Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
وإذْ فرقنَا بكمُ ٱلبحرَ فأنجينٰكمْ وأغرقنَآ ءالَ فرعون وأنتمْ تنظرون (QS 2:50)
وإذْ وٰعدْنَا موسَىٰٓ أربعينَ ليلةً ثمّ ٱتّخذْتمُ ٱلعجلَ منۢ بعدِهِۦ وأنتمْ ظٰلمونَ (QS 2:51)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-51 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) = وإذْ وٰعدْنَا موسَىٰٓ
- empat puluh malam, = أربعينَ ليلةً
- lalu kamu menjadikan = ثمّ ٱتّخذْتمُ
- anak lembu (sembahan) sepeninggalnya = ٱلعجلَ منۢ بعدِهِۦ
- dan kamu adalah orang-orang yang zalim. = وأنتمْ ظٰلمونَ
Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-7 pada ayat ke-51 surat Al-Baqarah, yaitu kata ittakhadztumu (اتَّخَذْتُمُ) = kamu (jama’ mudzakkar telah) menjadikan atau mengambil.
Sebelumnya sudah kita bahas wazan kata kerja mujarrad fi'il tsulatsi (3 huruf) bentuk ke-1 dari 14 yaitu yang kemasukan huruf hamzah atau mahmuuz baik di awal, tengah maupun akhir sebagai berkikut:
- AH1 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) - 'ul (عُلْ)
- AH2 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) - uu'ul (اُؤْعُلْ)
- AH3 = a'ala (أَعَلَ) - ya'ilu (يَأْعِلُ) - ii'il (اِئْعِلْ)
- AH4 = a'ila (أَعِلَ) - ya'alu (يَأْعَلُ) - ii'al (اِئْعَلْ)
- AH5 = fa ala (فَأَلَ) - yaf alu (يَفْأَلُ) - if al (اِفْأَلْ)
- AH6 = fa ala (فَأَلَ) - yaf alu (يَفْأَلُ) - if al (اِفْأَلْ) atau fal (فَلْ)
- AH7 = faula (فَؤُلَ) - yaf ulu (يَفْؤُلُ) - uf ul (اُفْؤُلْ)
- AH8 = faila (فَئِلَ) - yafalu (يَفْأَلُ) - ifal (اِفْأَلْ)
- AH9 = fa'a a (فَعَأَ) - yaf'a u (يَفْعَأُ) - if'a (اِفْعَأْ)
- AHA = fa'u a (فَعُؤَ) - yaf'u u (يَفْعُؤُ) - uf'u (اُفْعُؤْ)
- AHB = fa'ia (فَعِئَ) - yaf'au (يَفْعَأُ) - if'a (اِفْعَأْ)
Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa wazan kata kerja fi'il mazid bentuk ke-8 dari 14 dengan semua kemungkinan; shahih, mudhaf, kemasukan huruf illat maupun hamzah adalah sebagai berikut:
- HM1 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) - itta'il (اِتَّعِلْ)
- HN1 = ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) - ifta'i (اِفْتَعِ), naaqish waw
- HN2 = ifta'aa (اِفْتَعَى) - yafta'ii (يَفْتَعِيْ) - ifta'i (اِفْتَعِ), naaqish yaa
- HN3 = idda'aa (اِدَّعَى) - yadda'ii (يَدَّعِيْ) - idda'i (اِدَّعِ)
- HD1 = ifta'-'a (اِفْتَعَّ) - yafta'-'u (يَفْتَعُّ) - ifta'-'a (اِفْتَعَّ) or ifta'-'i' (اِفْتَعِّعْ)
- HD2 = idhta'ala (اِضْطَعَّ) - yadhtha'-'u (يَضْطَعُّ) - idhtha'-'a (اِضْطَعَّ) or idhtha'-'a' (اِضْطَعِّعْ)
- HA1 = iftaala (اِفْتَالَ) - yaftaalu (يَفْتَالُ) - iftal (اِفْتَلْ), untuk naqish waw
- HA2 = izdawala (اِزْدَوَلَ) - yazdawilu (يَزْدَوِلُ) - izdawil (اِزْدَوِلْ)
- HA3 = iftaala (اِفْتَالَ) - yaftaalu (يَفْتَالُ) - iftal (اِفْتَلْ), untuk naqish yaa
- HA4 = izdaala (اِزْدَالَ) - yazdaalu (يَزْدَالُ) - izdal (اِزْدَلْ)
- HA5 = ishthaala (اِصْطَالَ) - yashthaalu (يَصْطَالُ) - ishthal (اِصْطَلْ)
- HS1 = ifta'ala (اِفْتَعَلَ) - yafta'ilu (يَفْتَعِلُ) - ifta'il (اِفْتَعِلْ)
- HS2 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) - itta'il (اِتَّعِلْ)
- HS3 = idda'ala (اِدَّعَلَ) - yadda'ilu (يَدَّعِلُ) - idda'il (اِدَّعِلْ)
- HS4 = izda'ala (اِزْدَعَلَ) - yazda'ilu (يَزْدَعِلُ) - izda'il (اِزْدَعِلْ)
- HS5 = itta'ala (اِصْطَعَلَ) - itta'ala (يَصْطَعِلُ) - itta'ala (اِصْطَعِلْ)
- HS6 = idhtha'ala (اِضْطَعَلَ) - yadhtha'ilu (يَضْطَعِلُ) - idhtha'il (اِضْطَعِلْ)
- HS7 = iththa'ala (اِطَّعَلَ) - yaththa'ilu (يَطَّعِلُ) - iththa'il (اِطَّعِلْ)
- HS8 = izhzha'ala (اِظَّعَلَ) - yazhzha'ilu (يَظَّعِلُ) - izhzha'il (اِظَّعِلْ)
- HL1 = itta'aa (اِتَّعَى) - yatta'ii (يَتَّعِيْ) - itta'i (اِتَّعِ)
- HL2 = iftawaa (اِفْتَوَى) - yaftawii (يَفْتَوِيْ) - iftawi (اِفْتَوِ)
- HL3 = ittaa-a (اِفْتَاءَ) - yaftaau (يَفْتَاءُ) - iftaa (اِفْتَأْ)
- HH1 = i-ta'il (اِئْتَعِلْ) or i-ta'ala (اِئْتَعَلَ) - yaa-ta'ilu (يَأْتَعِلُ) - iita'ala (اِيْتَعَلَ) or iita'il (اِيْتَعِلْ)
- HH2 = itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) - itta'il (اِتَّعِلْ)
- HH3 = ifta-ala (اِفْتَأَلَ) - yafta-ilu (يَفْتَئِلُ) - ifta-il (اِفْتَئِلْ)
- HH4 = ifta'a-a (اِفْتَعَأَ) - yafta'i-u (يَفْتَعِئُ) - ifta'i (اِفْتَعِئْ)
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.
Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:
1. Dhamir Munfashshil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashshil ada dua:
- Dhamir rafa' munfashshil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
- Dhamir nashab munfashshil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.
Dhamir Munfashshil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau disebut Ghaib, yaitu:
- Dia seorang (tunggal) laki-laki هُوَ - huwa
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هِيَ - hiya
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih). هُنَّ - hunna
B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) اَنْتَ – anta
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) اَنْتُمْ - antum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) اَنْتِ - hiya
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) اَنْتُنَّ - antunna
C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal atau seorang laki-laki atau perempuan اَنَا - anaa
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَحْنُ – nahnu
2. Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
- Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
- Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
- Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.
Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - ha
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna
B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna
C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - nii
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – naa
3. Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam:
- Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).
اتَّخَذَ – يَتَّخِذُ + كائن + كائناً أو شيئاً + خبر أو حال: على وزن " افتعل" من " أَخَذَ - يَأْخُذُ "
Kata ittakhadztumu (اتَّخَذْتُمُ) aslinya ittakhadztum (اتَّخَذْتُمْ) = kamu atau kalian (jama’ mudzakkar telah) menjadikan atau mengambil, adalah kata kerja fi'il madhi untuk dhamir muttashil antum (أَنْتُمْ) = kamu laki2 jamak sebagai faa’il atau pelaku. Kata ittakhadztum (اتَّخَذْتُمْ) merupakan tasrif lughawiyyah dari kata kerja fi'il madhi ittakhadza (اتَّخَذَ) = dia (laki2 tunggal telah) menjadikan atau mengambil. Kata ketja ittakhadza (اتَّخَذَ) - yattakhidzu (يَتَّخِذُ) adalah kata kerja fi’il tsulatsi mazid bentuk ke-8 dari 14 yang kemasukan huruf hamzah dengan wazan itta'ala (اِتَّعَلَ) - yatta'ilu (يَتَّعِلُ) atau indeks HH2. Kata ittakhadza (اتَّخَذَ) berasal dari kata kerja fi'il madhi akhadza (أَخَذَ) = dia (laki2 tunggal telah) menjadikan atau mengambil atau absord atau occupy wholly. Kata kerja akhadza (أَخَذَ) - ya'khudzu (يَؤْخُذُ) adalah fi'il tsulatsi mujarrad bentuk ke-1 dari 14 yang kemasukan huruf hamzah pada posisi huruf faa (ف) dengan wazan a'ala (أَعَلَ) - ya'ulu (يَأْعُلُ) atau indek AH1.
Jadi kata ittakhadztumu (اتَّخَذْتُمُ) pada ayat ke-51 dari surat Al-Baqarah ini adalah kata kerja fi’il madhi mabni dengan ciri sukun. Kata dhamir muttashil tumu (تُمُ) - aslinya tum (تُمْ), karena dalil sama’i - adalah kata benda isim muttashil mabni dengan ciri sukun sebagai mukhatab menempati posisi faa’il rafa. Kata ittakhadztum (اتَّخَذْتُم) ini di dalam Al Qur'an terdapat sebanyak 5 kali, sedangkan asal kata ittakhadz (اتَّخَذ) baik yang dengan berbagai awalan dan/atau akhiran terdapat sebanyak 75 kali dan akar kata akhadza (أَخَذَ) terdapat sebanyak 273 kali.
1.0. Indek = Q002051007
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 51
1.3. No kalimat = 7
2.0. Qur'anic = اتَّخَذْتُمُ
2.1. Tarjamah = kamu (jama’ mudzakkar telah) menjadikan atau mengambil
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = اتَّخَذَ
6.1. Tarjamah = dia laki2 tunggal telah menjadikan atau mengambil
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kata = أَخَذَ
7.1. Tarjamah = dia (laki2 tunggal telah) menjadikan atau mengambil atau absord atau occupy wholly
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
Wassalamu
References:
- http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/47-الألف/114-أَخَذَ-يَأْخُذُ-آخّذَ-–-يُؤاخِذُ-اتَّخَذَ-–-يَتَّخِذُ
- http://www.almaany.com/quran/2/51/7/
- http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=51&token=6
- http://tanzil.net/#search/quran/اتّخذتم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar