Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
واستعينُوا بالصّبرِ والصّلوٰةِ ۚ وإنّهَا لكبيرةٌ إلّا على الخٰشعينَ (QS 2:45)
الّذين يظنّون أنّهم مّلٰقوا ربّهِم وأنّهم إليهِ رٰجعون (QS 2:46)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-46 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- (yaitu) orang-orang yang meyakini, = الّذين يظنّون
- bahwa mereka = أنّهم
- akan menemui Tuhannya, = مّلٰقوا ربّهِم
- dan bahwa mereka kepada-Nya = وأنّهم إليهِ
- akan kembali = رٰجعون
Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-6 dari ayat ke-46 surat Al-Baqarah, yaitu kata wa-annahum (وَأَنَّهُمْ) = dan sesungguhnya mereka (jamak mudzakkar).
Sebelumnya sudah kita bahas mengenai kata atau huruf wa (و) dapat berfungsi sebagai berikut:
- Huruf athaf wa (و) = dan, yaitu huruf penghubung kata atau kalimat sebelum dan sesudah huruf athaf wa (و).
- Huruf wa (و) isti'nafiyah (ibtidaiyah) yaitu huruf diawal kalimat, boleh diterjemahkan dan atau tidak diterjemahkan.
- Huruf wa (و) juga berfungsi sebagai qasam (sumpah) yang berarti "demi".
- Huruf wa (و) yang berfungsi sebagai haal (حال) yaitu yang menjelaskan suatu keadaan atau status yang berarti padahal atau dan.
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa huruf inna (إِنَّ) dan saudara-saudaranya adalah huruf nashab, yaitu huruf yang memfathahkan mubtada atau fa'il yang tadinya isim marfu' (i'rab rafa' dengan ciri utama dhammah) sementara khabarnya tetap marfu'. Isim mubtada yang telah berubah menjadi nashab disebut isim inna sedangkan khabarnya disebut khabar inna. Sehingga huruf inna (إنّ) dan saudara-saudaranya disebut juga 'amil (yang memerintah atau faktor) yang merusak (nawasikh) i'rab, disebut juga sebagai 'amil nawasikh.
Huruf nashab ada beberapa sebagai berikut:
- Inna (إِنَّ) = sesungguhnya, selalu di awal kalimat
- Anna (أَنَّ) = sesungguhnya, hanya boleh di tengah kalimat
- Lakinna (لَكِنَّ) = akan tetapi, selalu di tengah kalimat
- Kaanna (كَأَنَّ) = seperti
- Laita (لَيْتَ) = andai
- La'alla (لَعَلَّ) = supaya atau semoga
Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa dhamir muttashil (menyambung) berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - haa
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna
B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna
C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - nii
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – naa.
Alhamdulillah, sebelumnya sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua:
- Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalimat.
- Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah.
Isim mu'rab terbagi menjadi:
- Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
- Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
- Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.
Tanda-tanda isim marfu’ adalah sebagai berikut:
- Dhammah (ــُــٌــ), pada isim mufrad, jama’ muannats salim dan jama’ taksir. Dhammah dinamakan tanda rafa yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda rafa yang cabang.
- Alif (ا), pada mutsanna, rajulaani (رجلان).
- Al-waw (و) atau (ون), pada jama’ mudzakkar salim (مسلمون) dan asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبُوكَ – أَخُوكَ – حَمُوكَ – فُوكَ – ذَامُول
Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'.
Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
- Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang.
- Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan.
- Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim.
- Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim mansub yang lima), yaitu أَبَاكَ – أَخَاكَ – حَمَاكَ – فَاكَ – ذَامَال
Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
- Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim.
- Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
- Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.
Isim manjadi majrur pada dua posisi:
- Apabila didahului huruf jar.
- Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur.
Kata annahum (أَنَّهُمْ) terdiri dari tiga bagian kata dan/atau huruf berikut:
- Huruf wa (و) = dan, yaitu huruf athaf atau penghubung kata atau kalimat sebelum dan sesudah huruf athaf wa (و).
- Huruf anna (أَنَّ) = sesungguhnya, adalah huruf nashab yang hanya boleh di tengah kalimat. Huruf anna (أَنَّ) Adalah huruf yang memfathahkan mubtada atau fa'il yang tadinya isim marfu' (i'rab rafa' dengan ciri utama dhammah) sementara khabarnya tetap marfu'.
- Kata hum (هُمْ) = mereka (jama’ mudzakkar), adalah isim atau kata benda dhamir muttashil (menyambung).
Jadi kata annahum (أَنَّهُمْ) pada kata wa-annahum (وَأَنَّهُمْ) pada ayat ke-46 surat Al-Baqarah ini mauthufah atau berhubungan dengan kata annahum (أَنَّهُمْ) sebelumnya. Kata hum (هُمْ) adalah isim mabni dengan ciri utama sukun atau jazm yang menempati posisi isim nashab. Kata hum (هُمْ) merupakan isim inna dari huruf nashab anna (أَنَّ) sebelumnya. Kata wa-annahum (وَأَنَّهُمْ) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 5 kali, sedangkan kata annahum (أَنَّهُمْ) dengan semua kemungkinan awalan terdapat sebanyak 86 kali dan kata hum (هم) dengan semua kemungkinan awalan terdapat sebanyak ribuan kali.
1.0. indek = Q002046006
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 46
1.3. no kalimat = 6
2.0. Qur'anic = وَأَنَّهُمْ
2.1. Tarjamah = dan sesungguhnya mereka (jama’ mudzakkar)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = وَ
3.1. Tarjamah = dan
3.2. Jenis kalimat = حرف
3.3. Awalan2 = أَنَّ
3.4. Tarjamah = sesungguhnya
3.5. Jenis kalimat = حرف
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = هُمْ
6.1. Tarjamah = mereka (jama’ mudzakkar)
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat =
7.1. Tarjamah =
7.2. Jenis kalimat =
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabui Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
Wassalam
References:
- http://www.almaany.com/quran/2/46/6/
- http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=46&token=6
- http://tanzil.net/#search/quran/وأَنّهم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar