Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
فأزلَّهما الشّيطٰنُ عنها فأخرجَهما ممّا كانا فيهِ ۖ وقلنَا اهبطُوْا بعضُكم لبعضٍ عدوٌّ ۖ ولكم فى الأرضِ مستقرٌّ ومتٰعٌ إلىٰ حينٍ (QS 2:36)
فتلقَّىٰٓ ءادمُ مِن رّبّهِۦ كلمٰتٍ فتابَ عليهِ ۚ إنّهُۥ هوَ التّوّابُ الرّحيمُ (QS 2:37)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-37 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Kemudian Adam menerima = فتلقَّىٰٓ ءادمُ
- beberapa kalimat dari Tuhannya, = مِن رّبّهِۦ كلمٰتٍ
- maka Allah menerima taubatnya. = فتابَ عليهِ ۚ
- Sesungguhnya Allah = إنّهُۥ هوَ
- Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. = التّوّابُ الرّحيمُ
Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-2 dari ayat ke-37 surat Al-Baqarah, yaitu kata Aadamu (ءَادَمُ) = Adam.
Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua:
A. Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalmat.
B. Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah.
Isim mu'rab terbagi menjadi:
- Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
- Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
- Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.
Sebelumnya juga sudah kita bahas isim marfu'. Kita lanjutkan dengan pembahasan isim manshub. Isim mansub adalah isim yang terkena i'rab nashab yang berfungsi sebagai objek.
Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
- Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang.
- Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan.
- Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim.
- Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَ – أَخَاكَ – حَمَاكَ – فَاكَ – ذَامَال
Isim menjadi manshub pada 11 posisi, yaitu:
- Khabar kana,
- Isim Inna,
- Maf’ul Bih,
- Maf’ul Muthlaq,
- Maf’ul li Ajlih,
- Maf’ul Ma’ah,
- Maf’ul Fih (Zharaf Zaman dan Makan)
- Hal,
- Mustatsna,
- Munada, dan
- Tamyiz.
Demikian juga isim menjadi manshub apabila mengikuti isim yang manshub.
Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa dalam bahasa Arab, sebuah jumlah fi'liyyah (جُمْلَة فِعْلِيَّة) atau kalimat verbal atau kalimat sempurna yang mengandung kata kerja, letak faa'il (pelaku) sebagai subjek bisa di depan dan bisa pula di belakang fi'il (kata kerja) sebagai prediket.
- Untuk dhamir ghaib atau "orang ketiga" (هُنَّ - هُمْ - هُمَا - هِيَ - هُوَ).
- Bila faa'il mendahului fi'il maka perubahan bentuk dari fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan mudzakkar/muannats dan mufrad/mutsanna/jamak.
- Sedangkan bila fi'il mendahului faa'il, maka bentuk fi'il tersebut selalu mufrad, (meskipun faa'il-nya mutsanna atau jamak). Tetapi untuk bentuk mudzakkar dan muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf ta ta'nits (ت تَأْنِيْث) atau "ta penanda muannats" pada fi'il yang faa'il-nya adalah muannats.
- Untuk faa'il lainnya (أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتَ - أَنْتِ - نَحْنُ - أَنَا) tetap mengikuti pola perubahan bentuk fi'il sebagaimana mestinya.
Sebagaimana sudah kita bahas sebelumnya bahwa subjek dalam bahasa Arab mempunyai alamat atau ciri utama dhammah disebut i'rab rafa'. Sedangkan prediket mempunyai alamat atau ciri utama fathah disebut i'rab nashab.
Kata Aadamu (آدَمُ) atau bisa juga ditulis أَدَمُ atau ءادم adalah kata benda isim alam (nama benda, seseorang atau sesuatu).
Jadi kata Aadamu (آدَمُ) pada ayat ke-37 surat Al-Baqarah ini adalah kata benda isim marfu' dengan ciri dhammah. Kata Aadamu (ءَادَمَ) merupakan faa'il atau pelaku dari kata talaqqaa (تَلَقَّى) sebelumnya. Dengan demikian kata Aadamu (ءَادَمُ) menguatkan faa'il atau pelaku dhamir mustatir ghaib huwa (هو) pada kata talaqqaa (وَقُلْنَا) sebelumnya. Kata Aadamu (ءَادَمُ) ini di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 7 kali, sedangkan asal kata aadam (ءَادَم) dengan segala kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i'rab terdapat sebanyak 25 kali.
1.0. Indek = Q002037002
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 37
1.3. No kalimat = 2
2.0. Qur'anic = ءَادَمُ
2.1. Tarjamah = Adam
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
ء5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = آدم
6.1. Tarjamah = Adam
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat =
7.1. Tarjamah =
7.2. Jenis kalimat =
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
Wassalam
References:
- http://www.almaany.com/quran/2/37/2/
- http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=37&token=1
- http://tanzil.net/#search/quran/آدمُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar