Minggu, 20 Agustus 2017

Q002037004 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-37, Lafazh Al-Jalaalah "Rabbihi")

  1. Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

    بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

    فأزلَّهما الشّيطٰنُ عنها فأخرجَهما ممّا كانا فيهِ ۖ وقلنَا اهبطُوْا بعضُكم لبعضٍ عدوٌّ ۖ ولكم فى الأرضِ مستقرٌّ ومتٰعٌ إلىٰ حينٍ (QS 2:36)

    فتلقَّىٰٓ ءادمُ مِن رّبّهِۦ كلمٰتٍ فتابَ عليهِ ۚ إنّهُۥ هوَ التّوّابُ الرّحيمُ (QS 2:37)

    Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

    Ayat ke-37 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
    • Kemudian Adam menerima = فتلقَّىٰٓ ءادمُ
    • beberapa kalimat dari Tuhannya, = مِن رّبّهِۦ كلمٰتٍ 
    • maka Allah menerima taubatnya. = فتابَ عليهِ ۚ
    • Sesungguhnya Allah = إنّهُۥ هوَ 
    • Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. = التّوّابُ الرّحيمُ 

    Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-4 dari ayat ke-37 surat Al-Baqarah, yaitu kata Rabbihi (رَّبِّهِ) = Tuhannya atau Tuhan dia (laki2 tunggal).

    Sebelumnya sudah bahas wazan kata kerja atau fi'il tsulatsi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 yangmana huruf ke-2 dan ke-3 nya sama atau disebut mudha'af:
    1. AD1 = fa'a'a (فَعَّ) - yafu'u'u (يَفُعُّ) - fu'a'a (فُعَّ) atau uf'u' (اُفْعُعْ)
    2. AD2 = fa'a'a (فَعَّ) - yafa'u'u (يَفَعُّ) - fa'a'a (فَعَّ) atau if'a' (اِفْعَعْ)
    3. AD3 = fa'a'a (فَعَّ) - yafi'u'u (يَفِعُّ) - fi'a'a (فِعَّ) atau if'i' (اِفْعِعْ)
    4. AD4 = wa'a'a (فَعَّ) - yawa'u'u (يَوَعُّ) - wa'a'a (فُعَّ) atau iw'a' (اِوْعَعْ)

    Sebelumnya sudah kita bahas bahwa fungsi kata isim dhamir atau kata ganti orang muttashil ada tiga macam, sebagai berikut:
    • Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
    • Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
    • Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

    Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

    A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
    • Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
    • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
    • Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
    • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَ - ha
    • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
    • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

    B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
    • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
    • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
    • Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
    • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
    • Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
    • Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

    C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
    • Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
    • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

    Untuk mengingatkan kembali bahwa kata isim dhamir muttashil hu (هُ) adalah mabni, yaitu tidak berubah harakat huruf terakhirnya pada posisi manapun dalam kalimat. Tapi berdasar dalil lafazh sama'i (kebiasaan bangsa Arab),  dhamir muttashil hu (هُ) juga diucapkan hi (هِ). Baik kata dhamir hi (هِ) dan dhamir hu (هُ) keduanya mempunyai arti yang sama, yaitu untuk orang ketiga tunggal laki2 (dia atau nya). 

    Juga sebelumnya sudah kita bahas tentang kata majemuk yang tidak sempurna yang terdiri dari isim-isim. Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu', Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. 

    Kata Rabbihi (رَّبِّهِ) terdiri dari dua bagian kata sebagai berikut:
    • Kata atau lafazh Al-Jalaalah Rabbi (رَّبِّ) = Tuhan atau Pemilik, aslinya dari kata atau lafazh Al-Jalaalah raabb (رابّ) = Tuhan atau Pemilik, adalah isim faa'il (pelaku) dari kata kerja rabba (رَبَّ) atau rababa (رَبَبَ) = (dia mufrad mudzakkar telah) mengasuh, memimpin, mengatur, memerintah, mendidik, memelihara. Kata kerja rabba (رَبَّ) - yarubbu (يَرُبُّ) adalah fi'il tsulatsi mudha'af mujarrad bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'a'a (فَعَّ) - yafu'u'u (يَفُعُّ) atau indek AD1. 
    • Kata benda atau isim dhamir muttashil hi (هِ) = dia laki2 tunggal, adalah pihak ketiga yang dibicarakan atau ghaib. 

    Jadi lafazh Al-jalaalah Rabbi (رَّبِّ) pada kata Rabbihi (رَّبِّهِ) di dalam ayat ke-37 surat Al-Baqarah ini, adalah isim majrur dengan ciri utama kasrah karena huruf jarr min (مِنْ) sebelumnya. Kata atau lafazh Al-Jalaalah Rabbi (رَّبِّ) juga merupakan mudhaf dalam kalimat tidak sempurna dengan kata isim hi (هِ) setelahnya. Tanda tasydid atau syaddah pada huruf ra (ر) karena dalil tajwid. Sedangkan kata dhamir muttashil hi (هِ) adalah dhamir muttashil yang menempati posisi jarr bil-idhafah yaitu dhamir yang menerangkan (mudhaf ilahi) lafazh Al-Jalaalah Rabbi (ربِّ) sebelumnya. Kata Rabbihi (رَبِّهِ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 44 kali, sedangkan asal kata rabb (رَبّ) atau akar kata rababa (رَبّ) dengan semua kemungkin awalan, akhiran dan/atau i'rab terdapat sebanyak 993 kali. 

    1.0. Indek = Q002037004
    1.1. No surat = 2
    1.2. No ayat = 37
    1.3. No kalimat = 4
    2.0. Qur'anic = رَّبِّهِ
    2.1. Tarjamah = Rabbnya atau Tuhan dia (laki2 tunggal)
    2.2. Jenis kalimat = إسم
    3.0. Awalan1 = 
    3.1. Tarjamah = 
    3.2. Jenis kalimat = 
    3.3. Awalan2 = 
    4.0. Sisipan1 =
    4.3. Sisipan2 =
    5.0. Akhiran1 = هِ
    5.1. Tarjamah = nya atau dia (laki2 tunggal)
    5.2. Jenis kalimat = إسم
    5.3. Akhiran2 = 
    5.6. Akhiran3 = 
    6.0. Asal kalimat = رَبّ
    6.1. Tarjamah = Rabb atau Tuhan
    6.2. Jenis kalimat = إسم
    7.0. Akar kalimat = رَبَّ
    7.1. Tarjamah = (Dia mufrad mudzakkar telah) mengasuh, memimpin, mengatur, memerintah, mendidik, memelihara.
    7.2. Jenis kalimat = فعل

    الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

    Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

    Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

    Wassalam


    References:
    1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/56-الراء/1885-رَبَّ-يَرُبُّ-رَبّ-–-أّرْبّاب-–-رَبَّانِي-–-رَبَّانِيُّون-–-رِبِّي-رِبِّيُّون
    2. http://arabicverb.com/conjugate/ربّ/AG1
    3. http://www.almaany.com/quran/2/37/4/
    4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=37&token=1
    5. http://tanzil.net/#search/quran/ربِّهِ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar