Sabtu, 01 Oktober 2016

Q002021002 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-21, Kata "an-naasu")

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.


بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ


يكادُ البرقُ يخطفُ أبصٰرَهُم ۖ كلّمَآ أضآءَ لهُم مّشَوْا فيهِ وإذَآ أظلمَ عليهِم قامُوا ۚ ولو شآءَ اللهَ لذهبَ بسمعِهِم وأبصٰرِهِم ۚ إنّ اللهَ علىٰ كلِّ شىءٍ قديرٌ (QS 2:20)


يأيّهَا النّاسُ اعبدُوا۟ ربَّكمُ الّذِى خلقَكمْ والّذينَ من قبلِكُمْ لعلَّكمْ تتّقُونَ (QS 2:21)


Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senatiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.


Ayat ke-21 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut: 

  • يأيّهَا النّاسُ = Hai manusia, 
  • اعبدُوا۟ = sembahlah
  • ربَّكمُ = Tuhanmu
  • الّذِى خلقَكمْ = yang telah menciptakanmu 
  • والّذينَ = dan orang-orang yang
  • من قبلِكُمْ = sebelummu, 
  • لعلَّكمْ = agar kamu 
  • تتّقُونَ = bertakwa.


Insyaa' Allah, pada hari ini kita akan membahas kata ke-2 dari ayat ke-21 surat Al-Baqarah, yaitu kata an-naasu (النَّاسُ) = manusia.


Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa Isim munada adalah isim manshub yang disebabkan atau terletak setelah salah satu huruf nida' atau kata seru. Huruf nida atau kata seru menggantikan tugas kata kerja ad'uu (أدعو) = aku menyeru atau memanggil, baik secara lafazh maupun taqdiran (perkiraan). Jadi huruf nida' adalah kata seru sedangkan munada adalah yang diseru. 


Apabila ingin memanggil/menyeru isim yang ma'rifat alif lam (ال) maka ada dua cara:

  • Sebelum munada menggunakan lafazh ayyuhaa (أَيُّهَا) untuk mudzakkar, lafazh ayyatuhaa (أَيَّتُهَا) untuk muannats. Kedua lafazh tersebut menjadi munada (isim manshub) dan isim setelahnya yang ada huruf ma'rifah alif lam (ال) menjadi isim marfu' sebagai kata sifat. 
  • Sebelum munada menggunakan isim isyarah yang sesuai. Isim isyarah menjadi munada (manshub) dan isim yang diberi huruf ma'rifah alif lam (ال) setelahnya menjadi marfu' sebagai sifat. 


Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il mujarrad shahih (AS1-AS8) sebagai berikut:

  1. AS1 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  2. AS2 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  3. AS3 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  4. AS4 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ)
  5. AS5 = fa'ula (َفَعُل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)
  6. AS6 = fa'ila (َفَعِل) - yaf'ilu (يَفْعِلُ) - if'il (اِفْعِلْ)
  7. AS7 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ) atau yaf'ilu (ُيَفْعِل) - if'il (اِفْعِلْ)
  8. AS8 = fa'ala (َفَعَل) - yaf'alu (ُيَفْعَل) - if'al (اِفْعَلْ) atau yaf'ulu (ُيَفْعُل) - uf'ul (اُفْعُلْ)


Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa kata naasun (نَاس) atau an-naasu (النّاس) adalah jamak dari anaasii (أَناسي). Sedangkan kata anaasii (أناسي) merupakan jamak dari unaasun (أُنَاس). Sementara kata unaasun (أُناس) merupakan isim fa'il mubalaghah dengan wazan فُعال berdasarkan kaidah sama'i dari kata kerja fi'il madhi anisa (أَنِسَ) dan fi'il mudhari' ya'nasu (يَأْنَيُ). Kata kerja anisa (أنس) adalah kata kerja fi'il mujarad shahih bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'ila (َفَعِل) - yaf'ala (ُيَفْعَل) atau indek AS4


Kata unaasun (أُنَاس) berarti sekelompok kecil orang yang mempunyai kesamaan psikologis dan pribadi. Anaasii (أَنَاسِي) berarti sejumlah kelompok yang masing-masing kelompok ditandai oleh individu yang berbeda pikiran, kualitas psikologis dan personalitis. Naasun (نَاس) atau an-naasu (النَّس) berarti genus yang menunjukkan umat manusia sebagai makhluk, sehingga mencakup semua termasuk segi kualitas pribadinya, psikologis, sosial, perilaku dan kepribadian, termasuk apa yang diperoleh dari kualitasnya dan karakternya.


Jadi kata an-naasu (النَّاسُ) terdiri dari dua bagian sebagai berikut:

  • Huruf ma'rifat atau huruf adat atau alat ta'rif alif lam (ال) = yang, yaitu huruf yang menentukan atau memaklumkan atau menjelaskan atau mengenalkan kata setelahnya menjadi tertentu dibandingkan kata lainnya.
  • Kata atau isim naasun (ناس) = manusia, yaitu isim alam jamak mudzakkar dari kata kerja fi'il madhi anisa (أَنِسَ) dan fi'il mudhari' ya'nasu (يَأْنَيُ).


Kata an-naasu (ُالنّاس) pada ayat ke-21 surat Al-Baqarah ini merupakan isim marfu' kata sifat karena huruf nida' yaa (يا) dan huruf zaidah (tambahan) ayyuhaa (أيّهَا) sebelumnya menempat posisi munada. Kata an-naasu (النّاسُ) juga merupakan badal dari kata ayyu (أيُّ) sebelumnya. Kata an-naasu (ُالنّاس) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 42 kali, sedangkan asal kata naasun (ناس) terdapat senanyak 251 kali dan akar kata anisa (أَنِسَ) terdapat sebanyak 388 kali.


1.0. indek = Q002021002

1.1. no surat = 2

1.2. no ayat = 21

1.3. no kalimat = 2

2.0. Qur'anic = ُالنَّاس

2.1. Tarjamah = manusia

2.2. Jenis kalimat = إسم

3.0. Awalan1 = ال

3.1. Tarjamah = yang

3.2. Jenis kalimat = حرف

3.3. Awalan2 = 

3.6. Awalan3 = 

4.0. Sisipan1 =

4.3. Sisipan2 =

5.0. Akhiran1 = 

5.1. Tarjamah = 

5.2. Jenis kalimat = 

5.3. Akhiran2 = 

5.6. Akhiran3 = 

6.0. Asal kalimat = نَاسِ

6.1. Tarjamah = manusia

6.2. Jenis kalimat = إسم

7.0. Akar kalimat = أَنِسَ

7.1. Tarjamah = dia laki2 telah memujudkan, menjinakkan atau mempersonifikasikan

7.2. Jenis kalimat = فعل


الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ


Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah (dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.


Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.



--

Salaaman,


Aba Abdirrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar