Kamis, 17 Agustus 2017

Q002037001 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-37, Kata "fatalaqqaa")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

فأزلَّهما الشّيطٰنُ عنها فأخرجَهما ممّا كانا فيهِ ۖ وقلنَا اهبطُوْا بعضُكم لبعضٍ عدوٌّ ۖ ولكم فى الأرضِ مستقرٌّ ومتٰعٌ إلىٰ حينٍ (QS 2:36)

فتلقَّىٰٓ ءادمُ مِن رّبّهِۦ كلمٰتٍ فتابَ عليهِ ۚ إنّهُۥ هوَ التّوّابُ الرّحيمُ (QS 2:37)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-36 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Kemudian Adam menerima = فتلقَّىٰٓ ءادمُ
  • beberapa kalimat dari Tuhannya, = مِن رّبّهِۦ كلمٰتٍ 
  • maka Allah menerima taubatnya. = فتابَ عليهِ ۚ
  • Sesungguhnya Allah = إنّهُۥ هوَ 
  • Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. = التّوّابُ الرّحيمُ 

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-1 atau kata pertama dari ayat ke-37 surat Al-Baqarah, yaitu kata fatalaqqaa (فَتَلَقَّىٰٓ) = maka menerima.

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf fa (فَ) di dalam tata bahasa Arab atau ilmu nahwu bisa berperan sebagai berikut:
  1. Huruf 'athaf fa (فَ) = kemudian, yaitu huruf penghubung yang berurutan tanpa tenggang waktu dan bisa masuk ke isim atau fi'il.
  2. Huruf nashab atau sababiyah fa (فَ) = sehingga atau mengakibatkan, yaitu huruf yang masuk pada fi'il mudhari' kemudian menashabkan fi'il tersebut. Memberi faidah bahwa yang sebelumnya merupakan sebab bagi yang setelahnya dan harus didahului oleh thalab atau nafi. 
  3. Huruf ibtida' atau isti'naafiyah fa (فَ) = maka, yaitu yang terletak pada jawab syarat. 

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa kalau kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 - kemasukan satu huruf 'illat dengan tiga kemungkinan posisi berikut:
  1. M = Mitsaal, adanya 1-huruf diawal wazan sbb:
  • Mitsaal waw: wa'ala (وعل)
  • Mitsaal yaa: ya'ala (يعل)
  1. A = Ajwaf, adanya 1-huruf 'illat di tengah wazan sbb:
  • Ajwaf waw: fawala (فول)
  • Ajwaf yaa: fayala (فيل)
  1. N = Naaqish, adanya 1-huruf 'illat diakhir wazan sbb:
  • Naaqish waw: fa'awa (فعو)
  • Naaqish yaa: fa'aya (فعي)

Maka wazan dasar dengan indek A yaitu bentuk ke-1 dari 14 untuk Mitsaal (M), Ajwaf (A) dan Naaqish (N) adalah sebagai berikut:
  1. AM1 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  2. AM2 = wa'ala (وَعَلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  3. AM3 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'ilu (يَعِلُ) - 'il (عِلْ)
  4. AM4 = wa'ila (وَعِلَ) - yau'alu (يَوْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  5. AM5 = wa'ula (وَعُلَ) - yau'ulu (يَوْعُلُ) - uu'ul (اُوْعُلْ)
  6. AM6 = ya'ila (يَعِلَ) - yai'alu (يَيْعَلُ) - ii'al (اِيْعَلْ)
  7. AM7 = wa'ila (وَعِلَ) - ya'alu (يَعَلُ) - 'al (عَلْ)
  8. AA1 = faala (فَالَ) - yafuulu (يَفُوْلُ) - ful (فُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  9. AA2 = aala (آلَ) atau (ءَالَ) - yauulu (يَؤُوْلُ) - ul (أُلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  10. AA3 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  11. AA4 = faala (فَالَ) - yafiilu (يَفِيْلُ) - fil (فِلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  12. AA5 = laisa (لَيْسَ), tidak ada tashrifnya
  13. AA6 = faala (فَالَ) - yafaalu (يَفَالُ) - fal (فَلْ), ajwaf yaa (ي) dimana huruf 'illat yaa (ي) menjadi alif (ا)
  14. AN1 = fa'aa (فَعَا) - yaf'uu (يَفْعُوْ) - uf'u (اُفْعُ), naaqish waw (و) dimana huruf 'illat waw (و) menjadi alif (ا)
  15. AN2 = fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)
  16. AN3 = fa'aa (فَعَى) - yaf'ii (يَفْعِيْ) - if'i (اِفْعِ)
  17. AN4 = Fa'aa (فَعَى) - yaf'aa (يَفْعَى) - if'a (اِفْعَ)

Berikut kita bahas wazan dasar kata kerja fi'il tsulatsi mazid bentuk ke-5 dari 14 atau indeks E adalah sebagai berikut:
  1. EM01 = tawa'-'ala (تَوَعَّلَ) - yatawa'-'alu (يَتَوَعَّلُ) - tawa'-'al (تَوَعَّلْ)
  2. EM02 = taya'-ala (تَيَعَّلَ) - yataya'-'alu (يَتَيَعَّلُ) - taya'-'al (تَيَعَّلْ)
  3. EN01 = tafa'-'aa (تَفَعَّى) - yatafa'-'aa (يَتَفَعَّى) - tafa'-'a (تَفَعَّ), naaqish waw (و
  4. EN02 = tafa'-'aa (تَفَعَّى) - yatafa'-'aa (يَتَفَعَّى) - tafa'-'a (تَفَعَّ), naaqish yaa (ى
  5. ED01 = tafa'-'a'a (تَفَعَّعَ) - yatafa'-'a'u (يَتَفَعَّعُ) - tafa'-'a' (تَفَعَّعْ)
  6. EA01 = tafawwala (تَفَوَّلَ) - yatafawwalu (يَتَفَوَّلُ) - tafawwal (تَفَوَّلْ)
  7. EA02 = tafayyala (تَفَيَّلَ) - yatafayyalu (يَتَفَيَّلُ) - tafayyal (تَفَيَّلْ)
  8. ES01 = tafa'-'ala (تَفَعَّلَ) - yatafa'-'alu (يَتَفَعَّلُ) - tafa'-'al (تَفَعَّلْ)
  9. EL01 = tawa'-'aa (تَوَعَّى) - yatawa'-'aa (يَتَوَعَّى) - tawa'-'a (تَوَعَّ)
  10. EH01 = ta-a'-'ala (تَأَعَّلَ) - yata-a'-'alu (يَتَأَعَّلُ) - ta-a'-'al (تَأَعَّلْ)
  11. EH02 = tafa-ala (تَفَأَّلَ) - yatafa-alu (يَتَفَأَّلُ) - tafa-al (تَفَأَّلْ)
  12. EH03 = tafa'-'a-a (تَفَعَّأَ) - yatafa'-'a-u (يَتَفَعَّأُ) - tafa'-'a- (تَفَعَّأْ)

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:
1. Dhamir Munfashil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashil ada dua:
  • Dhamir rafa' munfashil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
  • Dhamir nashab munfashil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.

Dhamir Munfashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau disebut Ghaib, yaitu:
  • Dia seorang (tunggal) laki-laki هُوَ - huwa
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هِيَ - hiya
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih). هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) اَنْتَ – anta
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) اَنْتُمَاَ – antuma
  • Kalian (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) اَنْتُمْ - antum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) اَنْتِ - hiya
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan) اَنْتُمَاَ – antuma
  • Kalian (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) اَنْتُنَّ - antunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal atau seorang laki-laki atau perempuan اَنَا - ana
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَحْنُ – nahnu

2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
  • Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
  • Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
  • Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
  • Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَ - ha
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam: 
  • Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
  • Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa tanda asal-asal i’rab adalah harakat dan sukun. Maka tanda asal Rafa’ adalah Dhammah/tain (ــُــٌـ), tanda asal Nashab adalah Fathah/tain (ــَــًـ), tanda asal Jar adalah Kasrah/tain (ــِــٍــ) dan tanda asal Jazm adalah Sukun (ــْــ). Dengan demikian apabila ada kalimah yang tidak kebagian tanda i’rab asal (Harakth atau Sukun), maka bagiannya adalah tanda i’rab Pengganti Asal (Bisa juga Harakat, Huruf atau membuang Huruf).

Tanda pengganti i'rab asal adalah sebagai berikut:
  • Untuk rafa': Wau (و), Alif (ا) dan Nun (ن)
  • Untuk Nashab: Alif (ا), Ya (ي), Kasrah (ــِــ) dan membuang Nun (حذف النون)
  • Untuk Jar: Ya (ي) dan Fathah (ــَــ)
  • Untuk Jazm: membuang huruf (حذف).

Kata fatalaqqaa (فَتَلَقَّىٰٓ) pada ayat ke-37 surat Al-Baqarah ini, terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf  berikut:
  • Huruf fa (فَ) = maka atau kemudian, yaitu huruf 'isti'naafiyah atau huruf yang terletak pada awal kalimat.
  • Kata talaqqaa (تَلَقَّى) = dia laki2 tunggal telah menerima, adalah kerja fi'il madhi dengan faa'il atau pelaku dhamir mustatir ghaib huwa (هو) = dia laki2 tunggal. Kata talaqqaa (تَلَقَّى) - yatalaqqaa (يَتَلَقَّى) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mazid bentuk ke-5 dari 14 dengan wazan tafa'-'aa (تَفَعَّى) - yatafa'-'aa (يَتَفَعَّى) untuk naaqish yaa (ى) atau indeks EN02. Akar kata dari kata talaqqaa (تَلَقَّى) adalah kata kerja fi'il madhi laqiya (لَقِيَ) = dia (laki2 tunggal telah) bertemu. Kata kerja laqiya (لَقِيَ) - yalqaa (يَلْقَى) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad naqish yaa (ى) bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'iya (فَعِيَ) - yaf'aa (يَفْعَى) atau indeks AN02.

Jadi kata talaqqaa (تَلَقَّىٰٓ) pada kata fatalaqqaa (فَتَلَقَّىٰٓ) ayat ke-37 surat Al-Baqarah ini,  adalah kata kerja fi'il madhi mabni dengan ciri utama fathah. Kata fatalaqqaa (فَتَلَقَّىٰٓ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak satu kali, sedangkan asal kata talaqqaa (تَلَقَّى) dengan semua kemungkinan akhiran dan/atau awalan terdapat sebanyak 4 kali dan akar kata laqiya (لقي) terdapat sebanyak 146 kali.

1.0. Indek = Q002037001
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 37
1.3. No kalimat = 1
2.0. Qur'anic = فَتَلَقَّىٰٓ
2.1. Tarjamah = maka atau kemudian (dia laki2 tunggal telah) menerima
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 = فَ
3.1. Tarjamah = maka atau kemudian
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = 
5.1. Tarjamah = 
5.2. Jenis kalimat = 
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 = 
6.0. Asal kalimat = تَلَقَّى
6.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah menerima
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = لَقِيَ
7.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah bertemu
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/70-اللام/1521-لَقِيَ-يَلْْقَى-لِقَاء-–-لاقِي-تلقاء-لَقَّى-–-يُلَقِّي-الْتَقَى-–-يَلْتَقِي-تَلََقـَّى-–-يَتَلََقََّى-لاقى-–-يُلاقِي–-مُلاقِي-تَلاقَى-–-يَتَلاقَى-تَلاقِي-–-التلاقِي
  2. http://arabicverb.com/conjugate/لقي/ED2
  3. http://www.almaany.com/quran/2/37/1/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=37&token=1
  5. http://tanzil.net/#search/quran/فتلقَّى

Tidak ada komentar:

Posting Komentar