Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
فإن لّم تفعلُوا۟ ولن تفعلُوا۟ فاتّقُوا۟ النّارَ الّتِى وقودُهَا النّاسُ والحجارةُ ۖ أعدّتْ للكٰفرِينَ (QS 2:24)
وبشّرِ الّذينَ ءامنُوا۟ وعملُوا۟ الصّٰلحٰتِ أنّ لهُم جنّٰتٍ تجرِى مِن تحتهَا الأنهٰرُ ۖ كلّمَا رزقُوا۟ منهَا مِن ثمرةٍ رّزقًا ۙ قالُوا۟ هٰذا الّذى رزقْنَا مِن قبلُ ۖ وأتُوا۟ بهِۦ متشٰبِهًا ۖ ولهُم فيهَآ أزوٰجٌ مّطهّرَةٌ ۖ وهُم فيهَا خٰلدُون (QS 2:25)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-25 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Dan sampaikanlah berita gembira kepada = وبشّرِ
- mereka yang beriman = الّذينَ ءامنُوا۟
- dan berbuat baik, = وعملُوا۟ الصّٰلحٰتِ
- bahwa bagi mereka disediakan surga-surga = أنّ لهُم جنّٰتٍ
- yang mengalir = تجرِى
- sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki = مِن تحتهَا الأنهٰرُ ۖ كلّمَا رزقُوا۟
- buah-buahan dalam surga-surga itu, = منهَا مِن ثمرةٍ رّزقًا
- mereka mengatakan: = قالُوا۟
- "Inilah yang pernah diberikan kepada kami = هٰذا الّذى رزقْنَا
- dahulu". = مِن قبلُ
- Mereka diberi buah-buahan yang serupa = وأتُوا۟ بهِۦ متشٰبِهًا
- dan untuk mereka di dalamnya = ولهُمْ فيهَآ
- ada isteri-isteri yang suci = أزوٰجٌ مّطهّرَةٌ
- dan di dalamnya = وهُم فيهَا
- mereka kekal. = خٰلدُون
Insyaa' Allah, pada hari ini kita akan membahas kata ke-11 dari ayat ke-25 surat Al-Baqarah, yaitu kata tahtihaa (تَحْتِهَا) = bawahnya.
Sebelumnya sudah kita bahas tentang isim manshub bahwa isim menjadi manshub pada 11 posisi, yaitu:
1. Khabar kana,
2. Isim Inna,
3. Maf'ul Bih,
4. Maf'ul Muthlaq,
5. Maf'ul li Ajlih,
6. Maf'ul Ma'ah,
7. Maf'ul Fih (Zharaf Zaman dan Makan)
8. Hal,
9. Mustatsna,
10. Munada, dan
11. Tamyiz.
Demikian juga isim menjadi manshub apabila mengikuti isim yang manshub.
Maf’ul fih adalah isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan waktu atau tempat terjadinya fi’il (yaitu menjadi jawaban dari pertanyaan “Kapan atau dimana terjadinya fi’il?”). Maf’ul fih juga dinamakan zharaf zaman apabila menunjukkan kepada waktu terjadinya fi’il dan dinamakan zharaf makan apabila menunjukkan kepada tempat terjadinya fi’il.
Juga sudah kita singgung sedikit bahwa zharaf adalah keterangan waktu dan tempat. Zharaf terbagi menjadi dua yaitu isim waktu dan isim tempat yang menashabkan kata setelahnya. Menurut kalangan orang Arab, semua zharaf (dari isim waktu atau tempat itu) dengan memperkirakan makna fii (فى) = pada (tempat) atau dalam (waktu). Jadi;
- Setiap lafazh yang mengandung makna fii (في) = pada/dalam, dan menunjukan waktu maka itu adalah zharaf zaman.
- setiap lafazh yang mengandung makna fii (في) = pada/dalam, dan menunjukan tempat maka itu adalah zharaf makan.
Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa dhamir muttashil (menyambung) berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - haa
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna
B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna
C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na
Juga sebelumnya sudah kita bahas tentang kata majemuk yang tidak sempurna yang terdiri dari isim-isim. Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu', Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat.
Kata tahtihaa (تَحْتِهَا) = bawahnya, terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf, sebagai berikut:
- Kata tahti (تَحتِ) = bawah, adalah isim nakirah menempati posisi mudha'af (yang diterangkan). Kata tahti (تَحتِ) berasal dari kata tahta (تَحْتَ) = di bawah, adalah zharaf makan (keterangan tempat) karena mengandung makna fii (في) = pada/dalam, dan menunjukan tempat. Zharaf makan tahta (تَحْتَ) adalah isim manshub atau i'rabnya nashab dengan ciri utama fathah, tetapi berubah menjadi majrur atau kasrah karena huruf jar min (مِن) sebelumnya.
- Kata haa (هَا) = dia atau nya (mufrad muannats), adalah isim ma'rifat merupakan mudhaf ilaihi (yang menerangkan) kata mudha'af tahti (تَحْتِ). Kata haa (هَا) adalah isim dhamir muttashil yang menempati posisi jar.
Jadi kata isim majrur tahti (تَحْتِ) bersama dengan huruf jarr min (مِنْ) pada ayat ke-25 ini muta'alaq atau dihubungkan dengah kata tajrii (تَجْرِى) sebelumnya. Kata tahtihaa (تَحْتِهَا) merupakan bagian dari shifat kata jannaatin (جنّاتٍ) sebelumnya. Kata tahtihaa (تَحْتِهَا) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 35 kali, sedangkan asal kata tahta (تَحْتَ) dengan semua kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i'rab terdapat sebanyak 51 kali.
1.0. Indek = Q002025011
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 25
1.3. No kalimat =11
2.0. Qur'anic = تَحْتِهَا
2.1. Tarjamah = bawanya (mufrad muannats)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = هَا
5.1. Tarjamah = dia atau nya (mufrad muannats)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = تَحْتَ
6.1. Tarjamah = di bawah
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kata =
7.1. Tarjamah =
7.2. Jenis kalimat =
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
Jadinye die adalah maful fih
BalasHapus