Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
بسمِ اللهِ الرّحمٰنِ الرّحيمِ
وإذْ قالَ موسَىٰ لقومهِ يٰقومِ إنّكمْ ظلمْتمْ أنفسكُم بٱتّخاذِكمُ ٱلعجلَ فتوبوٓا۟ إلىٰ بارئِكمْ فٱقتلوٓا۟ أنفسكمْ ذٰلكمْ خيرٌ لّكمْ عندَ بارئِكمْ فتابَ عليكمْ ۚ إنّهُۥ هو ٱلتّوّابُ ٱلرّحيمُ (QS 2:54)
وإذْ قلتمْ يٰموسَىٰ لن نّؤمنَ لكَ حتَّىٰ نرَى ٱللّهَ جهرةً فأخذتْكمُ ٱلصّٰعقةُ وأنتمْ تنظرونَ (QS 2:55)
Alhamdulillahi wasyukurillahi 'alaa ni'matillahi. Segala puji dan syukur bagi Allah atas segala nikhmat, baik nikhmat iman, nikhmat Islam dan nikhmat kelezatan dunia yang Allah berikan pada kita. Salawat dan salam kita ucapkan kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW dan keluarga Beliau, kepada para Sahabat RA, para Tabi'in, Tabiut Tabiahum dan kepada semua ummat Islam dimanapun berada sepanjang zaman. Semoga kita semua dapat senantiasa istiqamah menegakkan ajaran Islam sampai akhir hayat nanti, aamiin yaa Rabb al'aalamiin.
Ayat ke-55 surat Al-Baqarah ini terdiri dari beberapa bagian kalimat sebagai berikut:
- Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: = وإذْ قلتمْ
- "Hai Musa, = يٰموسَىٰ
- kami tidak akan beriman = لن نّؤمنَ
- kepadamu sebelum = لكَ حتَّىٰ
- kami melihat Allah = نرَى ٱللّهَ
- dengan terang, = جهرةً
- karena itu kamu disambar halilintar, = فأخذتْكمُ ٱلصّٰعقةُ
- sedang kamu menyaksikannya". = وأنتمْ تنظرونَ
Jika Allah menghendaki atau insya Allah (إن شاء الله atau kalau dilatenkan "in syaa-a Allaah"), pada hari ini kita akan membahas kata ke-8 pada ayat ke-55 surat Al-Baqarah, yaitu kata naraa (نَرَى) = kami (jama’ mudzakkar dan/atau muannats sedang, akan dan/atau senantiasa) melihat.
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu:
- Satuan bunyi yang disebut huruf atau abjad.
- Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut kata (dalam bahasa Arab disebut kalimat = الْكَلِمَة)
- Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut kalimat (dalam bahasa Arab disebut kalam = الْكَلَامْ atau jumlah = الْجُمْلَة).
Dalam tata bahasa Arab, kalimat atau kata dibagi ke dalam tiga golongan besar:
- ISIM ( اِسْم ) atau atau kata benda, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut tidak terikat dengan waktu.
- FI'IL ( فِعْل ) atau kata kerja, yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.
- HARF ( حَرْف ) atau kata tugas, yaitu kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain. Huruf yang dikategorikan sebagai al-kalimah adalah huruf-huruf ma'any (tergantung kebiasaan orang Arab).
Sebelumnya juga sudah kita bahas bahwa wazan dari kata kerja fi'il bentuk ke-1 (dari 14) yaitu fi'il tsulatsi mujarrad yang kemasukan dua huruf 'illat atau satu huruf 'illat dan hamzah atau disebut lafif (L) adalah sebagai berikut:
- AL1 = wa'iya (وَعِيَ) - ya'ii (يَعِيْ) - 'i (عِ)
- AL2 = wa'aa (وَعَى) - ya'ii (يَعِيْ) - 'i (عِ)
- AL3 = fawaa (فَوَى) - yafwii (يَفْوِيْ) - ifwi (اِفْوِ)
- AL4 = fawiya (فَوِيَ) - yafwaa (يَفْوَى) - ifwa (اِفْوَ)
- AL5 = fayya (فَيَّ) - yafyaa (يَفْيَا) - ifya (اِفْيَ) atau fayiya (فَيِيَ)
- AL6 = faa-a (فَاءَ) - yafii-u (يَفِيْءُ) - fi- (فِئْ)
- AL7 = faa-a (فَاءَ) - yafaa-u (يَفَاءُ) - fa- (فَأْ)
- AL8 = faa-a (فَاءَ) - yafu-u (يَفُوْءُ) - fu- (فُؤْ)
- AL9 = fa-aa (فَأَى) - yafaa (يَفَى) - fa (فَ)
- ALA = a'aa (أَعَى) - ya-'ii (يَأْعِيْ) - i-'i (اِئْعِ)
- ALB = a'aa (أَعَى) - ya-'aa (يَأْعَى) - i-'a (اِئْعَ)
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa dhamir atau kata ganti ada 14 jenis orang. Dhamir (Kata Ganti) berdasarkan penulisannya terbagi menjadi tiga:
- Dhamir Munfashshil adalah dhamir yang terpisah ketika dituliskan. Fungsi dhamir munfashshil ada dua:
- Dhamir rafa' munfashshil, kedudukannya rafa' sebagai mubtada', khabar, fa'il atau naibul fa'il.
- Dhamir nashab munfashshil, dii'rab pada posisi nashab maf'ul bih.
Dhamir Munfashshil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau disebut Ghaib, yaitu:
- Dia seorang (tunggal) laki-laki هُوَ - huwa
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هِيَ - hiya
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih). هُنَّ - hunna
B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) اَنْتَ – anta
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak 3 orang laki-laki atau lebih) اَنْتُمْ - antum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) اَنْتِ - hiya
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan) اَنْتُمَاَ – antuma
- Kalian (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) اَنْتُنَّ - antunna
C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal atau seorang laki-laki atau perempuan اَنَا - anaa
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَحْنُ – nahnu
- Dhamir muttashil adalah dhamir yang tersambung ketika dituliskan. Fungsi dhamir muttashil ada tiga macam:
- Dhamir rafa' muttashil, selalu bersambung dengan fi'il atau kana dan saudaranya.
- Dhamir nashab muttashil, bersambung dengan fi'il atau huruf nashab inna dan saudaranya.
- Dhamir jar muttashil, bersambung dengan isim atau huruf jar.
Dhamir Muttashil berdasarkan pihak yang berbicara terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:
A. Pihak Ketiga (yang dibicarakan) atau Ghaib, yaitu:
- Dia tunggal atau seorang laki-laki هُ - hu
- Mereka (dual atau 2 orang laki-laki) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) هُمْ - hum
- Dia (tunggal atau seorang perempuan) هَا - ha
- Mereka (dual atau 2 orang perempuan) هُمَا – humaa
- Mereka (jamak atau 3 orang perempuan atau lebih) هُنَّ - hunna
B. Pihak Kedua (yang diajak bicara) atau Mukhatab, yaitu:
- Kamu (tunggal atau seorang laki-laki) كَ – ka
- Kalian (dual atau 2 orang laki-laki) كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak atau 3 orang laki-laki atau lebih) كٌمْ - kum
- Kamu (tunggal atau seorang perempuan) كِ – ki
- Kalian (dual atau 2 orang perempuan كُمَا – kumaa
- Kalian (jamak 3 orang perempuan atau lebih) كٌنَّ -kunna
C. Pihak Kesatu (yang berbicara) atau Mutakalim, yaitu:
- Saya tunggal seorang laki-laki atau perempuan نِى - ni
- Kami dua atau lebih laki-laki dan/atau perempuan نَا – na
- Dhamir mustatir adalah dhamir yang tidak mempunyai bentuk yang kelihatan yang bisa diucapkan tapi tidak dituliskan. Fungsi dhamir mustatir ada dua macam:
- Dhamir mustatir wujuban, adalah dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir mustatir jawazan, adalah dhamir yang bisa ditempati oleh isim zhahir.
- Dhamir menjadi mustatir jawazan pada semua fi'il madhi dan fi'il mudhari' yang disandarkan kepada orang ke tiga laki-laki atau perempuan tunggal (mufrad).
Kata naraa (نَرَى) = kami (jama’ mudzakkar dan/atau muannats sedang, akan dan/atau senantiasa) melihat, adalah kata kerja fi'il mudhari’ untuk faa'il atau pelaku nahnu (نَهْنُ) = Kami (jama' mudzakkar dan/atau muannats). Kata naraa (نَرَى) adalah tashrif lughawiyyah dari kata kerja fi'il mudhari’ yaraa (يَرَى) = dia (mufrad mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) melihat. Kata yaraa (يَرَى) adalah tashrif istilahiyyah dari kata kerja ra-aa (رَئَى) atau ditulis juga (رَأَى) = dia (mufrad mudzakkar telah) melihat. Kata ra-aa (رَأَى) - yaraa (يَرَى) adalah kata kerja fi'il tsulatsi mujarrad lafif bentuk ke-1 dari 14 yang kemasukan dua huruf 'illat atau satu huruf 'illat dan hamzah dengan wazan fa-aa (فَأَى) - yafaa (يَفَى) atau indeks AL9.
Berikut adalah semua tashrif lughawiyah dari kata yu’minu (يُؤْمِنُ) untuk semua dhamir:
- Huwa (هو) = yaraa (يَرَى)
- Humaa (هما) = yarayaani (يَرَيَانِ) untuk 2-laki2 orang ke-3
- Hum (هم) = yarauna (يَرَوْنَ)
- Hiya (هي) = taraa (تَرَى)
- Humaa (هما) = tarayaani (تَرَيَانِ) untuk 2-perempuan orang ke-3
- Huna (هن) = yaraina (يَرَيْنَ)
- Anta (أنتَ) = taraa (تَرَى)
- Antumaa (أنتما) = tarayaani (تَرَيَانِ) untuk 2-laki2 orang ke-2
- Antum (أنتم) = tarauna (تَرَوْنَ)
- Anti (أنتِ) = taraina (تَرَيْنَ)
- Antumaa (أنتما) = tarayaani (تَرَيَانِ) untuk 2-perempuan orang ke-2
- Antuna (أنتن) = taraina (تَرَيْنَ)
- Anaa (أنا) = araa (أَرَى)
- Nahnu (نحن) = naraa (نَرَى)
Jadi kata naraa (نَرَى) pada ayat ke-55 surat Al-Baqarah ini adalah kerja fi'il mudhari’ untuk dhamir mustatir wujuban atau dhamir yang tidak bisa ditempati oleh isim zhahir yang dikira-kira nahnu (نَهْنُ) sebagai faa'il (pelaku). Kata naraa (نَرَى) awal dari kata isim majrur dari kata hatta (حَتَّى) sebelumnya. Kata naraa (نَرَى) merupakan bagian dari kata yang dikaitkan atau muta’alaq (متعلق) dengan kata kerja fi’il mudhari’ nu’mina (نُؤْمِنَ) sebelumnya. Kata naraa (نَرَى) di dalam Al-Qur'an terdapat sebanyak 6 kali, sedangkan asal kata naraa (نَرَى) dengan semua kemungkinan awalan, alhiran dan/atau i’rab terdapat sebanyak 15 kali dan akar kata ra-aa (رَأَى) terdapat sebanyak 328 kali.
1.0. Indek = Q002055008
1.1. No surat = 2
1.2. No ayat = 55
1.3. No kalimat = 8
2.0. Qur'anic = نَرَى
2.1. Tarjamah = kami (jama’ mudzakkar dan/atau muannats sedang, akan dan/atau senantiasa) melihat
2.2. Jenis kalimat = فعل
3.0. Awalan1 =
3.1. Tarjamah =
3.2. Jenis kalimat =
3.3. Awalan2 =
3.6. Awalan3 =
4.0. Sisipan1 =
4.3. Sisipan2 =
5.0. Akhiran1 =
5.1. Tarjamah =
5.2. Jenis kalimat =
5.3. Akhiran2 =
5.6. Akhiran3 =
6.0. Asal kalimat = يَرَى
6.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar sedang, akan dan/atau senantiasa) melihat
6.2. Jenis kalimat = فعل
7.0. Akar kalimat = رَئَى
7.1. Tarjamah = dia (mufrad mudzakkar telah) melihat
7.2. Jenis kalimat = فعل
الحمدُ للّـهِ ربِّ العٰلمِينَ
Maha suci Engkau yaa Allah, dan segala puji bagi-Mu. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu yaa Allah.
Semoga bermamfa'at, wallahu a'lamu bish-shawaabi.
References:
- http://www.kitabuallah.com/موسوعة-لسان-القرآن/معجم-لسان-القرآن/56-الراء/627-رَأَى-يَرَى-–-أَرَأَيْتَ-–-أَلَم-تَرَ-رَأْيْ-–-الرأي-رُؤيَا-–-رِئَاء-أَرَى-–-يُرِيْ،-أُرِيَ-يُرَى-رَاءَى-–-يُرَائِي-تَرَاءَى-–-يَتَرَاءَى
- http://www.almaany.com/quran/2/55/8/
- http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=2&verse=55&token=7
- http://tanzil.net/#search/quran/نَرَى
Tidak ada komentar:
Posting Komentar