Jumat, 01 Desember 2017

Q002046005 (Surat Al-Baqarah, Ayat ke-46, Kata “Rabbihim”)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ

واستعينُوا بالصّبرِ والصّلوٰةِ ۚ وإنّهَا لكبيرةٌ إلّا على الخٰشعينَ (QS 2:45)

الّذين يظنّون أنّهم مّلٰقوا ربّهِم وأنّهم إليهِ رٰجعون (QS 2:46)

Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.

Ayat ke-45 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
  • (yaitu) orang-orang yang meyakini, = الّذين يظنّون
  • bahwa mereka = أنّهم
  • akan menemui Tuhannya, = مّلٰقوا ربّهِم
  • dan bahwa mereka kepada-Nya = وأنّهم إليهِ
  • akan kembali = رٰجعون

Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-5 dari ayat ke-46 surat Al-Baqarah, yaitu kata Rabbihim (رَبِّهِمْ) = Tuhan mereka (jamak laki2).

Sebelumnya sudah bahas wazan kata kerja atau fi'il tsulatsi mujarrad dengan indek A atau bentuk ke-1 dari 14 yang shahih, yang kemasukan huruf illat, hamzah dan mudha'af. Berikut wazan kata kerja atau fi'il tsulatsi mujarrad yang huruf ke-2 dan ke-3 nya sama atau disebut mudha'af:
  1. AD1 = fa'a'a (فَعَّ) - yafu'u'u (يَفُعُّ) - fu'a'a (فُعَّ) atau uf'u' (اُفْعُعْ)
  2. AD2 = fa'a'a (فَعَّ) - yafa'u'u (يَفَعُّ) - fa'a'a (فَعَّ) atau if'a' (اِفْعَعْ)
  3. AD3 = fa'a'a (فَعَّ) - yafi'u'u (يَفِعُّ) - fi'a'a (فِعَّ) atau if'i' (اِفْعِعْ)
  4. AD4 = wa'a'a (فَعَّ) - yawa'u'u (يَوَعُّ) - wa'a'a (فُعَّ) atau iw'a' (اِوْعَعْ)

Sebelumnya sudah kita bahas bahwa fungsi kata isim dhamir atau kata ganti orang muttashil ada tiga macam, sebagai berikut:
  • Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
  • Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
  • Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.

Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
  • Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
  • Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
  • Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَ - ha
  • Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
  • Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna

B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
  • Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
  • Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
  • Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
  • Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
  • Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna

C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
  • Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
  • Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na

Untuk mengingatkan kembali bahwa kata isim dhamir muttashil him (هِم) adalah mabni, yaitu tidak berubah harakat huruf terakhirnya pada posisi manapun dalam kalimat. Kata dhamir him (هِم) atau kata dhamir humu (هُمُ) berasal dari dhamir hum (هُمْ) dengan arti yang sama untuk orang ketiga jamak laki2 (mereka). 

Juga sebelumnya sudah kita bahas tentang kata majemuk yang tidak sempurna (idhafah) yang terdiri dari isim-isim. Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu', Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. 



Alhamdulillah, sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa menurut kaidah-kaidah nahwu, isim dari sisi i'rab (berubahnya harakat akhir) dan bina (tetapnya harakat akhir) dibagi menjadi dua: 
  • Mu'rab, yaitu isim yang harakat akhirnya berubah sesuai dengan posisi dalam kalimat.
  • Mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tetap meskipun posisinya berubah-ubah. 

Isim mu'rab terbagi menjadi:
  1. Marfu', yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya dhammah.
  2. Manshub, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya fathah.
  3. Majrur, yaitu isim dengan tanda i'rab utamanya kasrah.

Tanda-tanda isim marfu’ adalah sebagai berikut:
  • Dhammah (ــُــٌــ), pada isim mufrad, jama’ muannats salim dan jama’ taksir. Dhammah dinamakan tanda rafa yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda rafa yang cabang. 
  • Alif (ا), pada mutsanna, rajulaani (رجلان).
  • Al-waw (و) atau (ون), pada jama’ mudzakkar salim (مسلمون) dan asmaul khamsah (isim yang lima), yaitu أَبُوكَأَخُوكَحَمُوكَفُوكَذَامُول

Catatan bahwa setiap isim akan menjadi marfu' apabila mengikuti posisi isim marfu'. 

Tanda-tanda isim manshub adalah sebagai berikut:
  • Fathah (ــَــًــ), pada isim mufrad dan jama’ taksir. Fathah dinamakan tanda nashab yang pokok, sedangkan tanda-tanda berikut dinamakan tanda nashab yang cabang. 
  • Al-yaa (ين), pada mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Huruf al-yaa sebelum mutsanna difathahkan dan sebelum jama’ dikasrahkan. 
  • Kasrah (ــِــ) atau ta muannats (تِ), pada jama’ muannats salim. 
  • Alif (ا), pada asmaul khamsah (isim yang lima), yaitu أَبَاكَأَخَاكَحَمَاكَفَاكَذَامَال

Tanda-tanda isim majrur adalah sebagai berikut:
  1. Kasrah (ــِــ) pada isim mufrad, jama’ taksir dan jama’ muannats salim. 
  2. Ya’ (ي) pada mutsanna, jama’ mudzakkar salim dan asmaul khamsah (isim yang lima).
  3. Fathah (ــَــًــ), Ada juga isim-isim yang majrur dengan fathah pada isim mufrad dan jama’ taksir.

Isim manjadi majrur pada dua posisi: 
  1. Apabila didahului huruf jar. 
  2. Apabila sebagai mudhaf ilaih.
Demikian juga isim menjadi majrur apabila mengikuti isim yang majrur. 

Kata rabbihim (رَبِّهِمْ) terdiri dari dua bagian kata sebagai berikut:
  • Kata atau lafazh Al-Jalaalah Rabb (رَبِّ) = Tuhan atau Pemilik, aslinya dari kata atau lafazh Al-Jalaalah raabb (رابّ) = Tuhan atau Pemilik, adalah isim faa'il (pelaku) dari kata kerja rabba (رَبَّ) atau rababa (رَبَبَ) = (dia laki2 tunggal telah) mengasuh, memimpin, mengatur, memerintah, mendidik, memelihara. Kata kerja rabba (رَبَّ) adalah fi'il tsulatsi mudha'af mujarrad bentuk ke-1 dari 14 dengan wazan fa'a'a (فَعَّ) - yafu'u'u (يَفُعُّ) atau indek AD1. 
  • Kata benda atau isim dhamir muttashil him (هِمْ) = mereka (laki2 jamak), adalah pihak ketiga yang dibicarakan atau ghaib. Kata isim dhamir muttashil him (هِم) adalah mabni, yaitu tidak berubah harakat huruf terakhirnya pada posisi manapun dalam kalimat. Kata dhamir him (هِم) atau kata dhamir humu (هُمُ) berasal dari dhamir hum (هُمْ) dengan arti yang sama untuk orang ketiga jamak laki2 (mereka). 

Jadi lafazh Al-Jalaalah Rabbi (رَبِّ) dari kata Rabbihim (رَبِّهِمْ) pada ayat ke-46 surat Al-Baqarah ini adalah isim majrur dengan ciri utama kasrah. Lafazh Al-Jalaalah Rabbi (رَبِّ) merupakan mudhaf ilaihi dari kata benda isimi mulaaquu (ملاقوا) sebelumnya. Sedangkan kata dhamir muttashil him (هِم) dari kata rabbihim (رَّبِّهِمْ) pada ayat ke-46 surat Al-Baqarah ini adalah dhamir jarr bil-idhafah yaitu dhamir yang menerangkan (mudhaf ilahi) lafazh Al-Jalaalah Rabbi (ربِّ). Kata Rabbihim (ربِّهِم) merupakan merupakan bagian kata objek atau maf’ul bih dari yazhunnuuna (يظنّون) sebelumnya. Kata Rabbihim (رَبِّهِم) juga merupakan bagian shilah dari alladziina (الّذين) sebelumnya. Kata Rabbihim (رَبِّهِم) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 96 kali, sedangkan asal kata lafazh Al-Jalaalah Rabb (رَبّ) dengan semua kemungkinan awalan, akhiran dan/atau i’rab atau akar kata rabba (رَبَّ) terdapat sebanyak 980 kali.


1.0. indek = Q002046005
1.1. no surat = 2
1.2. no ayat = 46
1.3. no kalimat = 5
2.0. Qur'anic = رَبِّهِمْ
2.1. Tarjamah = Rabb mereka (jama’ mudzakkar)
2.2. Jenis kalimat = إسم
3.0. Awalan1 = 
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat = 
3.3. Awalan2 = 
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan3 =
5.0. Akhiran1 = هِمْ
5.1. Tarjamah = mereka (jama’ mudzakkar)
5.2. Jenis kalimat = إسم
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = رَبّ
6.1. Tarjamah = Rabb
6.2. Jenis kalimat = إسم
7.0. Akar kalimat = رَبَّ
7.1. Tarjamah = Dia (mufrad mudzakkar telah) mengasuh, memimpin, mengatur, memerintah, mendidik, memelihara.
7.2. Jenis kalimat = فعل

الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ

Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.

Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.

Wassalam


References:

  1. http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/56-الراء/1885-رَبَّ-يَرُبُّ-رَبّ-–-أّرْبّاب-–-رَبَّانِي-–-رَبَّانِيُّون-–-رِبِّي-رِبِّيُّون
  2. http://arabicverb.com/conjugate/ربّ/AG1
  3. http://www.almaany.com/quran/2/46/5/
  4. http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=46&token=1
  5. http://tanzil.net/#search/quran/ربّهم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar