal kalimat jawab syarat. Huruf ibtida' atau  isti'naayiyah tidak mempengaruhi i'rab kata setelah.
  • Kata atau huruf nafiyah laa (لَا) = tidak atau bukan, yaitu huruf laa (لا) yang beramal seperti Laisa (ليس). Masuk ke mubtada’ dan khabar, beramal seperti amalnya Laisa dengan syarat mubtada’ dan khabar nakirah dan dengan syarat penafiannya tidak dibatalkan oleh huruf illa (إلّا) yang dimasukkan sebelum khabar.

Jadi kata falaa (فَلَا) pada ayat ke-38 surat Al-Baqarah ini merupakan awal jawab syarat huruf syarat man (مَنْ) pada kata faman (فَمَن) sebelumnya. Kata falaa (فَلَا) pada ayat ke-38 surat Al-Baqarah ini, di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 156 kali, sedangkan asal kata laa (لا) dengan berbagai awalan terdapat sebanyak ribuan kali.

1.0. Indek = Q002038012
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 38
1.3. No kalimat = 12
2.0. Qur'anic = فَلَا
2.1. Tarjamah = maka atau niscaya tidak
2.2. Jenis kalimat = حرف
3.0. Awalan1 = فَ
3.1. Tarjamah = maka, kemudian
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = لَا
6.1. Tarjamah = tidak atau bukan
6.2. Jenis kalimat = حرف
7.0. Akar kalimat = 
7.1. Tarjamah = 
7.2. Jenis kalimat = 

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.almaany.com/quran/2/38/12/
  2. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=38&token=12
  3. http://tanzil.net/#search/quran/فَلا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar