Minggu, 09 April 2017

Q002029019 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-29, Kata "'aliimun")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

‎كيفَ تكفرونَ باللهِ وكنتمْ أمْوٰتًا فأحْيٰكمْ ۖ ثمّ يميتُكمْ ثمّ يحييكمْ ثمّ إليهِ ترجعونَ (QS 2:28)

‎ هو الّذى خلقَ لكُم مّا فى الأرْضِ جميعًا ثمّ اسْتوَىٰٓ إلى السّمآءِ فسوّىٰهنَّ سبعَ سمٰوٰتٍ ۚ وهو بكلِّ شىْءٍ عليمٌ (QS 2:29)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-29 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Dialah Allah, = هو الّذى
- yang menjadikan segala yang = خلقَ لكُم مّا
- ada di bumi untuk kamu = فى الأرْضِ جميعًا
- dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, = ثمّ اسْتوَىٰٓ إلى السّمآءِ
- lalu dijadikan-Nya = فسوّىٰهنَّ
- tujuh langit. = سبعَ سمٰوٰتٍ ۚ
- Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. = وهو بكلِّ شىْءٍ عليمٌ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-19 atau kata terakhir dari ayat ke-29 surat Al-Baqarah, yaitu kata 'aliimun (عَلِيْمٌ) = mengetahui.

Untuk mengingatkan kembali bahwa sebelumnya sudah kita bahas  wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:
1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)

Telah kita bahas sebelumnya tentang pembagian kata benda atau isim bahwa menurut kaidah-kaidah sharaf - mencakup pembagian -pembagian berikut ini:
1. Isim menurut bentuknya terbagi menjadi shahih akhir dan ghair shahih akhir.
2. Isim menurut kepastiannya terbagi menjadi nakirah dan ma’rifah.
3. Isim menurut jenisnya terbagi menjadi mudzakkar dan muannats
4. Isim menurut jumlahnya terbagi menjadi mufrad, mutsanna, dan jama’
5. Isim menurut susunannya terbagi menjadi jamid dan musytaq
6. Isim menurut tashghirnya.
7. Isim menurut penisbatannya. 

Isim jamid adalah setiap isim yang tidak diambil dari selainnya. Isim jamid ada 2 jenis:
– Isim dzat (atau isim jenis),
– Isim mashdar (atau isim makna).

Isim musytaq adalah isim yang diambil dari kata selainnya dan menunjukkan kepada sesuatu yang disifati dengan sifat. Isytiqaq adalah proses pembentukan kata dari kata yang lain dengan penyesuaian antara keduanya dalam hal makna dan perubahan lafazh.

Isim-isim musytaq ada 7, yaitu:
1. Isim fa’il (dan shighah mubalaghah),
2. Isim maf’ul,
3. Shifah musyabbahah bi-ismil fa’il,
4. Isim tafdhil,
5. Isim zaman,
6. Isim makan,
7. Isim alat 

Isim fa’il adalah isim musytaq yang menunjukkan kepada pihak yang melakukan fi’il. Untuk tujuan mubalaghah (hiperbola) atau memperbanyak atau menguatkan, bentuk isim fa’il diubah menjadi bentuk-bentuk yang sama’i (didengar dari kebiasaan ucapan orang Arab) dalam wazan-wazan berikut:
- Fa'aalun (فَعَّالٌ)
- Mif'aalun (مِفْعَالٌ)
- Fa'uulun (فَعُوْلٌ)
- Fa'iilun (فَعِيْلٌ)
- Fa'ilun (فَعِلٌ)

Wazan dari isim faa’il mubalagah, sama dengan wazan isim-isim fi'il lainnya, banyak macamnya dan tidak dapat dipastikan kecuali sama’i atau merujuk pada mu’jam bahasa Arab atau kamus. Adapun penjelasan dari Ulama Nahwu mengenai wazan-wazan ini, mengacu pada kaidah kebiasaan yang umum dipergunakan, kaidah ini dapat dipergunakan pada lafazh-lafazh isim-isim fi'il (faa'il, masdar, dll) yang belum dipergunakan atau belum didengar (sama’i) dari bangsa Arab.

Kata 'aliimun (عَلِيْمٌ) = mengetahui, adalah kata benda atau isim fa'il mubalaghah dengan wazan fa'iil (فعيل) dari kata kerja fi'il madhi 'alima (عَلِمَ) = dia laki2 tunggal telah mengetahui. Kata kerja 'alima (عَلِمَ) - ya'lamu (يعلمُ) merupakan kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad shahih dengan wazan fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) atau indeks AS4.

Jadi kata 'aliimun (عَلِيْمٌ) pada ayat ke-29 dari surat Al-Baqarah ini adalah isim marfu' dengan i'rab rafa' dan ciri utama dhamatain. Kata 'aliimun (عَلِيْمٌ) merupakan isim khabar dari kata benda isim (هو) - sebagai mubtada dalam jumlah isimiyyah - sebelumnya.  Kata 'aliimun (عَلِيْمٌ) juga merupakan muta'alaq atau berhubungan dengan kata huruf jarr wa majrur bikulli (بِكُلِّ) sebelumnya. Kata 'aliimun (عَلِيْمٌ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 100 kali, sedangkan asal kata 'aliim (عليم) dengan segala kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i'rab terdapat sebanyak 161 kali dan akar kata 'alima (عَلِمَ) terdapat sebanyak 854 kali.

1.0. Indek = Q002029019
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 29
1.3. No kalimat = 19
2.0. Qur'anic = عَلِيْمٌ
2.1. Tarjamah = mengetahui
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = عَلِيْم
6.1. Tarjamah = mengetahui
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = عَلِمَ
7.1. Tarjamah = (dia laki2 tunggal telah) yakin atau mengetahui
7.2. Jenis kalimat = فعل

‎الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar