Senin, 12 Maret 2018

Q002054013 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-54, Kata “baari-ikum”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ


وإذْ ءاتينا موسى ٱلكتٰبَ وٱلفرْقان لعلّكم تهتدون (QS 2:53)

وإذْ قالَ موسَىٰ لقومهِ يٰقومِ إنّكمْ ظلمْتمْ أنفسكُم بٱتّخاذِكمُ ٱلعجلَ فتوبوٓا۟ إلىٰ بارئِكمْ فٱقتلوٓا۟ أنفسكمْ ذٰلكمْ خيرٌ لّكمْ عندَ بارئِكمْ فتابَ عليكمْ ۚ إنّهُۥ هو ٱلتّوّابُ ٱلرّحيمُ (QS 2:54)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-54 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • Dan (ingatlah), ketika Musa berkata = وإذْ قالَ موسَىٰ 
  • kepada kaumnya: "Hai kaumku,  = لقومهِ يٰقومِ 
  • sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri = إنّكمْ ظلمْتمْ أنفسكُم 
  • karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), = بٱتّخاذِكمُ ٱلعجلَ 
  • maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu = فتوبوٓا۟ إلىٰ بارئِكمْ 
  • dan bunuhlah dirimu. = فٱقتلوٓا۟ أنفسكمْ 
  • Hal itu adalah lebih baik bagimu = ذٰلكمْ خيرٌ لّكمْ 
  • pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; = عندَ بارئِكمْ 
  • maka Allah akan menerima taubatmu. = فتابَ عليكمْ ۚ 
  • Sesungguhnya Dialah = إنّهُۥ هو 
  • Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang". = ٱلتّوّابُ ٱلرّحيمُ

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-13 pada ayat ke-54 surat Al-Baqarah, yaitu kata baari-ikum (بَارِئِكُمْ) = Pencipta atau Tuhan yang menjadikan kamu atau kalian (jama’ mudzakkar).

Sebelumnya sudah kita bahas wazan kata kerja mujarrad fi'il tsulatsi (3 huruf) bentuk ke-1 dari 14 yaitu yang kemasukan huruf hamzah atau mahmuuz baik di awal, tengah maupun akhir sebagai berkikut:
  1. AH1 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) - 'ul (عُلْ)
  2. AH2 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) - uu'ul (اُؤْعُلْ)
  3. AH3 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ilu (يَأْعِلُ) - ii'il (اِئْعِلْ)
  4. AH4 = a'ila (أَعِلَ) - ya'alu (يَأْعَلُ) - ii'al (اِئْعَلْ)
  5. AH5 = fa ala (فَأَلَ) - yaf alu (يَفْأَلُ) - if al (اِفْأَلْ)
  6. AH6 = fa ala (فَأَلَ) - yaf alu (يَفْأَلُ) - if al (اِفْأَلْ) atau fal (فَلْ)
  7. AH7 = faula (فَؤُلَ) - yaf ulu (يَفْؤُلُ) - uf ul (اُفْؤُلْ)
  8. AH8 = faila (فَئِلَ) - yafalu (يَفْأَلُ) - ifal (اِفْأَلْ)
  9. AH9 = fa'a a (فَعَأَ) - yaf'a u (يَفْعَأُ) - if'a (اِفْعَأْ)
  10. AHA = fa'u a (فَعُؤَ) - yaf'u u (يَفْعُؤُ) - uf'u (اُفْعُؤْ)
  11. AHB = fa'ia (فَعِئَ) - yaf'au (يَفْعَأُ) - if'a (اِفْعَأْ)

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu:
  1. Satuan bunyi yang disebut huruf atau abjad.
  2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut kata (dalam bahasa Arab disebut kalimat = الْكَلِمَة)
  3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut kalimat (dalam bahasa Arab disebut kalam = الْكَلَامْ atau jumlah = الْجُمْلَة).

Dalam tata bahasa Arab, kalimat atau kata dibagi ke dalam tiga golongan besar:
  1. ISIM ( اِسْم ) atau atau kata benda, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut  tidak terikat dengan waktu.
  2. FI'IL ( فِعْل ) atau kata kerja, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.
  3. HARF ( حَرْف ) atau kata tugas, yaitu kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain. Huruf yang dikategorikan sebagai al-kalimah adalah huruf-huruf ma'any (tergantung kebiasaan orang Arab).

Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas dalam tata bahasa Indonesia, tidak sama persis dengan Isim, Fi'il dan Harf dalam tata bahasa Arab. Namun bisalah dipakai untuk sekadar mendekatkan pengertian.

Pembagian Isim:
  1. Isim 'Alam (Kata benda Nama). Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama dari seseorang atau sesuatu.

  1. Isim mudzakkar (laki2) dan muannats (perempuan. Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).

Dari segi bentuknya, isim muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu:
  • Ta marbuthah ( ة ): Al-Baqarah (البقرة) = sapi betina, atau Al-Faatihah (الفَاتِحَة) = Pembukaan atau opening
  • Alif maqshurah ( ى ): Salma (سَلْمَى) atau Mushalla (مُصَلَّى) = tempat shalat
  • Alif mamdudah ( اء ): Asma (أَسْمَاء) atau Al-Isra' (الإِسْرَاء) = Perjalanan malam.

Namun adapula isim muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas. Misalnya bahrun (بَحْرٌ) = lautan, nafsun (نَفْسٌ) = jiwa atau diri) dan syamsun (شَمْسٌ) = matahari.

Sebaliknya ada pula beberapa isim mudzakkar yang menggunakan Ta marbuthah, seperti Hamzah (حَمْزَة), Thalhah (طَلْحَة) dan Muawiyah (مُعَاوِيَة).

Pengenalan jenis kelamin isim ini diperlukan untuk kita menyusun kalimat atau percakapan. Seperti kita tidak bisa mengatakan dzaalika al-baqarah (itu sapi betina), meskipun secara makna benar tetapi secara tata bahasa salah,  tapi harus tilka al-baqarah (تلك البقرة) = itu sapi betina. Karena, al-baqarah sebagai subjek percakapan adalah dari kata isim jenis perempuan maka kita harus menggunakan kata tunjuk dari jenis perempuan juga yaitu tilka (itu).

Dari segi bilangannya, bentuk-bentuk Isim dibagi tiga:
  1. ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri.
  2. ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua.
  3. ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua.

Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:
  1. ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu).
  2. ISIM MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu).

Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin ( ً ٍ ٌ  ). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ال ) di awalnya. 

Sedangkan menurut kaidah-kaidah sharaf pembagian isim sebagai berikut: 
  1. Isim menurut bentuknya terbagi menjadi shahih akhir dan ghair shahih akhir. 
  2. Isim menurut kepastiannya terbagi menjadi nakirah dan ma’rifah. 
  3. Isim menurut jenisnya terbagi menjadi mudzakkar dan muannats 
  4. Isim menurut jumlahnya terbagi menjadi mufrad, mutsanna, dan jama’ 
  5. Isim menurut susunannya terbagi menjadi jamid dan musytaq 
  6. Isim menurut tashghirnya. 
  7. Isim menurut penisbatannya.
Isim jamid adalah setiap isim yang tidak diambil dari selainnya. Isim jamid ada 2 jenis:
– Isim dzat (atau isim jenis),
– Isim mashdar (atau isim makna). 

Isim musytaq adalah isim yang diambil dari kata selainnya dan menunjukkan kepada sesuatu yang disifati dengan sifat. Isytiqaq adalah proses pembentukan kata dari kata yang lain dengan penyesuaian antara keduanya dalam hal makna dan perubahan lafazh. 

Isim-isim musytaq ada 7, yaitu: 
  1. Isim fa’il (dan shighah mubalaghah), 
  2. Isim maf’ul, 
  3. Shifah musyabbahah bi-ismil fa’il, 
  4. Isim tafdhil, 
  5. Isim zaman, 
  6. Isim makan, 
  7. Isim alat 

Isim alat adalah kata benda yang berasal atau tashrif istilahiyyah dari kata kerja fi’il madhi. Kata benda isim alat menunjukkan makna alat yang digunakan dari kata kerja fi’il madhi tersebut. Kata bendan isim alat hukum i’rabnya adalah mu’rab, yaitu berubah sesuai dengan posisinya dalam kalimat. 

Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua: 
  • Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalimat.
  • Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah. 

Isim mu'rab terbagi menjadi:
  1. Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
  2. Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
  3. Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.

Tanda-tanda isim marfu’ adalah sebagai berikut:
  • Dhammah (ــُــٌــ), pada isim mufrad, jama’ muannats salim dan jama’ taksir. Dhammah dinamakan tanda rafa yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda rafa yang cabang. 
  • Alif (ا), pada mutsanna, rajulaani (رجلان).
  • Al-waw (و) atau (ون), pada jama’ mudzakkar salim (مسلمون) dan asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبُوكَأَخُوكَحَمُوكَفُوكَذَامُول

Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'. 

Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
  • Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang. 
  • Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan. 
  • Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim. 
  • Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَأَخَاكَحَمَاكَفَاكَذَامَال

Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
  1. Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim. 
  2. Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
  3. Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.

Isim manjadi majrur pada dua posisi: 
  1. Apabila didahului huruf jar. 
  2. Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur.

بَارِئ: اسم فاعل صفة مشبهة من " بَرَأَ - يَبْرَأُ " من يبرأ: من ينقي ويزيل الضر والعيب والنقص

Kata baari-ikum (بَارِئِكُمْ) terdiri dari dua bagian kata dan/atau huruf berikut:
  • Kata baari-i (بَارِئِ) aslinya baari’ (بَارِئ) = Pencipta atau Tuhan yang menjadikan, adalah kata benda isim faa'il shifat musyabihat dari kata kerja fi'il madhi bara-a (بَرَأَ) = Dia (mufrad mudzakkar) menciptakan atau menjadikan ada atau exist. Kata ketja bara-a (بَرَأَ) - yabra-u (يَبْرَأُ) adalah kata kerja fi’il tsulatsi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 yang kemasukan huruf hamzah dengan wazan fa'a a (فَعَأَ) - yaf'a u (يَفْعَأُ) atau indeks AH9.
  • Kata kum (كُمْ) = kamu atau kalian (jama’ mudzakkar). Kata kum (كُمْ) adalah kata benda isim dhamir atau kata ganti pihak kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab yang ditulis nyambung atau muttashil.

Jadi kata baari-i (بَارِئِ) pada kata baari-ikum (بَارِئِكُمْ) pada ayat ke-54 dari surat Al-Baqarah ini adalah kata benda isim fi’il majrur dengan ciri utama kasrah karena huruf jarr ilaa (إِلَى) sebelumnya. Kata baari-i (بَارِئِ) merupakan isim nakhirah (belum ada kejelasan) atau isim mudhaf pada rangkaian kata majemuk tidak teratur (idhafah).  Sedangkan kata kum (كُمْ) pada kata baari-ikum (بَارِئِكُمْ) adalah isim mabni atau isim ma'rifah (sudah jelas atau diketahui) yang menempati posisi jarr atau mudhaf ilaihi pada rangkaian kata majemuk tidak teratur (idhafah). Kata benda isim majrur baari-i (بَارِئِ) dengan kata atau huruf jarr ilaa (إلى) sebelumnya berhubungan atau muta’alaq dengan kata kerja tuubu (تُوْبُ) pada kata fatuubuu (فتوبوا) sebelumnya. Kata baari-ikum (بَارِئِكُمْ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 2 kali, sedangkan asal kata baari’ (بَارِئ) dengan semua kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i’rab terdapat sebanyak 3 kali, dan akar kata bara-a (بَرَأَ) terdapat sebanyak 31 kali.


1.0. Indek = Q002054013
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 54
1.3. No kalimat = 13
2.0. Qur'anic = بَارِئِكُمْ
2.1. Tarjamah = Pencipta atau Tuhan yang menjadikan kamu atau kalian (jama’ mudzakkar)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah = 
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 = كُمْ
5.1. Tarjamah = kamu atau kalian (jama’ mudzakkar)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 = 
5.6. Akhiran3 = 
6.0. Asal kalimat = بَارِئ
6.1. Tarjamah = Pencipta atau Tuhan yang menjadikan
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = بَرَأَ
7.1. Tarjamah = Dia (mufrad mudzakkar) menciptakan atau menjadikan ada atau exist
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/48-الباء/150-بَرَأَ-يَبْرَأُ-–-بَارِئ-بَرِيّ-بَرِيَّة-أَبْرَأَ-–-يُبْرِئُ-بَرَّأَ-–-يُبَرِّئُ
  2. http://www.almaany.com/quran/2/54/13/
  3. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=54&token=11
  4. http://tanzil.net/#search/quran/بارئكم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar